Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU AGENDA 1 PKP

SUKARSIH, SE.MM.
KELOMPOK 4
NOMOR 37

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH


Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) merupakan suatu proses dalam
pengelolaan barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) atau berasal dari perolehan lain yang
sah yang dimanfaatkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemerintah Daerah.
Pengelolaan BMD dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pengelolaan BMD ini terdiri
dari satu siklus yang terdiri dari Perencanaan Kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeiharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, dan pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Penggunaan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan Barang
Milik Negara/Daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang
bersangkutan.
Penggunaan BMD dapat dilaksanakan apabila telah dilakukan Penetapan
Status Penggunaan (PSP) BMD. Penetapan status penggunaan (PSP) Barang milik
daerah(BMD) adalah kegiatan menetapkan penggunaan BMN yang digunakan dan
dikuasai oleh satuan kerja yang mengusulkan PSP BMD sehingga BMD tersebut
menjadi tanggung jawab dari satuan kerja yang mengusulkan. Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Daerah yaitu “BMD yang berada dalam
penguasaan Pengguna Barang hanya dapat diusulkan untuk dilakukan Penggunaan
untuk dioperasikan oleh pihak lain, penggunaan sementara, pengalihan status
Penggunaan, pemanfaatan, atau pemindahtanganan, setelah memperoleh
penetapan status Penggunaan, kecuali ditetapkan sesuai Peraturan Perundang-
undangan”.

HAMBATAN DAN TANTANGAN PELAYANAN

1. Belum ada alur pelayanan permohonan penetapan status penggunaan


barang milik daerah
2. Belum adanya keseragaman format surat permohonan penetapan status
penggunaan BMD
3. Untuk memproses permohonan PSP dibutuhkan dokumen pendukung,
yaitu Surat Permohonan PSP; Daftar BMD yang diusulkan berupa jenis
dan spesifikasi BMD, dan Kartu Identitas Barang (KIB) yang telah
ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja yang bersangkutan, kecuali
terhadap BMN yang tidak diharuskan dicatat dalam KIB; dan Fotokopi
pendelegasian wewenang.

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB HAMBATAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN


PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH :
Faktor Internal :

1. Belum tersedia data peruntukan penggunaan barang milik daerah, khususnya


penggunaan tanah dan atau Gedung dan bangunan
2. Belum adanya keseragaman format surat permohonan PSP dan kelengkapan
data dan dokumen pendukungnya
3. Belum tersedianya digitalisasi dalam pelayanan PSP barang milik daerah

Faktor eksternal

1. Belum adanya pemahaman di tingkat perangkat daerah tentang pentinya PSP


BMD
2. Penggunaan barang milik daerah yang diusulkan perangkat daerah, terutama
penggunaan tanah dan atau Gedung dan bangunan belum dilengkapi
peruntukannya
3. Surat permohonan PSP dan kelengkapan data dukungnya berbeda beda
untuk setiap perangkat daerah

Anda mungkin juga menyukai