Anda di halaman 1dari 21

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN PPKED

KEMENTERIAN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS HASANUDDIN

Prinsip Umum dan Prosedur


Penggunaan BMD
PROF.DR. ARIFUDDIN, SE.,M.SI, AK, CA
Ruang Lingkup Pengelolaan BMD
• Perencanaan kebutuhan dan
penganggaran
• Pengadaan Berpedoman pada
PENGELOLAAN • Penggunaan Peraturan
BMD • Pemanfaatan Perundang-
undanganan
• Pengamanan dan
pemeliharaan
• Penilaian
• Pemindahtanganan
• Pemusnahan
Rangkaian kegiatan
• Penghapusan Ditetapkan dengan
dan tindakan terhadap
• Penatausahaan Peraturan Daerah
Barang Daerah
• Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian
DASAR HUKUM PENGELOLAAN BMD

1 PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan


berbasis Akrual.

PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara /


Daerah sebagaimana dirubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
2 Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 2014

Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang


3 Milik Daerah

DASAR Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2018 tentang Penggolongan
HUKUM 4 dan Kodefikasi Barang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyusutan
Barang Milik Daerah
5

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021 tentang Tata Cara
6 Pembukuan, Inventasrisasi dan Pelaporan Barang Milik Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota XXXX Nomor ….. tentang


6 Pengelolaan Barang Milik
Penggunaan

Kegiatan yang dilakukan oleh


Pengguna Barang dalam mengelola
dan menatausahakan barang milik
daerah yang sesuai dengan tugas dan
fungsi SKPD yang bersangkutan.
Latar Belakang….
Prinsip Umum
Penetapan Status Penggunaan
Manfaat Penetapan Status
Penggunaan
Penguatan Pengelola dan
Penyederhanaan Birokrasi Untuk Dasar
Penetapan Status Penggunaan
• Penetapan status penggunaan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dapat didelegasikan pada
Pengelola Barang dengan kondisi tertentu (Selain
tanah dan/atau bangunan yang tdk memiliki bukti
kepemilikan dan nilai tertentu)
• Ditetapkan secara tahunan
Penyederhanaan Birokrasi untuk
Lingkup Penetapan Status Penggunaan

Penetapan status Penggunaan BMD dikecualikan


untuk:
• Barang persediaan
• Konstruksi dalam pengerjaan
• Barang yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan.
• Barang Milik Daerah lainnya yang ditetapkan
lebih lanjut oleh Gubernur/Bupati/Walikota
Kelonggaran Penetapan Status Penggunaan
 Ada beberapa kelonggaran yang ditawarkan oleh Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
2014 sebagaimana dirubah dengan PP 28 Tahun 2020 dalam hal penetapan status
penggunaan Barang Milik Daerah ini yaitu:
1. Barang Milik Negara/Daerah juga dapat ditetapkan status penggunaannya untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/satuan kerja perangkat
daerah tapi dioperasikan oleh Pihak Lain dalam rangka menjalankan pelayanan
umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian/ Lembaga/satuan kerja perangkat
daerah yang bersangkutan (pasal
2. Barang Milik Daerah yang telah ditetapkan status penggunaannya pada
Pengguna Barang dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya
dalam jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status Penggunaan Barang
Milik Daerah tersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Gubernur/ Bupati/Walikota (pasal 19 ayat (2)).
3. Barang Milik Daerah dapat dialihkan status penggunaannya dari Pengguna
Barang kepada Pengguna Barang lainnya untuk penyelenggaraan tugas dan
fungsi berdasarkan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota. (pasal 21 ayat (1)).
4. Pengalihan status Penggunaan Barang Milik Daerah dapat pula dilakukan
berdasarkan inisiatif dari Gubernur/Bupati/Walikota, dengan terlebih dahulu
memberitahukan maksudnya tersebut kepada Pengguna Barang. (pasal 21 ayat
(2)).
Penggunaan

Meliputi:

 Penetapan status penggunaan barang milik daerah;


 Pengalihan status penggunaan barang milik daerah;
 Penggunaan sementara barang milik daerah; dan
 Penetapan status penggunaan barang milik daerah untuk
dioperasikan oleh pihak lain.
Penetapan status penggunaan tanah dan/atau
bangunan
 Penetapan status penggunaan tanah dan/atau bangunan ada beberapa
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 pasal
22 dan 23 (tidak mengalami perubahan dalam PP 28 tahun 2020) yaitu :
1. Penetapan status Penggunaan Barang Milik Daerah berupa tanah
dan/atau bangunan dilakukan bila tanah dan/atau bangunan tersebut
diperlukan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang yang bersangkutan
(Pasal 22 ayat (1)).
2. Bila Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan itu tidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang
maka Pengguna Barang wajib menyerahkannya kepada
Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang Milik Daerah kecuali
barang tersebut telah direncanakan untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota. (Pasal 22 ayat (2) dan
Pengalihan Status Penggunaan

1. BMD dapat dialihkan status penggunaannya dari Pengguna


Barang kepada Pengguna Barang lainnya untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi berdasarkan persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota.
2. Pengalihan status Penggunaan BMD dapat pula dilakukan
berdasarkan inisiatif dari Gubernur/Bupati/Walikota dengan
terlebih dahulu memberitahukan maksudnya tersebut kepada
Pengguna Barang.
Penggunaan Sementara

• BMD yang telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna


Barang dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya
dalam jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status
Penggunaan BMD tersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan Gubernur/ Bupati/Walikota.
• 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang utk tanah dan/atau bangunan
dan selain tanah dan/atau bangunan 2 (dua) tahun dan dpt
diperpanjang
• Kurang dari 6 bulan tidak perlu persetujuan Gubernur/Bupati/walikota
Penggunaan Dioperasionalkan Pihak
lain
 Permendagri 19/2016
• BMD dioperasikan oleh pihak lain ditetapkan
oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
• Untuk peyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Perangkat daerah dalam rangka menjalankan
pelayanan umum
• 5 (lima) Tahun dan dapat diperpanjang
• Perjanjian ditandatangani Pengguna Barang dng
Pihak lain
BMD Idle: Mendorong Optimalisasi Penggunaan BMD Idle

 Pengguna Barang wajib menyerahkan BMD


berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pengguna Barang kepada
Gubernur/Bupati/Walikota untuk BMD
Ketentuan tambahan
1. Pengguna Barang yang tidak menyerahkan Barang Milik Daerah
berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) kepada
Gubernur/Bupati/ Walikota, dikenakan sanksi berupa pembekuan
dana pemeliharaan Barang Milik Daerah tersebut.
2. Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan atau tidak
dimanfaatkan tersebut, dicabut penetapan status penggunaannya
oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan Barang Milik Daerah yang
harus diserahkan oleh Pengguna Barang karena tidak digunakan
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna
Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan tidak dimanfaatkan
oleh Pihak Lain. Tindakan selanjutnya terhadap Barang Milik Daerah
tersebut meliputi : (a) penetapan status Penggunaan, (b)
Pemanfaatan; atau (c) Pemindahtanganan.

Anda mungkin juga menyukai