Anda di halaman 1dari 18

PROSES PENGGUNAAN

DAN
PEMANFAATAN BMD
KELOMPOK 8
💁🏻‍♀️ ANNIDA RAMADHANI V1422006
🤷🏻‍♀️ DWI PUSPITASARI A. P. S V1422019
💆🏻‍♀️ KHRISNA AULIA DAMAYANTI V1422039
PENGGUNAAN
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

Pengguna Barang dalam mengelola dan


menatausahakan barang milik daerah (BMD) yang
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang
bersangkutan.
Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik

daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan


tugas dan fungsi SKPD dan/atau optimalisasi barang
milik daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan.
PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH MELIPUTI
1. Penetapan status penggunaan barang milik daerah;
2. Pengalihan status penggunaan barang milik daerah;
3. Penggunaan sementara barang milik daerah; dan
4. Penetapan status penggunaan barang milik daerah untuk
dioperasikan oleh pihak lain.
Penetapan Status Penggunaan Dilakukan Untuk:
1. Penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD; dan
2. Dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan
pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi SKPD yang
bersangkutan.

Penetapan Status Penggunaan Tidak Dilakukan Terhadap:


1. Barang persediaan;
2. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
3. Barang yang dari awal pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan; dan
4. Aset Tetap Renovasi (ATR).
Penetapan status penggunaan barang milik daerah
berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan apabila
diperlukan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
yang bersangkutan.
Pengguna Barang wajib menyerahkan barang milik
daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pengguna Barang kepada Gubernur/Bupati/Walikota
melalui Pengelola Barang. Dikecualikan dari ketentuan,
apabila tanah dan/atau bangunan telah direncanakan untuk
digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu
yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota.
Dalam Pasal 47 ayat (1) Gubernur/Bupati/Walikota
menetapkan barang milik daerah yang harus diserahkan
oleh Pengguna Barang karena tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna
Barang dan/atau kuasa Pengguna Barang dan tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain. Dalam menetapkan

PERMENDAGRI NO 19 TAHUN 2016


penyerahan Gubernur/Bupati/Walikota memperhatikan:
1. Standar kebutuhan barang milik daerah untuk
menyelenggarakan dan menunjang tugas dan fungsi
Pengguna Barang;
2. Hasil audit atas penggunaan tanah dan/atau
bangunan; dan/atau
3. Laporan, data, dan informasi yang diperoleh dari
sumber lain.
Penggunaan Sementara Barang Milik Daerah
Barang milik daerah yang telah ditetapkan status penggunaannya pada
Pengguna Barang dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya
dalam jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status penggunaan barang
milik daerah tersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota. Penggunaan sementara barang milik daerah dapat
dilakukan untuk jangka waktu:
1. paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk barang milik
daerah berupa tanah dan/atau bangunan;
2. paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk barang milik
daerah selain tanah dan/atau bangunan.
3. Penggunaan sementara barang milik daerah dalam jangka waktu kurang dari
6 (enam) bulan dilakukan tanpa persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota.
Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Daerah
Untuk Dioperasikan Oleh Pihak Lain
Barang milik daerah yang telah ditetapkan status penggunaannya
pada Pengguna Barang, dapat digunakan untuk dioperasikan oleh pihak
lain. Penggunaan barang milik daerah untuk dioperasikan oleh pihak lain
dilakukan dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan
fungsi SKPD yang bersangkutan. Penggunaan barang milik daerah untuk
dioperasikan oleh pihak lain dituangkan dalam perjanjian antara
Pengguna Barang dengan pimpinan pihak lain. Biaya pemeliharaan
barang milik daerah yang timbul selama jangka waktu penggunaan
barang milik daerah untuk dioperasikan oleh pihak lain dibebankan
pada pihak lain yang mengoperasikan barang milik daerah.
Berdasarkan Pasal 77 dalam Permendagri No 19 Tahun 2016

tentang Pedoman Pengelolaan BMD menyebutkan bahwa,

Pada saat jangka waktu penggunaan barang milik daerah


untuk dioperasikan oleh pihak lain telah berakhir, pihak lain yang
mengoperasikan barang milik daerah mengembalikan barang milik
daerah tersebut kepada Pengguna Barang dengan Berita Acara
Serah Terima (BAST). Pengguna Barang melaporkan berakhirnya
penggunaan barang milik daerah untuk dioperasikan pihak lain
kepada Gubernur/Bupati/Walikota paling lama 1 (satu) bulan
sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST),
dengan melampirkan fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST).
PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) adalah
pendayagunaan Barang Milik Daerah yang tidak digunakan
untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah dan/atau optimalisasi Barang Milik
Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan.

Pemanfaatan Barang Milik Daerah dilaksanakan


berdasarkan pertimbangan teknis dengan memperhatikan
kepentingan daerah dan kepentingan umum.
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, “Barang Milik Daerah (BMD)
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.”. Sementara itu
yang dimaksud dengan Sewa BMD adalah ”Pemanfaatan barang milik daerah oleh
pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.“

Sewa BMD dilaksanakan terhadap:


1. BMN yang berupa tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh
Pengguna Barang kepada Gubernur/Bupati/Walikota
2. BMD berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh
pengguna Barang
3. BMD selain tanah dan/ atau bangunan
Pemanfaatan BMD dalam bentuk sewa dilaksanakan oleh
Pengelola Barang dengan persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota, untuk barang milik daerah yang
berada dalam penguasaan Pengelola Barang, dan oleh
Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang, untuk
barang milik daerah berupa sebagian tanah dan/atau
bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna Barang, dan
selain tanah dan/atau bangunan.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam pemanfaatan
BMD dalam bentuk sewa yaitu pengajuan dan persetujuan
sewa, penentuan formula tarif/besaran sewa, perjanjian sewa,
pembayaran sewa, perubahan bentuk BMD, pemeliharaan,
denda sanksi, ganti rugi, perpanjangan jangka waktu, dan
pengakhiran sewa.
BENTUK PEMANFAATAN BMD berupa:
1. Sewa;
2. Pinjam Pakai;
3. Kerjasama Pemanfaatan (KSP);
4. Bangun Guna Serah (BGS) atau Bangun Serah Guna (BSG); dan
5. Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI).

MITRA PEMANFAATAN, meliputi:


1. Penyewa, untuk pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk Sewa;
2. Peminjam pakai, untuk pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk
Pinjam Pakai;
3. Mitra KSP, untuk pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk KSP;
4. Mitra BGS/BSG, untuk pemanfaatan barang milik daerahdalam bentuk
BGS/BSG; dan
5. Mitra KSPI, untuk pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk KSPI.
PEMANFAATAN BMD KOTA SURAKARTA 2018-2022
...PEMANFAATAN BMD KOTA SURAKARTA 2018-2022
THANK YOU
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai