Anda di halaman 1dari 18

PK2ND UB

Pemindahtanganan &
Pemusnahan/Penghapusan
BMD
BIMBINGAN TEKNIK KEUANGAN DAERAH
PK2ND UB

Deskripsi Singkat & Tujuan


DESKRIPSI:
Topik ini menjelaskan tentang pemindahtanganan dan
pemusnahan/penghapusan BMD.

TUJUAN:
1. Peserta memahami prinsip umum proses pemindahtanganan BMD
2. Peserta memahami tahapan proses pemusnahan/penghapusan BMD
3. Peserta memahami tata prosedur pengelolaan BMD
PK2ND UB

Materi
Bahasan
PK2ND UB

Perubahan Paradigma
PK2ND UB

Prinsip Pengelolaan Aset


Highest & Best Use
Optimalisasi aset dalam rangka penyediaan pelayanan umum dan
potensi pendapatan bagi negara

1. Minimalisasi Biaya Kepemilikan


2. Maksimalisasi Ketersediaan Aset
3. Maksimalisasi Utilisasi Aset

Diperlukan data aset yang akurat dan up to date :


1. Data capture - identifikasi, pencatatan, database
2. Management & control - penambahan, pergeseran,
perubahan, pengurangan
PK2ND UB

Pemindahtanganan BMD
• Pengalihan kepemilikan sebagai tindak lanjut dari penghapusan
• Pemindahtanganan tanah dan bangunan serta selain tanah dan
bangunan senilai >5 milyar rupiah harus dengan persetujuan
DPRD yang diajukan oleh kepala daerah
• Pemindahtanganan tanah dan bangunan tanpa persetujuan
DPRD jika;
✔ Tidak sesuai lagi dengan peruntukan tata ruangnya
✔ Anggaran pengganti telah tersedia
✔ Diperuntukkan bagi pegawai negeri
✔ Diperuntukkan untuk kepentingan umum
✔ Dikuasai oleh negara berdasarkan keputusan pengadilan
dan berkekuatan hukum tetap
PK2ND UB

Bentuk Pemindahtanganan BMD


Dari tipe pemindahtanganan BMD berikut,
mana yang paling sering terjadi/ditemukan
di daerah saudara?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


PK2ND UB

Ketentuan
Pokok & Tata
Cara
PK2ND UB

Tugas: Bagaimana tanggapan dan


analisa anda terhadap kasus
tersebut..??
PK2ND UB

Pemusnahan/Penghapusan BMD
• Dalam hal barang sudah tidak berada pada pengguna atau kuasa
pengguna barang, beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan, atau
sebab sebab lainnya
• Pemusnahan barang dilakukan oleh pengguna barang sepengetahuan
pengelola barang setelah mendapat persetujuan dari kepala daerah
• Penghapusan barang milik Daerah :
✔ barang tidak bergerak seperti tanah dan/atau bangunan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan DPRD
✔ barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau bangunan
sampai dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah)
dilakukan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala
Daerah.
PK2ND UB

Alasan
Pemusnahan /
Penghapusan
BMD
PK2ND UB

Ketentuan
Pemusnahan /
Penghapusan
BMD
PK2ND UB

Proses
Pemusnahan /
Penghapusan
BMD
PK2ND UB

Proses
Pemusnahan
BMD
PK2ND UB

JAMBERITA.COM - BPK Perwakilan Provinsi menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Kasus
Tahun Anggaran (TA) 2021 kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jamb Rio Tirta menyampaikan
bahwa pemeriksaan atas Laporan Keuangan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan opini (pernyataan pendapat) atas kewajaran informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan.

"Dengan mendasarkan pada 1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); 2. Kecukupan pengungkapan; 3. Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan; dan 4. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)," katanya di Kantor BPK, Jum'at (13/5/2022). Oleh karena itu
dalam melakukan pemeriksaan keuangan, selain memberikan opini atas laporan keuangan, BPK juga melaporkan hasil penilaian terhadap SPI dan
hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. "Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, BPK memberikan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD TA 2021 kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun," ungkapnya.

Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Pemkab Sarolangun, BPK masih menemukan adanya kelemahan sistem pengendalian intern dan
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam penyusunan laporan keuangan, antara lain: 1. Kesalahan penganggaran belanja
pegawai dan belanja barang pada Pemkab Sarolangun sebesar Rp22,22 Miliar; 2. Pengelolaan kas di Bendahara Pengeluaran tidak memadai pada
delapan OPD; 3. Penatausahaan aset tetap tanah tidak sesuai ketentuan terkait pengelolaan barang milik daerah; 4. Peralatan dan mesin tidak
diketahui keberadaannya serta penatausahaan aset tetap peralatan dan mesin tidak sesuai ketentuan; dan 5. Penatausahaan aset tetap jalan, irigasi,
dan jaringan tidak sesuai ketentuan terkait pengelolaan barang milik daerah," ungkapnya.

Atas hasil laporan keuangan itu, Rio Tirta mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, mengamanatkan bahwa pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi laporan hasil
pemeriksaan. "Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK, terkait tindak lanjut atas rekomendasi laporan hasil pemeriksaan
selambat- lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima," tegasnya.

Lebih lanjut, BPK menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Kabupaten Sarolangun dan Bupati Sarolangun
beserta jajaran atas kerjasamanya untuk menyelesaikan laporan keuangan dan atas dukungannya terhadap pelaksanaan pemeriksaan, sehingga
penyerahan LHP atas LKPD Kabupaten Sarolangun TA 2021 pada hari ini dapat terlaksana. Berharap agar hasil pemeriksaan yang telah
disampaikan dapat memberikan dorongan dan motivasi untuk terus memperbaiki pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan secara
bersama-sama selalu berusaha dan berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara yang transparan dan
akuntabel," jelasnya.(afm)
Bagaimana tanggapan
saudara atas temuan BPK
dimaksud?

ⓘ Start presenting to display the poll results on this slide.


PK2ND UB

Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai