Anda di halaman 1dari 32

PETUNJUK

TEKNIS
PELAKSANAAN
PISEW 2021
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
OUTLINE
PAPARAN
01 Penjelasan Umum Teknis
Pelaksanaan PISEW 2021

02 Bantuan Pemerintah
Untuk Masyarakat (BPM)

03 Pelaksanaan
Konstruksi PISEW 2021
Penjelasan
Penjelasan Umum
Umum Teknis
Teknis
1. PISEW 2021
Pelaksanaan
Pelaksanaan
TAHAPAN
PELAKSANAAN
TAHAPAN
PELAKSANAAN DI
MASYARAKAT

1. Identifikasi/Pembentukan 2. Pertemuan Kecamatan I, 3. Survey bersama lokasi 4. Penyusunan Dokumen


Lembaga Pelaksana (merencanakan kegiatan) rencana pembangunan Perencanan teknis (DED-RAB)

5. Pembangunan Infrastruktur 6. Pertemuan Kecamatan II 7. Serah Terima Hasil Pelaksanaan


oleh masyarakat. mengevaluasi hasil kegiatan dan LPJ Infrastruktur dimanfaatkan dan dipelihara,
Fisik 0%, Dana diberikan 70%, dan jika kelengkapan administrasi secara keberlanjutan oleh Masyarakat
fisik sudah 50% dana diberikan 100%.
ALOKASI
DANA
SAFEGUARD
01 Pengadaan konsultan di tingkat pusat
(KTP-PISEW), di Provinsi (TA. dan
asisten) dan Fasilitator Masyarakat (FM)
03 Kegiatan Pelatihan di tingkat pusat, dan
On Job Training (OJT) di provinsi

02 Pembiayaan kegiatan sosialisasi,


konsolidasi, publikasi, workshop, rapat
koordinasi di tingkat pusat, provinsi dan
04 Kegiatan Monitoring di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten dan kecamatan.

kabupaten.
Bantuan Pemerintah Untuk
2. PISEW 2021
Masyarakat (BPM)
PENJELASA
N
BPM
Tujuan Bantuan
Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM)
digunakan dalam rangka penyediaan infrastruktur
berbasis masyarakat dalam skala kawasan perdesaan
untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah
perdesaan.

Sumber dan Bentuk Bantuan


Sumber Pembiayaan APBN, menggunakan alokasi
BANTUAN LAINNYA untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah, Dengan bentuk bantuan
berupa UANG, menggunakan akun BELANJA
BARANG (PMK 168/2015).
ALOKASI
PENGGUNAA
N
DANA
BPM
1| Alokasi Dana BPM per Kecamatan sebesar Rp.600 juta, serta
TIDAK DIPUNGUT PPN

2|
Biaya Administrasi dan Operasional BKAD, maksimal Rp. 10 juta
dari alokasi per kecamatan (pertemuan warga, dokumen
perencanaan teknis, laporan-laporan, perjalanan ke
provinsi/kabupaten, pencatatan notaris, pengujian konstruksi dan
tidak untuk membayar honor)

3| Besar nilai konstruksi adalah: pagu per kecamatan dikurangi Biaya


Administrasi dan Operasional BKAD
KETENTUAN
PERSYARATA1 BPM diberikan ke masyarakat lokasi penerima bantuan, melalui kelembagaan
masyarakat dengan nama generik Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) untuk dikelola dan

N
dipergunakan sesuai ketentuan PISEW;

BKAD dicatatkan di Notaris dan tercatat di Badan Pemberdaya Masyarakat (Bapermas)

UMUM 2 atau salah satu dinas/SKPD sebagai lembaga masyarakat yang diakui oleh Pemerintah
Daerah;

DANA BPM 3 Dana BPM disalurkan kepada masyarakat melalui BKAD dengan
membuka rekening khusus untuk kegiatan PISEW, di bank umum
terdekat;

4 Rekening atas nama BKAD dan harus ditandatangani oleh 3 (tiga) orang
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara;

Pembukaan rekening di bank tersebut tidak boleh dilengkapi dengan


5 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Mobile Banking, dan Internet
Banking

6 BKAD menyampaikan fotokopi buku rekening kepada PPK Provinsi, untuk


didaftarkan/dicatatkan di KPPN;

Pengajuan Pencairan Dana BPM oleh PPK Provinsi ke KPPN terbagi 2 tahap
7 - Pengajuan Pencairan I sebesar 70%
- Pengajuan Pencairan 2 sebesar 30%
PENYALURA
N
BPM KE
BKAD
1|
Penyaluran BPM ke BKAD , terbagi menjadi 3 tahap
1. Pengajuan Penyaluran ke 1 sebesar 40%, dengan progress fisik
0%
2. Pengajuan Penyaluran ke 2 sebesar 30%, dengan progress fisik
25%
3. Pengajuan Penyaluran ke 3 sebesar 30%, dengan progress fisik

2|
Satker
50%PKP Provinsi sebagai Kuasa Pengguna Anggraan (KPA), jika
dipandang perlu dengan tujuan kehati-hatian dapat mengadakan
perjanjian/perikatan ke Bank (dimana BKAD membuka rekening),
yang menyatakan bahwa dana bantuan BPM oleh BKAD hanya
dapat dicairkan setelah ada rekomendasi tertulis dari Satker PKP
Provinsi.

3|
Apabila hingga akhir penyelesaian pekerjaan masih terdapat Sisa
Dana BPM maka harus dikembalikan ke Kas Negara.
Saat ini, pengembalian dana ke kas negara hanya dapat dilakukan
melalui electronic banking, sehingga pengembalian masih harus
dilaksanakan oleh Satker
PROGRES
FISIK 100%
& Penyelesaian pekerjaan
PENYALURAN hingga progress fisik
BPM 100%

50%
Keuangan diajukan

25%
sebesar 30%

Keuangan diajukan

0%
sebesar 30%

Keuangan diajukan
sebesar 40%
ALUR
PENCAIRAN BPM
Verifikasi
Pengesahan Berkas, Penerbitan
SK Penerima Tanda Tangan SPM &
BPM & Dokumen PKS Pengiriman Transfer
Tahapan & Berkas SPM ke rek. BKAD
Pencairan Penerbitan Ke KPPN
Dana SPP

1 2 3 4 5 6 7 8
SK Penyiapan
Penerima Dokumen Verifikasi Penerbitan
BPM Berkas Dokumen SP2D
Pencairan SPP
BPM ke PPK
PENGAJUAN
PENYALURAN
BPM OLEH BKAD
40%|
Dokumen Penyaluran/Penarikan Dana 40% Pertama oleh BKAD ke PPK
1. Surat PPK Provinsi “Rekomendasi Pencairan Dana BPM ke Bank”
2. Kuitansi yang sudah ditandatangani;
3. Rencana Penggunaan Dana (RPD) untuk 40%
4. Foto Pelaksanaan kegiatan konstruksi 0%

30%|
Dokumen Penyaluran/Penarikan Dana 30% ke dua oleh BKAD ke PPK
1. Surat PPK Provinsi “Rekomendasi Pencairan Dana BPM ke Bank”
2. Kuitansi yang sudah ditandatangani;
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)
4. Rencana Penggunaan Dana (RPD) untuk 30%
5. Dokumen Laporan Pertanggung Jawaban Pertama (penggunaan
40%), terdiri dari: Buku Laporan Harian pelaksanaan kegiatan, Buku
Kas Umum BKAD, fotokopi buku rekening bank posisi akhir, dan
bukti pengeluaran (nota-nota) untuk pencairan tahap I)
6. Foto Pelaksanaan kegiatan konstruksi 25%
PENGAJUAN
PENYALURAN
BPM OLEH BKAD
30%|
Dokumen Penyaluran/Penarikan Dana 30% ke Tiga oleh BKAD ke PPK
1. Surat PPK Provinsi “Rekomendasi Pencairan Dana BPM ke Bank”
2. Kuitansi yang sudah ditandatangani;
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak/SPTJM
4. Rencana Penggunaan Dana (RPD) untuk 30%
5. Berita Acara Pembayaran
6. Dokumen Laporan Pertanggung Jawaban Pertama (penggunaan
30% ke dua), terdiri dari: Buku Laporan Harian pelaksanaan
kegiatan, Buku Kas Umum BKAD, fotokopi buku rekening bank
posisi akhir, dan bukti pengeluaran (nota-nota) untuk penyaluran
tahap 2)
7. Foto Pelaksanaan kegiatan konstruksi 50%
Kuasa Pengguna Anggaran, PPK Provinsi dapat melakukan penangguhan
pencairan dana untuk tahap I dan/atau tahap II, jika terindikasi terjadi

SANKSI
penyimpangan pelaksanaan kegiatan di lapangan

Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan dana bantuan BPM dalam


hal ini, antara lain;
1. Digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif;
2. Terjadi pemotongan BPM yang tidak sesuai dengan ketentuan PISEW
3. Menggelapkan atau melarikan BPM;
4. Penggunaan BPM yang tidak dapat dipertanggung jawabkan;
5. Penyalahgunaan BPM lainnya yang tidak sesuai dengan PISEW

Sanksi Penghentian BPM dan Tindakan Hukum dikenakan, dengan ketentuan:


1. Hasil audit internal atau audit khusus menunjukkan adanya
penyimpangan atau penyalahgunaan dana BPM;
2. PPK Provinsi berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku;
3. Penghentian dapat dicabut, bila dana yang disalahgunakan telah
dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan
hukum yang berlaku;
4. Apabila dana telah dikembalikan melewati Tahun Anggaran, akan
disetorkan ke kas negara, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
SISTEM
INFORMASI
LAPORAN
KEUANGAN &
ASET (SILK-A)
Maksud dan Tujuan SILK-A

Maksud : Mendukung terwujudnya tertib administrasi pada


pelaksanaan kegiatan PISEW, khususnya laporan
pertanggungjawaban dan serah terima infrastruktur terbangun

Tujuan : Membangun sistem database dan perangkat lunak


(software) komputer guna menyederhanakan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan BKAD, dan melakukan
inventarisasi aset dan infrastruktur yang dibangun melalui
kegiatan PISEW serta status serah terimanya, serta
mendokumentasikan ke dalam database
SISTEM
INFORMASI
LAPORAN
KEUANGAN &
ASET (SILK-A)
Pembangunan SILK-A

• Keuangan BKAD
Akun & Administrasi : Legalitas, Rek. Bank, RAB Kegiatan, Jenis
Kegiatan, Jenis Belanja
Uang Masuk dan Uang Keluar : Termin, Swadaya, Operasional,
Sewa, Material, Upah
Pelaporan : Kas Umum, Kas Bank, Laporan Cashflow, Print Kwitansi,
Laporan HOK, Inventarisasi Data, Pekerja Terlibat, dll

• Inventarisasi Aset
DED/Desain, BA Serah Terima, Surat Kesanggupan, Data lain-lain
3. PISEW 2021
Pelaksanaan Konstruksi
INFRASTRUKT
UR Referensi

TRANSPORTASI
• Undang-undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Jalan
• PP No. Tahun 2006 Tentang Jalan
• Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
• Peraturan Menteri PU No. 19 Tahun 2011 Tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
• SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015 Tentang Pedoman
Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan
• SE Menteri PU No. 02/SE/M/2010 Tentang Pedoman
Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung
Untuk Pejalan Kaki
Jenis Konstruksi Jalan Desa
• Jalan dengan perkerasan pasir dan batu kerikil
• Jalan dengan perkerasan beton
• Jalan dengan perkerasan batu belah
• Jalan dengan perkerasan bata beton (Paving block)
• Jalan dengan perkerasan tanah
• Jalan dengan perkerasan Lapen
Jenis Konstruksi Jembatan Untuk Desa
• Jembatan kayu • Jembatan Beton
• Jembatan Baja • Jembatan Komposit
• Jembatan Gantung
TITIK KRITIS
INFRASTRUKT1 Tanah dasar jelek atau air tanah yang tinggi maka mungkin trase harus pindah

UR
atau perlu timbunan tinggi

TRANSPORTAS2 Di daerah dengan curah hujan tinggi perlu lereng melintang lebih besar atau
alinyemen jauh lebih tinggi dari tanah asli

I
(JALAN) 3 Untuk daerah datar perlu perencanaan drainase yang baik

4 Daerah penggunungan mempengaruhi pemilihan lokasi dan bagian-bagian jalan


lainnya, bahkan jenis konstruksi jalan;

5 Pada daerah pertanian dan industri banyak kendaraan truk yang berbeda dengan
kondisi daerah permukiman atau wisata dimana lebih banyak mobil penumpang.

Jalan di daerah perdesaan cenderung lebih banyak kendaraan berkecepatan


6 tinggi yang perlu syarat perencanaan lebih berat dibanding untuk daerah
perkotaan

7 Perlu adanya harmonisasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi terkait pengujian dalam pelaksanaan
konstruksi
TITIK KRITIS
INFRASTRUKT1 Jembatan harus berada pada bagian lurus dari sungai atau arus, jauh dari

UR
cekungan tempat erosi dapat terjadi

TRANSPORTAS2 Pilih lokasi dengan kondisi fondasi yang baik untuk penahan kepala jembatan

I
(JEMBATAN) 3 Arus sungai harus memiliki penguraian yang baik dan jalan aliran yang stabil
dengan resiko yang kecil dari perubahan karena erosi

4 Perlu adanya penyelidikan tanah terkait dengan pekerjaan konstruksi struktur


jembatan

Akan sangat membantu bila terdapat penyedia material setempat yang mungkin
5 digunakan dalam konstruksi seperti pasir dan batu

6 Lokasi harus memberikan jalan masuk yang baik untuk material dan pekerja.

7 Lokasi harus memberikan jarak bebas yang baik untuk mencegah banjir dan
harus meminimalisasi kebutuhan untuk pekerjaan tanah pada jalan masuk untuk
menaikkan permukaan pada jembatan
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Kesalahan pada metode pekerjaan
sehingga pengecoran balok tumpu
dilakukan bersamaan dengan
pengecoran gelagar jembatan.

Kesalahan pada metode pekerjaan


sehingga pada saat pengecoran
tidak diberikan plastik cor sehingga
terjadinya beton berongga pada
saat bekisting dilepas
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Kesalahan dalam
pelaksanaan
pengecoran yang
pada akhirnya tidak
akan tercapai mutu
beton yang
diharapkan sesuai
JMF nya.
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Contoh pekerjaan jalan


dengan konstruksi Lapis
Penetrasi (Lapen) Aspal
yang dilakukan dengan
menggunakan papertest
untuk mengetahui
volume aspal dalam
satuan luas
INFRASTRUKTUR
AIR MINUM DAN
SANITASI Referensi
• Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
• Permen PUPR No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum
• Pedoman sederhana pembangunan prasarana air bersih dan
sanitasi, DJCK, Kementerian Pekerjaan Umum

Jenis Prasarana Air Minum


• Sumur Gali
• Pompa Tangan Dangkal • Hidran Umum
• Penampungan Air Hujan • Jaringan Pipa Transmisi
• Sumur Bor
Jenis Infrastruktur Sanitasi
• Pengolahan Air Limbah Rumah • Tangki Septic Komunal untuk Air
Tangga Limbah Rumah Tangga
• Pembuatan Tangki Septic Bidang
Resapan
TITIK KRITIS
INFRASTRUKT1
Pada Pekerjaan Infrastruktur Air Minum perlu dilakukan identifikasi terlebih
dahulu terhadap tinggi muka air tanah sehingga diperoleh metode pekerjaan
yang tepat

UR
AIR MINUM 2 Ketinggian Lumpur di dalam tangki septik jangan sampai menutup pipa outlet
dari air limbah

& SANITASI
3 Melakukan pengurasan pada tangki septic sesuai pada waktu yang diterapkan

4 Pada saat pengeboran ditemukan bongkahan batu yang sulit ditembus maka
ganti mata bor dengan mata bor spiral.

5 Pada saat pengeboran ditemukan dinding lubang yang longsor maka dapat
diatasi dengan memasang casing

6 Perlu adanya uji lab terkait kualitas dan kapasitas air yang terdapat dilokasi
pekerjaan
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Contoh pekerjaan infrastruktur air bersih yang menerapkan


sistem penyediaan air bersih dari intake, pipa distribusi,
penampungan air (tandon air), dan pemanfaatan untuk mandi
dan cuci.
INFRASTRUKTUR
PENUNJANG PRODUKSI
PERTANIAN DAN
INDUSTRI
Referensi
• Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
• Permen PUPR No. 30 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengembangan & Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
• Kriteria Perencanaan Irigasi – SDA, KP 01 s/d KP 06
• Petunjuk Teknis Pembangunan Irigasi Perdesaan, DJCK,
Kementerian Pekerjaan Umum
• Pedoman Teknis Pelaksanaan Konstruksi Rural Settlement
Infrastructure And Kabupaten Strategic Areas Development
(RISE II) 2015

Jenis Infrastruktur Penunjang


• Saluran Irigasi
• Bendung Sederhana
INFRASTRUKTUR
PENUNJANG PRODUKSI DAN
PEMASARAN KEGIATAN
EKONOMI Referensi
• Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
• Permen PU No. 30 Tahun 2006 tentang Fasilitas dan Aksesibilitas
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
• Permen PUPR No. 05 Tahun 2016, Lampiran II tentang
Persyaratan Pokok Tahan Gempa Dan Desain Prototipe
Bangunan Gedung Sederhana

Jenis Infrastruktur Penunjang


• Pasar Desa • Lantai Jemuran Gabah
TITIK KRITIS 1 Perlu adanya penyelidikan tanah terkait dengan pekerjaan konstruksi struktur

INFRASTRUKT
gedung pasar

UR 2 Pada Pekerjaan lantai jemur sering ditemukan kemiringan yang kurang sesuai,
kemiringan yang sesuai untuk lantai jemur 2%-5%.

PRODUKSI &
PEMASARAN 3 Kurang adanya pemeliharaan pada saluran irigasi mengakibatkan debit yang
sesuai untuk suatu lahan menjadi berkurang

4 Air yang tersalurkan tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih
subur

Lokasi Pembangunan pasar merupakan lokasi pengembangan dari pasar yang


5 sudah ada

6 Lokasi pembangunan pasar harus sudah ada beberapa bakal calon pedagang,
serta jarak antara pasar terdekat yang sudah ada min. 5 Km

7 Lokasi pasar yang terletak di tepi jalan utama memiliki masalah pedagang
cenderung menempati bagian luar sehingga kendaraan pembeli sulit masuk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai