Peta desa
Kepada Yth. :
PPK Pengembangan PLP Satker Pelaksanaan BPPW Provinsi …………………….
di
Tempat
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih
KSM ………………………..
……………………………….
Ketua
Rencana Kerja Masyarakat ini disusun dan diajukan oleh Kelompok Swadaya
Masyarakat Desa ……………………, Kecamatan ………………. Kabupaten …………… untuk
disampaikan kepada Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah ……..
Besar harapan kami agar pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan
tepat waktu, sehingga dapat dipergunakan dan bermaanfat bagi masyarakat serta
dapat berkelanjutan.
……………………………….
Ketua
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Stempel
Basah
Stempel
Basah
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Daftar Lampiran
9. Pakta Integritas
12. SK KSM
13. SK KPP
a. Jumlah KK : KK
a. Bahan : Rp.
b. Upah : Rp.
c. Operasional : Rp.
Paragraf kedua menggabarkan profil desa yang berkaitan dengan mengapa desa
tersebut menjadi sasaran program Sandes 2021
Misal : jumlah penduduk yang memiliki angka gizi buruk (stunting) tinggi; Jumlah
penduduk yang BABS; Jumlah penduduk yang termasuk MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah); Mengapa desa tersebut termasuk Desa tertinggal dan Desa
berkembang; termasuk juga ketersedian sumber air yang ada atau biasa dipergunakan
oleh warga masyarakat tersebut.
Maksud
Tujuan
Sasaran
1. Jumlah penduduk Desa yang termasuk dalam katagori gizi buruk ( stunting)
tinggi sebanyak …….. KK
b. Tahap dan proses Survey Harga Bahan Material dan Penetapan harga satuan
Lokasi Kegiatan
Rencana pelaksanaan kontruksi selama 120 (seratus dua puluh) hari, dimulai
dari …………… sampai dengan ……………. tahun 2021.
Kondisi Geografis
Tabel 3
Jumlah penduduk Desa ...........................
No URAIAN JUMLAH
1 Jumlah RW/ LK
2 Jumlah RT
3 Jumlah Kepala Keluarga (KK)
4 Jumlah Jiwa
5 Jumlah Perempuan
Kondisi Air Baku dan fasilitas Air Bersih bagi semua warga memanfaatkan
…… (air sumur/ air hujan/dll diisi sesuai aktual di lokasi dampingan)
untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian kecil warga menggunakan air
PDAM.
Kondisi Air Baku dan fasilitas Air Bersih bagi semua warga memanfaatkan
…… (air sumur/ air hujan/dll diisi sesuai aktual di lokasi dampingan)
untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian kecil warga menggunakan air
PDAM.
Tabel 4
Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan masyarakat
NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah MCK Umum
2 Jumlah Posyandu
3 Jumlah Kader Posyandu Aktif
4 Jumlah Pembina Posyandi
5 Jumlah Dasawisma
6 Jumlah Pengurus Dasawisma Aktif
Tabel 5
Perkembangan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah
NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah TPS 3R
2 Jumlah Tempat Pembuangan Sementara
3 Jumlah Pewadahan Sampah di Rumah Tangga
4 ….
Tabel 6
Kondisi Kesehatan dan jenis penyakit
Kelembagaan KSM Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya terdiri dari dua yaitu
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM ................) dan Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP …………………) yang dikelola oleh Pemerintahan Desa (kondisional
bisa didiskusikan dengan masing-masing PPK). Kelompok Swadaya Masyarakat
akan bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai konstruksi selesai, sedangkan
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara akan bertanggung jawab pada pasca
konstruksi untuk pengoperasian dan perawatan instalasi pengolahan limbah
tersebut. Setelah diserah terimakan kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara.
KSM Pelaksana, yang nanti di lanjutkan oleh Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
telah memiliki pedoman berupa Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) sederhana sebagai pedoman kerjanya. AD/ ART tersebut telah di
sepakati oleh seluruh calon pengguna/ penerima manfaat yang di buktikan dengan
tanda tangan calon pengguna. Kelompok Swadaya Masyarakat juga telah memiliki
legalitas berupa SK yang di keluarkan oleh Kepala Desa ........................... Nomor
….. TAHUN 2021 tentang Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
………………….
1. Ketua :
a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan
b. Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat
2. Sekretaris :
a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha
serta kegiatan dokumentasi.
b. Melaksanakan surat menyurat.
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap
3. Bendahara :
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta mempertanggung
jawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban
b. Melakukan Pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan
pencatatan pada tahap konstruksi antara lain :
1) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan
mudah oleh masyarakat
2) Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaaan dana dan
laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian
diserahkan kepada Satker Pengembangan Sistem PLP
4. Seksi – Seksi :
a. Seksi Perencana
Seksi Perencana mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
menyusun Kerangka Acuan Kerja, membuat gambar rencana kerja dan/
atau spesifikasi teknis. Tim Perencana terdiri dari seksi perencanaan, seksi
konstribusi dan seksi tenaga kerja. Secara rinci tugas tim perencana
didampingi TFL adalah:
1) Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat
b. Seksi Pelaksana :
Tim Pelaksana mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, membuat
gambar pelaksanaan serta membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.
Secara rinci tugas tim pelaksanan didampingi TFL adalah:
1) Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
2) Membuat laporan tentang keadaan material;
3) Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
4) Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
5) Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat;
6) Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan.
c. Seksi Pengawas :
Tim Pengawas mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik
maupun administrasi pekerjaan swakelola, dan didampingi TFL antara lain:
d. Seksi Pengadaan
Seksi Pengadaan disepakati berdasarkan rembug warga sebagai
penanggungjawab kelompok masyarakat (KSM) untuk memfasilitasi
masyarakat (KSM) dalam pengadaan barang/ jasa yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan swakelola sesuai ketentuan program.
Apabila Seksi Pengadaan secara teknis tidak mampu melaksanakan
pengadaan sendiri, yang membutuhkan keahlian tertentu/ spesialist,
pengadaan barang tertentu (pabrikan), maka masyarakat (KSM) dapat
dibantu oleh PPK dengan melalui mekanisme yang diatur dalam PERPRES
54 dan perubahannya.
Syarat anggota Tim Pengadaan :
a. Memiliki integritas
b. Jujur dan Bertanggungjawab
c. Berjumlah ganjil
d. Bertempat tinggal di lokasi sasaran
e. Bukan aparat pemerintah desa/ Desa, dan anggota KSM
Tabel 7
Daftar nama anggota KSM dan Jabatannya
No. Jabatan Nama Alamat
1 Ketua
2 Sekertaris
3 Bendahara
4 Bendahara
I Seksi Perencana
Bag. Perencanaan
Bag. Kontribusi
3) Harga dan biaya pembangunan prasarana sanitasi (bilik toilet, septik tank
dan resapan, instalasi pendukung)
Maka disusunlah daftar pendek (short list) calon penerima manfaat untuk
kemudian ditetapkan sebagai kelompok penerima manfaat. Daftar pendek calon
penerima manfaat diputuskan dalam forum rembuk warga dan dibuatkan Berita
Acaranya. Berdasarkan hasil rembuk warga tersebut maka nama-nama penerima
manfaat yang telah disepakati, ditetapkan oleh Kepala Desa dan ditembuskan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
Tabel 8
Daftar Penerima Manfaat
Jumlah
Nama Kepala
No L/P Anggota Alamat Pekerjaan
Keluarga
Keluarga
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Jenis dan jumlah bahan yang digunakan pada pembangunan toilet individu di
Desa .......... RT .../RW ... merupakan jenis bahan bangunan yang berkualitas
sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI) serta harga disesuaikan
dengan survei harga material di Kecamatan ........................ . Adapun bahan
material lokal yang didapat berupa material yang tersedia adalah pasir, batu,
semen, pipa pvc, dll (jika ada dan tersedia)
Sarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya mengacu kepada
Permen PUPR No.04/PRT/M/2017 yaitu menggunakan Sistem Pengolahan Air limbah
Domestik Setempat (SPALD-S) dan untuk Persampahan mengacu kepada Undang
undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Pemilihan
opsi teknologi sistem pengolahan air limbah domestik sangat tergantung kepada
kebutuhan atau kapasitas pengolahan kondisi lingkungan kepadatan penduduk,
ketersediaan lahan, ketinggian muka air tanah, aspirasi non teknis yang terkait dengan
perencanaan dan pemilihan sistem serta kemudahan dalam pengoperasian dan
pemeliharaannya.
(Penjelasan hanya teknologi yang dipilih dan dipergunakan saja, boleh dihapus yang
tidak diperlukan)
9. Ruang toilet dilengkapi sarana ventilasi dan lampu penerangan yang cukup,
11. Kelengkapan aksesoris (railing) di dalam ruang toilet untuk pengguna disabilitas
dan lansia.
SPALD-S adalah Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah
domestik dilokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan
sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja skala Kawasan/ Kota.
Komponen SPALD-S terdiri dari:
Dalam program padat karya ini bentuk infrastruktur yang difasilitasi adalah untuk
mengolah air limbah domestik secara terpisah yaitu blackwater berupa tangki
septik individu, tangki septik komunal, dan toilet individu sesuai kebutuhan di
lapangan.
5.1.1 Toilet Individu (ruang toilet, toilet leher angsa, tangki septik dilengkapi
bidang resapan)
1. Warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI
2398:2017
Opsi teknologi tangki septik komunal dapat dilaksanakan bagi lokasi yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Bagi warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI
2398:2017
…………………………………………………………………………………………………………..
Dana APBD (di luar DAK) yang diperuntukan untuk dana pendamping pelaksanaan
program SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA/ mendukung kegiatan program
seperti kegiatan pada tahap perencanaan juga digunakan program replikasi
kegiatan SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang berasal dari Kabupaten
disesuaikan menurut peraturan yang berlaku.
Buku Bank
Buku Bantu
RPDB merupakan pemilahan besaran dana dari Rencana Penggunaan Dana (RPD)
pertahapan yang telah disusun sebagai dokumen persyaratan pencairan.
Rencana Penggunaan Dana ada 2 (RPD thp I, dan II) sesuai dengan tahapan
pencairan dana dari KPPN ke Rekening KSM.
Maksud dari tahapan konstruksi adalah pelaksanaan pembangunan prasrana dan sarana
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang dilaksanakan masyarakat secara partisipatif
(bergotong royong), sehingga masyarakat pengguna mempunyai rasa memiliki
terhadap prasarana dan sarana SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang
dibangunnya. Tahapan konstruksi secara garis besar adalah pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian konstruksi dan pelaporan.
Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada peraturan Presiden No 16 Tahun
2018 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa.
Baik penyedia Barang/ Jasa (sub kontraktor/ pemasok) maupun pengguna barang (KSM
dan PPK PLP Provinsi) harus memenuhi etika pelaksanaan pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi sebagai berikut :
3. Menerima dan bertanggungj awab atas segala keputusan dalam rapat lapangan
sesuai kesepakatan dengan pihak terkait.
7. Tidak menerima, tidak menawarkan dan atau tidak menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah/ imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang diketahui
patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Sebagai upaya pertanggung jawaban tugas KSM dan panitia pelaksana dalam tahap
pelaksanaan konstruksi, KSM akan menginformasikan kepada masyarakat dan pihak
yang berkepentingan tentang pengelolaan pelaksanaan program melalui mekanisme
pelaporan baik setiap saat tercantum dalam papan informasi maupun secara
periodik.
Kewirausahaan
Pelatihan OM
KPP diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan pemeliharaan secara tepat. Melalui
kegiatan operasi dan pemeliharaan diharapkan dapat mencapai umur teknis prasarana
dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan. Dalam pelaksanaan
pelestarian prasarana dan sarana KPP mendapatkan pelatihan atau penyuluhan dari
Pemerintah Kabupaten dan TFL agar mereka mampu mengoperasikan dan
memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada dengan baik.
Opsi infrastruktur toilet individu merupakan salah satu kelengkapan pada suatu
bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah
domestik) terutama dari kakus atau WC sedangkan air limbah domestik dari
dapur dan kamar mandi diolah melalui sumur resapan.
Tabel 9
Perhitungan Dimensi Tanki Septik Individu / Komunal
lebar 1 m ditentukan
ditentukan ( 1-2,5
Tinggi muka air 1.2 Meter )
volume / lebar x
Panjang Total bak 0.98 Tinggi
Panjang Bak 1 ( setler ) 0.65 2/3 total panjang
Keterangan :
Dalam penentuan harga satuan lebih diutamakan pada harga yang termurah dengan
kualitas standar (SNI) yaitu dengan membandingkan harga 3 (tiga) toko yang telah
disurvei dan harga satuan kota, jika harga survei lebih tinggi dari harga kota tetap
mengacu pada harga survei. Harga bahan merupakan harga on site sampai ditempat
termasuk besarnya langsiran yang mungkin ada.
Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa untuk mendapatkan harga
satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI (Permen PU No.11-PRT-M-
2013).
RAB yang telah disusun berdasarkan perhitungan volume berdasarkan hasil pemetaan
sosial (terlampir)
8.2.5. Kurva S
Total kebutuhan waktu untuk konstruksi pada jadwal pelaksanaan dan Kurva S adalah
120 hari (4 bulan). Sesuai dengan kesepakatan antara KSM, Tenaga Fasilitator
Lapangan/Faskab, dan Satker /PPK Balai Prasarana Permukiman Wilayah ………