Anda di halaman 1dari 49

RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT

KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT


KSM …………………….
DESA ……………………..
KECAMATAN …………………
KABUPATEN …………………………

Peta desa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH ……………..
SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI …………….
Alamat : ……………………………………………………..
…………………, … Maret 2021
Nomor : …………………………….
Lampiran :
-

Kepada Yth. :
PPK Pengembangan PLP Satker Pelaksanaan BPPW Provinsi …………………….

di
Tempat

Hal : Pemberitahuan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM)

Sehubungan dengan selesainya Tahap Perencanaan Program Sanitasi Perdesaan Padat


Karya di desa ………., Kecamatan ………………………, Kabupaten, Provinsi ……….. Tahun
2021, dengan ini menyampaikan Rencana Kerja Masyarakat KSM …………………………
untuk dapat melanjutkan kegiatan ke Tahap Pelaksanaan Konstruksi.

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih

KSM ………………………..

……………………………….
Ketua

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Kata Pengantar

Rencana Kerja Masyarakat ini disusun dan diajukan oleh Kelompok Swadaya
Masyarakat Desa ……………………, Kecamatan ………………. Kabupaten …………… untuk
disampaikan kepada Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah ……..

Rencana Pembangunan Toilet Individu/Komunal tersebut berisi seluruh komponen yang


dipersyaratkan oleh program, antara lain : Rencana Teknik Rinci (RTR), dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB), serta Rencana Kontribusi Masyarakat dan mekanismenya,
berdasarkan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang disusun oleh Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM)

Besar harapan kami agar pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan
tepat waktu, sehingga dapat dipergunakan dan bermaanfat bagi masyarakat serta
dapat berkelanjutan.

……………………., ….. Maret 2021


KSM ………………………..

……………………………….
Ketua

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
BERITA ACARA PENYUSUNAN RKM

Berkaitan dengan pelaksanaan PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA Tahun


anggaran 20210 di RT/RW/Lingungan ......................., Desa ...............................,
Kecamatan/Distrik ................................ Kabupaten/Kota ...................
Provinsi .................... maka pada :

Hari/Tanggal : ........................................ Pukul : ........................................ ,


Tempat : ......................................................................

Telah dilakukan kegiatan penyelesaian Penyusunan Rencana Kegiatan Masyarakat


(RKM), dengan penjelasan sebagai berikut :

Narasumber : ................................................ Jabatan TFL


Materi : Hasil Pelaksanaan :
 Klarifikasi Tingkat Kesejahteraan
 Pemetaan Sosial
 Katalog Pilihan Informasi
 Konfirmasi Kebutuhan Lahan
 Pemilihan Teknologi
 Penyusunan Perencanaan (Pembangunan Fisik;
Penguatan Kapasitas Tukang,operator dan pekerja serta
pengguna; RTR dan RAB; serta pendampingan)
(Dijelaskan secara ringkas dan jelas)
Dihadiri oleh : Daftar hadir terlampir
Hasil Keputusan/ : Disepakati Dokumen RKM
Kesepakatan
KSM .....................................
(dijelaskan secara ringkas dan jelas)
Jumlah penerima manfaat, Pilihan Teknologi dan alasannya,
RTR dan RAB serta waktu pelaksanaannya

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
............................, tgl-bln-Tahun
Ketua KSM Sekretaris KSM

Stempel
Basah

....( Nama Lengkap)...... ....( Nama Lengkap)......


Mengetahui
Kepala Desa Tenaga Fasilitator Lapangan

Stempel
Basah

....( Nama Lengkap)...... ....( Nama Lengkap)......

DAFTAR ISI

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN USULAN RKM

RINGKASAN RENCANA KERJA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN

II. PROFIL WIlAYAH/ TITIK LOKASI KEGIATAN DAN PETA SEBARAN

III. STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

IV. PENETAPAN CALON PENGGUNA

VI. MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PELAPORAN KEUANGAN

VII. RENCANA PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

VIII. RTR DAN RAB

Daftar Lampiran

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1. BA Sosialisasi

2. BA dan Hasil Pemetaan Sosial

3. Peta hasil Pemetaan sosial

4. Format Hasil Identifikasi Permasalahan

5. Matriks Pemetaan swadaya

6. Prioritas Masalah, Potensi Sanitasi

7. Data kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi yang ada

8. Daftar Panjang Calon Penerima Manfaat

9. Pakta Integritas

10. BA Pembentukan KSM dan KPP

11. BA Penyusunan RKM

12. SK KSM

13. SK KPP

14. SK Penetapan Penerima Manfaat

15. SK Penetapan Penerima Bantuan Penerima Bantuan Pemerintah

16. RTR dan RAB

17. Rencana Jadwal Pelaksanaan dan Kurva S

18. Daftar Harga Satuan Bahan / Alat

19. Rencana Penggunaan Alat Berat (Jika ada)

20. Lembar Pemeriksaan RTR dan RAB

21. Survei Harga bahan dan alat

22. Foto copy Rekening bank

23. Dokumentasi Kegiatan

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
RINGKASAN RENCANA KERJA MASYARAKAT

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1. Penerima Manfaat

a. Jumlah KK : KK

b. Jumlah Jiwa : jiwa

c. Jumlah Ibu Hamil penerima manfaat : Jiwa

d. Jumlah Batita penerima manfaat : jiwa

e. Jumlah Batita Stunting penerima manfaat : jiwa

f. Jumlah Disabilitas penerima manfaat : jiwa

2. Jenis Prasarana dan Sarana

a. Tangki Septik Individual : unit

b. Tangki Septik Komunal : unit

c. Toilet / Bilik : unit

3. Biaya hasil RKM

a. Bahan : Rp.

b. Upah : Rp.

c. Operasional : Rp.

(totalnya 500 juta)

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1.1. Latar Belakang

Paragraf pertama berisikan mengapa pembangunan ini diusulkan dalam RKM.


(dapat dideskripsikan secara ringkas dan jelas.)

Paragraf kedua menggabarkan profil desa yang berkaitan dengan mengapa desa
tersebut menjadi sasaran program Sandes 2021
Misal : jumlah penduduk yang memiliki angka gizi buruk (stunting) tinggi; Jumlah
penduduk yang BABS; Jumlah penduduk yang termasuk MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah); Mengapa desa tersebut termasuk Desa tertinggal dan Desa
berkembang; termasuk juga ketersedian sumber air yang ada atau biasa dipergunakan
oleh warga masyarakat tersebut.

1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran

 Maksud

Penyelenggaraan Program SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA di desa …….


memiliki maksud sebagai berikut:

a. Menjelaskan prakiraan Jumlah tenaga kerja warga setempat yang akan


terserap, sehingga dapat Menekan jumlah penganggur, setengah penganggur
dan masyarakat miskin;

b. Harapan agar tumbuhnya rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi


masyarakat Desa;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat Desa ………..

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
d. Mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak, dan
kelompok marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis pendekatan
pemberdayaan masyarakat;

e. Membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi di desa, dan

f. Meningkatkan akses sanitasi dengan terbangunnya ……….. (sesuai hasil RKM)

 Tujuan

Tujuan yang hendak diwujudkan dalam penyelenggaraan Program SANITASI


PERDESAAN PADAT KARYA di desa …………….. adalah :

1. Meningkatkan perluasan akses sanitasi dengan menyediakan prasarana dan


sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan
lingkungan.
2. Meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) bagi masyarakat.
3. Menciptakan lapangan kerja sementara yang dapat memberikan tambahan
pendapatan bagi warga desa.

 Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai pada program SANITASI PERDESAAN PADAT


KARYA adalah :

1. Jumlah penduduk Desa yang termasuk dalam katagori gizi buruk ( stunting)
tinggi sebanyak …….. KK

2. Jumlah penduduk yang tidak memiliki mata pencaharian tetap sejumlah…..


orang/KK

3. Jumlah penduduk yang masuk katagori MBR (Masyarakat Berpenghasilan


Rendah) sebanyak …… KK

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
4. Mengapa desa ………. Termasuk Desa tertinggal dan Desa berkembang
(jelaskan)

1.3. Proses Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

a. Tahap dan Proses Pemetaan Sosial ( tambahkan waktu dan tempat


pelaksanaan)

b. Tahap dan proses Survey Harga Bahan Material dan Penetapan harga satuan

c. Proses Pemilihan Toko penyedia bahan bangunan

d. Peran pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyusunan RKM

1.4. Rincian Kegiatan

 Jenis-jenis kegiatan yang akan di laksanakan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan, meliputi : Sosialisasi ditingkat desa, Pembentukan KSM,


Pemetaan Sosial, Penyusunan Daftar Panjang (Long list) Calon Penerima
Manfaat, Penetapan Penerima Manfaat, Pembentukan KPP, Penyusunan
Rencana Kerja Masyarakat (RKM), Perjanjian Kerja Sama (KSM-PPK).

b. Tahap Pelaksanaan, meliputi : Penyaluran Dana Tahap 1 dari KPPN,


Pengelolaan Dana Tahap 1 (RPDB 1, RPDB 2, RPDB 3, dst), Konstruksi Tahap
1, LPJ Dana Tahap 1, Penyaluran Dana Tahap 2 dari KPPN, Pengelolaan Dana
Tahap 2 (RPDB 1, RPDB 2, dst), Konstruksi Tahap 2, LPJ Dana Tahap 2, Uji
coba sistem dan Keberfungsian, Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
Administrasi Serah Terima.

c. Tahap Pasca Konstruksi, meliputi : Operasional Pemanfaatan.

 Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA tahun 2020 dilaksanakan


di Desa ........................... RT … Kecamatan ........................... Kabupaten

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
……………... (Jika lokasi pembangunan menyebar di beberapa
RT/Lingkungan/Dusun, bisa dibuat dalam bentuk tabel)

 Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Rencana pelaksanaan kontruksi selama 120 (seratus dua puluh) hari, dimulai
dari …………… sampai dengan ……………. tahun 2021.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
2.1. Administratif

Kondisi Geografis

Desa ........................... Kecamatan ........................... berada di wilayah


administrasi Kabupaten ………………… dengan luas wilayah ………… km² (…Ha)
yang terdiri dari … RT dan … RW.

Dilihat dari batas wilayah administrasi, Desa ........................... berbatasan


dengan:

 Di Sebelah Utara berbatasan dengan Desa ………… Kec. …………

 Di sebelah Timur Desa ………………….

 Di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa ………………

 Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa ……………………………

2.2. Data Kependudukan

Jumlah penduduk di Desa ........................... dapat dilihat pada tabel di bawah


ini :

Tabel 3
Jumlah penduduk Desa ...........................

No URAIAN JUMLAH

1 Jumlah RW/ LK
2 Jumlah RT
3 Jumlah Kepala Keluarga (KK)
4 Jumlah Jiwa
5 Jumlah Perempuan

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
6 Jumlah Laki-laki
Sumber: Data Desa ...........................

2.3. Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi

2.3.1. Kondisi Sarana Air Bersih

Kondisi Air Baku dan fasilitas Air Bersih bagi semua warga memanfaatkan
…… (air sumur/ air hujan/dll diisi sesuai aktual di lokasi dampingan)
untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian kecil warga menggunakan air
PDAM.

Kondisi fasilitas BAB yang dimiliki oleh masyarakat, sebagian masyarakat


mempunyai jamban dimasing-masing rumah yang saluran
pembuangannya berupa jamban cubluk lansung ketanah. Sebagian lagi
yang belum punya jamban/ WC di rumah mereka BAB ke WC umum yang
ada di lingkungan mereka. (dibuat berdasarkan kondisi real hasil
pengamatan tim penyusun/data desa dan pemetaan sosial )

Kondisi Air Baku dan fasilitas Air Bersih bagi semua warga memanfaatkan
…… (air sumur/ air hujan/dll diisi sesuai aktual di lokasi dampingan)
untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian kecil warga menggunakan air
PDAM.

Kondisi fasilitas BAB yang dimiliki oleh masyarakat, sebagian masyarakat


mempunyai jamban dimasing-masing rumah yang saluran
pembuangannya berupa jamban cubluk lansung ketanah. Sebagian lagi
yang belum punya jamban/ WC di rumah mereka BAB ke WC umum
yang ada di lingkungan mereka. (dibuat berdasarkan kondisi real hasil
pengamatan tim penyusun/data desa dan pemetaan sosial )

2.3.2. Kondisi Sarana Sanitasi

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Kondisi masyarakat dipengaruhi diantaranya oleh kesadaran dan akses
atau fasilitas sanitasi yang tersedia

Tabel 4
Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan masyarakat
NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah MCK Umum
2 Jumlah Posyandu
3 Jumlah Kader Posyandu Aktif
4 Jumlah Pembina Posyandi
5 Jumlah Dasawisma
6 Jumlah Pengurus Dasawisma Aktif

2.3.3. Kondisi Pengelolaan Sampah

Kondisi pengelolaan sampah dipengaruhi oleh akses atau fasilitas


prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang tersedia juga oleh
kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Kondisi fasilitas penanganan sampah di Desa ........................... ini cukup


bagus, karena tidak terlihat sampah-sampah yang di buang sembarang
tempat. (diisi sesuai aktual di lokasi dampingan dan pemetaan social)

Tabel 5
Perkembangan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah
NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah TPS 3R
2 Jumlah Tempat Pembuangan Sementara
3 Jumlah Pewadahan Sampah di Rumah Tangga
4 ….

2.3.4. Kondisi Kesehatan

Kondisi Kesehatan penduduk banyak dipengaruhi oleh akibat buruknya


sanitasi dan ketersediaan air layak konsumsi

Tabel 6
Kondisi Kesehatan dan jenis penyakit

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN
1 Keluarga dengan gizi buruk …….. KK
(Stunting)
2 Penyakit yang banyak
diderita oleh warga …….. Jiwa
masyarakat akibat buruknya …….. Jiwa
sarana sanitasi : (sebutkan)
3 … (hal-hal lain yg ditemukan)

3.1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1. Struktur Organisasi KSM ……………….. Desa ........................... Kecamatan
........................... Kabupaten ………………….

Kelembagaan KSM Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya terdiri dari dua yaitu
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM ................) dan Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP …………………) yang dikelola oleh Pemerintahan Desa (kondisional
bisa didiskusikan dengan masing-masing PPK). Kelompok Swadaya Masyarakat
akan bertanggung jawab mulai dari persiapan sampai konstruksi selesai, sedangkan
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara akan bertanggung jawab pada pasca
konstruksi untuk pengoperasian dan perawatan instalasi pengolahan limbah
tersebut. Setelah diserah terimakan kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara.

KSM Pelaksana, yang nanti di lanjutkan oleh Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
telah memiliki pedoman berupa Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) sederhana sebagai pedoman kerjanya. AD/ ART tersebut telah di
sepakati oleh seluruh calon pengguna/ penerima manfaat yang di buktikan dengan
tanda tangan calon pengguna. Kelompok Swadaya Masyarakat juga telah memiliki
legalitas berupa SK yang di keluarkan oleh Kepala Desa ........................... Nomor
….. TAHUN 2021 tentang Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
………………….

STRUKTUR ORGANISASI KSM ………………….

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
2. Tugas Pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat

1. Ketua :
a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan
b. Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat

2. Sekretaris :
a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha
serta kegiatan dokumentasi.
b. Melaksanakan surat menyurat.
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap

3. Bendahara :
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta mempertanggung
jawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban
b. Melakukan Pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan
pencatatan pada tahap konstruksi antara lain :
1) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan
mudah oleh masyarakat
2) Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaaan dana dan
laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian
diserahkan kepada Satker Pengembangan Sistem PLP

4. Seksi – Seksi :
a. Seksi Perencana
Seksi Perencana mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
menyusun Kerangka Acuan Kerja, membuat gambar rencana kerja dan/
atau spesifikasi teknis. Tim Perencana terdiri dari seksi perencanaan, seksi
konstribusi dan seksi tenaga kerja. Secara rinci tugas tim perencana
didampingi TFL adalah:
1) Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
2) Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yag akan
dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta
kondisi lingkungan;
3) Menyusun analisa teknis, membuat RTR lengkap dengan potongan
RAB dan menyusun analisa structural, elektrikal, arsitektural sesuai
dengan teknologi sanitasi yang dipilih masyarakat;
4) Menyusun jadwal rencana kegiatan konstrusi dan kurva S;
5) Menyusun dokumen RKM;
6) Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
7) Merekrut tenaga kerja;
8) Mengatur tenaga kerja di lapangan;
9) Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan
10) Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja.

b. Seksi Pelaksana :
Tim Pelaksana mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, membuat
gambar pelaksanaan serta membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.
Secara rinci tugas tim pelaksanan didampingi TFL adalah:
1) Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
2) Membuat laporan tentang keadaan material;
3) Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
4) Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
5) Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat;
6) Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan.

c. Seksi Pengawas :
Tim Pengawas mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik
maupun administrasi pekerjaan swakelola, dan didampingi TFL antara lain:

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1) Bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan
keuangan;
2) Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/ menilai atas kualitas dan
progres pekerjaan fisik;
3) Berkoordinasi dalam menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan
dan/ atau ditindak lanjuti ke PPK.

d. Seksi Pengadaan
Seksi Pengadaan disepakati berdasarkan rembug warga sebagai
penanggungjawab kelompok masyarakat (KSM) untuk memfasilitasi
masyarakat (KSM) dalam pengadaan barang/ jasa yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan swakelola sesuai ketentuan program.
Apabila Seksi Pengadaan secara teknis tidak mampu melaksanakan
pengadaan sendiri, yang membutuhkan keahlian tertentu/ spesialist,
pengadaan barang tertentu (pabrikan), maka masyarakat (KSM) dapat
dibantu oleh PPK dengan melalui mekanisme yang diatur dalam PERPRES
54 dan perubahannya.
Syarat anggota Tim Pengadaan :
a. Memiliki integritas
b. Jujur dan Bertanggungjawab
c. Berjumlah ganjil
d. Bertempat tinggal di lokasi sasaran
e. Bukan aparat pemerintah desa/ Desa, dan anggota KSM

Adapun tugas Seksi Pengadaan barang/jasa adalah :


1) Mengidentifikasi jenis barang/ jasa dan pekerjaan yang akan dilelangkan
sesuai spesifikasi teknisnya.
2) Membuat rencana pembelian barang berdasarkan jenis barang dan jasa,
ketersediaan penyedia barang/ jasa dan jadwal rencana pelaksanaan
pengadaan untuk dibahas pada saat rembuk warga. Dalam pertemuan
rembuk warga, seksi membuka kesempatan apabila ada masyarakat
yang ingin menyumbangkan barang dan jasa secara sukarela untuk
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
3) Melakukan survei harga barang/ jasa yang akan dilelangkan, minimal 3
toko material/ pemasok.
4) Untuk pengadaan diatas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
harus memasang pengumuman melalui media yang ada, antara lain di
tempat strategis dalam lingkup Desa (kantor Desa, poskamling, tempat
ibadah dan lain-lain)
5) Mengirimkan undangan kepada pemasok/ penyedia jasa untuk
melakukan pengadaan
6) Mengundang minimal 3 (tiga) toko/ pemasok/ penyedia jasa untuk
mengikuti proses pengadaan sebagai jaminan adanya kompetisi yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan barang/ jasa
7) Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon
pemenang pengadaan yang dilakukan dalam rembuk warga penetapan
pemenang yang dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, seluruh anggota
KSM, Kepala Desa, TFL dan kaum perempuan
8) Memastikan kualitas barang/ jasa sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan dan mendapatkan harga yang termurah dan dapat
dipertanggungjawabkan
9) Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat (rembuk warga
prapelaksanaan) untuk memberitahukan rencana pembelian barang dan
jasa termasuk rencana lokasi penyimpanan barang.

Tabel 7
Daftar nama anggota KSM dan Jabatannya
No. Jabatan Nama Alamat
1 Ketua
2 Sekertaris
3 Bendahara
4 Bendahara
I Seksi Perencana
Bag. Perencanaan

Bag. Kontribusi

Bag. Tenaga Kerja

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
II Seksi Pelaksana

III Seksi Pengawas

IV Seksi Pengadaan Barang dan Jasa

3.2. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)


(Keberadaan dan struktur organisasinya bisa didiskusikan terlebih dahulu dengan
PPK)
1. Struktur Organisasi KPP ……………… Desa ...........................
Kecamatan ........................... Kabupaten ………………...
Pada tahap perencanaan salah satu upaya merencanakan keberlanjutan
program Sanitasi Perdesaan Padat Karya adalah perlu diuraikan kesiapan
warga untuk dapat memanfaatkan serta memelihara sarana terbangun di
dalam RKM. Oleh karena itulah perlu dibentuk sebuah wadah/ organisasi
yang akan bertanggungawab dalam kegiatan pemeliharaan dan
pengoperasionalan sarana (pengelola sarana). Organisasi tersebut adalah
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) sarana sanitasi

STRUKTUR ORGANISASI KPP …………

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Tugas Pengurus Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
Tugas pokok masing-masing seksi, sebagai berikut :
1) Seksi Usaha Dana :
 Merencanakan tentang besarnya iuran anggota
 Mengumpulkan iuran anggota
 Mencari sumber dana di luar iuran warga pemanfaat
 Membukukan uang yang masuk dan yang keluar
 Membuat laporan keuangan secara rutin.
2) Seksi Operasi :
 Mengoperasikan sarana sanitasi
 Mengontrol semua bak kontrol dan perpipaan secara rutin
 Meningkatkan mutu pelayanan
 Melakukan pengujian sampel air limbah outlet
3) Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan :
 Melakukan Penyuluhan tentang pengoperasian dan pemeliharaan
sarana sanitasi
 Mengembangkan sarana sanitasi yang sudah terbangun
 Melakukan pemeliharaan terhadap sarana sanitasi terbangun/
melakukan perbaikan apabila ada kerusakan
 Melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala (2-3 tahun sekali)
4) Seksi Kesehatan :
 Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan
lingkungan.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
4.1 Calon Penerima Manfaat

Sesuai dengan pemetaan sosial di Desa ……………….. yang menghasilkan daftar


panjang penerima manfaat, dengan mempertimbangkan :

1) Urutan rangking prioritas calon penerima manfaat,

2) Kebutuhan prasarana sanitasi calon penerima manfaat,

3) Harga dan biaya pembangunan prasarana sanitasi (bilik toilet, septik tank
dan resapan, instalasi pendukung)

Maka disusunlah daftar pendek (short list) calon penerima manfaat untuk
kemudian ditetapkan sebagai kelompok penerima manfaat. Daftar pendek calon
penerima manfaat diputuskan dalam forum rembuk warga dan dibuatkan Berita
Acaranya. Berdasarkan hasil rembuk warga tersebut maka nama-nama penerima
manfaat yang telah disepakati, ditetapkan oleh Kepala Desa dan ditembuskan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
(Jelaskan dasar penetapan ranking prioritas penerima manfaat)

Tabel 8
Daftar Penerima Manfaat
Jumlah
Nama Kepala
No L/P Anggota Alamat Pekerjaan
Keluarga
Keluarga
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Penerima Manfaat

Untuk kondisi sosial ekonomi penerima manfaat di Desa ........................... RT.


… ini lebih dari …… % masyarakatnya miskin / MBR yang berada di kawasan
rawan dan minim sanitasi. (bisa ditambahkan penjelasan lain dari
hasilpengamatan dan pemetaan sosial)

4.3 Ketersediaan Lahan


Luas lahan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya Kabupaten ............... yang
dilaksanakan di RT .../RW ... desa ..............., sebidang tanah darat / tanah
pesisir (deskripsikan sesuai dengan kondisi di desa masing-masing ) mayoritas
berupa pekarangan seluas + .......... dengan ukuran ... m x ... m. Lahan untuk
lokasi toilet individu merupakan lahan kering/ basah yang dekat .............
(deskripsikan berupa sungai, laut, kolam, drainase) dan berada di permukiman
warga dengan status hibah dari warga penerima manfaat. (Jika hibah maka
berita acara hibah tanah tersebut harus dilampirkan)

Jenis dan jumlah bahan yang digunakan pada pembangunan toilet individu di
Desa .......... RT .../RW ... merupakan jenis bahan bangunan yang berkualitas
sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI) serta harga disesuaikan
dengan survei harga material di Kecamatan ........................ . Adapun bahan
material lokal yang didapat berupa material yang tersedia adalah pasir, batu,
semen, pipa pvc, dll (jika ada dan tersedia)

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
KSM …………………….. Desa ……………………………….
Prasarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dipilih oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan setempat.
Jenis sarana sanitasi terpilih ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) yang dilaksanakan oleh KSM. Untuk membantu masyarakat dalam
memilih opsi teknologi dilaksanakan presentasi, penjelasan dan diskusi-diskusi dalam
rembuk warga yang diselenggarakan oleh KSM atas pilihan- pilihan opsi teknologi
berdasarkan pertimbangan:

 Hasil pemetaan dan observasi detail bersama masyarakat.

 Hasil pemetaan masyarakat, klasifikasi, kondisi sumber air, existing sanitasi,


identifikasi calon pengguna dan akses terhadap sarana sanitasi yang direncanakan.

Sarana sanitasi dalam Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya mengacu kepada
Permen PUPR No.04/PRT/M/2017 yaitu menggunakan Sistem Pengolahan Air limbah
Domestik Setempat (SPALD-S) dan untuk Persampahan mengacu kepada Undang
undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Pemilihan
opsi teknologi sistem pengolahan air limbah domestik sangat tergantung kepada
kebutuhan atau kapasitas pengolahan kondisi lingkungan kepadatan penduduk,
ketersediaan lahan, ketinggian muka air tanah, aspirasi non teknis yang terkait dengan
perencanaan dan pemilihan sistem serta kemudahan dalam pengoperasian dan
pemeliharaannya.

(Penjelasan hanya teknologi yang dipilih dan dipergunakan saja, boleh dihapus yang
tidak diperlukan)

Untuk Bangunan ruang toilet diwajibkan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Ukuran ruangan 1,20 x 1,40 m2 (bersih) atau 1,35 x 1,55 m2 (As).

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
2. Menggunakan sloof, kolom dan ring balok praktis,

3. Lantai ruang toilet menggunakan keramik

4. Dinding ruang toilet menggunakan batako/bata ringan/bata merah, diplester,


diaci dan cat.

5. Atap ruang toilet menggunakan genteng/zingcalume/galvalume.

6. Rangka atap menyesuaikan dengan jenis penutup atap yang digunakan,

7. Toilet leher angsa jongkok berbahan keramik.

8. Pintu ruang toilet berbahan PVC/Galvalum. Apabila menggunakan papan perlu


dilapisi galvalum bagian dalamnya

9. Ruang toilet dilengkapi sarana ventilasi dan lampu penerangan yang cukup,

10. uang toilet dilengkapi dengan saluran air bersih.

11. Kelengkapan aksesoris (railing) di dalam ruang toilet untuk pengguna disabilitas
dan lansia.

5.1. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SETEMPAT (SPALD-S)

SPALD-S adalah Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah
domestik dilokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan
sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja skala Kawasan/ Kota.
Komponen SPALD-S terdiri dari:

1. Sub-Sistem Pengolahan Setempat Sub-Sistem Pengolahan Setempat


berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah air limbah domestik ( black
water dan grey water) dilokasi sumber.

Kapasitas Pengolahan Terdiri atas:

a) Skala Individual berupa Tangki Septik dengan Bidang Resapan;

b) Skala Komunal diperuntukan untuk;

1. 2 – 10 KK unit rumah tinggal; dan

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
2. Mandi Cuci Kakus (MCK), dapat berupa permanen dan non permanen
(mobile toilet)

2. Sub-Sistem Pengangkutan Sub-Sistem Pengangkut Merupakan sarana


untuk memindahkan lumpur tinja dari Sub sistem pengolahan setempat ke
Sub-sistem pengolahan lumpur tinja

3. Sub-Sistem Pengolahan Lumpur Tinja Sub-Sistem Pengolahan Lumpur


Tinja berfungsi untuk mengolah lumpur tinja yang masuk ke IPLT.

Dalam program padat karya ini bentuk infrastruktur yang difasilitasi adalah untuk
mengolah air limbah domestik secara terpisah yaitu blackwater berupa tangki
septik individu, tangki septik komunal, dan toilet individu sesuai kebutuhan di
lapangan.

5.1.1 Toilet Individu (ruang toilet, toilet leher angsa, tangki septik dilengkapi
bidang resapan)

Menurut Soeparman (2003), jamban/ toilet adalah suatu ruangan yang


mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat
jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkan. Opsi infrastruktur toilet individu merupakan salah satu
kelengkapan pada suatu bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi
pengolahan air kotor (air limbah domestik) terutama dari kakus atau WC
sedangkan air limbah domestik dari dapur dan kamar mandi diolah melalui
sumur resapan. Toilet Individu dapat dilaksanakan bagi lokasi yang memiliki
kriteria sebagai berikut:

1. Warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI
2398:2017

2. Kepadatan penduduk kurang dari 150 jiwa/ Ha

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
3. Penerima manfaat minimal 35 KK atau setara dengan minimal 125 jiwa
dengan kualitas bangunan sesuai dengan standar dan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Buku Pedoman Teknis Pelaksanaan ini.

Komponen Toilet Individu terdiri dari:

1. Toilet berikut aksesoris (pengadaan/ rehabilitasi)

2. Ruang Toilet (pembangunan/rehabilitasi) terbuat dari pasangan batako/


bata merah atau bahan sejenis, plester, diaci dilengkapi dengan lantai
keramik, beratap genteng, seng (lihat point 4.8)

3. Bak kontrol dilengkapi penangkap lemak (grease trap)

4. Tangki septik dilengkapi dengan bidang resapan

5.1.2 Tangki Septik Komunal

Opsi teknologi tangki septik komunal dapat dilaksanakan bagi lokasi yang
memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Bagi warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai SNI
2398:2017

2. Kepadatan penduduk 50-150 jiwa/Ha

3. Jumlah pemanfaat minimal 50 KK atau setara dengan minimal 250 jiwa


dengan kualitas bangunan sesuai dengan standar yag ditetapkan dalam
Buku Pedoman teknis pelaksanaan ini.

4. Setiap unit tangki septik komunal dapat melayani 2-10 KK

5.1.3. Kombinasi Toilet Individu dan Tangki Septik Komunal

Opsi teknologi kombinasi apabila dalam satu lokasi Desa memiliki


kebutuhan baik Toilet Individu dan Tangki septik komunal. Opsi teknologi
tangki septik komunal dan individual dapat dilaksanakan bagi lokasi yang
memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Bagi warga yang belum memiliki toilet

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
dan/atau tangki septik sesuai SNI 2398:2017 2. Kepadatan penduduk 50-
150 jiwa/Ha 3. Jumlah pemanfaat minimal 50 35 KK atau setara dengan
minimal 125 250 jiwa dengan kualitas bangunan sesuai dengan standar
yang ditetapkan dalam Buku Pedoman teknis pelaksanaan ini.

5.1.4. KSM ……………………… memilih opsi teknologi …………………………. Dengan


pertimbangan ………………………………………………………………….………………….

…………………………………………………………………………………………………………..

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Pencairan dana Bantuan Pemerintah kegiatan SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
menggunakan mekanisme sebagai berikut:

6.1. Dana APBN

1. Dana kegiatan untuk masing-masing Kab./ Kota di salurkan melalui dokumen


anggaran DIPA PPK Pengembangan PLP Satker Pelaksana Prasarana
Permukiman …………………….

2. Penerima dana bantuan pemerintah adalah kelompok masyarakat di wakili oleh


KSM dititik lokasi yang mempunyai SK penetapan lokasi.

3. Pembukaan Rekening untuk program SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA


atas nama KSM dengan specimen tanda tangan Ketua KSM, bendahara dan 1
orang penerima manfaat, sehingga yang bertanda tangan di buku rekening 3
orang.

4. Kontrak kerja di tandatangani oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman


Wilayah ………………… dan KSM.

5. Penyaluran dana di bagi menjadi 2 tahap. Tahap I sebesar 70 % dari total


bantuan pemerintah setelah RKM di setujui dan proses pengajuan pencairan
dana dilakukan, sedangkan pengajuan tahap II sebesar 30 % di ajukan dengan
tingkat penyelesaian pencapaian progres fisik sebesar 60 % dan 50 % dari
prasanana sudah terbangun bisa digunakan.

6. Balai Prasarana Permukiman Wilayah …………………….. dapat melakukan


penangguhan terhadap pencairan dana Bantuan pemerintah tahap II jika
terjadi penyimpangan di lapangan ada/ atau penyimpangan di dalam
penggunaan dana, sampai permasalahan di maksud dinyatakan selesai dan
tuntas oleh lembaga pengawasan fungsional (Inspektorat Jenderal dan/ atau

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
BPK) yang menyatakan bahwa pencairan sisa dana bantuan pemerintah dapat
dilanjutkan.

6.2. Dana APBD

Dana APBD (di luar DAK) yang diperuntukan untuk dana pendamping pelaksanaan
program SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA/ mendukung kegiatan program
seperti kegiatan pada tahap perencanaan juga digunakan program replikasi
kegiatan SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang berasal dari Kabupaten
disesuaikan menurut peraturan yang berlaku.

6.3. Swadaya /Kontribusi Masyarakat

1. Dana Masyarakat ( In-cash dan/atau In-kind ) di kumpulkan berdasarkan


kesepakatan hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat calon
pengguna/ penerima manfaat program Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

2. Pengumpulan dana masyarakat dilakukan oleh panitia/ KSM yang di bentuk


dimulai dari sejak terpilihnya sarana teknologi sanitasi.

Pengelolaan Keuangan dan Pelaporan

Pengelolaan keuangan akan di kelola oleh bendahara dengan menggunakan sistem


pembukuan yang standar dan tertera dalam juknis agar bisa di audit dan di lakukan
secara transparan/terbuka. Adapun contoh pembukuan yang di siapkan adalah sebagai
berikut :

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Penarikan Dana Bantuan dari Bank
(sesuai RPDB)

Buku Bank

Buku Kas Umum

Buku Bantu

Buku Buku Buku Upah Buku


Swadaya Material Kerja Operasional

Laporan Penggunaan Dana


dan Laporan Keuangan Bulanan KSM

1) Buku Bank - KSM


2) Buku Kas - KSM
3) Buku Operasional KSM
Adalah buku yang mencatat secara detail keseluruhan pengeluaran untuk
operasional KSM
4) Buku Swadaya – KSM
adalah buku bantu kas yang digunakan khusus untuk pencatatan transaksi dari
swadaya yang diterima baik dalam bentuk uang tunai maupun non tunai
(misalkan : material, tenaga kerja), yang diisikan pada kolom 5 dengan di
rupiahkan
5) Buku Material
merupakan buku yang digunakan untuk mencatat setiap material yang masuk
dan keluar, buku material ini dibuat per lembar perjenis material.
6) Buku Upah Kerja
Merupakan buku yang berisikan catatan daftar penerima dan jumlah upah kerja

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
PENARIKAN DANA BANTUAN KSM dari BANK

Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB)

RPDB merupakan pemilahan besaran dana dari Rencana Penggunaan Dana (RPD)
pertahapan yang telah disusun sebagai dokumen persyaratan pencairan.

• RPDB disusun oleh KSM sebelum menarik dana ke bank.

• RPDB diperiksa oleh TFL

 Rencana Penggunaan Dana ada 2 (RPD thp I, dan II) sesuai dengan tahapan
pencairan dana dari KPPN ke Rekening KSM.

Laporan Penggunaan Dana

Merupakan keseluruhan laporan penggunaan dana untuk pembelian bahan/ material,


alat, upah dan operasional.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
7.1 Rencana Pelaksanaan Kontruksi

Maksud dari tahapan konstruksi adalah pelaksanaan pembangunan prasrana dan sarana
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang dilaksanakan masyarakat secara partisipatif
(bergotong royong), sehingga masyarakat pengguna mempunyai rasa memiliki
terhadap prasarana dan sarana SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA yang
dibangunnya. Tahapan konstruksi secara garis besar adalah pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian konstruksi dan pelaporan.

7.1.1 Pengadaan Barang dan Jasa

Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada peraturan Presiden No 16 Tahun
2018 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa.

1. Pelaksanaan Pengadaan Melalui Pengadaan Langsung

Pengadaan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang nilainya sampai


dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

2. Pelaksanaan Pengadaan Melalui Pelelangan Sederhana

Proses Pelelangan sederhana ditingkat masyarakat dilaksanakan untuk pengadaan


Barang/Jasa diatas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

7.1.2 Etika Pelaksanaan Pekerjaan

Baik penyedia Barang/ Jasa (sub kontraktor/ pemasok) maupun pengguna barang (KSM
dan PPK PLP Provinsi) harus memenuhi etika pelaksanaan pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi sebagai berikut :

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan dalam pelaksanaan
pengadaan barang.

2. Bekerja secara operasional, mandiri atas dasar kejujuran dan mencegah


terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan.

3. Menerima dan bertanggungj awab atas segala keputusan dalam rapat lapangan
sesuai kesepakatan dengan pihak terkait.

4. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dalam pelaksanaan pekerjaan


ini.

5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dana atau melakukan


kegiatan bersama dengan tujuan keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.

6. Menghindari dan mencegah pertentangan dengan pihak terkait, baik langsung


maupun tidak langsung.

7. Tidak menerima, tidak menawarkan dan atau tidak menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah/ imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang diketahui
patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

Sebagai upaya pertanggung jawaban tugas KSM dan panitia pelaksana dalam tahap
pelaksanaan konstruksi, KSM akan menginformasikan kepada masyarakat dan pihak
yang berkepentingan tentang pengelolaan pelaksanaan program melalui mekanisme
pelaporan baik setiap saat tercantum dalam papan informasi maupun secara
periodik.

7.2 Rencana Kontribusi Masyarakat dalam Pelaksanaan

Masyarakat Desa ........................... bersedia berkontribusi berupa In cash maupun In


kind. In cash (uang tunai) untuk pembukaan rekening KSM. Dan In kind berupa tenaga

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
tenaga dalam setiap pemasangan pipa SR dan konsumsi setiap pertemuan rembug
warga.

7.3 Rencana OP (KPP, AD/ART, Rencana Kegiatan dan Pelatihan OM)

Pelestarian prasarana dan sarana SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA sangat


bergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan,
memanfaatkan dan memelihara prasarana dan sarana yang ada. Secara umum aspek
yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah pengelolaan prasarana dan sarana,
penyuluhan dan pedoman pengelolaan.

7.3.1 Rencana Kegiatan

Sebagai keterwakilan masyarakat dalam mengelola sarana prasarana, KPP bersama


masyarakat bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana sanitasi terbangun, dalam
pengelolaan dimasa yang akan datang. KPP diharapkan mampu untuk berwirausaha,
upaya ini dilakukan sebagai bentuk mengembangkan diri KPP dalam memberikan/
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat dalam menandai operasional dan
pemeliharaan sarana (pengelola sarana), terkait pembangunan sarana secara langsung
maupun tudak langsung.

 Kewirausahaan

Rencana KPP “……………………” berwirausaha memanfaatkan lahan yang ada disekitar


sarana tangki septik untuk berbudidaya tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga)
dengan menggunakan pupuk hasil pengolahana air limbah dan masih banyak lagi upaya
untuk mengembangkan diri dengan berwirausaha serta memanfaatkan iuran
masyarakat yang ada/sumber pendanaan yang lainnya (atas kesepakatan masyarakat).

 Laporan Keuangan Dari Pengelola KPP

Prinsip transparansi, profesional dan akuntabilitas dari pengelola keuangan


(pengelolaan iuran masyarakat untuk pendanaan pengelolaan sarana sanitasi
terbangun), adalah wajib dilakukan oleh KPP. Pelaporan atas pengelolaan keuangan ini
dilakukan sebagai upaya memberikan informasi secara berkala (bulanan kepada
masyarakat dan tahunan kepada pemerintah Kabupaten/ Kota) tentang kondisi

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
keuangan KPP dan “kesehatan” pengelolaan lembaga untuk dapat dilakukan pembinaan
sesuai AD/ ART KPP.

 Pelatihan OM

KPP diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan pemeliharaan secara tepat. Melalui
kegiatan operasi dan pemeliharaan diharapkan dapat mencapai umur teknis prasarana
dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan. Dalam pelaksanaan
pelestarian prasarana dan sarana KPP mendapatkan pelatihan atau penyuluhan dari
Pemerintah Kabupaten dan TFL agar mereka mampu mengoperasikan dan
memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada dengan baik.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
8.1. RENCANA TEKNIK RINCI (RTR)
Rencana Teknik Rinci (RTR) dibuat oleh masyarakat dan didampingi oleh tenaga
fasilitator lapangan setelah jenis sarana sanitasi dan teknologi pengolahan limbah dipilih
oleh masyarakat dalam rembuk warga tanggal …………….. 2021 adalah Toilet Individu
(ditulis opsi yang dipilih individu atau komunal)

8.1.1Kriteria Desain Jamban Individu

Opsi infrastruktur toilet individu merupakan salah satu kelengkapan pada suatu
bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah
domestik) terutama dari kakus atau WC sedangkan air limbah domestik dari
dapur dan kamar mandi diolah melalui sumur resapan.

Komponen Toilet Individu terdiri dari:


1. Toilet berikut aksesoris (pengadaan/ rehabilitasi)

2. Ruang Toilet (pembangunan/ rehabilitasi) terbuat dari pasangan batako/ bata


merah atau bahan sejenis, plester, diaci dilengkapi dengan lantai keramik,
beratap genteng, seng
3. Bak kontrol dilengkapi penangkap lemak (grease trap)

8.1.2. Perhitungan Dimensi Tanki Septik Individu / Komunal

Tabel 9
Perhitungan Dimensi Tanki Septik Individu / Komunal

Variabel Nilai Satuan Keterangan

Debit air limbah per hari 40 liter/orang/hari  


Jumlah KK 1 KK  

Jumlah Jiwa/KK 5 orang  


jumlah jiwa 5 orang  

Total debit limbah 200 liter/hari  

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
  0.200 m3/hari  
RATA RATA 0.008 m3/jam  

HRT 4 hari minimal 2 hari


  96 jam  

Total debit limbah 0.8 m3  


timbulan lumpur 15 liter/orang/tahun  

Total volume lumpur 75 liter/tahun  


  0.075 m3/tahun  

Periode pengurasan 5 tahun  


timbulan lumpur 0.375 m3  

total Volume (V) 1.175 m3  


Dimensi      

lebar 1 m ditentukan
ditentukan ( 1-2,5
Tinggi muka air 1.2   Meter )

volume / lebar x
Panjang Total bak 0.98   Tinggi
Panjang Bak 1 ( setler ) 0.65   2/3 total panjang

Panjang Bak 2 0.33   1/3 total panjang


FreeBoard 0.2   ditentukan

total tinggi tanki septik 1.4 m  

8.1.3. Sketsa Tanki Septik Individu/Komunal

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Gambar 8.5
Sketsa Tanki Septik Individu/Komunal

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
KSM …………………….. Desa ……………………………….
8.2. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Skema pelaksanaan Perhitungan Anggaran Biaya

Keterangan :

1. Upah Tenaga Kerja tergantung dari masing-masing keahlian, dan dihitung


perhari kerja yaitu 8 jam per hari. Upah tenaga kerja didapat dilokasi,
dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar Harga Satuan
Upah.
2. Harga bahan/material untuk pelaksanaan fisik didasarkan pada
setiap daerah/lokasi masing-masing (berdasarkan hasil survey di lokasi
masing-masing).
3. Harga satuan upah dan bahan/material untuk dasar perhitungan Biaya
Perencanaan didasarkan Harga Satuan Setempat.
4. Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa untuk
mendapatkan harga satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI (Permen
PU No.11-PRT-M-2013).
5. Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah yang
dihitung/berdasarkan analisa SNI (Permen PU No.11-PRT-M-2013).
6. Volume pekerjaan adalah besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan yang
dihitung berdasarkan gambar bestek dan gambar detail.
7. Rencana anggaran biaya suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya
biaya yang diperlukan (bahan dan upah) untuk menyelesaikan bangunan
tersebut.

8.2.1. Hasil Survei Harga

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Survei harga dilaksanakan oleh tim pengadaan KSM ………………, tim pengadaan
mengutus 3 orang yang dipercaya untuk melaksanakan survei harga minimal di 3 (tiga)
toko / supliyer yang terdekat. Setelah dilaksanakan survei ke 3 (tiga) toko/ supliyer
maka diadakan rembug bersama penetapan harga satuan dan toko yang
direkomendasikan.

8.2.2 .Harga Satuan Upah dan Bahan

Dalam penentuan harga satuan lebih diutamakan pada harga yang termurah dengan
kualitas standar (SNI) yaitu dengan membandingkan harga 3 (tiga) toko yang telah
disurvei dan harga satuan kota, jika harga survei lebih tinggi dari harga kota tetap
mengacu pada harga survei. Harga bahan merupakan harga on site sampai ditempat
termasuk besarnya langsiran yang mungkin ada.

8.2.3. Analisa Biaya

Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa untuk mendapatkan harga
satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI (Permen PU No.11-PRT-M-
2013).

8.2.4. RAB Tiap Item Pekerjaan

RAB yang telah disusun berdasarkan perhitungan volume berdasarkan hasil pemetaan
sosial (terlampir)

8.2.5. Kurva S

Total kebutuhan waktu untuk konstruksi pada jadwal pelaksanaan dan Kurva S adalah
120 hari (4 bulan). Sesuai dengan kesepakatan antara KSM, Tenaga Fasilitator
Lapangan/Faskab, dan Satker /PPK Balai Prasarana Permukiman Wilayah ………

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Tabel 10
Rencana Bobot Prestasi Dalam Kurva S

Rencana Bobot Prestasi


No Uraian Pekerjaan
Dalam Kurva S

1. Pekerjaan Septic Tank


2. Pekerjaan Sumur Resapan

3. Pekerjaan Bilik KM/WC


4.. Biaya Operasional
Total 100,00%

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….
Rencana Kerja Masyarakat KSM …………………………………….. Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya Tahun 2021, merupakan dokumen rencana kegiatan pembangunan dan
perbaikan sanitasi masyarakat desa ……………………… yang disusun secara partisipatif
dengan mengakomodir sejumlah kebutuhan akan ketersediaan dan akses sanitasi
khususnya pengelolaan sektor air limbah domestik.

RKM ini disusun sebagai bukti kesungguhan masyarakat dalam merencanakan


pembangunan prasarana dan sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan dan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya air dan lingkungan desa …………………., serta meningkatkan kesadaran
masyarakat akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengikuti semua
ketentuan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya Tahun 2021.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


KSM …………………….. Desa ……………………………….

Anda mungkin juga menyukai