Anda di halaman 1dari 72

KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

“BALI”
Dusun Babakan Limus RT 02 RW 02 Desa Margaluyu Kec. Tanjungsari Kab. Sumedang

RENCANA KERJA MASYARAKAT


Jenis Kegiatan :

Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)

LOKASI : DUSUN BABAKAN LIMUS RT 02 RW 02


DESA : MARGALUYU
KECAMATAN : TANJUNGSARI
KABUPATEN : SUMEDANG
PROVINSI : JAWA BARAT

DISUSUN OLEH :
KSM BALI

PROGRAM
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) CITARUM HARUM
TAHUN ANGGARAN 2020
LEMBAR PENGESAHAN RKM
KSM BALI

PROGRAM AIR LIMBAH SANIMAS CITARUM HARUM


TAHUN ANGGARAN 2020

Bandung, Juni 2020

Diperiksa oleh, Dibuat oleh,


Tenaga Fasilitator Lapangan, KSM BALI

Rossa Lesmana, ST Nevi Windarini, S.Mn Ai Eli Lidyawati


TFL Teknik TFL Pemberdayaan Ketua

Diverifikasi oleh,
Tim Advisory Fasilitator Provinsi Fasilitator Provinsi

Nur Hasyim Asyari, S.T. Dadan Kurnia , S.T., M.M Megareta Tobing, S.I.P
Team Leader

Diketahui,
PPK Pengembangan PLP Kepala Seksi Pelaksanaan Bidang Perumahan
Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Permukiman Dinas Perumahan Kawasan
Wilayah II Provinsi Jawa Barat Permukiman, dan Pertanahan Kab.Sumedang

M. Ilham., S.T., MURP Egi Powi Proyegi, ST., M.Si


NIP 19780910 201012 1 002 NIP. 19771016 200501 1 010
BERITA ACARA
VERIFIKASI RKM

Pada hari Jumat tanggal Dua Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Sumedang yang beralamat
di Jalan Parigi Lama, Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang telah dilaksanakan
Verifikasi Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bali Desa
Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang dalam rangka implementasi kegiatan
SANIMAS Citarum Harum Tahun Angggaran 2020.

Demikian berita acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Sumedang, 12 Juni 2020

Fasilitator Provinsi Fasilitator Provinsi TFL Teknik TFL Pemberdayaan

Dadan Kurnia Megareta Tobing Rossa Lesmana Nevi Windarini


LEMBAR VERIFIKASI
SANIMAS CITARUM HARUM TAHUN 2020

Nama KSM : Bali


Lokasi : Dusun Babakan Limus RT 02 RW 02
Desa : Margaluyu
Kecamatan : Tanjungsari
Kabupaten : Sumedang

No. Keterangan Kelengkapan


Ada Tidak Keterangan
1 SK Penetapan KSM √ SK KPA No.
HK.01.02/Cb12.2/58/2020
tanggal 26 Mei 2020
2 Surat Penetapan Penerima Manfaat √ SK KPA No.
dari Balai PPW Provinsi (Copy HK.01.02/Cb12.2/57.4/2020
KTP/KK) tanggal 22 Mei 2020
3 Surat ketersediaan lahan yang sudah √ Surat hibah lahan dari warga
pasti, misalnya surat hibah, surat hak seluas 40 m2
guna dari dinas/lembaga yang ada
4 Pakta Integritas/ Siap Menyelesaikan √
Pekerjaan
5 RTR dan RAB √
6 Rekening bank bersama atas nama √
KSM (ditandatangani oleh 3 orang,
yaitu 2 orang pengurus KSM dan 1
orang
7 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah √
Tangga (AD/ART) KSM (jika ada)
8 Dokumen dan berita acara pemetaan √
sosial dan pemetaan
9 Pemilihan Teknologi Sanitasi √
10 Rencana Pengelolaan Keuangan √
(mekanisme pencairan dana dari
bank, penggunaan dana bantuan,
penyusunan pembukuan dan laporan
bulanan keuangan)
11 Rencana penggunaan dana √
(RPD/RPDB) operasional maksimal
5% yang bersumber dari dana
bantuan
12 Rencana pembiayaan operasi dan √
pemeliharaan oleh masyarakat
pengguna
13 BA Survey Harga √
14 BA. Pembukaan Penawaran, √
Penilaian, dan Penetapan Pemenang
15 Jaminan dari masyarakat pengguna √
terhadap kesediaan dalam
No. Keterangan Kelengkapan
Ada Tidak Keterangan
mengoperasikan dan memelihara
prasarana dan sarana Program
Sanimas Citarum Harum
16 Standard Operating Procedure (SOP) √
untuk kegiatan operasional dan
pemeliharaan KPP

Bandung, Juni 2020

Diperiksa oleh,
Konsultan Advisory Fasilitator Provinsi Fasilitator Provinsi

Nur Hasyim Asyari, S.T Dadan Kurnia, S.T.,M.M Megareta Tobing, S.I.P
Team Leader

Mengetahui,
PPK Pengembangan PLP
Satker Pelaksanaan Permukiman Wilayah II
Provinsi Jawa Barat

M. Ilham, S.T., MURP


NIP 19780908 201012 1 002
SURAT PENGANTAR

Lampiran : 1 Bundel Margaluyu, Juni 2020

Kepada Yth.
Tim Pelaksana Provinsi Jawa Barat
Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Citarum Harum Tahun 2020

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami telah mengajukan usulan Rencana Kegiatan
Masyarakat (RKM) RW 02 Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Yang merupakan syarat dari pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)
Citarum Harum Tahun 2020.

Usulan Kegiatan ini merupakan hasil dari rangkaian kegiatan rembug penyusunan RKM yang
telah diadakan pada:

Hari, Tanggal :
Lokasi : Dn.Babakan Limus RW 02
Desa : Margaluyu
Kecamatan : Tanjungsari
Kabupaten : Sumedang

dan telah ditindaklanjuti agar sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Adapun usulan
kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat provinsi sesuai
dengan mekanisme yang telah ditentukan.

Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.

Ketua KSM BALI


Desa Margaluyu

Ai Eli Lidyawati
RENCANA KERJA MASYARAKAT
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
“BALI”

RINGKASAN
RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)

1. Provinsi : Jawa Barat


2. Kabupaten : Sumedang
3. Kecamatan : Tanjungsari
4. Desa : Margaluyu
5. Dusun : Babakan Limus
6. Kondisi Umum : Di Dusun Babakan Limus Desa Margaluyu
Kecamatan Tanjungsari terdapat 1058 jiwa atau 332
KK. Limbah domestik warga langsung dialirkan ke
drainase/anak sungai/sungai yang terdapat di
lingkungan tersebut. Sebagian warga telah memiliki
septic tank di rumahnya. Namun ditemukan
sebanyak 6 KK belum memiliki septic tank ataupun
jika telah memiliki septic tank belum memenuhi
standar kesehatan. Hal ini dapat mencemari air
tanah, sumur gali dan mata air yang ada di
sekitarnya sehingga dikhawatirkan akan berdampak
buruk bagi kesehatan warga di lingkungan tersebut.
7. Sumber Air : Sebagian besar warga menggunakan sumur artesis
yang disalurkan melalui pipa-pipa ke rumah warga.
8. Jumlah Pemanfaat : Rencana awal sebanyak 90 SR atau 96 KK 351 Jiwa
dengan kapasitas bak IPAL 500 jiwa
9. Sistem Teknologi Terpilih : Sarana Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T)
10. Total RAB : Rp 500.000.000
11. Sumber Dana : Dana APBN (Kementerian Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat) senilai
Rp500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah)
1. Kontribusi Masyarakat berupa:
a. Lahan 40 m2 senilai Rp.14.000.000

12. Rencana Pekerjaan Konstruksi : Minggu III Juni sampai dengan Minggu III
September 2020
13. Pelaksana : Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) BALI
DAFTAR ISI

Cover..........................................................................................................
Lembar Pengesahan RKM ............................................................................. I
Lembar Verifikasi RKM .............................................................................. ii
Ringkasan RKM .......................................................................................... iii
Surat Pengantar .......................................................................................... iv
Daftar Isi ....................................................................................................... v
Daftar Gambar .................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................... viii
RENCANA KERJA MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1
1.2 Maksud,Tujuan, dan Sasaran …………………………………………….... 2
1.3 Rincian Kegiatan ………………………………………….………………... 3
BAB II PROFIL LOKASI KEGIATAN
2.1 Administrasi ………………………………………..…….………………….. 6
2.2 Kependudukan …………………………………….……..…………………... 7
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi …………………………………..... 8
2.4 Kondisi Kesehatan ………………………….…………….………………….. 10
BAB III PROFIL TITIK LOKASI
3.1 Gambaran Lahan ………………………………………………….………..... 11
3.2 Luas Lahan …………………………………………...………………….…... 13
3.3 Kondisi Lahan ……………………………………………………………...... 13
3.4 Kepemilikan Lahan ………………………………………………………...... 14
BAB IV ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN
4.1 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………………….………...... 15
4.2 Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) ………………….………..... 19
BAB V PENENTUAN CALON PEMANFAAT
5.1 Tahapan Penentuan Calon Pengguna …..……………………..………….... 23
5.2 Jumlah Penerima Manfaat ……………………………………..………….... 24
5.3 Klasifikasi Kesejahteraan …………………………………….………......... 27
5.4 Pemetaan Sanitasi Oleh Masyarakat ……………………………………..... 28
BAB VI MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN
PELAPORAN KEUANGAN
6.1 Mekanisme Pencairan Dana ……………………………………………...... 32
6.2 Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah ……………………………………………………..... 33
v
6.3 Penarikan Dana …………………………………………………………...... 35
6.4 Pelaporan Keuangan ................………………………………………….... 38
6.5 Pelaporan Pertanggungjawaban ………………………………………….... 39
BAB VII RENCANA PELAKSANAAN, OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
7.1 Pemilihan Teknologi ………………………………………………………..... 41
7.2 Rencana Pelaksanaan Konstruksi ………………………………………..... 42
7.3 Rencana Pendampingan …………………………………………………..... 49
7.4 Rencana Operasional dan Pemeliharaan ………………………………....... 52
7.5 Rencana Pengembangan Sarana di Masa Mendatang …………………....... 53
7.6 Iuran dan Pendanaan dalam Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan ….… 53
7.7 Pelatihan tentang Operasional dan Pemeliharaan .................................... 55
7.8 Petunjuk Pelaksanaan dan Pemeliharaan Untuk Pengguna dan Pemanfaat
SANIMAS ..................................................................................................... 56
DED dan RAB
1. Cover
2. DED
3. Lembar Detail Rekap RAB dan Kurva S
4. RAB
5. RAB BOP KSM
6. Kurva S Pekerjaan
7. Berita Acara Survey Harga
8. Lembar Survei Harga Material / Bahan / Upah
LAMPIRAN RKM
1. Surat Pernyataan Kepala Desa untuk Melaksanakan Program Sanimas
2. BA,Notulensi,Dafta Hadir,dan Undangan Sosialisasi Kegiatan
3. SELOTIF / Berita Acara Survey Lokasi
4. BA Penetapan Lokasi Terpilih
5. Surat Pernyataan Ketersediaan Lahan Yang Sudah Pasti
6. Surat Keterangan Lahan
7. BA,Notulensi,Dafta Hadir,dan Undangan Rembuk Pembentukan KSM
dan KPP
8. Fotocopi KTP KSM
9. Fotocopi KTP KPP
10. SK KSM
11. SK KPP
12. SK Satgas Covid-19
13. AD/ART KSM
14. BA dan Daftar Hadir Pemetaan Sosial dan Penerima Manfaat

vi
15. SK Penerima Manfaat
16. Fotocopi KK/KTP Penerima Manfaat
17. BA Pemilihan Teknologi dan Sarana Prasarana Sanitasi
18. BA Penyusunan RKM
19. BA Verifikasi RKM
20. Pakta Integritas KSM
21. Surat Kesediaan KPP dalam Penyelenggaraan O & P
22. Fotocopi Rekening KSM
23. Fotocopi Rekening KPP

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang


.................................................................................. 6
Gambar 2.2 Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi .......................................... 9
Gambar 2.3 Pusat Kesehatan di RW 02 Desa Margaluyu ............................... 10
Gambar 3.1 Peta Kepadatan Penduduk ........................................................... 11
Gambar 3.2 Titik Lokasi Kegiatan .................................................................. 13
Gambar 3.3 Lokasi Pembuangan Air Limbah .................................................... 14
Gambar 4.1 Susunan Pengurus dan Anggota KSM BALI ............................... 18
Gambar 4.2 Struktur Pengurus dan Anggota KPP BALI ................................ 22
Gambar 5.1 Sosialisasi, Pemilihan KSM dan KPP ........................................... 24

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rencana Pelaksanaan ....................................................................... 5


Tabel 2.1 Kependudukan di Desa Margaluyu Tahun 2019 ...................................... 7
Tabel 2.2 Profesi/Pekerjaan Masyarakat di Desa Margaluyu .............................. 8
Tabel 2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi di Desa Margaluyu ................ 8
Tabel 2.4 Jenis Penyakit Yang Sering Diderita Warga Di Desa Margaluyu ......... 10
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana Sanitasi di RW. 02 Desa Margaluyu ................. 12
Tabel 5.1 Daftar Calon Pemanfaat SPALD-T Di Desa Margaluyu Kecamatan
Tanjungsari ..................................................................................... 24
Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ......................................... 27
Tabel 5.3 Tingkat Kesejahteraan (Rumah/KK) ................................................ 28
Tabel 5.4 Pemetaan Sanitasi ................................................................................ 28
Tabel 7.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sanimas Citarum Harum di Desa
Margaluyu Tahun 2020 .................................................................... 42
Tabel 7.2 Analisa Kelebihan dan Kekurangan SPALD-T ................................... 46
Tabel 7.3 Biaya Operasional dan Pengelolaan Sarana Sanitasi SPALD-T di Desa
Margaluyu ........................................................................................ 54

ix
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya kepadatan penduduk dalam suatu kawasan permukiman dan minimnya akses
sarana dan prasarana sanitasi air limbah domestik menjadi permasalahan bersama.
Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah domestik berkaitan dengan
aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial budaya serta kemiskinan.
Semakin mudah ketersediaan pada prasarana dan sarana air limbah domestik dan
pemahaman tentang higienis maka semakin kecil kasus terhadap penyebaran penyakit.
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan
perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat,
khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan
higienis lainnya. Selain itu drainase lingkungan di sekitar rumah warga yang
seharusnya sebagai tempat mengalirkan air hujan beralih fungsi sebagai tempat
menampung limbah domestik baik dari kamar mandi, dapur, cucian piring, dan sampah
lainnya. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan masyarakat seperti maraknya penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan banjir pada musim hujan.
Sasaran tersebut diagendakan dalam target 100-0-100 yang mulai dikenalkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah target yang
tercantum dalam rancangan RPJMN 2015-2019. Target 100-0-100 ini meliputi 100%
akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Sasaran lain 100-0-100 yaitu SDG’s yang merupakan konsep pembangunan Perpres
No. 15 Tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS
Citarum.
Menurut Green Cross Switzerland dan Blacksmith Institute menyatakan Sungai
Citarum sebagai salah satu tempat paling tercemar di dunia. Kota Bandung adalah salah
satu kota yang termasuk pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Adanya Program
Citarum Harum diharapkan bisa menjadi solusi dari masalah pencemaran sungai
Citarum.
Desa Margaluyu ini merupakan salah satu dari 3 desa yang terdapat di kecamatan
Tanjungsari kabupaten Sumedang yang menjadi sasaran Program Sanimas (Sanitasi
Berbasis Masyarakat) Citarum Harum Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
tahun 2020.
1
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Setelah lokasi untuk program SANIMAS ditetapkan, maka proses selanjutnya adalah
penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM). RKM adalah dokumen rencana
kegiatan pembangunan dan perbaikan sanitasi masyarakat yang disusun secara
patisipatif dengan mengakomodir sejumlah kebutuhan akan ketersediaan dan akses
sanitasi khususnya pengelolaan sektor air limbah domestik.
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) merupakan bukti dokumen resmi perencanaan
perbaikan sanitasi oleh masyarakat, sekaligus sebagai dasar untuk pencairan
dana/material dari berbagai pihak yang telah memberikan komitmen. Dokumen ini
disusun oleh KSM didampingi oleh TFL sebagai dasar untuk melanjutkan ke tahapan
kegiatan Sanimas Citarum Harum berikutnya.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran


1.2.1 Maksud
Penyelenggaraan Program Sanimas memiliki maksud:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas sanitasi dan kebersihan lingkungan masyarakat;
3. Menyediakan prasarana dan sarana air limbah domestik;
4. Menjaga kualitas air tanah dari pencemaran yang bersumber dari air limbah
domestik seperti bakteri e-coli dan mengurangi beban pencemaran pada badan air
(sungai, danau, dan lain-lain).
1.2.2 Tujuan
Tujuan yang hendak diwujudkan dalam penyelenggaraan program Sanimas adalah:
1. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan sanitasi;
2. Meningkatkan perluasan akses sanitasi dengan menyediakan prasarana dan
sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan
lingkungan;
3. Menyediakan prasarana dan sarana air limbah domestik yang berkualitas,
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan.
1.2.3 Sasaran
Sasaran Program Sanimas adalah:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
2. Warga daerah rawan sanitasi yang mengacu pada SSK Kabupaten/Kota
2
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

1.3 Rincian Kegiatan


1.3.1 Jenis Kegiatan
Setelah keluarnya Perpes Nomor 15 tahun 2018 tentang: Percepatan Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum maka langkah awal yang
telah diambil dari pemerintahan bersama TNI dalam merespon hal tersebut yakni
melakukan pembersihan sungai Citarum menjaga agar Sungai Citarum tidak menjadi
sungai sampah, tempat penampungan sampah dan limbah, baik itu limbah domestik
maupun limbah industri. Dengan kerja sama antara Balai Prasarana Permukiman
Wilayah (BPPW) Jawa Barat bersama Kodam Siliwangi melakukan pencarian lahan
untuk pembangunan SPALD- T.

SPALD-T terdiri dari beberapa sub-sistem.


a. Sub-Sistem Pelayanan:
Sub-Sistem Pelayanan merupakan prasarana dan sarana untuk menyalurkan
air limbah domestik dari sumber melalui perpipaan ke sub-sistem
pengumpulan. Sub-sistem Pelayanan terdiri dari: pipa tinja, pipa non tinja,
bak perangkap lemak dan minyak dari dapur, pipa persil dan bak kontrol,
dan sumur resapan air hujan;
b. Sub-Sistem Pengumpulan: Sub-Sistem pengumpulan merupakan prasarana
dan sarana untuk menyalurkan air limbah domestik dari Sub-sistem
Pelayanan ke Sub-sistem Pengolahan Terpusat. Sub-sistem Pengumpulan
terdiri dari: Pipa Induk, prasarana dan sarana pelengkap (bangunan
pendukung);
c. Sub-Sistem Pengolahan Terpusat
Sub-Sistem Pengolahan Terpusat merupakan prasarana dan sarana untuk
mengolah air limbah domestik dari sub-sistem Pengumpulan ke sub-sistem
pengolahan terpusat. Sub-sistem Pengumpulan terdiri dari : bangunan
IPALberupa Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) untuk
mengolah air limbah domestik yang dialirkan dari rumah-rumah melalui
sub-sistem pelayanan dan sub-sistem pengumpulan untuk diolah agar
menghasilkan air hasil olahan (effluent) yang aman bagi lingkungan.
Adapun prasarana dan sarana IPALD terdiri atas:
1. Prasarana Utama
- Pre Treatment/ Pengelolaan Awal
3
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

 Proses fisik: Screen, Grit Chamber, Equalisasi, dan


Settler/Sedimentasi Awal.
- Primary Treatment/ Pengelolaan Utama
 Proses biologi: Anaerobik, Aerobik, Kombinasi Anaerobik dan
Aerobik.
- Post Treatment/ Pengelolaan Lanjut
 Proses fisik: Karbon aktif, Saringan pasir lambat, Sedimentasi
akhir, dan Horizontal gravel filter/Wetland.
 Proses Kimia: Desinfeksi dengan Klorin
2. Prasarana dan sarana pendukung meliputi:
- Infrastruktur jalan berupa jalan masuk, jalan operasional dan jalan
inspeksi;
- Sumur pantau;
- Alat pemeliharaan;
- Pagar pembatas;
- Pipa pembuangan;
- Tanaman penyangga dan/atau;
- Sumber energi listrik

1.3.2 Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan pembangunan SPALD-T terletak di RT 02 RW 02 Desa
Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

1.3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Rencana pekerjaan konstruksi SPALD-T ini ini direncanakan selama 120 (seratus
dua puluh hari) atau 4 bulan, terhitung mulai bulan Juni – September 2020.

4
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Tabel 1.1 Rencana Pelaksanaan

Jenis Bulan
Kegiatan Mei Juni Juli Agustus Septemb Oktober Nobemb Desemb
er er er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
Pelaksanaan
Konstruksi
Pasca
Konstruksi

1.3.4 Pelaksana Kegiatan


Pelaksana kegiatan Sanimas Citarum Harum tahun 2020 ini adalah Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) BALI yang dibentuk melalui rembuk warga
pembentukan KSM, KPP di titik lokasi kegiatan yang diselenggarakan di
Poskesdes Desa Margaluyu pada tanggal 20-05-2020 Selanjutnya ditetapkan
melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nomor HK.01.02/Cb12.2/58/2020
Tanggal 26 Mei 2020 tentang Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
Bantuan Pemerintah Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dusun Babakan
Limus RT 02 RW 02 Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang Tahun Anggaran 2020.
Selama kegiatan pembangunan SPALD-T, KSM didampingi oleh TFL teknik dan
TFL pemberdayaan. Pendampingan ini dilakukan dari tahap perencanaan,
pelaksanaan hingga tahap pasca konstruksi.
KSM bertanggungjawab kepada Balai Prasasarana Permukiman Wilayah (BPPW)
melalui PPK Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang bertanda tangan Perjanjian
Kerja Sama (PKS) dengan KSM.

5
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

BAB II
PROFIL LOKASI KEGIATAN
2.1 Administrasi
Desa Margaluyu berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Wilayah Desa Margaluyu berbatasan dengan:
 Sebelah Utara : Desa Pasigaran
 Sebelah Timur : Desa Gudang
 Sebelah Selatan : Desa Jatisari
 Sebelah Barat : Desa Sukarapih dan Desa Sukasari
Secara geografis Desa Margaluyu merupakan salah satu desa beriklim tropis
pegunungan bertopografi dataran. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Desa Margaluyu
berada pada ketinggian 890 m diatas permukaan air laut. Suhu maksimum dan
minimum di Desa Margaluyu berkisar 21 ‘ – 26 ‘C, sedangkan dilihat dari segi hujan
berkisar antara 1.742 sampai dengan 2.188 Milimeter per tahun dengan jumlah hari
hujan antara 87 sampai dengan 103 hari per tahun
Jarak tempuh Desa Margaluyu dari ibukota pemerintahan sebagai berikut:
 Jarak dari Kecamatan Tanjungsari : 1,3 Km
 Jarak dari Kabupaten Sumedang : 21 Km
 Jarak dari Provinsi Jawa Barat : 30 Km
Gambar 2.1
Peta Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Sumber : Profil Desa Margaluyu

6
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

2.2 Kependudukan
Desa Margaluyu memiliki jumlah penduduk 6.165 jiwa pada tahun 2019 terdiri dari
3.081 jiwa laki-laki dan 3084 jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga di Desa
Margaluyu saat ini mencapai 2049 KK.
Tabel 2.1
Kependudukan di Desa Margaluyu Tahun 2019

Jumlah Warga
No. KK Laki-laki Perempuan Total
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
RW 01 153 221 228 449
RW 02 332 532 526 1058
RW 03 222 337 329 666
RW 04 259 392 378 770
RW 05 150 248 247 495
RW 06 178 268 280 548
RW 07 145 229 194 423
RW 08 137 188 202 390
RW 09 152 221 225 446
RW 10 167 236 258 494
RW 11 154 209 217 426
Total 2.049 3.081 3.084 6.165

Sumber: Profil Desa Margaluyu, 2019

Berdasarkan data kependudukan dari Desa Margaluyu pada tahun 2019 yang dilihat dari
segi kepadatan penduduk sebesar 128 jiwa per hektar dan dilihat dari pertumbuhan
penduduk, intensitas populasinya akan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Sebagian besar masyarakat Desa Margaluyu berprofesi sebagai pedagang, wiraswasta
dan sebagian lagi berprofesi sebagai pegawai swasta dan buruh. Berdasarkan data profil
desa terdapat 546 KK miskin atau sejumlah 1646 Jiwa yang tersebar di seluruh RW.

7
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Tabel 2.2
Profesi/Pekerjaan Masyarakat di Desa Margaluyu
No. Profesi/Pekerjaan Jumlah (Jiwa)
1 Petani 298
2 Pedagang 1.140
3 ASN 89
4 TNI – POLRI 15
5 Pensiunan 36
6 Buruh 186
7 Peg.Swasta 343
8 Wiraswasta 1138
9 Ibu Rumah Tangga 1536
10 Pengrajin 57
11 Belum/Tidak Bekerja 1327
Total 6.165
Sumber : Profil Desa Margaluyu, 2019
2.3 Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen CSIAP Desa Margaluyu Tahun 2017
dan data dari Desa Margaluyu Tahun 2020 kondisi sarana dan prasana sanitasi di Desa
Margaluyu yaitu jumlah kepemilikan jamban sebanyak 1821 KK, jumlah kepemilikan
septictank tidak layak sebanyak 1170 KK, jumlah kepemilikan sumur gali sebanyak
1.101 KK, jumlah kepemilikan sumur pompa sebanyak 0 KK, jumlah kepemilikan
sambungan PDAM sebanyak 884 KK.
Tabel 2.3
Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi di Desa Margaluyu
No. Prasana dan Sarana Sanitasi Jumlah
1 Jamban 1821 KK
2 Septic Tank berbentuk cubluk 1170 KK
3 MCK Umum 3 Unit
4 Sumur Gali 1,101 KK
5 Sumur Pompa -
6 Sambungan PDAM 884 KK

8
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

No. Prasana dan Sarana Sanitasi Jumlah


Sumur artesis 1 Unit
Mata air -
Sumber : Desa Margaluyu, 202
Berikut ini adalah gambaran kondisi sarana dan prasarana sanitasi di lingkungan RW 02
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Gambar 2.2
Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi

Kamar Mandi Sumur

Cucian Piring Bersatu dengan Kamar Mandi Drainase

Limbah domestik dibuang langsung ke Sampah ditumpuk kemudian dibakar


selokan
Dokumentasi: Pribadi, 2020
9
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

2.4 Kondisi Kesehatan


Berdasarkan data dari petugas sanitarian puskesmas Tanjungsari tahun 2019 terdapat 4
jenis penyakit yang sering diderita oleh warga di Desa Margaluyu Kecamatan
Tanjungsari yakni:
Tabel 2.4
Jenis Penyakit yang Sering diderita Warga di Desa Margaluyu
No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1 ISPA 117
2 Gastritis 62
3 Demam 57
4 Nyeri otot 47
5 Hipertensi 35
6 Penyakit kulit 28
7 Thyfus 16
8 Migrain 13
9 Diare 13
10 E14 Diabetes Melitus 7
Total 395
Sumber: Puskesmas Kecamatan Tanjungsari, 2019
Dari tabel diatas penyakit yang banyak diderita oleh warga Desa Margaluyu adalah ISPA
yaitu sebanyak 117 kasus. ISPA merupakan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi
begitupun dengan diare meski kasusnya cukup sedikit.
Gambar 2.3
Pusat Kesehatan di Kecamatan Tanjungsari

Puskesmas Kecamatan Tanjungsari

10
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

11
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM

TAHUN 2020

BAB III
PROFIL TITIK LOKASI

3.1 Gambaran Lahan


Lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan sarana dan prasarana SPALD-T kegiatan
SANIMAS Citarum Harum beralamat di:
Dusun/Kampung : Babakan Limus
RT/RW : 03/02
Alamat : Dn.Babakan Limus RT 03 RW 02 Desa Margaluyu
Titik Koordinat : Latitude 6.53'48,15132" Longitude 107.48'4,50612"

Gambar 3.1 Peta Kepadatan Penduduk


Sumber: Google Earth, 2020

Luas wilayah RW 02 Desa Margaluyu adalah 5 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak


1058 jiwa yang terdiri dari 532 jiwa laki- laki dan 526 jiwa perempuan dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 332 dan 100 KK termasuk kategori MBR. Jumlah RT di RW
02 yaitu sebanyak 4 RT.
Batas wilayah RW 02 Desa Margaluyu berbatasan dengan:
 Sebelah Barat : Jl.Raya Bandung Sumedang
 Sebelah Timur : Selokan Cisitu
 Sebelah Utara : Jalan Desa Margaluyu
 Sebelah Selatan : Jalan Cijambu
11
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM

TAHUN 2020

Luas wilayah menurut penggunaan di wilayah Rukun Tetangga 02 adalah 3,2 Ha, yang
terdiri dari pemukiman, dan prasarana umum. Jarak tempuh Rukun Tetangga 03 RW 02
Desa Margaluyu dari ibukota pemerintahan sebagai berikut:
 Jarak dari Desa Margaluyu : 200 m
 Jarak dari Kecamatan Tanjungsari : 1,32 Km
 Jarak dari Kabupaten Sumedang : 21,2 Km
 Jarak dari Provinsi : 30,2 Km
Penduduk Rukun Warga 02 Desa Margaluyu sebanyak 1058 jiwa terdiri dari :
 Jumlah Laki-laki : 532 Jiwa
 Jumlah Perempuan : 526 Jiwa
 Jumlah KK : 332 KK

Tabel 3.1 Sarana dan Prasana Sanitasi di RW 02 Desa Margaluyu

No Sarana dan Prasana Sanitasi Jumlah


1 Jumlah Jamban Umum 0
2 Septic tank (pribadi) 0
3 Septic tank tidak layak 298
4 MCK 0
5 Sarana Penyediaan Air
6 Sumur Gali 93
7 Sumur Pompa 0
8 Sambungan PDAM 27
9 Kran Umum 0
10 Penampungan Air Hujan 0
11 Sumur Artesis 1 Unit
12 Mata air 0
Sumber : Wawancara,Mei 2020

12
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM

TAHUN 2020

3.2 Luas Lahan


Luas lahan yang tersedia untuk Program SANIMAS Citarum Harum adalah :
 Luas lahan 42 m2 dengan ukuran panjang 14 m dan lebar 3 m
 Jarak dari jalan raya/besar adalah 100 m
 Saluran pembuangan limbah berupa sungai (drainase/anak sungai/sungai)
 Jenis tanah keras
3.3 Kondisi Lahan
Lahan untuk lokasi pembangunan sarana dan prasarana SPALD-T merupakan lahan yang
berada di tepi selokan Cisitu dengan outlet ke selokan Cisitu bermuara ke Sungai
Cisumengka dimana Sungai Cisumengka bermuara akhir di Sungai Citarum.

Gambar 3.2 Titik Lokasi Kegiatan


(Foto 0% Kegiatan)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Kiri Tampak Kanan


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020

13
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM

TAHUN 2020

Gambar 3.3 Lokasi Pembungan Air Limbah (Outlet)

Kondisi Lokasi Pembuangan Air Limbah (Outlet)

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020

3.4 Kepemilikan Lahan


Lahan yang akan dibangun sarana dan prasarana SPALD-T adalah sebagai berikut:
 Status tanah adalah tanah hibah pribadi . Tanah hibah dari Ibu Dra.Hj.Nana
Widhianawati M.Pd seluas 42 m2 .
 Surat keterangan tanah ada berupa surat hibah dari pemilik lahan.

14
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

BAB IV
ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

4.1 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)


Berdasarkan Perpres No. 16 tahun 2018, dan Perka LKPP No.8 2018 tentang pedoman
Swakelola, dibentuk tim pelaksana swakelola dalam hal ini Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM), untuk mendukung kegiatan pembangunan Program SANIMAS. KSM
dibentuk melalui rembuk warga dua di titik lokasi sasaran (calon pemanfaat sarana) yang
ditetapkan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (SK KPA).
Tugas KSM antara lain:
a. Melakukan kampanye tentang PHBS baik kesehatan diri dan kesehatan
lingkungan;
b. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pembangunan
sarana/prasarana sanitasi, didampingi oleh tim TFL;
c. Mensosialisasikan dokumen RKM kepada calon pemanfaat sarana sanitasi;
d. Memfasilitasi kegiatan rembuk warga;
e. Menandatangani kontrak/perjanjian kerja sama (PKS) dengan PPK pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah;
f. Bersama Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Menyusun rencana
pendanaan operasi dan pemeliharaan (O&P) sebelum pelaksanaan kegiatan
dimulai;
g. Menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Rencana Penarikan Dana
Bank (RPDB) yang akan digunakan dalam proses pembangunan sanitasi;
h. Melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan pembangunan
prasarana/sarana sanitasi setiap minggu kepada Masyarakat;
i. Menyusun laporan pertanggungjawaban setiap tahapan penyaluran dana
dilengkapi dengan bukti penggunaan dana;
j. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Balai Prasarana Permukiman
Wilayah, Fasilitator Provinsi, Kepala Desa/ Lurah, Kader Masyarakat dan TFL
selama pelaksanaan konstruksi;
k. Melakukan uji coba terhadap semua fungsi prasarana dan sarana sanitasi
terbangun;
l. Melakukan serah terima prasarana dan sarana sanitasi yang terbangun kepada

15
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Balai Prasarana Permukiman Wilayah.


Adapun tugas kepengurusan KSM adalah:
1. Ketua:
a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan;
b. Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
a. Membantu penyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata
usaha dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
3. Bendahara:
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta mempertanggung-
jawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban;
b. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan
pencatatan pada tahap konstruksi antara lain:
c. Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh
masyarakat;
d. Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan laporan
harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian diserahkan kepada
BPPW.
4. Seksi-Seksi
a. Seksi Perencana
Tugas seksi perencana adalah bersama TFL membantu:
1) Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
2) Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan
dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta
kondisi lingkungan;
3) Menyusun analisa teknis, membuat Rencana Teknik Rinci (RTR)
lengkap dengan potongan gambar, Rencana Anggaran Biaya sesuai
dengan teknologi sanitasi yang dipilih masyarakat;
4) Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi dan kurva S;
5) Menyusun dokumen RKM;
6) Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
16
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

7) Merekrut tenaga kerja;


8) Mengatur tenaga kerja di lapangan;
9) Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
10) Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja.
b. Seksi Pelaksana
Tugas seksi pelaksana adalah bersama TFL membantu:
1) Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
2) Membuat laporan tentang keadaan material;
3) Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
4) Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
5) Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat;
6) Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan.
c. Seksi Tim Pengadaan Barang Dan Jasa
Dalam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa KSM dibantu oleh Seksi
Pengadaan barang/jasa. Seksi Pengadaan barang/jasa dibentuk berdasarkan
rembuk warga yang mekanisme pengadaan barang dan jasanya dilaksanakan
secara swakelola.

Berikut ini adalah struktur KSM BALI Desa Margaluyu Kabupaten Sumedang yang
disahkan berdasarkan SK Kuasa Pengguna Anggaran Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat Nomor HK.01.02/Cb12.2/58/2020 tentang Pembentukan Kelompok Swadaya
Masyarakat Bantuan Pemerintah Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dusun Babakan
Limus Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2020 tanggal 26 Mei 2020:
 Nama KSM : BALI
 Ketua : Ai Eli Lidyawati
 Sekretaris : Asep Saepul Rohman
 Bendahara : Susy Susana Novianti
 Seksi Perencana : Saan
Yadi Nurhayadi
 Seksi Pelaksana : Roni
 Seksi Pengawas : Aos
17
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

: Dedi Kusnadi
 Tim Pengadaan : 1. Anggi Maulana
2. Ida Rosiah
3. Beni Purnama
Berikut ini adalah gambar susunan pengurus dan anggota orgasnisasi KSM BALI Desa
Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun 2020:

Gambar 4.1 Susunan Pengurus dan Anggota KSM BALI

PPK Rembug Warga


Kontrak

Ketua
Ai Eli Lidyawati
mMaman
Sekretaris
Asep Saepul Rohman

Bendahara
Susy Susana Novianti

Seksi Perencana Seksi Pelaksana Seksi Pengawas Tim Pengadan


1. Saan Roni 1. Aos 1. Anggi Maulana
2. Yadi 2. Dedi 2. Ida Rosiah
Nurhayadi Kusnadi 3. Beni Purnama

Masyarakat

Keterangan :
_________ : Garis Perintah
______ : Garis Koordinasi

18
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

4.2 Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)


Pada tahap perencanaan salah satu upaya merencanakan keberlanjutan program
SANIMAS adalah perlu diuraikan kesiapan warga untuk dapat memanfaatkan serta
memelihara sarana terbangun di dalam RKM. Oleh karena itulah perlu dibentuk sebuah
wadah/organisasi yang akan bertanggungjawab dalam kegiatan pemeliharaan dan
pengoperasionalan sarana. Organisasi tersebut adalah Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) sarana sanitasi.

Pembentukan KPP dapat dilakukan bersama-sama pembentukan KSM atau paling lama
dua minggu setelah pembentukan KSM, dan ditetapkan oleh kepala desa/lurah/pemda
dalam surat keputusan kepala desa/lurah yang diketahui camat.
Masyarakat didampingi TFL memfasilitasi pembentukan KPP untuk melibatkan KPP
dalam kegiatan perencanaan termasuk merencanakan mekanisme pengelolaan sarana
sanitasi terbangun, perencanaan perhitungan dan iuran pemanfaat setiap periode sesuai
kesepakatan.

Tugas pokok KPP adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan tentang besarnya iuran pemanfaatan sarana;


2. Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan belanja, membukukan dan
melaporkan secara rutin operasional dan pemeliharaan;
3. Mengoperasikan dan memelihara sarana fisik SANIMAS;
4. Mengontrol semua saluran perpipaan secara rutin;
5. Mengembangkan mutu pelayanan dan jumlah sarana pengguna;
6. Melakukan kampanye PHBS.

Peran pengurus KPP antara lain:

1. Mampu mengorganisasikan anggotanya untuk mendukung program kerja yang


telah dibuat;
2. Dapat menjamin kepentingan pengguna dan mencarikan alternatif pemecahan
permasalahan yang dihadapi;
3. Mampu melakukan hubungan kerja dengan lembaga lain;
4. Mampu menerapkan sanksi bagi pelanggar peraturan;

19
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Selain itu dalam upaya mengembangkan prasarana dan sarana terbangun perlu adanya
kemampuan teknis, seperti:

1. Kemampuan menyusun rencana operasional dan pemeliharaan, misalnya


untuk irigasi perdesaan dengan menyusun rencana tata tanam dan rencana
pembagian air irigasi;
2. Kemampuan untuk mempelajari prinsip dasar cara kerja infrastruktur
terbangun, dan melakukan inventarisasi kerusakan serta usulan
perbaikannya;
3. Kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan operasi dan pemeliharaan
serta pelaksanaannya.

Tugas pokok masing-masing seksi, sebagai berikut :

1) Seksi Usaha Dana:


a) Merencanakan tentang besarnya iuran anggota
b) Mengumpulkan iuran anggota
c) Mencari sumber dana diluar iuran warga pemanfaat
d) Membukukan uang yang masuk dan yang keluar
e) Membuat laporan keuangan secara rutin.

2) Seksi Operasi dan Pemeliharan:


a) Mengoperasikan sarana sanitasi
b) Mengontrol semua bak kontrol dan perpipaan secara rutin
c) Meningkatkan mutu pelayanan
d) Melakukan pengujian sampel air limbah pada outlet

3) Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan


a) Melakukan penyuluhan tentang pengoperasian dan pemeliharaan sarana
sanitasi
b) Mengembangkan sarana sanitasi yang sudah terbangun
c) Melakukan pemeliharaan terhadap sarana sanitasi
terbangun/melakukan perbaikan apabila ada kerusakan
d) Melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala (2-3 tahun sekali)

20
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

4) Seksi Kesehatan

a) Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan lingkungan.

Pembentukan KPP dilakukan dalam kegiatan rembuk RT/RW/Lingkungan, untuk


memformulasikan sejumlah kesepakatan masyarakat unuk dapat memanfaatkan
sekaligus memelihara sarana sanitasi terbangun dalam kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan (OP) sarana sanitasi komunal.

Kepengurusan KPP yang terbentuk adalah sebagian berasal dari masyarakat


penerima manfaat yang terlibat langsung dalam kegiatan perencanaan dan
pembangunan sarana sanitasi atas hasil kesepakatan warga penerima manfaat dan di
SK-kan oleh kepala desa.

KPP dibentuk pada hari Rabu, 20 Mei 2020 di Poskesdes Desa Margaluyu yang
beralamat di Dn. Mariuk RT 01 RW 02 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang, dengan nama KPP BALI Kemudian disahkan oleh kepala desa pada
tanggal 03 Juni 2020. Dokumentasi, Berita Acara, dan SK pembentukan KPP
terdapat pada lampiran.

Berikut ini adalah susunan pengurus dan anggota KPP BALI Desa BALI
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun 2020:

 Nama KPP : BALI

 Ketua : Anggi Maulana

 Sekretaris : Yayat Hidayat

 Bendahara : Yunengsih

 Seksi Usaha Dana : E Sutisna

 Seksi Operasi dan Pemeliharaan : Roni

 Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan : Ai Eli Lidyawati

 Seksi Kesehatan : Ida Rosiah

21
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Gambar 4.2 Struktur Pengurus dan Anggota KPP BALI

Pembina/Pelindung
Ketua
KADES
Anggi Maulana

Bendahara

Yunengsih

Sekretaris

Yayat Hidayat

Seksi Usaha Dana Seksi Operasi dan Seksi Penyuluhan Seksi Kesehatan
Pemeliharaan dan Pemeliharaan
E Sutisna
Roni Ai Eli Lidyawati Ida Rosiah

Keterangan :
_________ : Garis Perintah
______ : Garis Koordinasi

22
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

BAB V
PENENTUAN CALON PEMANFAAT

5.1 Tahapan Penentuan Calon Pengguna


Pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Citarum Harum ini, Desa
membuat surat permohonan dan daftar lokasi yang tersedia di beberapa titik di Desa
Margaluyu untuk dilakukan kegiatan pembangunan prasarana dan sarana SPALD-T
kepada SATGAS Citarum Harum.
Selanjutnya dilakukan proses seleksi lokasi partisipatif (SELOTIF) diambil
berdasarkan usulan lahan (long list) yang diusulkan oleh Dinas Perkimtan Kabupaten
Sumedang didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan dan Fasilitator Provinsi Jawa
Barat. Dari hasil SELOTIF ditetapkan RW 02 Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari
sebagai salah satu calon lokasi kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)
Citarum Harum TA 2020
Tahap selanjutnya adalah melakukan survey lapangan untuk menentukan lokasi yang
memenuhi persyaratan teknis dan non teknis. Dari kegiatan survey lapangan ini maka
lokasi titik yang disepakati terdapat di RT 02 Setelah syarat-syarat untuk lahan
pembangunan SPALD-T terpenuhi, maka dilakukan sosialisasi dan rembuk pembentukan
KSM dan KPP.
Sosialisasi Awal mengenai program Sanimas Citarum Harum pertama dilakukan oleh
perwakilan warga RW 02 Bertempat di Poskesdes Desa Margaluyu RT 01 RW 02
Desa Margaluyu yaitu pada tanggal 20 Mei 2020.
Kemudian di tempat yang sama dilakukan rembuk kedua pembentukan KSM dan KPP
serta Tim Pengadaan Barang dan Jasa pada tanggal 20 Mei 2020 yang dihadiri oleh
DANSUB Sektor 15 Satgas Citarum Harum, Ketua RW/RT, tokoh masyarakat
setempat serta calon penerima manfaat di RW 02 Desa Margaluyu Kabupaten
Sumedang. Bertindak sebagai narasumber dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
teknik dan pemberdayaan.
Dari hasil sosialisasi dan rembuk warga ini, maka masyarakat RW 02 menginginkan
agar program ini dapat dilaksanakan di wilayahnya dan bersedia berkontribusi dalam
pembangunan sarana sanitasi SPALD-T yang akan dibangun maupun pada saat pasca
pembangunan.

23
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Gambar 5.1 Sosialisasi, Pemilihan KSM dan KPP

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020

5.2 Jumlah Penerima Manfaat


Dalam Program Citarum Harum ini jumlah pemanfaat secara umum berasal dari
masyarakat di RT 02 dan RT 04 RW 02 dan secara khusus adalah masyarakat yang
tidak memiliki sarana sanitasi serta yang memiliki sarana sanitasi tetapi tidak memadai.
Masyarakat yang memiliki sarana sanitasi akan tetapi tidak memadai dilihat dari
klasifikasi kesejahteraan yaitu masyarakat golongan menengah sebanyak 51 KK
dengan persentase 53,12 % dari total seluruh penerima manfaat, masyarakat mampu
sebanyak 14 KK atau 14,58% dari total seluruh penerima manfaat serta MBR yaitu
sebanyak 31 KK dengan persentase 32,3 % dari total seluruh penerima manfaat.
Berikut adalah daftar calon penerima manfaat (peta jaringan dan peta penerima manfaat
terdapat pada lampiran).
Tabel 5.1
Daftar Calon Pemanfaat SPALD-T di Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang Tahun 2020
Kondisi Sarana Sumber Air
Nama Kepala Jumlah Sanitasi Bersih
No. Keluarga No. KK MBR Jiwa
Tangki Sumur
Toilet Septik 1 Sumur Artesis
ruang Gali
(cubluk
)
1 ASIH 3211111903067850 - 1 √ √ √ -
2 MAS EDDY 3211111810120001 - 3 √ - - √
DJUNAEDI
3 ENTIT MARWATI 3211110604170015 - 2 √ √ - √
24
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

4 HERMAN 3211111903067859 √ 5 √ √ √ -
MARASABESI
5 ENANG 3211110209090008 - 3 √ √ - √
SUHERMAN
6 E SUTISNA 3211111903067860 - 4 √ √ - √
7 RIDWAN 32111120061070001 - 2 √ √ - √
FIRMANSYAH
8 PARMAN 3211111903067861 - 3 √ √ - √
9 AGUNG 3211112310170007 - 3 √ √ - √
NUGRAHA
10 SITI UMAROH 3211111903067862 √ 3 √ √ - √
11 CUCU 3211111903067863 √ 2 √ √ - √
SUPRIYATNA
12 ASEP SAEPUL 3211111008100002 - 3 √ √ - √
ROHMAN
13 ABDUL ROHMAN 3211113001120008 - 3 √ √ - √
14 ENANG SARBANA 3211111903067864 √ 4 √ √ - √
15 DEDI SUHERMAN 3211111903067865 √ 5 √ √ - √
16 EDRYANTO 3211112405120002 - 6 √ √ - √
17 AOS WITARSA 3211110506070223 - 2 √ √ - √
18 ANDI SUANDI 3211112107080026 √ 4 √ √ - √
19 YANA RODIANA 3211113103100004 √ 4 √ √ √ -
20 SOPIAN 3211111801130003 - 2 √ √ - √
21 YUSUP. P 3211111903067868 - 1 √ √ √ -
22 JUHANA 3211111401110082 √ 3 √ √ - √
23 DEDE SUNARYA 3211111401110074 - 3 √ √ - √
24 YADI N 3211111903067885 - 4 √ √ - √
25 TOTO SUGIARTO 3211110103170005 - 3 √ √ - √
26 ASEP SUNARYO 3211111707180007 - 4 √ √ - √
27 SRI PUJIASTUTI 3211112011140008 √ 4 √ √ - √
28 KORNEL 3211111412090005 - 4 √ √ - √
BUDIMAN
29 ATEN WIJAYA 3211110406070254 √ 10 √ √ - √
30 DADANG 3211111812080009 - 2 √ √ √ -
31 YAYAN 3211111405100012 - 3 √ √ √ -
SURYANA
32 BENI PURNAMA 3211111309870123 - 6 √ √ - √
33 ATIK SUTISNA 3211112003061053 - 2 √ √ √ -
34 YATNO 3211112406110012 - 4 √ √ - √
TUDIATNO
35 RINDIANA RAMLI 3211111903067887 - 4 √ √ - √
36 NICO MAILOOR 3211111309070125 √ 6 √ - √ -
37 JU’UN 3211111903067886 √ 5 √ √ - √
38 MAMAN MANSUR 3211111903067883 - 8 √ √ - √
39 ANTON 3211110801130004 - 5 √ √ - √
SUNARYANTO
40 MIMI 3211110903067879 √ 1 √ √ - √

25
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

41 ELY SUPIANDI 3211112110110009 √ 5 √ √ - √


42 WAWAN TARYAT 3211111903067877 - 7 √ √ - √
HIDAYAT
43 AGUS TAUFIK 3211111202100005 - 4 √ √ - √
44 SURYANA 3211111903067876 - 4 √ √ - √
45 NANI HALIMAH 3211111903067855 √ 1 √ √ - √
46 NANDANG 3211111903067873 √ 3 √ √ - √
47 ATANG 3211111407140003 - 5 √ √ - √
48 MAMAT RAHMAT 3211111903067874 - 3 √ √ - √
49 DEDE SOLIHIN 3211111802110008 - 3 √ √ - √
50 YAYAT HIDAYAT 3211111903067856 √ 4 √ √ √ -
51 JAJANG JEJEN 3211111290410002 - 3 √ √ √ -
52 UJU JUHARA 3211111903067854 √ 2 √ √ √ -
53 NANANG 3211112207090004 - 4 √ √ √ -
ROHMANA
54 AAN SUTARNA 3211111903067853 √ 6 √ - √ -
55 SETIAWAN 3211111401110028 - 4 √ - - √
56 DANU RAMDANI 3211110108160013 √ 4 √ - - √
57 ANA 3211111903067852 √ 2 √ - - √
58 ASEP BAROKAH 3211113110110001 - 3 √ √ - √
NUGRAHA
59 RONI 3211111807080007 - 3 √ √ - √
60 LUKMAN 3211111903068940 - 4 √ √ - √
NULHAKIM
61 JUJUN ROHENDI 1120042110191045 - 1 √ √ - √
62 YANA TARYANA 3211112811140017 - 3 √ √ - √
63 AMING SURYA 3211111903068937 - 4 √ √ - √
64 DENI SETIAWAN 3211111611090005 - 4 √ √ - √
65 DADANG 3211111903068938 - 5 √ √ - √
RUSMANA
66 DADANG 32111117011110024 - 1 √ √ - √
HERYANA
67 YANTO 3211111903068934 √ 4 √ √ - √
68 IAN SURYANA 3211110506070217 - 4 √ √ - √
69 MAMAN 3211110906070016 √ 5 √ √ - √
SUKIRMAN
70 WAGIYO 3211110812100013 √ 5 √ √ - √
71 TARYA 10170520040100127 - 3 √ √ - √
72 AHMAD SOPIAN 3211110301120004 - 5 √ √ - √
73 ADE RISNAWAN 3211112809110006 √ 4 √ √ - √
74 BOBON SUBANA 3211111903068932 √ 2 √ √ - √
75 GUN GUN 3211110506070222 √ 3 √ √ - √
GUNAWAN
76 ASEP MAMAN 3211110506070221 - 3 √ √ - √
77 HARYATI 3211111903068930 - 2 √ √ - √
78 MEISA ROHENDI 3211111407080009 - 3 √ √ - √
79 MAMAN RUSMAN 3211111903068926 - 3 √ √ - √
26
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

80 RONI RUSTANDI 3211113010090004 √ 4 √ √ - √


81 PENDI SUPENDI 3211111903068928 √ 4 √ √ - √
82 EHA JULAEHA 3211112810100003 √ 1 √ √ - √
83 AMAS 3211111903068945 - 5 √ √ √ -
84 HENDRA 3211111903068944 - 4 √ √ √ -
MULYANA
85 WAWAN 3211111903068925 - 4 √ √ - √
GUNAWAN, S.Pd
86 TITIN SUMIRAT 3211111903068991 √ 3 √ √ - √
87 TATANG 3211111401110073 - 3 √ √ - √
88 ADANG 3211111903068948 - 4 √ √ - √
89 YOGI ARISANDI 3211112001090012 - 4 √ √ - √
90 NANANG 3211111304160003 - 5 √ √ - √
SOLAHUDIN
91 KOMARAN 3211110102100004 - 5 √ √ - √
92 MARNO 10.1705.2004.01.0013 - 6 √ √ - √
7
93 SUTARYO 3211112501110001 - 4 √ √ - √
94 TARYA 3211111903068943 - 2 √ √ - √
95 DEDE SUMIARSA 3211111303090004 - 5 √ √ √ -
96 ENDANG 3211110602120007 - 4 √ √ √ -
WARDANI

TOTAL 31 351 96 90 17 89

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 90 KK memiliki tanki septic yang belum sesuai
standar, dan 6 KK tidak memiliki tanki septic. Untuk limbah dapur 50 % penerima
manfaat membuangnya ke saluran drainase.

5.3 Klasifikasi Kesejahteraan


Jumlah KK di RW 02 berjumlah 332 KK 1058 Jiwa, sedangkan penduduk menurut
jenis kelamin dan tingkat kesejahteraan di RW 02 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %

Laki-laki 532 %

Perempuan 526 %

Total 1.058 100%


Sumber : Monografi RW 02 Desa Margaluyu, 2020

27
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Tabel 5.3 Tingkat Kesejahteraan (rumah/KK)

Tingkat Kesejahteraan
KK %
Mampu 40 KK 12 %
Menengah 192 KK 57,9%
Miskin 100 KK 30,1%
Total 332 KK 100%

Sumber : Monografi RW 02 Desa Margaluyu, 2020

Kemudian berdasarkan hasil pemetaan dan rembug yang dilakukan oleh warga RW 02
maka ditetapkanlah RT 02 sebagai titik lokasi pembangunan sarana sanitasi SPALD-T
yang akan melayani 90 SR atau 96 KK di RW 02, Desa Margaluyu, Kecamatan
Tanjungsari, Kabupaten Sumedang

5.4 Pemetaan Sanitasi Oleh Masyarakat


Pemetaan sanitasi RT 02 RW 02 Desa Margaluyu oleh masyarakat ini dilaksanakan pada
lokasi/lingkungan yang telah terpilih dan ditetapkan. Di bawah ini merupakan tabel
lembar kerja pemetaan sanitasi wilayah hasil dari pertemuan dengan masyarakat.

Tabel 5.4 Pemetaan Sanitasi


Data Teknis Check Deskripsi
Air biasa mengalir/menggenang √ Ada
Terjadi penyumbatan/tidak - Ada Sebagian
Ada bau tidak sedap/tidak √ Ada Sebagian
Saluran air Ukuran dalam lantai dasar saluran √ +30 cm
hujan/drainase Ukuran lebar saluran 30 cm
Tinggi air dari lantai dasar saluran 5 - 20 cm
Bahan material saluran Gravel+Pasang
an Batu
Keterangan
Jumlah rumah yang memakai PAM 90 % Ada Sebagian
Kondisi PAM - Lancar

28
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Data Teknis Check Deskripsi


Jumlah Sumur √ 17 buah
Jenis tanah: Lempung/Liat/Cadas/ Liat, cadas,
Pasir/Batu/Kapur/Biasa alluvial
Kondisi tanah Lokasi pemukiman:
Bantaran sungai/Bantaran rel KA/Area Bantaran
industry/Permukiman/Perumnas/Kampun Sungai
g Kota/jalan Tol (Saluran
Irigasi)
Dan Lain-lain
(sebutkan)
Tinggi air tanah +- 15 m
Ada lahan/tidak ada lahan √ Ada
Ukuran luas √ 10 x 4 m2
Kepentingan Tanah √ Hibah
Ada/tidak ada sungai didekatnya, jarak √ Ada
Ada/tidak adanya saluran/got didekatnya, √ Ada
Ketersediaan
Jarak
Lahan
Ada/tidak adanya sumur didekatnya, jarak - Tidak Ada
Ada tidak adanya MCK didekatnya, jarak - Tidak Ada
Ada/tidak adanya industry/pabrik - Tidak Ada
didekatnya,
Jarak
Ada/tidak adanya kebun/sawah - Ada
didekatnya,
Jarak
Keterangan:
Ada/tidak ada di tiap rumah MCK √ Ada sebagian
besar
KM/WAC Ada/tidak ada MCK umum √ Tidak Ada
Kebiasaan buang air selain di KM/WC/ Tidak ada

29
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Data Teknis Check Deskripsi


MCK umum, sebutkan

Keterangan kondisi KM/WC/MCK umum


Keterangan
Air limbah dan KM/WC langsung Septictank &
Septictank/ disalurkan ke sungai/danau/saluran Selokan
Pengolahan kota/septictank
Limbah Ada/tidak peresapan dari septictank Tidak ada
Air dari peresapan disalurkan ke sungai/ Disalurkan ke
danau/saluran kota/diresapkan ke tanah & √ Selokan
kebun
Ada/tidak bau dari septictank - Tidak ada
Topografi/Bentu Ada/tidak ada kemiringan tanah - Ada
k Muka Tanah Ada aliran yang menggenang
Ada kemiringan jalan √ Ada
Ada/tidak ada instalasi yang tertanam (pipa Ada
air/listrik/telepon/gas/air limbah) -
Keterangan:
Ada/tidak ada jalan antara rumah √ Ada
Ada/tidak ada jalan yang cukup untuk Ada
Struktur keluar √
Pemukiman masuk mobil angkutan bahan
bangunan ke lokasi pengolahan
limbah
Jauh/dekat jarak angkut material dari Dekat
penjual bahan bangunan ke lokasi
pengolahan limbah
Ada/tidak ada pekerja tukang √ Ada
Ada/tidak ada bahan bangunan di tempat - Sebagian
Ketersiapan Air: √ Ada
Tenaga
Batu bata: √ Ada

30
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

Data Teknis Check Deskripsi


Bangunan Pasir: √ Ada
Tradisi sosial pelaksanaan pembangunan √ Ada
(gotong-royong)
Pengaruh Kultur Ada/tidak ada pengganti pekerja/tukang Ada
Sosial terhadap √
pelaksanaan
pembangunan
Sumber: Hasil pertemuan dengan masyarakat di Desa Margaluyu tentang klasifikasi
kesejahteraan, 2020.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan dalam pemetaan sanitasi yang dilihat dari segi teknis,
sebagai berikut:
 Sudah mempunyai saluran hujan/drainase yang baik sehingga tidak terdapat
genangan air di jalan.
 Sumber air kebanyakan di masyarakat menggunakan sumber dari sumur gali
dan artesis.
 Kondisi tanah yang ada di masyarakat adalah tanah liat, cadas, alluvial
 KM/WC di tiap rumah di RT 02 dan RT 04 RW 02 hampir sebagian rumah
sudah memiliki KM/WC sendiri.
 Air limbah dari tertampung di septictank yg tidak pernah disedot dan limbah
rumah tangga kebanyakan dialirkan langsung ke selokan.
 Kondisi topografi lahan datar cenderung miring ke arah tepi selokan.
 Struktur pemukiman dekat dengan lokasi atau yang ditetapkan dan adanya jalan
yang cukup untuk keluar masuk angkut bahan bangunan ke lokasi pengolahan
limbah.
 Di RT 02 dan RT 04 RW 02 tenaga kerja dari masyarakat relative banyak/cukup,
sehingga tidak perlu penggunaan tenaga bangunan luar.
 Di RT 02 dan RT 04 RW 02 bahan bangunan telah tersedia di toko bahan
bangunan/material.
 Pengaruh kultur terhadap pelaksanaan pembangunan di Desa Margaluyu,
Kecamatan Tanjungsari masih kental dengan bergotong royong.
 Ketersediaan lahan di RT 03 RW 02 adalah tanah hibah warga
31
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

32
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

BAB VI
MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PELAPORAN
KEUANGAN

6.1 Mekanisme Pencairan Dana


6.1 Sumber Dana
Sumber dana Program Citarum Harum berasal dari Dana APBN yang akan
digunakan sebagai sumber dana biaya pekerjaan IPAL SPALD-T disalurkan
melalui DIPA Satker Pelaksanaan Prasana Pemukiman Wilayah II Balai PPW
Jawa Barat.
Rincian Dana Bantuan Pemerintah/APBN untuk implementasi pembangunan
sarana sanitasi IPAL Komunal antara lain sebesar Rp.500.000.000,- (Lima Ratus
Juta Rupiah) yang dipergunakan untuk:
1. Minimal 60% dari Bantuan Pemerintah untuk material bahan pekerjaan
konstruksi meliputi:
a. Pekerjaan unit IPAL Pengolahan air limbah.
b. Pekerjaan perpipaan.
c. Pekerjaan finishing dan bangunan pelengkap.
2. Maksimal 35% dari Bantuan Pemerintah untuk upah pekerja;
3. Maksimal 5% untuk kegiatan non fisik (jumlah dan jenis disepakati dalam
rembuk warga). Dana ini digunakan untuk kegiatan non fisik yang
diperbolehkan adalah:
a. Kegiatan-kegiatan rembuk tahap konstruksi di tingkat masyarakat;
b. Alat Tulis;
c. Penyusunan Dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPj)
KSM (Fotocopy, Jilid, dll);.
d. Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
e. Konsumsi untuk kegiatan peningkatan kapasitas pekerja dan
tukang di tingkat masyarakat;
f. Papan informasi pelaksanaan kegiatan;
g. Spanduk, poster untuk edukasi masyarakat;
h. Transport pengurus KSM untuk pencairan dana di bank, belanja
material, rapat koordinasi di kabupaten/kota dan Provinsi;

32
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

i. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) jika


dibutuhkan, untuk biaya analisa sampel air limbah dan SPPL
diserahkan kepada KPP pengelolaan dananya;
j. Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) termasuk
kebutuhan dalam protokol pencegahan dan penanganan COVID-
19 di Tahun 2020 , yakni : alat ukur suhu tubuh, masker kain,
hand sanitizer, wastafel portable/ tempat cuci tangan, dan
disinfektan/sabun (sumber: Tambahan Pedoman Teknis
Pelaksanaan Protokol Pencegahan dan Penanganan COVID-19
dalam Pelaksanaan Kegiatan Infastruktur Berbasis Masyarakat
(IBM) Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)).

6.2 Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah
Penyaluran dana dari KPPN ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap:
1. Tahap I sebesar 70% dari total dana bisa diproses setelah Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) terverifikasi;
2. Tahap II sebesar 30% dari total dana bisa diproses:
a. Pencapaian progres fisik minimal 60%;
b. Laporan Pertanggungjawaban (LPj) tahap I telah diserahkan ke
PPK pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
Berkas yang disiapkan oleh KSM adalah:
a) Surat permohonan penyaluran Dana Bantuan;
b) Rencana Penggunaan Dana (RPD);
RPD merupakan rencana penggunaan dana yang dibagi dari
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) menjadi 3 bagian yang
menjabarkan rencana prioritas kebutuhan material/bahan, upah,
alat dan operasional pada setiap tahapan.
RPD ini akan memuat kebutuhan rencana penggunaan dana untuk
penyaluran dana tahap I sebesar 70% (RPD I) dan 30% (RPD II).
RPD ini dibuat oleh KSM yang merupakan salah satu persyaratan
dalam pengajuan penyaluran dana di Balai Prasarana Permukiman
Wilayah.

33
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

c) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KSM;


Pembukaan rekening oleh KSM dilakukan sebelum
penandatanganan kontrak kerja/perjanjian kerja, dana untuk
pembukaan rekening diambil dari swadaya tunai dari calon
penerima pemanfaat.
Fotocopy buku tabungan KSM merupakan salah satu berkas yang
harus disampaikan pada saat proses pengajuan dana.
Adapun KSM BALI Desa Margaluyu membuka rekening di:
 Nama Bank : BRI Cabang Kopo
 Nomor Rekening : 0401-01-001227-56-8
 Spesimen : 1.Ai Eli Lidyawati (Ketua
KSM)
2.Susy Susana Novianti
(Bendahara KSM)
3.Entis Sutisna
 Setoran Awal : Rp -
 Sumber Dana : -
d) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KPP;
Dalam pelaksanaan SANIMAS dipersyaratkan masyarakat dapat
menyediakan sejumlah dana untuk pelaksanaan pemeliharaan.
Besaran dana ini tidak diatur dalam pedoman SANIMAS. Besaran
dana didasarkan pada kebutuhan pelaksanaan pemeliharaan
infrastruktur untuk satu tahun pertama dan sesuai dengan
kemampuan masyarakat. Besaran dana pemeliharaan disepakati
oleh masyarakat dalam rembuk warga.
Adapun KPP BALI Desa Margaluyu membuka rekening di:
 Nama Bank : BNI 46
 Alamat Bank : Jl.Raya Tanjungsari, Jatisari
 Nomor Rekening : 0970784342
 Tanggal Pembukaan : 19 Juni 2020
 Spesimen : 1. Anggi Maulana (Ketua KPP)
2. Yunengsih (Bendahara
KPP)

34
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

3. Yayat Hidayat (Sekretaris


KPP)
 Setoran Awal : Rp. 2.925.000
 Sumber Dana : Iuran Calon Penerima Manfaat

6.3 Penarikan Dana


6.3.1 Penarikan Dana dari Bank
Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB) adalah pembagian Rencana Penggunaan
Dana (RPD) pertahapan. Setelah Dana Bantuan Pemerintah dari KPPN disalurkan
ke Rekening KSM maka untuk melakukan penarikan dana bantuan tersebut, KSM
harus menyusun RPDB sesuai kebutuhan. Sebelum menarik dana, pengurus KSM
melakukan rembuk untuk mengidentifikasi daftar kebutuhan yang akan didanai.
RPDB disusun oleh KSM kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh TFL, RPDB
ini berfungsi sebagai pengendalian penggunaan dana bantuan oleh KSM.
Sebagai langkah pengendalian penggunaan dana bantuan, maka untuk dana tahap I
(pertama) sebesar 70% dari nilai kontrak, minimal 3 (tiga) kali ditarik dari Bank
atau dengan kata lain tidak bisa dilakukan 1 (satu) kali penarikan dari bank.
Sedangkan untuk dana tahap 2 (kedua) sebesar 30% dari nilai kontrak, minimal 2
(dua) kali ditarik dari Bank atau dengan kata lain tidak bisa dilakukan 1 (satu) kali
penarikan dari bank.
6.3.2 Pembelian Barang dan Pembayaran Upah
Setelah KSM menarik dana dari bank maka selanjutnya KSM harus menggunakan
dana tersebut secara langsung sesuai kebutuhan.
Bukti pembayaran dibubuhi materai sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai
dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang dikenakan Bea Materai,
sebagai berikut :
a) Untuk pembayaran yang mempunyai harga nominal sampai dengan
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah), tidak dikenakan Bea
Meterai;
b) Untuk pembayaran yang mempunyai harga nominal lebih dari
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), dikenakan Bea Meterai dengan tarif
sebesar Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah);

35
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

c) Untuk pembayaran yang mempunyai harga nominal lebih dari


Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), dikenakan Bea Meterai dengan tarif
sebesar Rp6.000,00 (enam ribu rupiah).

6.3.3 Pertanggungjawaban Dana Bantuan Pemerintah


Pencatatan penggunaan dana bantuan pemerintah dilakukan oleh KSM adalah
kegiatan atau proses pendokumentasian penggunaan dana dalam bentuk tulisan
kedalam pembukuan. Pencatatan dilakukan sesuai dengan format dalam Format
pedoman pelaksanaan SANIMAS. Pencatatan penggunaan dana dibuat pada buku
bank, buku Kas Umum KSM dan buku bantu.
1. Buku Kas Umum
Buku Kas Umum KSM adalah buku yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran dana yang
bersumber dari Dana Bantuan SANIMAS maupun swadaya secara tunai
dalam pelaksanaan kegiatan SANIMAS.
Pencatatan dalam buku kas umum harus sesuai dengan bukti-bukti
pembayaran/pengeluaran. Buku Kas Umum ditulis tangan atau
dengan cara lain yang dapat dilakukan oleh Bendahara KSM.
2. Buku Bank KSM
Buku Bank merupakan catatan seluruh transaksi melalui bank dan
transaksi yang dilakukan oleh pihak bank. Pencatatan buku bank KSM
sangat mudah karena bendahara hanya tinggal memindahkan catatan
transaksi yang ada sesuai dengan print out di buku tabungan KSM,
hanya yang membedakan adalah pada saat dana KSM bertambah maka
posisi pencatatan di buku rekening oleh bank adalah sebagai
pengeluaran (kredit), sedangkan di buku bank KSM dicatat sebagai
penerimaan (debet). Demikian sebaliknya, pada saat dana tabungan
KSM berkurang maka pihak bank mencatat sebagai penerimaan di buku
tabungan KSM, sedangkan di buku bank bendahara KSM dicatat
sebagai pengeluaran.
3. Buku Operasional
Buku operasional adalah buku bantu kas yang digunakan untuk
pencatatan transaksi yang berkenaan dengan biaya-biaya khusus untuk
kegiatan operasional KSM. Pencatatan di buku operasional bertujuan
36
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

untuk mempermudah pemeriksaan terhadap rincian biaya- biaya


operasional KSM karena di buku kas umum pencatatan jumlah
pengeluaran operasional dibuat secara umum/global.
4. Buku Swadaya
Buku Swadaya adalah buku bantu kas yang digunakan khusus untuk
pencatatan transaksi dari swadaya yang diterima baik dalam bentuk uang
tunai maupun non tunai (misalkan: material, tenaga kerja).
5. Buku Upah Kerja
Buku Upah Kerja adalah buku bantu yang digunakan untuk pencatatan
daftar penerima dan jumlah upah kerja.
6. Buku Material
Buku Material adalah buku bantu yang digunakan untuk mencatat setiap
material yang masuk dan keluar, buku material ini dibuat perjenis
material.
6.3.4 Laporan Bulanan Keuangan KSM
Laporan Bulanan Keuangan KSM adalah rangkuman dari transaksi yang
terjadi dalam satu bulan berjalan (periode pelaporan). Dimana dalam laporan
keuangan bulanan ini akan disajikan jumlah kas awal KSM baik di bank
maupun di tangan bendahara, jumlah dari penerimaan, jumlah pengeluaran
selama periode satu bulan berjalan dan jumlah saldo akhir kas KSM baik
yang ada di Bank maupun di tangan Bendahara.

6.3.5 Laporan Penggunaan Dana (LPD)

LPD adalah laporan realisasi penggunaan Dana Bantuan. Laporan ini memuat
nilai kumulatif dari realisasi penggunaan dana untuk kebutuhan
material/bahan, upah, alat dan operasional, yang sudah dibayarkan dalam
setiap termin. LPD ini dibuat oleh KSM setiap termin penarikan dana dari
Bank dan diperiksa serta ditandatangani oleh Tenaga Fasilitator Lapangan
(TFL) bidang Pemberdayaan.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) wajib menyampaikan Laporan
Penggunaan Dana (LPD) setiap termin penarikan dana bantuan kepada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah .

37
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

6.4 Pelaporan Keuangan


a. Laporan Fisik
Laporan fisik dilakukan agar dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan
pekerjaan fisik di lapangan, maka laporan fisik di buat dalam bentuk:
1. Laporan harian (progress pekerjaan yang dilaksanakan, jumlah pekerja dan
Cuaca)
2. Laporan mingguan bertujuan untuk dapat diketahui dan dibandingkan
perkembangan progres di lapangan dengan rencana pembangunan (kurva S)
3. Laporan Bulanan merupakan gabungan dari laporan mingguan yang
dilakukan setiap akhir bulan, bertujuan untuk dapat diketahui dan
dibandingkan perkembangan progres di lapangan dengan rencana
pembangunan (kurva S)
b. Laporan Keuangan
Bagian lain dari Pengawasan Pelaksanaan adalah Pencatatan dan Pendokumentasian
Hasil dan Proses di lapangan. Bertujuan agar dalam setiap penggunaan anggaran yang
telah dilaksanakan dalam pembangunan dapat tercatat dengan baik, sehingga hasil
yang dicapai untuk setiap kegiatan mudah untuk mengevaluasinya.
Catatan dan Dokumentasi ini disusun dalam Bentuk Laporan, yang harus dibuat
secara sederhana dan seringkas mungkin dan dilakukan secara berkala.
Hal-hal yang harus dimuat dalam laporan:
1. Buku Kas
2. Buku Material.
3. Buku Upah.
4. Buku Operasional
5. Buku Sewa Alat
6. Foto yang menggambarkan Kondisi Lapangan (0%; 30%; 60%; 100%).
Secara Terperinci, Format Pelaporan Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi dapat
dilihat pada buku Lampiran Pedoman Teknis Pelaksanaan. Selain itu, KSM selaku
penanggung jawab pelaksanaan kegiatan wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan
kepada masyarakat yang disampaikan melalui forum rembug.

38
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

6.5 Laporan Pertanggungjawaban


a. KSM wajib menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) setiap tahapan dan
diserahkan kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah;
b. KSM selaku penanggungjawab pelaksanaan kegiatan wajib melaporkan
kemajuan pelaksanaan kepada masyarakat yang disampaikan melalui forum
rembuk warga pelaksanaan fisik dan dipapan informasi di lokasi sasaran secara
periodik setiap dua minggu atau sesuai rembuk warga.
c. Apabila terdapat sisa anggaran yang berasal dari bunga bank, efisiensi dan
penurunan harga yang terjadi di lapangan, maka sisa dana bantuan pemerintah
dimaksud bisa dipergunakan untuk kegiatan pengembangan dengan menambah
volume pekerjaan atau melakukan optimalisasi untuk kegiatan yang sejenis
sesuai item pekerjaan yang terdapat di dalam RAB dengan ketentuan:
1. Jika sisa anggaran tersebut tidak lebih dari 10% maka penggunannya
dapat diputuskan melalui mekanisme rembuk warga.
2. Jika sisa anggaran tersebut lebih dari 10% maka penggunaannya harus
disetujui oleh PPK BPPW.

Kesesuaian progres fisik dengan laporan pertanggungjawaban dana Bantuan yang


telah digunakan akan menjadi bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan.
d. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran dengan dilampiri :
1. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ditandatangani oleh KSM
dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah ;
2. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
ditandatangani oleh KSM;
3. Berita Acara Commisioning Test ditandatangani oleh KSM dan
BPPW;
4. Berita acara serah terima barang yang ditandatangani oleh ketua KSM
dan disaksikan oleh 2 (dua) orang (TFL dan KPP) kepada PPK Balai
Prasarana Permukiman Wilayah ;
5. Dokumentasi (foto) fisik yang terbangun (0%, 60%, dan 100%);
6. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana;
7. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan oleh
KSM; dan
39
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020

8. Bukti setor ke rekening kas Negara dalam hal terdapat sisa bantuan.
e. Isi Laporan pelaksanaan/pertanggungjawaban (LPj) terdiri dari 3 bagian:
1) Laporan pelaksanaan fisik:
a) Catatan Harian;
b) Catatan Material;
c) Daftar Hadir Pekerja;
d) Catatan Alat-alat Pekerja;
e) Rekapitulasi Kemajuan Pelaksanaan Mingguan;
f) Laporan Kemajuan Pelaksanaan Bulanan;
g) Laporan Masalah;
h) Dokumentasi Kemajuan Fisik. (0%,60%,100%);
i) Berita Acara Hasil Pemeriksaan Lapangan.
j) Petunjuk format Laporan Fisik dapat dilihat pada Format VII.
2) Laporan Administrasi Keuangan:
a) Buku Bank KSM;
b) Buku Kas Umum KSM;
c) Buku Bantu;
d) Laporan Penggunaan Dana (LPD).
3) Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa:
a) Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan;
b) Berita Acara Survei Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat;
c) Daftar Survei Harga Upah;
d) Undangan Pengadaan Bahan/Alat;
e) Undangan Pengadaan Barang/Jasa;
f) Penawaran dari pemasok;
g) Surat Pernyataan Kebenaran Usaha;
h) Berita Acara Penentuan Pemenang;
i) Surat Penyataan Tidak Menuntut Ganti Rugi;
j) Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan;
k) Berita Acara Pengadaan;
l) Surat Perintah Kerja (SPK);
m) Dokumen Pengantar Barang / Faktur Barang

40
BAB VII
RENCANA PELAKSANAAN, OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

7.1 Pemilihan Teknologi Sanitasi


Proses utama Pengelolaan Air Limbah Domestik dalam prasarana dan sarana
SANIMAS adalah proses secara biologi,untuk teknologi pengelolaannya terdiri dari
beberapa pilihan/ opsi yaitu:
a. Proses Anaerobik;
b. Proses Aerobik;
c. Kombinasi Proses Anaerobik dan Aerobik.
Untuk skala rumah tangga dapat digunakan tangki septik standar yang dinding dan
lantainya kedap, sedangkan untuk kawasan perumahan dapat digunakan IPAL komunal
yang mengelola air limbah dari beberapa rumah. Dengan pengelolaan ini diharapkan air
limbah yang dibuang ke lingkungan sudah memenuhi baku mutu air limbah domestic
sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016tentang
BakuMutu Alir Limbah Domestik.
Berdasarkan hasil musyawarah yang telah dilakukan di RW 02 Desa Margaluyu,
masyarakat memilih teknologi Buffle Reaktor/septictank bersusun dengan Sister
Pengolahan Air Limbah Domestik-Terpusat/ SPALD-T. Wilayah perencanaan yang
direncanakan untuk dilayani adalah wilayah RT 02 dan 04 RW 02 Desa Margaluyu.
Untuk lebih jelasnya rincian desain terlampir. Rekapitulasi rencana anggaran yang
digunakan pembangunan ini di masyarakat secara keseluruhan berjumlah Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah). Untuk lebih jelasnya Rencana Anggaran Biaya
(RAB) terlampir.

Berdasarkan hasil musyawarah yang telah dilakukan di RT 02 dan 04 RW 02 Desa


Margaluyu, masyarakat memilih teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
Terpusat bersusun dengan saluran IPAL / IPAL SPALD-T. Ulasan desain jelasnya
terdapat pada lampiran.
Adapun syarat dari SPALD- T yang telah dipenuhi oleh kriteria lokasi Dusun Babakan
Limus yaitu terdiri dari Sub-sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL), Sub-
sistem Pengumpulan dan Sub-sistem Pelayanan dengan jumlah minimal 70 KK.

41
Opsi teknologi teknologi Sub-sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL) dengan
Sub-sistem Pengumpulan dan Sub-sistem Palayanan diterapkan pada :
a. Permukiman dengan kepadatan >= 150 jiwa/Ha, mayoritas sudah atau belum
memiliki jamban pribadi akan tetapi tidak/belum memenuhi ketentuan dalam
SNI 03- 23982017 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan;
b. Kawasan permukiman yang sudah memiliki ketersediaan air bersih;
c. Masyarakat mau dan sanggup untuk mengelola Sub-sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (IPAL) tersebut.

7.2 Rencana Pelaksanaan Konstruksi


7.2. 1 Rencana waktu dilaksanakannya konstruksi
Rencana kegiatan konstruksi sanitasi ini direncanakan selama 1 (satu) bulan,
terhitung mulai bulan Mei 2020, dan pelaksanaan kontruksi dilaksanakan 3 (tiga)
bulan terhitung dari bulan Juni – September 2020.

Tabel 7.1
Rencana Pelaksanaaan Kegiatan SANIMAS Citarum Harum di Desa Margaluyu
Tahun 2020
Bulan
Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
Pelaksanaan Kontruksi

Pasca kontruksi

Total kebutuhan waktu pelaksanaan Program Citarum Harum untuk kegiatan


konstruksi adalah 90 hari (3 bulan) sesuai dengan kesepakatan antara KSM, Tim
Fasilitator Pemberdayaan dan Teknik. Pelaksanaan konstruksi mencakup
pekerjaan sarana Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)
dan pekerjaan infrastruktur lainnya.

42
7.2.2 Komponen IPAL SPALD-T
Instalasi Pengolahan Limbah Komunal terdiri dari dua komponen yaitu komponen
perpipaan dan komponen Pengolahan Limbah.
1. Komponen Perpipaan: Saluran Pembuangan Komunal Saluran
pembuangan limbah masyarakat berupa Saluran Pembuangan Limbah
Bersama/Komunal. Saluran ini mengalirkan limbah rumah tangga dari tiap
rumah ke instalasi pengolahan limbah masyarakat setempat, atau ke sistem
pembuangan limbah kota. Saluran ini menggunakan sistem pemipaan
PVC. Pipa biasanya diletakkan di halaman depan, gang, atau halaman
belakang. Sistem saluran ini membutuhkan bak kontrol tiap 12 m, dan
pada titik-titik pertemuan saluran. Pipa yang digunakan adalah pipa induk
(primer) : Pipa PVC Klas SDR-41 Ø 6” dan Pipa lateral (sekunder) : Pipa
PVC Klas D Ø 4”
2. Komponen Pengolahan Limbah Bangunan pengolahan limbah berfungsi
untuk menampung limbah komunal yang dialirkan oeh sistem
perpipaan.Untuk sistem komunal, pengolahan limbah yang umum dipakai
adalah Bak Inlet, Shatler, Dinding gantung dan Bak gantun, Bak Filter dan
Bak Outlet. Komponen ini biasanya dijadikan instalasi pengolahan limbah
terpadu yang bisa dipakai oleh masyarakat
3. Jaringan pengumpul air limbah adalah jaringan perpipaan yang berfungsi untuk
mengumpulkan air limbah dari sumber-sumbernya dan kemudian
mengalirkannya ke unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (SPALD-T)
untuk kemudian diolah agar menghasilkan air hasil olahan (effluent) yang
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Komponen unit pengolahan air limbah
terdiri dari :
a. Bak Grease Trap dan Grit Chamber (perangkap lemak dan
penangkap padatan) adalah perlakuan awal sebelum masuk ke
sistim pengolahan limbah yang berfungsi untuk menangkap
lemak dan padatan inorganic (grit) pasir, kerikil, lumpur, logam
dll. yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri/mikroorganisme
akan membentuk endapan yang membebani settling tank/settler.
Bahan padat yang dapat terurai tidak boleh mengendap disini
karena HRT pada grit chamber relatif singkat. Bak Grease Trap
dan Grit Chamber sekaligus berfungsi sebagai Bak Inlet.
Spesifikasi Unit penangkap lemak sebagai berikut;
43
1) Bentuk; Bulat dengan diameter 40 cm
2) Bahan; Precast/pracetak dengan campuran beton
komposisi 1:2:3 Besi tuang
3) Lokasi; Penempatan sedekat mungkin dengan dapur,
kedalaman dari muka tanah maximal 50 cm
4) Tutup; Prinsipnya adalah rapat, kedap air dan udara,
ringan dan mudah di buka untuk perawatan rutin dan
dikunci, jika terletak pada badan jalan,wajib
menggunakan bahan dari besi tuang, jika tidak terletak
tidak dibadan jalan boleh menggunakan bahan
campuran beton dengan komposisi 1:2:3 atau dari plastik.
b. Bak Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengolahan tapi
merupakan teknik untuk meningkatkan efektifitas pada proses
pengolahan selanjutnya. Bak equalisasi berguna untuk : (1)
membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk
pada proses treatment, (2) meratakan beban organic untuk
menghindari shock loading, (3) meratakan pH, (4) meratakan
kandungan padatan tersuspensi
c. Settler (Bak Pengendap/Penghancur) Proses pengolahan limbah
domestik yang terjadi pada tangki septik adalah
prosespengendapan dan stabilisasi secara anaerobik. Tangki
septik bisa dianggap sebagaiproses pengolahan awal (primer).
d. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) ABR adalah teknologi septic
tank yang diperbaiki karena adanya deretan dinding penyekat
yang memaksa air limbahmengalir melewatinya secara turun-
naik.Aliran seperti ini menyebabkan aliran air limbah yang
masuk (influent) lebih intensif terkontak dengan biomassa
anaerobik, sehingga meningkatkan kinerjapengolahan air
limbah.Penurunan BOD dalam ABR lebih tinggi daripada tangki
septik, yaitu sekitar 70-95% dan unit ABR perlu dilengkapi dengan
saluran udara.
e. Filter Anaerobik (Bio-Filter) Filter Anaerobik berupa sebuah
tangki septik yang di isi satu atau lebih kompartemen (ruang)
yang dipasangi filter. Media Filter yang digunakan dalam
instalasi ini adalah botol air mineral yang mudah diperoleh du
44
Desa Margaluyu. Bakteri aktif ditambahkan untuk memicu
proses. Bakteri aktif didapat dari lumpur tinja tangki septik dan
disemprotkan pada materi filter. Aliran air limbah yang masuk
(influent) akan mengaliri filter, kemudian materi organik akan
diuraikan oleh biomassa yang menempel pada materi filter
tersebut. Diperlukan 6 - 9 bulan untuk menstabilkan biomassa di
awal proses.
f. Bak Kontrol Sambungan Rumah Berfungsi untuk mengalirkan
air limbah yang bersumber dari WC/kakus/jamban,cuci dan
mandi Unit Bak Kontrol dari kamar mandi/WC dengan spesifikasi;
1) Bentuk; Bulat dengan diameter 40 cm
2) Bahan; Precast/pracetak dengan campuran komposisi
beton 1;2;3 atau dengan besi tuang
3) Tutup ; Prinsipnya rapat, kedap air dan udara, ringan dan
mudah dibuka untuk perawatan rutin dan dikunci
Pipa penyalur air limbah dari PVC atau beton yang berada diluar bangunan harus
kedap air, kemiringan minimum 0,6% - 1% belokan lebih besar 45% dipasang
clean-out atau pengontrol pipa dan belokan 90% sebaiknya dihindari atau dengan
dua kalibelokan atau memakai bak kontrol. Dalam pelaksanaan Program
Persiapan adalah didapatnya rencana teknik rinci bangunan SPALD-T beserta
Rencana Pembiayaannya (RAB). Proses menuju penyelesaian RTR/RAB melalui
proses seleksi pemilihan kebutuhan sarana dan Teknologi yang akan digunakan.
Pemilihan teknologi dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
operasional perawatan masyarakat, jumlah pemanfaaat, besaran biaya yang akan
dipergunakan, ketersediaan lahan serta pembuangan akhir dari limbah terolah
(badan air penerima/sungai). Semua proses dikembalikan kepada
warga/masyarakat sebagai pengambil keputusan. Berdasarkan hasil analisis
lapangan adapun kelebihan dan kekurangan SPALD-T di lokasi pembangunan
sebagai berikut :

45
Tabel 7.2 Analisa Kelebihan dan Kekurangan SPALD-T
Kelebihan Kekurangan
Lahan yang dibutuhkan lebih sedikit Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan
karena dibangun dibawah tanah pengawasan pembangunan
Biaya pembangunan kecil Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan
plester berkualitas tinggi
Biaya pengoperasian dan perawatan Perlu jasa penguras/Truk penguras tinja
murah dan mudah
Efisiensi pengolahan tinggi Ada kemungkinan pembuangan akhir
lumpur secara tidak sehat
Dapat dikombinasikan dengan bio- Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika
digester baik konvensional (konstruksi bahan filter tidak ada di sekitar
batu bata) maupun digester fiber untuk
mendapatkan sumber energy alternative.
Sumber: Koordinasi dengan KSM, 2020

Tahap pelaksanaan pembangunan sarana dan prasana SANIMAS Citarum Harum


yang dilaksanakan masyarakat secara partisipatif (bergotong-royong), sehingga
masyarakat pengguna mempunyai rasa memiliki terharap prasarana dan sarana
yang dibangunnya. Dalam hal ini termasuk juga pada Pengadaan Barang dan
Jasa, yang penjelasannya sebagai berikut:

Pengadaan Barang dan Jasa Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Peraturan Presiden No. 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Pengadaan langsung dapat dilaksanakan
untuk pengadaan yang nilainya sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Proses pengadaan barang dan jasa di tingkat masyarakat :
1. KSM dan Tim Pengadaan harus memahami RKM khususnya RAB yang
menjadi acuan bagi Tim Pengadaan untuk melakukan perencanaan pemaketan
pengadaan.
2. Mengidentifikasi jenis barang/jasa dan pekerjaan sesuai spesifikasi teknisnya;
3. Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat (rembuk warga pra
pelaksanaan) untuk memberitahukan rencana pembelian barang dan jasa
termasuk rencana lokasi penyimpanan barang;
46
4. Membuat rencana pembeliaan barang berdasarkan jenis barang dan jasa,
ketersediaan penyedia barang/jasa dan jadwal rencana pelaksanaan pengadaa n
untuk dibahas pada saat rembuk warga. Dalam pertemuan rembuk warga, tim
membuka kesempatan apabila ada masyarakat yang ingin
menyumbangkan/menjual barang dan jasa secara sukarela untuk kegiatan
SANIMAS;
5. Melakukan survei harga barang/jasa, minimal 3 toko material/pemasok;
6. Untuk nilai Rp.1,- s/d Rp. 10.000.000,-, dilakukan dengan Pembelian
Langsung kepada penyedia barang, bukti perikatanya cukup berupa bukti
kuitansi Pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.
7. Untuk nilai diatas Rp. 10.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,-, dilakukan dengan
Pembelian Langsung kepada 1 (satu) kelompok masyarakat/toko sebagai
Penyedia barang, dan bukti perikatannya berupa Nota/Kuitansi dengan materai
sesuai ketentuan;
8. Terhadap poin 5 dan 6 Tim Pengadaan dapat membandingkan 2
penawaran/sumber informasi;
9. Untuk nilai transaksi lebih dari Rp.50.000.000,- s/d Rp.200.000.000,-
dilakukan dengan SPK. Tim Pengadaan mengundang calon penyedia minimal
3 yang diyakini mampu untuk menyampaikan penawaran administrasi, teknis,
dan harga; Undangan.
10. Dilampiri spesifikasi teknis dan/ atau gambar serta dokumen-dokumen lain
yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan;
11. Dapat melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan
penyedia dengan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan;
12. Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi, teknis, dan
harga secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam undangan;
13. Tim Pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi dan
teknis dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga
untuk mendapatkan penyedia dengan harga yang wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan, dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, seluruh anggota
KSM, Kepala Desa/Lurah, TFL dan kaum perempuan;
14. Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS;
15. Memastikan kualitas barang/jasa sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
dan mendapatkan harga yang termurah dan dapat dipertanggungjawabkan;
16. Tim pengadaan membuat administrasi pengadaan barang dan jasa;
47
Administrasi Pengadaan Barang Dan Jasa terdiri dari dokumen-dokumen
dalam proses pengadaan barang dan jasa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban t im pengadaan barang dan jasa :
a. Untuk nilai Rp.1,- s/d Rp. 50.000.000,- adalah :
1) Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan;
2) Berita Acara Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat;
3) Berita Acara Penentuan Toko/Pemasok;
4) Dokumen Pengantar Barang/Faktur Barang (Nota/Kwitansi).
b. Untuk Nilai Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- adalah :
1) Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan;
2) Berita Acara Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat;
3) Undangan Pengadaan Bahan/Material
4) Penawaran dari Pemasok;
5) Surat Pernyataan Kebenaran Usaha;
6) Berita Acara Penentuan Pemenang Surat Pernyataan Tidak
Menuntut Ganti Rugi
7) Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
8) Surat Perintah Kerja (SPK)

Etika Pelaksanaan Pekerjaan Baik penyedia barang/jasa (pemasok) maupun pengguna


barang harus memenuhi etika pelaksanaan pengadaan barang/pekerjaan konstruksi
sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketetapan tercapainya tujuan dalam pelaksanaa n
pengadaan barang;
2. Bekerja secara operasional, mandiri atas dasar kejujuran dan mencegah
terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan;
3. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan dalam rapat lapangan
sesuai kesepakatan dengan pihak terkait;
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dala m pelaksanaan
pekerjaan ini;
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau melakukan
kegiatan bersama dengan tujuan keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;
6. Menghindari dan mencegah pertentangan dengan pihak terkait, baik langsung
48
maupun tidak langsung;
7. Tidak menerima, tidak menawarkan dan atau tidak menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah/imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang diketahui
patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

KSM dan Masyarakat dengan dukungan PPK secara terus menerus melakukan
monitoring kemajuan pembangunan selama pelaksanaan pekerjaan, seperti pembelian
material, kualitas pekerjaan, periode pembayaran, administrasi keuangan, pemasangan
SR, dsb. Hal ini untuk mempercepat langkah- langkah yang dapat segera diambil bila
terdapat penyimpangan dari rencana teknik rinci yang ada dalam RKM.

7.3 Rencana Pendampingan


Dalam perencanaan yang lebih bertanggung jawab dalam monitoring dan evaluasi adalah
masyarakat sendiri, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca kegiatan.
Kegiatan monitoring akan membandingkan rencana dan realisasi kegiatan, memberikan
masukan untuk penyesuaian dan perbaikan pelaksanaan program.
Evaluasi dilakukan secara independen untuk menilai proses kegiatan baik dari aspek
efisiensi dan efektifitas kegiatan maupun dampak dari kegiatan program. Aspek
lingkungan juga merupakan fokus yang akan dievaluasi, selain itu aspek lingkungan ini
akan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini dapat berhasil bila dapat diciptakan suatu system
yang mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Monitoring kesinambungan dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dalam
pendampingan fasilitator yang dimaksudkan untuk melihat perubahan yang terjadi di
masyarakat baik secara fisik dan perubahan perilaku secara kuantitatif dan kualitatif.
Sumber data informasi dapat dilakukan melalui:
1. Monitoring Pengelolaan Kemajuan Kegiatan
Yakni monitoring yang dilakukan terhadap manajemen dan progress pelaksanaan
kegiatan dengan tujuan:
1) Mengetahui pencapaian tujuan kegiatan dengan memantau kemajuan
pelaksanaan kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk menyusun tindak lanjut guna mengendalikan
kinerja pelaksanaan.
2. Monitoring kesinambungan, melalui proses partisifator dengan tujuan :
1) Mengukur efisiensi, efektifitas dan manfaat serta kesinambungan kegiatan.
2) Memastikan penjamin iuran/hasil sesuai dengan tujuan program
49
3) Pembelajaran bagi masyarakat
3. Administrasi dan pelaporan
Bendahara KSM didampingi TFL akan mengawal kegiatan administrasi keuangan
secara khusus melakukan kegiatan pencatatan, penyusunan dan penyimpanan
dokumen pendukung untuk pengeluaran dana. Dokumen pendukung tersebut
diantaranya: Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian, Bukti Pembelian, kuitansi,
Bon, Nota Pembayaran, Faktur, dan sebagainya.
Seluruh catatan dan dokumen pendukung penggunaan dana tersebut harus tersedia
pada waktu diadakan pemeriksaan oleh pihak berwenang dari Balai Prasarana
Permukiman Wilayah .
Catatan atau dokumen pendukung harus bersifat transparan dalam pelaksanaan
kegiatan baik internal maupun eksternal, yang berisi tentang nama, kedudukan,
cakupan kegiatan, sumber dana, mekanisme pelaksanaan, hak dan kewajiban dll.
4. Adendum dan Amandemen Kontrak
Pelaksanaan kegiatan Program SANIMAS sering mengalami perubahan dari
perencanaan (RKM) ke realisasinya. Perubahan tersebut biasanya meliputi:
1) Waktu atau masa kontrak perjanjian kerja sama (PKS) antara PPK dan KSM;
2) Uraian pekerjaan terkait pekerjaan tambah kurang;
Realisasi kegiatan dan biaya (RKB) atas RAB yang tertuang dalam RKM.
Terkait perubahan tersebut maka KSM perlu melakukan penyesuaian-
penyesuaian terkait pertanggungjawaban kegiatan dengan penyusunan
dokumen adendum dan amandemen.
Adapun dasar hukum pelaksanaan adendum dan amandemen adalah:
Perpres 54 tahun 2010 Pasal 87 Ayat 1 tentang Perubahan Kontrak
menyatakan sebagai berikut: Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis
yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama KSM dapat
melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
1) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak;
2) Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
3) Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan; atau
4) Mengubah jadwal pelaksanaan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
50
31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Dalam hal terjadi
keterlambatan dan akan melampaui tahun anggaran berjalan akibat
kesalahan KSM, sebelum dilakukan pemutusan kontrak bersama PPK
dapat diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan.
5. Commissioning Test Sarana Sanitasi
Sebelum dilakukan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada PPK, KSM
didampingi TFL memastikan bahwa seluruh pekerjaan terselesaikan dangan baik
sesuai dengan RKM. Untuk itu sebelum sarana dan prasarana dapat digunakan
oleh masyarakat maka akan dilakukan uji kelayakan dan uji keberfungsian sarana
terbangun (Commissioning Test),terkait penyelesaian pekerjaan KSM maka:
a. Jika sarana terbangun selesai sesuai dengan RKM dan dapat berfungsi
dengan baik, maka KSM segera melaporkan kepada Satker/PPK untuk
mengagendakan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada
pemberi pekerjaan tugas yaitu PPK Balai Prasarana Permukiman
Wilayah untuk kemudian diserahkan kepada masyarakat difasilitasi oleh
TFL;
b. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan baik maka KSM bersama
masyarakat akan segera memperbaiki sarana tersebut.
6. Pelaksanaan Serah Terima
Serah Terima Pekerjaan Kegiatan serah terima pekerjaan dilakukan dengan
penandatanganan Berita Acara serah terima yang ditandatangani antara KSM
(selaku penerima dana Bantuan pemerintah) dan PPK Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (selaku pemberi pekerjaan). Format BA. Serah terima
pekerjaan dengan dilampiri:
a. Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengunaan dana;
b. Laporan Progres fisik
c. Dokumen Pengadaan (jika dilakukan lelang)
d. Dokumentasi 0%, 60% dan 100%
e. BA. Pelaksanaan Commisioning Test
f. BA. Pemeriksaan Pekerjaan
g. As Build Drawing
h.
51
7. Serah Terima Sarana dan Prasarana Sanitasi
Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dilakukan setelah serah terima
dokumen LPJ Pelaksanaan SANIMAS yang dilakukan dengan 3 tahapan, yakni:
a. Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dari KSM kepada PPK
Balai Prasarana Permukiman Wilayah selaku pihak pemberi tugas
diketahui Pemerintah Daerah setempat.
b. Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dari PPK Balai Prasarana
Permukiman Wilayah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota.
c. Serah terima pengelolaan sarana dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada
KPP.

7.4 Rencana Operasional dan Pemeliharaan


7.4.1 SOP Standard Operational Procedure) Operasional dan Pemeliharaan
Dalam program SANIMAS, keterlibatan masyarakat khususnya pengguna
perempuan, lebih diutamakan. Demikian pula dalam operasional dan pengelolaan
sangat penting, karena tanggung jawab operasional dan pemeliharaan tidak hanya
berada pada kaum laki- laki tetapi juga perempuan. Di beberapa daerah, pilihan
teknologi prasarana dan sarana sanitasi masih terhitung baru, contohnya bangunan
pengelolaan limbah manusia yang berupa air kotor dan tinja. Oleh sebab itu,
masyarakat perlu mendapat pemahaman tentang cara penggunaan dan pengelolaan
sarana sanitasi agar tetap berfungsi dengan baik melalui sistem dan mekanisme
operasi dan pengelolaan yang baik. Keberlanjutan prasarana dan sarana
SANIMAS sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengoperasikan, memanfaatkan, dan memelihara prasarana dan sarana yang ada.
Secara umum aspek yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah pengelolaan
prasaran dan sarana, penyuluhan dan pedoman pengelolaan.
a. Pengelolaan pada dasarnya merupakan aspek dan sendi utama pelestarian
hasil fisik terbangun, pengelola prasarana dan sarana perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
b. Kinerja prasarana dan sarana yang dikelola;
c. Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia;
d. Jumlah prasarana dan sarana yang digunakan target/sasaran sesuai
perencanaan;
e. Standard Operating Procedure dan pengelolaan standar kriteria teknis
prasarana dan sarana;
52
7.5 Rencana Pengembangan Sarana di Masa Datang
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan, KPP harus melakukan langkah-langkah
sebagai berikut
a. Melakukan pemantauan rutin/berkala untuk mengetahui dan memastikan
kondisi prasarana dan sarana berjalan dengan baik;
b. Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat disusun rencana
perawatan dan pengelolaan yang baik;
c. Melakukan rehabilitasi tepat waktu;
d. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala;
e. Melakukan pengelolaan sesuai Standard Operating Procedure;
f. Menginformasikan penggunaan dana operasional dan pemeliharaan di
papan informasi desa.
Dari hal- hal diatas, KPP diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan pemeliharaan
secara tepat. Melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan diharapkan dapat mencapai
umur teknis prasarana dan sarana sesuai dengan target dan standar perencanaan. Dalam
pelaksanaan pelestarian prasarana dan sarana, diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota
dapat berperan aktif memberikan pembinaan juga dukungan teknis kepada masyarakat
(seperti penyuluhan, penguatan kapasitas) agar mereka mampu mengoperasikan dan
memanfaatkan prasarana dan sarana yang ada dengan baik. SOP yang telah disusun me
njadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan prasarana dan sarana SANIMAS
yang disepakati masyarakat pemanfaat.

7.6 Iuran dan Pendanaan dalam Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan


Pendanaan untuk pemeliharaan pasca program diambil dari iuran masyarakat yang
menggunakan fasilitas sarana sanitasi SPALD- T. Besar kecilnya iuran ditentukan dari
penggunanya dan biaya yang akan dibebankan kepada masyarakat yang akan ditentukan
kemudian.
Hal- hal yang menentukan penetapan biaya O&P antara lain biaya perawatan
rutin/perbaikan sarana bangunan, honor tenaga yang merawat, cadangan untuk
penggantian sarana bangunan, dll. Biaya tersebut akan meningkat dipengaruhi oleh tingkat
inflasi.

53
Tabel 7.3 Biaya Operasional dan Pengelolaan
Sarana Sanitasi SPALD-T di Desa Margaluyu
No Biaya Operasional dan Pengelolaan Rp./Bulan
1 Operator inspeksi SPALD-T, Pipa Utama, Pipa 100.000
Sekunder 2x/bulan @ 50.000,-
2 Pengurasan setiap 2 tahun Rp 600.000,- 25.000
Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, SPALD-T,
3 (Asumsi : Perbaikan Pipa 40 m 100.000
setiap 2 tahun)
4 Biaya listrik 50.000

5 Biaya uji effluent (Asumsi : Rp.600.000 per tahun ) 50.000

5 Total biaya operasi dan pengelolaan 325.000


5 Biaya Operasi dan Pengelolaan/KK/bulan 3.611
Biaya Iuran Perbulan (Jumlah Pemanfaat 90 SR/KK) 4.000
Sumber : Kesepakatan Hasil Rembuk Warga Tanggal 03 Juni 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dan juga rembug yang dilakukan oleh masyarakat, KSM
dan KPP, iuran pemeliharaan SPALD-T di RT 02 dan RT 04 RW 02 Desa Margaluyu
sebesar Rp 3.611,00/bulan/KK, yang dibulatkan menjadi Rp 4.000,00/bulan/KK.

Peran Pemerintah Daerah


Peran Pemerintah Daerah sebagai pembina atau fasilitator kegiatan SANIMAS,
diharapkan dapat meneruskan bantuannya pada tahap Pasca konstruksi. Bentuk
pembinaan dan bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis dan/atau bantuan
pendanaan. Terkait sumber pendanaan operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi
pada dasarnya menjadi tanggung jawab masyarakat sebagai pihak penerima manfaat,
melalui KPP dengan semangat gotong-royong dan kesadaran masyarakat bahwa
pelayanan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan prasarana adalah tanggung
jawab bersama. Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan kepada KPP yang
bersumber dari APBD yang sudah dituangkan dalam Peraturan Daerah, dimana hal ini
disesuaikan dengan kemampuan daerah masing- masing. Namun hal ini tidak menutup
kemungkinan pengurus KPP untuk dapat mencari sumber dana di luar iuran warga
54
pemanfaat, diantaranya adalah dari bantuan pemerintah yang diberikan.

Peran Swasta
Swasta diharapkan mampu merealisasikan dana tanggung-jawab perusahaan untuk
sosial melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat
selama tidak mengikat. Bantuan swasta (peran swasta) dalam membantu masyarakat
melalui KPP terkait pemeliharaan sarana dapat berupa bantuan teknis pemeliharaan
sarana, pendanaan operasional dan pemeliharaan atau pengembangan jaringan,
peningkatan akses sanitasi maupun peningkatan kapasitas KPP berupa keterampilan,
pengetahuan pengelolaan sarana sanitasi dan masih banyak lagi bantuan yang dapat
ditindaklanjuti atas kerjasama maupun bantuan dari pihak swasta.

Kewirausahaan
Sebagai keterwakilan masyarakat dalam mengelola sarana prasarana, KPP bersama
masyarakat bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana sanitasi terbangun, dalam
pengelolaan dimasa yang akan datang. KPP diharapkan mampu untuk berwirausaha,
upaya ini dilakukan sebagai bentuk mengembangkan diri KPP dalam
memberikan/meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat atas pengelolaan iuran
masyarakat dalam mendanai operasional dan pemeliharaan sarana (pengelolaan sarana),
terkait pembangunan sarana secara langsung maupun tidak langsung.

7.7 Pelatihan tentang Operasional dan Pemeliharaan


7.7.1 Tahap persiapan yang dilakukan sebelum konstruksi
KSM didampingi oleh TFL pemberdayaan dan TFL teknik setelah kontrak KSM
dan PPK Balai Prasarana Permukiman Wilayah selesai, akan mengadakan
pelatihan KSM dan tukang, dimana kelengkapan data akan dibuatkan berita
acara dan dokumentasi serta daftar hadir.
7.7.2 Tahap persiapan yang dilakukan setelah konstruksi
KSM didampingi oleh TFL pemberdayaan dan teknik setelah masa konstruksi
selesai akan mengadakan pelatihan KPP untuk operasional dan pemeilharaan,
dimana kelengkapan data akan dibuatkan berita acara dan dokumentasi serta
daftar hadir.

55
7.8 Petunjuk Pelaksanaan dan Pemeliharaan Untuk Pengguna dan Pemanfaat
SANIMAS
7.8.1 Operator Sarana SPALD-T
a. Lakukan setiap minggu setiap bak kontol saluran induk / primer (sistem
perpipaan);
b. Buang Limbah padat dan kotoran mengapung;
c. Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak;
 Hentikan kegiatan di rumah;
 Buka pemipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan;
d. Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat;
 Hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa;
 Sogok dari bak kontrol ke bak kontrol lain;
 Minta tukang untuk memperbaiki kerusakan secepatnya;
e. Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari inlet;
f. Semua tutup bak kontrol dan manhole SPALD-T harus bisa dibuka untuk
mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan;
g. Setiap 2 minggu sekali, buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung
tepat di bawah manhole. Gunakan alat untuk mengumpulkan kotoran tersebut,
keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada yang tersisa,
buang semua kotoran (sampah ke dalam plastik dan buang ke tempat sampah);
h. Tes kualitas air limbah setiap 6 bulan sekali, ambil 2 sample air limbah dari
inlet dan outlet, masingmasing 2 liter dalam botol terpisah. Periksakan ke
laboratorium yang direkomendasikan oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
i. Pengurasan
a. Rutin minimal setiap 1 tahun sekali lakukan pengurasan lumpur hasil
olahan dalam unit settler/sedimentasi:
b. Hubungi perusahaan jasa penguras tinja;
c. Buka semua tutup manhole SPALD-T, angkat semua kotoran yang
mengapung dan buang sampah pada tempatnya;
d. Masukkan pipa penyedot tinja sampai lantai dasar, sedot dari bak
pertama, lumpur yang disedot adalah lumpur berwarna hitam, hentikan
penyedotan jika lumpur berwarna coklat;

56
7.8.2 Pengguna SPALD-T
a. Tidak membuang sampah/benda padat ke dalam saluran, karena akan
dapat menyumbat saluaran;
b. Membuang sampah pada tempatnya;
c. Tidak membuang bahan kimia kedalam saluran SPALD-T karena
dapat mematikan bakteri;
d. Tidak membuang sisa minyak ke saluran pembuangan dapur menuju
SPALD-T, karena dapat menyumbat pipa;
e. Tidak menanam pohon dekat salura perpipaan dan SPALD-T, karena
bisa merusak pipa;
f. Mengunakan deterjen (bahan penecuci pakaian) secukupnya/tidak
berlebihan, hal ini baik untuk pengelolaan juga penghematan;
g. Memasang saringan untuk memisahkan limbah padat yang berasal dari
kamar mandi dan dapur;
h. Mengambil kotoran yang mengapung di bak penangkap lemak setiap 3
hari sekali;
i. Memeriksa bak kontrol sekitar /dekat dengan rumah setiap 3 hari sekali.

***

57

Anda mungkin juga menyukai