“BALI”
Dusun Babakan Limus RT 02 RW 02 Desa Margaluyu Kec. Tanjungsari Kab. Sumedang
DISUSUN OLEH :
KSM BALI
PROGRAM
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) CITARUM HARUM
TAHUN ANGGARAN 2020
LEMBAR PENGESAHAN RKM
KSM BALI
Diverifikasi oleh,
Tim Advisory Fasilitator Provinsi Fasilitator Provinsi
Nur Hasyim Asyari, S.T. Dadan Kurnia , S.T., M.M Megareta Tobing, S.I.P
Team Leader
Diketahui,
PPK Pengembangan PLP Kepala Seksi Pelaksanaan Bidang Perumahan
Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Permukiman Dinas Perumahan Kawasan
Wilayah II Provinsi Jawa Barat Permukiman, dan Pertanahan Kab.Sumedang
Pada hari Jumat tanggal Dua Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Sumedang yang beralamat
di Jalan Parigi Lama, Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang telah dilaksanakan
Verifikasi Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bali Desa
Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang dalam rangka implementasi kegiatan
SANIMAS Citarum Harum Tahun Angggaran 2020.
Diperiksa oleh,
Konsultan Advisory Fasilitator Provinsi Fasilitator Provinsi
Nur Hasyim Asyari, S.T Dadan Kurnia, S.T.,M.M Megareta Tobing, S.I.P
Team Leader
Mengetahui,
PPK Pengembangan PLP
Satker Pelaksanaan Permukiman Wilayah II
Provinsi Jawa Barat
Kepada Yth.
Tim Pelaksana Provinsi Jawa Barat
Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Citarum Harum Tahun 2020
Dengan hormat,
Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami telah mengajukan usulan Rencana Kegiatan
Masyarakat (RKM) RW 02 Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Yang merupakan syarat dari pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)
Citarum Harum Tahun 2020.
Usulan Kegiatan ini merupakan hasil dari rangkaian kegiatan rembug penyusunan RKM yang
telah diadakan pada:
Hari, Tanggal :
Lokasi : Dn.Babakan Limus RW 02
Desa : Margaluyu
Kecamatan : Tanjungsari
Kabupaten : Sumedang
dan telah ditindaklanjuti agar sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Adapun usulan
kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat provinsi sesuai
dengan mekanisme yang telah ditentukan.
Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.
Ai Eli Lidyawati
RENCANA KERJA MASYARAKAT
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
“BALI”
RINGKASAN
RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)
12. Rencana Pekerjaan Konstruksi : Minggu III Juni sampai dengan Minggu III
September 2020
13. Pelaksana : Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) BALI
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................
Lembar Pengesahan RKM ............................................................................. I
Lembar Verifikasi RKM .............................................................................. ii
Ringkasan RKM .......................................................................................... iii
Surat Pengantar .......................................................................................... iv
Daftar Isi ....................................................................................................... v
Daftar Gambar .................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................... viii
RENCANA KERJA MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………... 1
1.2 Maksud,Tujuan, dan Sasaran …………………………………………….... 2
1.3 Rincian Kegiatan ………………………………………….………………... 3
BAB II PROFIL LOKASI KEGIATAN
2.1 Administrasi ………………………………………..…….………………….. 6
2.2 Kependudukan …………………………………….……..…………………... 7
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi …………………………………..... 8
2.4 Kondisi Kesehatan ………………………….…………….………………….. 10
BAB III PROFIL TITIK LOKASI
3.1 Gambaran Lahan ………………………………………………….………..... 11
3.2 Luas Lahan …………………………………………...………………….…... 13
3.3 Kondisi Lahan ……………………………………………………………...... 13
3.4 Kepemilikan Lahan ………………………………………………………...... 14
BAB IV ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN
4.1 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ……………………….………...... 15
4.2 Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) ………………….………..... 19
BAB V PENENTUAN CALON PEMANFAAT
5.1 Tahapan Penentuan Calon Pengguna …..……………………..………….... 23
5.2 Jumlah Penerima Manfaat ……………………………………..………….... 24
5.3 Klasifikasi Kesejahteraan …………………………………….………......... 27
5.4 Pemetaan Sanitasi Oleh Masyarakat ……………………………………..... 28
BAB VI MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN
PELAPORAN KEUANGAN
6.1 Mekanisme Pencairan Dana ……………………………………………...... 32
6.2 Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah ……………………………………………………..... 33
5
6.3 Penarikan Dana …………………………………………………………...... 35
6.4 Pelaporan Keuangan ................………………………………………….... 38
6.5 Pelaporan Pertanggungjawaban ………………………………………….... 39
BAB VII RENCANA PELAKSANAAN, OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
7.1 Pemilihan Teknologi ………………………………………………………..... 41
7.2 Rencana Pelaksanaan Konstruksi ………………………………………..... 42
7.3 Rencana Pendampingan …………………………………………………..... 49
7.4 Rencana Operasional dan Pemeliharaan ………………………………....... 52
7.5 Rencana Pengembangan Sarana di Masa Mendatang …………………....... 53
7.6 Iuran dan Pendanaan dalam Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan ….… 53
7.7 Pelatihan tentang Operasional dan Pemeliharaan .................................... 55
7.8 Petunjuk Pelaksanaan dan Pemeliharaan Untuk Pengguna dan Pemanfaat
SANIMAS ..................................................................................................... 56
DED dan RAB
1. Cover
2. DED
3. Lembar Detail Rekap RAB dan Kurva S
4. RAB
5. RAB BOP KSM
6. Kurva S Pekerjaan
7. Berita Acara Survey Harga
8. Lembar Survei Harga Material / Bahan / Upah
LAMPIRAN RKM
1. Surat Pernyataan Kepala Desa untuk Melaksanakan Program Sanimas
2. BA,Notulensi,Dafta Hadir,dan Undangan Sosialisasi Kegiatan
3. SELOTIF / Berita Acara Survey Lokasi
4. BA Penetapan Lokasi Terpilih
5. Surat Pernyataan Ketersediaan Lahan Yang Sudah Pasti
6. Surat Keterangan Lahan
7. BA,Notulensi,Dafta Hadir,dan Undangan Rembuk Pembentukan KSM
dan KPP
8. Fotocopi KTP KSM
9. Fotocopi KTP KPP
10. SK KSM
11. SK KPP
12. SK Satgas Covid-19
13. AD/ART KSM
14. BA dan Daftar Hadir Pemetaan Sosial dan Penerima Manfaat
15. SK Penerima Manfaat
16. Fotocopi KK/KTP Penerima Manfaat
17. BA Pemilihan Teknologi dan Sarana Prasarana Sanitasi
18. BA Penyusunan RKM
19. BA Verifikasi RKM
20. Pakta Integritas KSM
21. Surat Kesediaan KPP dalam Penyelenggaraan O & P
22. Fotocopi Rekening KSM
23. Fotocopi Rekening KPP
vii
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR TABEL
9
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya kepadatan penduduk dalam suatu kawasan permukiman dan minimnya akses
sarana dan prasarana sanitasi air limbah domestik menjadi permasalahan bersama.
Akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah domestik berkaitan dengan
aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial budaya serta kemiskinan.
Semakin mudah ketersediaan pada prasarana dan sarana air limbah domestik dan
pemahaman tentang higienis maka semakin kecil kasus terhadap penyebaran penyakit.
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan
perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat,
khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan
higienis lainnya. Selain itu drainase lingkungan di sekitar rumah warga yang
seharusnya sebagai tempat mengalirkan air hujan beralih fungsi sebagai tempat
menampung limbah domestik baik dari kamar mandi, dapur, cucian piring, dan sampah
lainnya. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan masyarakat seperti maraknya penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan banjir pada musim hujan.
Sasaran tersebut diagendakan dalam target 100-0-100 yang mulai dikenalkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah target yang
tercantum dalam rancangan RPJMN 2015-2019. Target 100-0-100 ini meliputi 100%
akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Sasaran lain 100-0-100 yaitu SDG’s yang merupakan konsep pembangunan Perpres
No. 15 Tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS
Citarum.
Menurut Green Cross Switzerland dan Blacksmith Institute menyatakan Sungai
Citarum sebagai salah satu tempat paling tercemar di dunia. Kota Bandung adalah salah
satu kota yang termasuk pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Adanya Program
Citarum Harum diharapkan bisa menjadi solusi dari masalah pencemaran sungai
Citarum.
Desa Margaluyu ini merupakan salah satu dari 3 desa yang terdapat di kecamatan
Tanjungsari kabupaten Sumedang yang menjadi sasaran Program Sanimas (Sanitasi
Berbasis Masyarakat) Citarum Harum Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
tahun 2020.
1
Setelah lokasi untuk program SANIMAS ditetapkan, maka proses selanjutnya adalah
penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM). RKM adalah dokumen rencana
kegiatan pembangunan dan perbaikan sanitasi masyarakat yang disusun secara
patisipatif dengan mengakomodir sejumlah kebutuhan akan ketersediaan dan akses
sanitasi khususnya pengelolaan sektor air limbah domestik.
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) merupakan bukti dokumen resmi perencanaan
perbaikan sanitasi oleh masyarakat, sekaligus sebagai dasar untuk pencairan
dana/material dari berbagai pihak yang telah memberikan komitmen. Dokumen
ini disusun oleh KSM didampingi oleh TFL sebagai dasar untuk melanjutkan ke
tahapan kegiatan Sanimas Citarum Harum berikutnya.
BAB II
PROFIL LOKASI KEGIATAN
2.1 Administrasi
Desa Margaluyu berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Wilayah Desa Margaluyu berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Desa Pasigaran
Sebelah Timur : Desa Gudang
Sebelah Selatan : Desa Jatisari
Sebelah Barat : Desa Sukarapih dan Desa Sukasari
Secara geografis Desa Margaluyu merupakan salah satu desa beriklim tropis
pegunungan bertopografi dataran. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Desa Margaluyu
berada pada ketinggian 890 m diatas permukaan air laut. Suhu maksimum dan
minimum di Desa Margaluyu berkisar 21 ‘ – 26 ‘C, sedangkan dilihat dari segi hujan
berkisar antara 1.742 sampai dengan 2.188 Milimeter per tahun dengan jumlah hari
hujan antara 87 sampai dengan 103 hari per tahun
Jarak tempuh Desa Margaluyu dari ibukota pemerintahan sebagai berikut:
Jarak dari Kecamatan Tanjungsari : 1,3 Km
Jarak dari Kabupaten Sumedang : 21 Km
Jarak dari Provinsi Jawa Barat : 30 Km
Gambar 2.1
Peta Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
6
2.2 Kependudukan
Desa Margaluyu memiliki jumlah penduduk 6.165 jiwa pada tahun 2019 terdiri dari
3.081 jiwa laki-laki dan 3084 jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga di Desa
Margaluyu saat ini mencapai 2049 KK.
Tabel 2.1
Kependudukan di Desa Margaluyu Tahun 2019
Jumlah Warga
No. KK Laki-laki Perempuan Tota
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa
RW 01 153 221 228 449
RW 02 332 532 526 1058
RW 03 222 337 329 666
RW 04 259 392 378 770
RW 05 150 248 247 495
RW 06 178 268 280 548
RW 07 145 229 194 423
RW 08 137 188 202 390
RW 09 152 221 225 446
RW 10 167 236 258 494
RW 11 154 209 217 426
Total 2.049 3.081 3.084 6.165
Berdasarkan data kependudukan dari Desa Margaluyu pada tahun 2019 yang dilihat dari
segi kepadatan penduduk sebesar 128 jiwa per hektar dan dilihat dari pertumbuhan
penduduk, intensitas populasinya akan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Sebagian besar masyarakat Desa Margaluyu berprofesi sebagai pedagang,
wiraswasta dan sebagian lagi berprofesi sebagai pegawai swasta dan buruh. Berdasarkan
data profil desa terdapat 546 KK miskin atau sejumlah 1646 Jiwa yang tersebar di seluruh
RW.
Tabel 2.2
Profesi/Pekerjaan Masyarakat di Desa Margaluyu
No. Profesi/Pekerjaan Jumlah (Jiwa)
1 Petani 298
2 Pedagang 1.140
3 ASN 89
4 TNI – POLRI 15
5 Pensiunan 36
6 Buruh 186
7 Peg.Swasta 343
8 Wiraswasta 1138
9 Ibu Rumah Tangga 1536
10 Pengrajin 57
11 Belum/Tidak Bekerja 1327
Total 6.165
Sumber : Profil Desa Margaluyu, 2019
2.3 Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen CSIAP Desa Margaluyu Tahun 2017
dan data dari Desa Margaluyu Tahun 2020 kondisi sarana dan prasana sanitasi di Desa
Margaluyu yaitu jumlah kepemilikan jamban sebanyak 1821 KK, jumlah kepemilikan
septictank tidak layak sebanyak 1170 KK, jumlah kepemilikan sumur gali
sebanyak
1.101 KK, jumlah kepemilikan sumur pompa sebanyak 0 KK, jumlah
kepemilikan
sambungan PDAM sebanyak 884
KK.
Tabel 2.3
Kondisi Prasarana dan Sarana Sanitasi di Desa Margaluyu
No. Prasana dan Sarana Sanitasi Jumlah
1 Jamban 1821 KK
2 Septic Tank berbentuk cubluk 1170 KK
3 MCK Umum 3 Unit
4 Sumur Gali 1,101 KK
5 Sumur Pompa -
6 Sambungan PDAM 884 KK
No. Prasana dan Sarana Sanitasi Jumlah
Sumur artesis 1 Unit
Mata air -
Sumber : Desa Margaluyu, 202
Berikut ini adalah gambaran kondisi sarana dan prasarana sanitasi di lingkungan RW 02
Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Gambar 2.2
Kondisi Sarana dan Prasarana Sanitasi
TAHUN 2020
BAB III
PROFIL TITIK LOKASI
11
Luas wilayah menurut penggunaan di wilayah Rukun Tetangga 02 adalah 3,2 Ha, yang
terdiri dari pemukiman, dan prasarana umum. Jarak tempuh Rukun Tetangga 03 RW 02
Desa Margaluyu dari ibukota pemerintahan sebagai berikut:
Jarak dari Desa Margaluyu : 200 m
Jarak dari Kecamatan Tanjungsari : 1,32 Km
Jarak dari Kabupaten Sumedang : 21,2 Km
Jarak dari Provinsi : 30,2 Km
Penduduk Rukun Warga 02 Desa Margaluyu sebanyak 1058 jiwa terdiri dari :
Jumlah Laki-laki : 532 Jiwa
Jumlah Perempuan : 526 Jiwa
Jumlah KK : 332 KK
BAB IV
ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN
15
Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
Adapun tugas kepengurusan KSM adalah:
1. Ketua:
a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan;
b. Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
a. Membantu penyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata
usaha dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
3. Bendahara:
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta mempertanggung-
jawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban;
b. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan dengan
melakukan pencatatan pada tahap konstruksi antara lain:
c. Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan
pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh
masyarakat;
d. Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan
laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian diserahkan
kepada BPPW.
4. Seksi-Seksi
a. Seksi Perencana
Tugas seksi perencana adalah bersama TFL membantu:
1) Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
2) Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang
akan dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat
serta kondisi lingkungan;
3) Menyusun analisa teknis, membuat Rencana Teknik Rinci (RTR)
lengkap dengan potongan gambar, Rencana Anggaran Biaya
sesuai dengan teknologi sanitasi yang dipilih masyarakat;
4) Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi dan kurva S;
5) Menyusun dokumen RKM;
6) Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
7) Merekrut tenaga kerja;
8) Mengatur tenaga kerja di lapangan;
9) Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
10) Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja.
b. Seksi Pelaksana
Tugas seksi pelaksana adalah bersama TFL membantu:
1) Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
2) Membuat laporan tentang keadaan material;
3) Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
4) Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
5) Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat;
6) Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan.
c. Seksi Tim Pengadaan Barang Dan Jasa
Dalam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa KSM dibantu oleh
Seksi Pengadaan barang/jasa. Seksi Pengadaan barang/jasa dibentuk
berdasarkan rembuk warga yang mekanisme pengadaan barang dan jasanya
dilaksanakan secara swakelola.
Berikut ini adalah struktur KSM BALI Desa Margaluyu Kabupaten Sumedang yang
disahkan berdasarkan SK Kuasa Pengguna Anggaran Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat Nomor HK.01.02/Cb12.2/58/2020 tentang Pembentukan Kelompok Swadaya
Masyarakat Bantuan Pemerintah Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dusun Babakan
Limus Desa Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2020 tanggal 26 Mei 2020:
Nama KSM : BALI
Ketua : Ai Eli Lidyawati
Sekretaris : Asep Saepul Rohman
Bendahara : Susy Susana Novianti
Seksi Perencana : Saan
Yadi Nurhayadi
Seksi Pelaksana : Roni
Seksi Pengawas : Aos
: Dedi Kusnadi
Tim Pengadaan : 1. Anggi Maulana
2. Ida Rosiah
3. Beni Purnama
Berikut ini adalah gambar susunan pengurus dan anggota orgasnisasi KSM BALI Desa
Margaluyu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun 2020:
Ketua
Ai Eli Lidyawati
mMaman
Sekretaris
Asep Saepul Rohman
Bendahara
Susy Susana Novianti
Masyarakat
Keterangan :
: Garis Perintah
______ : Garis Koordinasi
4.2 Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
Pada tahap perencanaan salah satu upaya merencanakan keberlanjutan program
SANIMAS adalah perlu diuraikan kesiapan warga untuk dapat memanfaatkan serta
memelihara sarana terbangun di dalam RKM. Oleh karena itulah perlu dibentuk sebuah
wadah/organisasi yang akan bertanggungjawab dalam kegiatan pemeliharaan dan
pengoperasionalan sarana. Organisasi tersebut adalah Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) sarana sanitasi.
Pembentukan KPP dapat dilakukan bersama-sama pembentukan KSM atau paling lama
dua minggu setelah pembentukan KSM, dan ditetapkan oleh kepala desa/lurah/pemda
dalam surat keputusan kepala desa/lurah yang diketahui camat.
Masyarakat didampingi TFL memfasilitasi pembentukan KPP untuk melibatkan KPP
dalam kegiatan perencanaan termasuk merencanakan mekanisme pengelolaan sarana
sanitasi terbangun, perencanaan perhitungan dan iuran pemanfaat setiap periode sesuai
kesepakatan.
KPP dibentuk pada hari Rabu, 20 Mei 2020 di Poskesdes Desa Margaluyu yang
beralamat di Dn. Mariuk RT 01 RW 02 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang, dengan nama KPP BALI Kemudian disahkan oleh kepala desa pada
tanggal 03 Juni 2020. Dokumentasi, Berita Acara, dan SK pembentukan KPP
terdapat pada lampiran.
Berikut ini adalah susunan pengurus dan anggota KPP BALI Desa BALI
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Tahun 2020:
Bendahara : Yunengsih
Pemb
K e tu a
Anggi Maulana
Bendahara
Yunengsih
Sekretaris
Yayat Hidayat
Seksi Usaha Dana Seksi Operasi dan Seksi Penyuluhan Seksi Kesehatan
Pemeliharaan dan Pemeliharaan
E Sutisna
Roni Ai Eli Lidyawati Ida Rosiah
Keterangan :
: Garis Perintah
______ : Garis Koordinasi
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
BAB V
PENENTUAN CALON PEMANFAAT
TOTAL 31 351 96 90 17 89
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 90 KK memiliki tanki septic yang belum sesuai
standar, dan 6 KK tidak memiliki tanki septic. Untuk limbah dapur 50 % penerima
manfaat membuangnya ke saluran drainase.
Laki-laki 532
Perempuan 526
Total 1.058 10
Sumber : Monografi RW 02 Desa Margaluyu, 2020
Tabel 5.3 Tingkat Kesejahteraan (rumah/KK)
Tingkat Kesejahteraan
KK %
Mampu 40 KK 12 %
Menengah 192 KK 57,9%
Miskin 100 KK 30,1%
Total 332 KK 100%
Sumber : Monografi RW 02 Desa Margaluyu, 2020
Kemudian berdasarkan hasil pemetaan dan rembug yang dilakukan oleh warga RW 02
maka ditetapkanlah RT 02 sebagai titik lokasi pembangunan sarana sanitasi SPALD-T
yang akan melayani 90 SR atau 96 KK di RW 02, Desa Margaluyu, Kecamatan
Tanjungsari, Kabupaten Sumedang
Dari tabel diatas dapat disimpulkan dalam pemetaan sanitasi yang dilihat dari segi
teknis, sebagai berikut:
Sudah mempunyai saluran hujan/drainase yang baik sehingga tidak terdapat
genangan air di jalan.
Sumber air kebanyakan di masyarakat menggunakan sumber dari sumur
gali dan artesis.
Kondisi tanah yang ada di masyarakat adalah tanah liat, cadas, alluvial
KM/WC di tiap rumah di RT 02 dan RT 04 RW 02 hampir sebagian rumah
sudah memiliki KM/WC sendiri.
Air limbah dari tertampung di septictank yg tidak pernah disedot dan limbah
rumah tangga kebanyakan dialirkan langsung ke selokan.
Kondisi topografi lahan datar cenderung miring ke arah tepi selokan.
Struktur pemukiman dekat dengan lokasi atau yang ditetapkan dan adanya
jalan yang cukup untuk keluar masuk angkut bahan bangunan ke lokasi
pengolahan limbah.
Di RT 02 dan RT 04 RW 02 tenaga kerja dari masyarakat relative
banyak/cukup, sehingga tidak perlu penggunaan tenaga bangunan luar.
Di RT 02 dan RT 04 RW 02 bahan bangunan telah tersedia di toko
bahan bangunan/material.
Pengaruh kultur terhadap pelaksanaan pembangunan di Desa Margaluyu,
Kecamatan Tanjungsari masih kental dengan bergotong royong.
Ketersediaan lahan di RT 03 RW 02 adalah tanah hibah warga
32
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
BAB VI
MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PELAPORAN
KEUANGAN
6.2 Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah oleh PPK pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah
Penyaluran dana dari KPPN ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap:
1. Tahap I sebesar 70% dari total dana bisa diproses setelah Rencana Kerja
Masyarakat (RKM) terverifikasi;
2. Tahap II sebesar 30% dari total dana bisa diproses:
a. Pencapaian progres fisik minimal 60%;
b. Laporan Pertanggungjawaban (LPj) tahap I telah diserahkan ke
PPK pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah.
Berkas yang disiapkan oleh KSM adalah:
a) Surat permohonan penyaluran Dana Bantuan;
b) Rencana Penggunaan Dana (RPD);
RPD merupakan rencana penggunaan dana yang dibagi dari
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) menjadi 3 bagian yang
menjabarkan rencana prioritas kebutuhan material/bahan, upah,
alat dan operasional pada setiap tahapan.
RPD ini akan memuat kebutuhan rencana penggunaan dana untuk
penyaluran dana tahap I sebesar 70% (RPD I) dan 30% (RPD II).
RPD ini dibuat oleh KSM yang merupakan salah satu persyaratan
dalam pengajuan penyaluran dana di Balai Prasarana Permukiman
Wilayah.
33
c) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KSM;
Pembukaan rekening oleh KSM dilakukan sebelum
penandatanganan kontrak kerja/perjanjian kerja, dana untuk
pembukaan rekening diambil dari swadaya tunai dari calon
penerima pemanfaat.
Fotocopy buku tabungan KSM merupakan salah satu berkas yang
harus disampaikan pada saat proses pengajuan dana.
Adapun KSM BALI Desa Margaluyu membuka rekening di:
Nama Bank : BRI Cabang Kopo
Nomor Rekening : 0401-01-001227-56-8
Spesimen : 1.Ai Eli Lidyawati (Ketua
KSM)
2.Susy Susana Novianti
(Bendahara KSM)
3.Entis Sutisna
Setoran Awal : Rp -
Sumber Dana : -
d) Fotocopy Buku Rekening Tabungan KPP;
Dalam pelaksanaan SANIMAS dipersyaratkan masyarakat dapat
menyediakan sejumlah dana untuk pelaksanaan pemeliharaan.
Besaran dana ini tidak diatur dalam pedoman SANIMAS. Besaran
dana didasarkan pada kebutuhan pelaksanaan pemeliharaan
infrastruktur untuk satu tahun pertama dan sesuai dengan
kemampuan masyarakat. Besaran dana pemeliharaan disepakati
oleh masyarakat dalam rembuk warga.
Adapun KPP BALI Desa Margaluyu membuka rekening di:
Nama Bank : BNI 46
Alamat Bank : Jl.Raya Tanjungsari, Jatisari
Nomor Rekening : 0970784342
Tanggal Pembukaan : 19 Juni 2020
Spesimen : 1. Anggi Maulana (Ketua KPP)
2. Yunengsih (Bendahara
KPP)
3. Yayat Hidayat (Sekretaris
KPP)
Setoran Awal : Rp. 2.925.000
Sumber Dana : Iuran Calon Penerima Manfaat
LPD adalah laporan realisasi penggunaan Dana Bantuan. Laporan ini memuat
nilai kumulatif dari realisasi penggunaan dana untuk kebutuhan
material/bahan, upah, alat dan operasional, yang sudah dibayarkan dalam
setiap termin. LPD ini dibuat oleh KSM setiap termin penarikan dana dari
Bank dan diperiksa serta ditandatangani oleh Tenaga Fasilitator Lapangan
(TFL) bidang Pemberdayaan.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) wajib menyampaikan Laporan
Penggunaan Dana (LPD) setiap termin penarikan dana bantuan kepada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah .
6.4 Pelaporan Keuangan
a. Laporan Fisik
Laporan fisik dilakukan agar dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan
pekerjaan fisik di lapangan, maka laporan fisik di buat dalam bentuk:
1. Laporan harian (progress pekerjaan yang dilaksanakan, jumlah pekerja dan
Cuaca)
2. Laporan mingguan bertujuan untuk dapat diketahui dan dibandingkan
perkembangan progres di lapangan dengan rencana pembangunan (kurva S)
3. Laporan Bulanan merupakan gabungan dari laporan mingguan yang
dilakukan setiap akhir bulan, bertujuan untuk dapat diketahui dan
dibandingkan perkembangan progres di lapangan dengan rencana
pembangunan (kurva S)
b. Laporan Keuangan
Bagian lain dari Pengawasan Pelaksanaan adalah Pencatatan dan Pendokumentasian
Hasil dan Proses di lapangan. Bertujuan agar dalam setiap penggunaan anggaran yang
telah dilaksanakan dalam pembangunan dapat tercatat dengan baik, sehingga hasil
yang dicapai untuk setiap kegiatan mudah untuk mengevaluasinya.
Catatan dan Dokumentasi ini disusun dalam Bentuk Laporan, yang harus dibuat
secara sederhana dan seringkas mungkin dan dilakukan secara berkala.
Hal-hal yang harus dimuat dalam laporan:
1. Buku Kas
2. Buku Material.
3. Buku Upah.
4. Buku Operasional
5. Buku Sewa Alat
6. Foto yang menggambarkan Kondisi Lapangan (0%; 30%; 60%; 100%).
Secara Terperinci, Format Pelaporan Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi dapat
dilihat pada buku Lampiran Pedoman Teknis Pelaksanaan. Selain itu, KSM selaku
penanggung jawab pelaksanaan kegiatan wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan
kepada masyarakat yang disampaikan melalui forum rembug.
PROGRAM SANIMAS CITARUM HARUM
TAHUN 2020
41
Opsi teknologi teknologi Sub-sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL) dengan
Sub-sistem Pengumpulan dan Sub-sistem Palayanan diterapkan pada :
a. Permukiman dengan kepadatan >= 150 jiwa/Ha, mayoritas sudah atau belum
memiliki jamban pribadi akan tetapi tidak/belum memenuhi ketentuan dalam
SNI 03- 23982017 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan
Sistem Resapan;
b. Kawasan permukiman yang sudah memiliki ketersediaan air bersih;
c. Masyarakat mau dan sanggup untuk mengelola Sub-sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (IPAL) tersebut.
Tabel 7.1
Rencana Pelaksanaaan Kegiatan SANIMAS Citarum Harum di Desa Margaluyu
Tahun 2020
Bulan
Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
Pelaksanaan Kontruksi
Pasca kontruksi
42
7.2.2 Komponen IPAL SPALD-T
Instalasi Pengolahan Limbah Komunal terdiri dari dua komponen yaitu komponen
perpipaan dan komponen Pengolahan Limbah.
1. Komponen Perpipaan: Saluran Pembuangan Komunal Saluran
pembuangan limbah masyarakat berupa Saluran Pembuangan Limbah
Bersama/Komunal. Saluran ini mengalirkan limbah rumah tangga dari tiap
rumah ke instalasi pengolahan limbah masyarakat setempat, atau ke sistem
pembuangan limbah kota. Saluran ini menggunakan sistem pemipaan
PVC. Pipa biasanya diletakkan di halaman depan, gang, atau halaman
belakang. Sistem saluran ini membutuhkan bak kontrol tiap 12 m, dan
pada titik-titik pertemuan saluran. Pipa yang digunakan adalah pipa induk
(primer) : Pipa PVC Klas SDR-41 Ø 6” dan Pipa lateral (sekunder) : Pipa
PVC Klas D Ø 4”
2. Komponen Pengolahan Limbah Bangunan pengolahan limbah berfungsi
untuk menampung limbah komunal yang dialirkan oeh sistem
perpipaan.Untuk sistem komunal, pengolahan limbah yang umum dipakai
adalah Bak Inlet, Shatler, Dinding gantung dan Bak gantun, Bak Filter
dan Bak Outlet. Komponen ini biasanya dijadikan instalasi pengolahan
limbah terpadu yang bisa dipakai oleh masyarakat
3. Jaringan pengumpul air limbah adalah jaringan perpipaan yang berfungsi
untuk mengumpulkan air limbah dari sumber-sumbernya dan kemudian
mengalirkannya ke unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (SPALD-T)
untuk kemudian diolah agar menghasilkan air hasil olahan (effluent) yang
memenuhi baku mutu yang ditetapkan Komponen unit pengolahan air
limbah terdiri dari :
a. Bak Grease Trap dan Grit Chamber (perangkap lemak dan
penangkap padatan) adalah perlakuan awal sebelum masuk ke
sistim pengolahan limbah yang berfungsi untuk menangkap
lemak dan padatan inorganic (grit) pasir, kerikil, lumpur, logam
dll. yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri/mikroorganisme
akan membentuk endapan yang membebani settling tank/settler.
Bahan padat yang dapat terurai tidak boleh mengendap disini
karena HRT pada grit chamber relatif singkat. Bak Grease Trap
dan Grit Chamber sekaligus berfungsi sebagai Bak Inlet.
Spesifikasi Unit penangkap lemak sebagai berikut;
43
1) Bentuk; Bulat dengan diameter 40 cm
2) Bahan; Precast/pracetak dengan campuran beton
komposisi 1:2:3 Besi tuang
3) Lokasi; Penempatan sedekat mungkin dengan dapur,
kedalaman dari muka tanah maximal 50 cm
4) Tutup; Prinsipnya adalah rapat, kedap air dan udara,
ringan dan mudah di buka untuk perawatan rutin dan
dikunci, jika terletak pada badan jalan,wajib
menggunakan bahan dari besi tuang, jika tidak terletak
tidak dibadan jalan boleh menggunakan bahan
campuran beton dengan komposisi 1:2:3 atau dari plastik.
b. Bak Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengolahan tapi
merupakan teknik untuk meningkatkan efektifitas pada proses
pengolahan selanjutnya. Bak equalisasi berguna untuk : (1)
membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk
masuk pada proses treatment, (2) meratakan beban organic
untuk menghindari shock loading, (3) meratakan pH, (4)
meratakan kandungan padatan tersuspensi
c. Settler (Bak Pengendap/Penghancur) Proses pengolahan limbah
domestik yang terjadi pada tangki septik adalah
prosespengendapan dan stabilisasi secara anaerobik. Tangki
septik bisa dianggap sebagaiproses pengolahan awal (primer).
d. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) ABR adalah teknologi septic
tank yang diperbaiki karena adanya deretan dinding penyekat
yang memaksa air limbahmengalir melewatinya secara turun-
naik.Aliran seperti ini menyebabkan aliran air limbah yang
masuk (influent) lebih intensif terkontak dengan biomassa
anaerobik, sehingga meningkatkan kinerjapengolahan air
limbah.Penurunan BOD dalam ABR lebih tinggi daripada tangki
septik, yaitu sekitar 70-95% dan unit ABR perlu dilengkapi
dengan saluran udara.
e. Filter Anaerobik (Bio-Filter) Filter Anaerobik berupa sebuah
tangki septik yang di isi satu atau lebih kompartemen (ruang)
yang dipasangi filter. Media Filter yang digunakan dalam
instalasi ini adalah botol air mineral yang mudah diperoleh du
44
Desa Margaluyu. Bakteri aktif ditambahkan untuk memicu
proses. Bakteri aktif didapat dari lumpur tinja tangki septik dan
disemprotkan pada materi filter. Aliran air limbah yang masuk
(influent) akan mengaliri filter, kemudian materi organik akan
diuraikan oleh biomassa yang menempel pada materi filter
tersebut. Diperlukan 6 - 9 bulan untuk menstabilkan biomassa di
awal proses.
f. Bak Kontrol Sambungan Rumah Berfungsi untuk mengalirkan
air limbah yang bersumber dari WC/kakus/jamban,cuci dan
mandi Unit Bak Kontrol dari kamar mandi/WC dengan
spesifikasi;
1) Bentuk; Bulat dengan diameter 40 cm
2) Bahan; Precast/pracetak dengan campuran komposisi
beton 1;2;3 atau dengan besi tuang
3) Tutup ; Prinsipnya rapat, kedap air dan udara, ringan dan
mudah dibuka untuk perawatan rutin dan dikunci
Pipa penyalur air limbah dari PVC atau beton yang berada diluar bangunan harus
kedap air, kemiringan minimum 0,6% - 1% belokan lebih besar 45% dipasang
clean-out atau pengontrol pipa dan belokan 90% sebaiknya dihindari atau dengan
dua kalibelokan atau memakai bak kontrol. Dalam pelaksanaan Program
Persiapan adalah didapatnya rencana teknik rinci bangunan SPALD-T beserta
Rencana Pembiayaannya (RAB). Proses menuju penyelesaian RTR/RAB melalui
proses seleksi pemilihan kebutuhan sarana dan Teknologi yang akan digunakan.
Pemilihan teknologi dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
operasional perawatan masyarakat, jumlah pemanfaaat, besaran biaya yang akan
dipergunakan, ketersediaan lahan serta pembuangan akhir dari limbah terolah
(badan air penerima/sungai). Semua proses dikembalikan kepada
warga/masyarakat sebagai pengambil keputusan. Berdasarkan hasil analisis
lapangan adapun kelebihan dan kekurangan SPALD-T di lokasi
pembangunan sebagai berikut :
45
Tabel 7.2 Analisa Kelebihan dan Kekurangan SPALD-T
Kelebihan Kekurangan
Lahan yang dibutuhkan lebih sedikit Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan
karena dibangun dibawah tanah pengawasan pembangunan
Biaya pembangunan kecil Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan
plester berkualitas tinggi
Biaya pengoperasian dan perawatan Perlu jasa penguras/Truk penguras tinja
murah dan mudah
Efisiensi pengolahan tinggi Ada kemungkinan pembuangan akhir
lumpur secara tidak sehat
Dapat dikombinasikan dengan bio- Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika
digester baik konvensional (konstruksi bahan filter tidak ada di sekitar
batu bata) maupun digester fiber untuk
mendapatkan sumber energy alternative.
Sumber: Koordinasi dengan KSM, 2020
Pengadaan Barang dan Jasa Mekanisme pengadaan barang dan jasa mengacu pada
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Peraturan Presiden No. 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Pengadaan langsung dapat dilaksanakan
untuk pengadaan yang nilainya sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Proses pengadaan barang dan jasa di tingkat masyarakat :
1. KSM dan Tim Pengadaan harus memahami RKM khususnya RAB yang
menjadi acuan bagi Tim Pengadaan untuk melakukan perencanaan
pemaketan pengadaan.
2. Mengidentifikasi jenis barang/jasa dan pekerjaan sesuai spesifikasi
teknisnya;
46
3. Melakukan pertemuan dengan warga masyarakat (rembuk warga pra
pelaksanaan) untuk memberitahukan rencana pembelian barang dan jasa
termasuk rencana lokasi penyimpanan barang;
47
4. Membuat rencana pembeliaan barang berdasarkan jenis barang dan jasa,
ketersediaan penyedia barang/jasa dan jadwal rencana pelaksanaan pengadaa n
untuk dibahas pada saat rembuk warga. Dalam pertemuan rembuk warga, tim
membuka kesempatan apabila ada masyarakat yang ingin
menyumbangkan/menjual barang dan jasa secara sukarela untuk kegiatan
SANIMAS;
5. Melakukan survei harga barang/jasa, minimal 3 toko material/pemasok;
6. Untuk nilai Rp.1,- s/d Rp. 10.000.000,-, dilakukan dengan
Pembelian Langsung kepada penyedia barang, bukti perikatanya cukup
berupa bukti kuitansi Pembelian pembayaran dengan materai sesuai ketentuan.
7. Untuk nilai diatas Rp. 10.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,-, dilakukan
dengan Pembelian Langsung kepada 1 (satu) kelompok masyarakat/toko
sebagai Penyedia barang, dan bukti perikatannya berupa Nota/Kuitansi dengan
materai sesuai ketentuan;
8. Terhadap poin 5 dan 6 Tim Pengadaan dapat membandingkan 2
penawaran/sumber informasi;
9. Untuk nilai transaksi lebih dari Rp.50.000.000,- s/d Rp.200.000.000,-
dilakukan dengan SPK. Tim Pengadaan mengundang calon penyedia minimal
3 yang diyakini mampu untuk menyampaikan penawaran administrasi,
teknis, dan harga; Undangan.
10. Dilampiri spesifikasi teknis dan/ atau gambar serta dokumen-dokumen
lain yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan;
11. Dapat melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk
mendapatkan penyedia dengan harga yang wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan;
12. Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi, teknis, dan
harga secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam undangan;
13. Tim Pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi dan
teknis dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga
untuk mendapatkan penyedia dengan harga yang wajar serta
dapat dipertanggungjawabkan, dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, seluruh
anggota KSM, Kepala Desa/Lurah, TFL dan kaum perempuan;
14. Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS;
15. Memastikan kualitas barang/jasa sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
dan mendapatkan harga yang termurah dan dapat dipertanggungjawabkan;
47
16. Tim pengadaan membuat administrasi pengadaan barang dan jasa;
48
Administrasi Pengadaan Barang Dan Jasa terdiri dari dokumen-dokumen
dalam proses pengadaan barang dan jasa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban t im pengadaan barang dan jasa :
a. Untuk nilai Rp.1,- s/d Rp. 50.000.000,- adalah
:
1) Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan;
2) Berita Acara Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat;
3) Berita Acara Penentuan Toko/Pemasok;
4) Dokumen Pengantar Barang/Faktur Barang
(Nota/Kwitansi). b. Untuk Nilai Rp. 50.000.000,- s/d Rp.
200.000.000,- adalah :
1) Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan;
2) Berita Acara Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat;
3) Undangan Pengadaan Bahan/Material
4) Penawaran dari Pemasok;
5) Surat Pernyataan Kebenaran Usaha;
6) Berita Acara Penentuan Pemenang Surat Pernyataan Tidak
Menuntut Ganti Rugi
7) Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
8) Surat Perintah Kerja (SPK)
48
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau melakukan
kegiatan bersama dengan tujuan keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;
6. Menghindari dan mencegah pertentangan dengan pihak terkait, baik langsung
49
maupun tidak langsung;
7. Tidak menerima, tidak menawarkan dan atau tidak menjanjikan untuk
memberi atau menerima hadiah/imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang
diketahui patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
KSM dan Masyarakat dengan dukungan PPK secara terus menerus melakukan
monitoring kemajuan pembangunan selama pelaksanaan pekerjaan, seperti pembelian
material, kualitas pekerjaan, periode pembayaran, administrasi keuangan, pemasangan
SR, dsb. Hal ini untuk mempercepat langkah- langkah yang dapat segera diambil bila
terdapat penyimpangan dari rencana teknik rinci yang ada dalam RKM.
51
31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Dalam hal terjadi
keterlambatan dan akan melampaui tahun anggaran berjalan akibat
kesalahan KSM, sebelum dilakukan pemutusan kontrak bersama PPK
dapat diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan.
5. Commissioning Test Sarana Sanitasi
Sebelum dilakukan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada PPK, KSM
didampingi TFL memastikan bahwa seluruh pekerjaan terselesaikan dangan baik
sesuai dengan RKM. Untuk itu sebelum sarana dan prasarana dapat digunakan
oleh masyarakat maka akan dilakukan uji kelayakan dan uji keberfungsian sarana
terbangun (Commissioning Test),terkait penyelesaian pekerjaan KSM maka:
a. Jika sarana terbangun selesai sesuai dengan RKM dan dapat berfungsi
dengan baik, maka KSM segera melaporkan kepada Satker/PPK
untuk mengagendakan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada
pemberi pekerjaan tugas yaitu PPK Balai Prasarana Permukiman
Wilayah untuk kemudian diserahkan kepada masyarakat difasilitasi
oleh TFL;
b. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan baik maka KSM bersama
masyarakat akan segera memperbaiki sarana tersebut.
6. Pelaksanaan Serah Terima
Serah Terima Pekerjaan Kegiatan serah terima pekerjaan dilakukan dengan
penandatanganan Berita Acara serah terima yang ditandatangani antara KSM
(selaku penerima dana Bantuan pemerintah) dan PPK Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (selaku pemberi pekerjaan). Format BA. Serah terima
pekerjaan dengan dilampiri:
a. Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengunaan
dana;
b. Laporan Progres
fisik
c. Dokumen Pengadaan (jika dilakukan
lelang)
d. Dokumentasi 0%, 60% dan
100%
e. BA. Pelaksanaan Commisioning
Test
51
f. BA. Pemeriksaan
Pekerjaan
g. As Build
Drawing h.
52
7. Serah Terima Sarana dan Prasarana Sanitasi
Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dilakukan setelah serah terima
dokumen LPJ Pelaksanaan SANIMAS yang dilakukan dengan 3 tahapan, yakni:
a. Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dari KSM kepada PPK
Balai Prasarana Permukiman Wilayah selaku pihak pemberi tugas
diketahui Pemerintah Daerah setempat.
b. Serah terima sarana dan prasarana sanitasi dari PPK Balai Prasarana
Permukiman Wilayah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota.
c. Serah terima pengelolaan sarana dari Pemerintah Kabupaten/Kota
kepada
KPP.
53
Tabel 7.3 Biaya Operasional dan Pengelolaan
Sarana Sanitasi SPALD-T di Desa Margaluyu
No Biaya Operasional dan Pengelolaan Rp./Bulan
1 Operator inspeksi SPALD-T, Pipa Utama, Pipa 100.000
Sekunder 2x/bulan @ 50.000,-
2 Pengurasan setiap 2 tahun Rp 600.000,- 25.000
Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, SPALD-T,
3 (Asumsi : Perbaikan Pipa 40 m 100.000
setiap 2 tahun)
4 Biaya listrik 50.000
Berdasarkan hasil perhitungan dan juga rembug yang dilakukan oleh masyarakat, KSM
dan KPP, iuran pemeliharaan SPALD-T di RT 02 dan RT 04 RW 02 Desa Margaluyu
sebesar Rp 3.611,00/bulan/KK, yang dibulatkan menjadi Rp 4.000,00/bulan/KK.
54
kemungkinan pengurus KPP untuk dapat mencari sumber dana di luar iuran
warga
55
pemanfaat, diantaranya adalah dari bantuan pemerintah yang
diberikan.
Peran Swasta
Swasta diharapkan mampu merealisasikan dana tanggung-jawab perusahaan untuk
sosial melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat
selama tidak mengikat. Bantuan swasta (peran swasta) dalam membantu masyarakat
melalui KPP terkait pemeliharaan sarana dapat berupa bantuan teknis pemeliharaan
sarana, pendanaan operasional dan pemeliharaan atau pengembangan jaringan,
peningkatan akses sanitasi maupun peningkatan kapasitas KPP berupa keterampilan,
pengetahuan pengelolaan sarana sanitasi dan masih banyak lagi bantuan yang dapat
ditindaklanjuti atas kerjasama maupun bantuan dari pihak swasta.
Kewirausahaan
Sebagai keterwakilan masyarakat dalam mengelola sarana prasarana, KPP
bersama masyarakat bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana sanitasi terbangun,
dalam pengelolaan dimasa yang akan datang. KPP diharapkan mampu untuk
berwirausaha, upaya ini dilakukan sebagai bentuk mengembangkan diri KPP dalam
memberikan/meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat atas pengelolaan iuran
masyarakat dalam mendanai operasional dan pemeliharaan sarana (pengelolaan
sarana), terkait pembangunan sarana secara langsung maupun tidak langsung.
55
7.8 Petunjuk Pelaksanaan dan Pemeliharaan Untuk Pengguna dan Pemanfaat
SANIMAS
7.8.1 Operator Sarana SPALD-T
a. Lakukan setiap minggu setiap bak kontol saluran induk / primer (sistem
perpipaan);
b. Buang Limbah padat dan kotoran mengapung;
c. Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak;
Hentikan kegiatan di rumah;
Buka pemipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan;
d. Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat;
Hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa;
Sogok dari bak kontrol ke bak kontrol lain;
Minta tukang untuk memperbaiki kerusakan secepatnya;
e. Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari inlet;
f. Semua tutup bak kontrol dan manhole SPALD-T harus bisa dibuka
untuk mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan;
g. Setiap 2 minggu sekali, buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung
tepat di bawah manhole. Gunakan alat untuk mengumpulkan kotoran
tersebut, keluarkan semua kotoran yang terkumpul sampai tidak ada
yang tersisa, buang semua kotoran (sampah ke dalam plastik dan buang ke
tempat sampah);
h. Tes kualitas air limbah setiap 6 bulan sekali, ambil 2 sample air limbah dari
inlet dan outlet, masingmasing 2 liter dalam botol terpisah. Periksakan ke
laboratorium yang direkomendasikan oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
i. Pengurasan
a. Rutin minimal setiap 1 tahun sekali lakukan pengurasan lumpur hasil
olahan dalam unit settler/sedimentasi:
b. Hubungi perusahaan jasa penguras tinja;
c. Buka semua tutup manhole SPALD-T, angkat semua kotoran
yang mengapung dan buang sampah padatempatnya;
d. Masukkan pipa penyedot tinja sampai lantai dasar, sedot dari bak
pertama, lumpur yang disedot adalah lumpur berwarna hitam,
hentikan penyedotan jika lumpur berwarna coklat;
56
7.8.2 Pengguna SPALD-T
a. Tidak membuang sampah/benda padat ke dalam saluran, karena akan
dapat menyumbat saluaran;
b. Membuang sampah pada tempatnya;
c. Tidak membuang bahan kimia kedalam saluran SPALD-T karena
dapat mematikan bakteri;
d. Tidak membuang sisa minyak ke saluran pembuangan dapur menuju
SPALD-T, karena dapat menyumbat pipa;
e. Tidak menanam pohon dekat salura perpipaan dan SPALD-T,
karena bisa merusak pipa;
f. Mengunakan deterjen (bahan penecuci pakaian) secukupnya/tidak
berlebihan, hal ini baik untuk pengelolaan juga penghematan;
g. Memasang saringan untuk memisahkan limbah padat yang berasal
dari kamar mandi dan dapur;
h. Mengambil kotoran yang mengapung di bak penangkap lemak setiap
3 hari sekali;
i. Memeriksa bak kontrol sekitar /dekat dengan rumah setiap 3 hari sekali.
***
57