Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN RUMAH TANGGA

(ART)
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)
“ PANAWUAN ”
Desa Majasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka

BAB I
Pasal 1
LAMBANG DAN CAP
1. KSM “PANAWUAN ” memiliki lambang/Logo yang berbetuk :

2. KSM “PANAWUAN” sebagai sebuah organisasi memiliki cap/ stempel


yang berbentuk :

Pasal 2
KESEKRETARIATAN KSM
1. KSM memiliki kesekretariatan, yang tempatnya berkedudukan di
wilayah Desa Majasari.
2. Untuk pertama kalinya Ketua, Bendahara dan sekretaris KSM dipilih
pada saat rapat pembentukan KSM.
3. Ketua, Bendahara dan Sekretaris kepemimpinan kolektif KSM
ditentukan pada musyawarah anggota maupun Rembug Warga
Tahunan ( RWT ) terakhir dilaksanakan dan atau secara periodik sesuai
dengan kebutuhan KSM.
4. Ketua, Bendahara dan Sekretaris KSM yang terpilih tersebut
menjalankan fungsi kepemimpinan dan fungsi kesekretariatan KSM
sampai dengan musyawarah berikutnya.
5. Biaya-biaya yang timbul dalam kegiatan KSM dalam bidang
keadministrasian ditanggung oleh keuangan KSM melalui bendahara
selaku satu-satunya pengelola keuangan KSM.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
KEDUDUKAN

1. Anggota KSM berkedudukan sebagai wakil masyarakat, khususnya


masyarakat penerima manfaat MCK dalam mengelola dan melakukan
kegiatan operasional MCK di Desa setempat.
2. Anggota KSM secara kelembagaan melakukan upaya - upaya
penanggulangan penanganan Permasalahan MCK melalui kebijakan dan
langkah – langkah yang diambil dalam upaya menangani masalah
tersebut di kawasan warga penerima manfaat MCK.

Pasal 4
PERSYARATAN ANGGOTA KSM

Syarat Untuk menjadi anggota KSM, disyaratkan sebagai berikut :


1. Warga negara Indonesia bertempat tinggal di desa setempat yang
dibuktikan dengan kepemilikan KTP
2. Calon anggota KSM memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Jujur dan Adil
b. Demokratis
c. Bertanggungjawab, Mampu dan mau membimbing masyarakat
mengolah sampah
d. Mempunyai komitmen terhadap permasalahan persampahan
e. Memperoleh dukungan masyarakat
f. Berjiwa sukarela dan ikhlas.

Pasal 5
PROSES PEMILIHAN

1. Calon anggota harus hadir pada acara pemilihan anggota KSM dalam
RWT
2. Calon yang diajukan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam
ART pasal 4
3. Dalam RWT proses pemilihan anggota KSM melalui rangking.
4. Peserta yang hadir meliputi unsur-unsur/elemen-elemen masyarakat
yang ada dengan melibatkan semaksimal mungkin peran serta
masyarakat serta kaum perempuan, sesuai dengan pasal 16 ayat (3)
Anggaran Dasar
5. Dalam hal pemilihan anggota KSM secara tertutup dan langsung
maupun secara musyawarah untuk mufakat tata cara pemilihan
diputuskan dalam sidang pleno dalam RWT

Pasal 6
PEMBERHENTIAN ANGGOTA

1. Pemberhentian anggota dilakukan kepada anggota yang :


a. Melakukan perbuatan pidana maupun perdata
b. Tidak dapat menjaga nama baik KSM
c. Menyalahgunakan wewenang sebagai anggota
d. Karena sesuatu hal tidak dapat aktif mengikuti kegiatan KSM
e. Tidak mentaati AD/ART
2. Anggota yang memenuhi Pasal 6 ayat (1), kepadanya diberikan Surat
Peringatan I, II, III, serta diberikan hak untuk melakukan pembelaan
diri pada setiap kali surat peringatan.
3. Hak untuk pembelaan diri hanya dapat dilakukan dalam musyawarah
anggota KSM yang sedikit-dikitnya dihadiri oleh 2/3 anggota KSM

Pasal 7
PENGGANTIAN ANGGOTA ANTAR WAKTU

1. Dalam hal terjadinya pemberhentian, maka penggantian dilakukan


melalui musyawarah anggota yang dilakukan selambat-lambatnya 1
bulan terhitung sejak terjadinya kekosongan anggota
2. Pencalonan anggota antar waktu diusulkan melalui musyawarah
anggota KSM selanjutnya dilakukan dan diputuskan dalam RWT

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Anggota KSM berhak untuk mengeluarkan pikiran maupun pendapat


dan memiliki hak suara.
2. Anggota berkewajiban sebagai berikut :
a. Mentaati AD/ART serta keputusan KSM
b. Menjunjung nama baik KSM
c. Menghadiri pertemuan yag telah dijadwalkan oleh KSM
d. Mewakili KSM untuk melakukan tindakan hukum baik di dalam
maupun di luar Pengadilan
Pasal 9
MASA BAKTI ANGGOTA

Masa bakti anggota 2 ( dua ) tahun, dan setelah itu dapat dipilih kembali
untuk satu masa periode.

Pasal 10
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

3. Keanggotaan KSM berakhir karena :


a. Mengundurkan diri
b. KSM dibubarkan
c. Meninggal dunia
d. Masa bakti berakhir
e. Diberhentikan
f. Tidak lagi bertempat tinggal di wilayah desa yang diakui dan
disaksikan masyarakat setempat.
4. Dalam hal terjadinya pengunduran diri anggota sebagaimana butir (a)
ayat (1) maka anggota yang mengundurkan diri harus melakukan
pengajuan secara tertulis pada musyawarah anggota KSM yang
diselenggarakan khusus untuk itu.
5. Surat pengajuan pengunduran diri disampaikan selambat - lambatnya 7
hari sebelum pelaksanaan musyawarah anggota KSM.
6. Pengunduran diri anggota diterima apabila disetujui olek minimal ½
ditambah 1 dari jumlah anggota KSM.
7. Apabila keanggotaan telah berakhir otomatis hak sebagai anggota KSM
gugur dan tidak menuntut apapun.

BAB III
MUSYAWARAH, HAK SUARA, QUORUM DAN KEPUTUSAN
Pasal 11
REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT)

1. Musyawarah anggota KSM membentuk Tim Panitia yang bertugas


khusus utuk mengadakan rembug warga tahunan.
2. Rembug warga Tahunan diadakan minimal sekali dalam setahun
dengan agenda pembahasan:
a. Pertanggungjawaban KSM kepada masyarakat
b. Pembentukan tim verifikasi bila diperlukan
c. Menetapkan rencana kegiatan/kerja, RAB tahun berikutnya
d. Peninjauan dan atau pemilihan koordinator kepemimpinan kolektif
KSM
e. Menetapkan AD/ART daerah perubahannya.
f. Dan hal-hal lain yang dipandang perlu
3. Rembug warga Tahunan diadakan selambat - lambatnya 1 bulan setelah
tutup buku dilakukan.
4. Yang diundang Dalam RWT yaitu seluruh unsur/elemen masyarakat,
dengan melibatkan semaksimal mungkin warga penerima manfaat TPS
3R.
5. Pemberitahuan/undangan disampaikan selambat - lambatnya 1 minggu
sebelum hari pelaksanaan bersama-sama dengan ringkasan laporan
pertanggungjawaban KSM

Pasal 12
MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Musyawarah anggota dihadiri oleh anggota KSM
2. Musyawarah anggota dianggap sah apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3
(dua per tiga) jumlah anggota
3. Musyawarah anggota dipimpin oleh seorang koordinator dan sekretaris
kepemimpinan kolektif KSM
4. Untuk pertama kalinya koordinator dan sekretaris kepemimpinan
kolektif KSM dipilih pada saat pembentukan KSM dan bertanggung
jawab pada musyawarah yang akan diselenggarakan berikutnya.
5. Musyawarah anggota KSM memiliki agenda utama yaitu :
a. Laporan kemajuan kegiatan dan usaha - usaha yang dilakukan
b. Kendala-kendala yang dihadapi
c. Laporan perkembangan keuangan
d. Peninjauan kembali ketua, bendahara dan sekretaris KSM sebagai
penanggung jawab pelaksanaan musyawarah berikutnya.
e. Dalam hal-hal lain yang dipandang perlu berkaitan dengan masalah
penanggulangan persampahan.

Pasal 13
HAK SUARA

1. Dalam pemungutan suara setiap anggota KSM mempuyai 1 (satu) suara


2. Ketidak hadiran pemilik hak suara anggota tidak dapat diwakilkan.
3. Tata cara pemungutan suara dapat dilakukan degan sistem terbuka
atau tertutup apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai.
4. Penentuan sistem pemungutan suara dilakukan melalui musyawarah.
5. Alat-alat pelaksanaan pemungutan suara secara tertutup disiapkan oleh
tim panitia RWT
6. Susunan acara dan tata tertib musyawarah disiapkan oleh Tim Panitia
RWT
BAB IV
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 14
SUMBER DANA
1. Sesuai dengan pasal 23 Anggaran Dasar, warga memilih bendahara
melaui RWT sebagai pengurus yang bertugas khusus mengelola
keuangan KSM.
2. Keuangan KSM sebagai mana diatur dalam ayat (1) diperoleh dari :
a. Dana urunan hasil swadaya masyarakat penerima manfaat untuk
membuka rekening awal sebesar Rp. 150.000,-
b. Dana Swadaya masyarakat melalui iuran bulanan operasional MCK,
yang dikumpulkan dari warga penerima manfaat.
c. Pendapatan - pendapatan lain yang tidak bertentangan dengan
undang-undang yang berlaku.

Pasal 15
BIAYA OPERASIONAL PELAKSANAAN KSM
Besarnya Biaya Operasional dan Pelaksanaan (BOP) yang dapat
dimanfaatkan selama masa konstruksi adalah sebesar 3% dari total RAB
perencanaan DED/RAB MCK. Dana BOP tersebut digunakan untuk
kegiatan :
1. Rapat
2. Operasional Administrasi KSM
3. Transportasi KSM
4. Dokumentasi Kegiatan

Pasal 16
SANKSI
1. Musyawarah anggota KSM dapat menjatuhkan sanksi terhadap segala
bentuk penyelewengan yang dilakukan anggota KSM
2. Bentuk sanksi yang akan dijatuhkan diatur dan ditentukan melalui
musyawarah anggota KSM

BAB V
REFERENDUM
Pasal 17
1. Apabila KSM dalam melaksanakan tugasnya menyimpang atau tidak
sesuai dengan prinsip, nilai maupun visi dan misi MCK Berbasis
Masyarakat, masyarakat berhak untuk mengusulkan pembubaran
melalui referendum.
2. Memperhatikan pasal 19 ayat (1) Anggaran Dasar, masyarakat dapat
mengusulkan pembubaran KSM melalui musyawarah warga luarbiasa
yang diadakan untuk itu.
3. Tata cara pelaksaaan Referendum diataur dalam ketetapan musyawarah
KSM

BAB VI
LAIN-LAIN
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur
sendiri oleh musyawarah anggota sepanjang peraturan tersebut tidak
bertentangan dengan Anggara Rumah Tangga.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 19
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dan disyahkan oleh
musyawarah/rembug warga di Majasari pada hari Senin Tanggal 15 Bulan
Juli tahun 2019 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
MAJASARI
Hari Senin Tanggal 15 Bulan Juli Tahun 2019

Ketua KSM
“PANAWUAN ”

( ARISYANTO )

Anda mungkin juga menyukai