BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG, TUJUAN KEGIATAN DAN SASARAN KEGIATAN
Berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan
pengangguran, telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui berbagai kebijakan dan kegiatan
nasional.
Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Cipta Karya) sejak tahun 1970-an telah
melakukan program pembangunan perdesaan melalui beberapa pendekatan. Hal ini diawali
dengan program Pemugaran Permukiman dan Perumahan Desa (P3D) yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu rumah/perumahan serta prasarana dan sarana di kawasan perdesaan.Dalam
pelaksanaan P3D telah dikembangkan pendekatan Tribina (bina manusia, bina lingkungan, dan
bina usaha), dan mulai dilaksanakannya metode “melatih sambil mengerjakan” yang saat ini
dikenal dengan “pemberdayaan masyarakat”.
Dari pendekatan P3D yang bersifat sektoral, berkembang dengan pendekatan holistis dan
berdimensi kawasan menjadi program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa secara
Terpadu (P2LDT). Tahun 1980-an P2LDT dilanjutkan dengan pendekatan Pembangunan
Permukiman Desa Pusat Pertumbuhan (P2DPP), yang kemudian berkembang lagi menjadi
program Kawasan Terpilih Pembangunan Pusat Desa (KTP2D) yang bertujuan untuk
mewujudkan kemandirian pembangunan perdesaan berdasarkan potensi unggulan di wilayah
setempat.
Konsep ini juga dilaksanakan untuk Program Pengembangan Kawasan Minapolitan yang
berfokus pada potensi perikanan.
a. PNPM-Mandiri Perkotaan;
Berdasarkan pengalaman dalam pembangunan permukiman pada kawasan perdesaan, saat ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memandang perlu untuk
meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi
kawasan permukiman dalam skala perdesaan (supra desa), serta meningkatkan kualitas
permukiman perdesaan dengan target nasional seluas 78.384 ha. Pengembangan ekonomi lokal
memiliki posisi strategis dalam RPJMN tahun 2015-2019, sekaligus tertuang dalam Nawacita
Presiden Republik Indonesia:
Ke-3: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka kesatuan.
Ke-6: meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga
bangsa Indonesia dapat maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Beberapa sasaran Nawacita pun tertuang dalam rencana pembangunan berbagai infrastruktur,
seperti transportasi, sanitasi, kesehatan, peningkatan dan pemasaran hasil produksi.
TUJUAN KEGIATAN :
Meningkatkan/menyediakan sarana prasarana infrastruktur permukiman perdesaan
dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan untuk meningkatkan sosial
ekonomi wilayah berbasis pada sumberdaya lokal.
ASARAN KEGIATAN :
Sasaran kegiatanProgram PISEW meliputi:
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan PISEW, dilakukan
harmonisasi pada aspek-aspek sebagai berikut.
Harmonisasi dalam pemilihan kecamatan sasaran ditujukan untuk memadukan aspek ruang
kawasan dan manfaatnya bagi pengembangan potensi lokal.Konsep pemilihan dan penetapan
lokasi (lihat gambar I.3).
Dimana untuk Desa Sasaran di kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas Sudah Ditetapkan dari
Kementrian PUPR yaitu : Desa Sari Makmur, Desa Sempadian, dan Desa Merubong, Dimana pusat
kawasan berada di Desa Sari Makmur, dan desa penyangga berada di Desa Sempadian dan Desa
Merubong.
BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN
A. GEOGRAFIS
Kecamatan Tekarang adalah satu Kecamatan dari Kabupaten Sambas yang berada di
Provinsi Kalimantan Barat dengan tipilogi wilayah atas tanah datar, hutan, perkebunan, tanah
kering, Peraairan dan lain-lain. Jumlah penduduk sebanyak 102.924 jiwa yang terdiri dari
50.804 jiwa penduduk laki-laki dan 52.120 jiwa penduduk perempuan yang menyebar di 7 desa.
Luas wilayah Kecamatan Tekarang adalah 83,16KM² atau sekitar 1,30 Persen dari luas wilayah
Kabupaten Sambas, sebagian besar dari luas tanah tahun 2016 adalah Lahan Sawah 2.180 ha (
26,21 %), Lahan Bukan Sawah 5.068 ha (60,94%) dan Lahan Bukan Pertanian 1.068 ha
(12,85%). Secara administratif batas-batas wilayah Kecamatan Tekarang adalah sebagai berikut
:
- Sebelah Utara : Kecamatan Jawai
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tebas
- Sebelah Timur : Kecamatan Teluk Keramat
- Sebelah Barat : Kecamatan Jawai Selatan
Wilayah Kecamatan Tekarang terbagi dari 7 Desa, tersebar dengan jarak tempuh yang
beragam dari pusat Kecamatan. Desa-desa tersebut, yaitu :
1. Desa Sari Makmur
2. Desa Sempadian
3. Desa Matang Segarau
4. Desa Rambayan
5. Desa Tekarang
6. Desa Cepala
7. Desa Merubong
Grafik
Luas Wilayah Kecamatan Tekarang
Tabel
Luas Wilayah Kecamatan Tekarang Menurut Jenis Tanah
Tabel
Luas Wilayah Kecamatan Tekarang Menurut Tekstur Tanah
Tabel
Penggunaan Lahan Menurut Jenisnya
Di Kecamatan Tekarang
Tahun 2012 – 20016
Luas (ha) / Tahun
No Jenis Lahan
2012 2013 2014 2015 2016
1. Lahan Sawah 2.177 2.177 2.177 2.180 2.180
2. Lahan Bukan Sawah 4.599 4.599 4.599 5.068 5.068
3. Lahan Bukan Pertanian 1.540 1.540 1.540 1.068 1.068
Tabel
Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenisnya
Di Kecamatan Tekarang
Tahun 2012 – 20016
Tabel
Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Jenisnya
Di Kecamatan Tekarang
Tahun 2012 – 20016
B. PEMERINTAHAN
Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Tekarang Merupakan Struktur Organisasi
Kecamatan pada umumnya yaitu terdiri dari Camat, Sekcam, Kepala Seksi Pemerintahan,
Kepala Seksi Pelayanan Umum, dan Kepala Seksi Pembangunan.
Mutasi dan pergantian pucuk pimpnan adalah suatu hal yang biasa terjadi dalam suatu
organisasi demi kemajuan dan kepentingan organisasi itu sendiri. Sejak terbentuknya
Kecamatan Tekaran, terhitung sudah 4 orang yang menjabat sebagai CamatTekarang.
Kecamatan Tekarang terdiri dari 7 Desa dengan 21 Dusun, 41 RW dan 85 RT.
Grafik
Banyaknya Dusun, RW dan RT di Kecamatan Tekarang Tahun 2016
Tabel
Banyaknya Desa / Kelurahan Menurut Kriteria Desa
Di Kecamatan Tekarang
Tahun 2016
Kriteria Desa
No Desa / Kelurahan
Swadaya Swakarya Swasembada
1. Matang segarau √
2. Rambayan √
3. Sari Makmur √
4. Tekarang √
5. Sempadian √
6. Cepala √
7. Merubong √
Jumlah 1 6
Sumber:Kantor Camat Tekarang
Tabel
Banyaknya Dusun di KecamatanTekarang
Tahun 2016
No. Nama Desa / Kelurahan Jumlah Dusun Nama Dusun
1. Matang Segarau 2 1. Matang Kuang
2. Seberkat
2. Rambayan 3 1. Tanjung
2. Kedaung
3. Ringkak
3. Sari Makmur 4 1. Serang
2. Darus Salam
3. Harapan
4. Parit Lintang
4. Tekarang 3 1. Sumber Rezeki
2. Sumber Sari
3. Sumber Lestari
5. Sempadian 4 1. Panggilan Bakti
2. Nurbakti
3. Beringin
4. Sinar Harapan
6. Cepala 2 1. Kemiri
2. Meranti
7. Merubong 3 1. Buluh
2. Tanjung Buluh I
3. Tanjung Buluh II
Kecamatan 21
Sumber : Kecamatan Tekarang
Tabel
Banyaknya Jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangga
Di Kecamatan Tekarang
Tahun 2016
BAB III
PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA
Berdasarkan angka hasil proyeksi, penduduk Kecamatan Tekarang pada tahun 2016
berjumlah 14.381 jiwa yang terdiri dari penduduk laki–laki 6.901 jiwa dan penduduk perempuan
7.480 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 173 jiwa per km2 atau 682 jiwa per dusun.
Penyebaran penduduk di kecamatan tidak merata antar desa yang satu dengan desa lainnya. Desa
Cepala merupakan desa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 265 jiwa/km2.
Sebaliknya, Desa Tekarang dengan luas sekitar 11,12 persen dari total wilayah Kecamatan
Tekarang dihuni 246 jiwa/km2. Sementara itu, Desa Matang Segarau dengan luas 11,47 persen
dari total wilayah kecamatan Tekarang hanya dihuni penduduk sebanyak 121 jiwa/km2.
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi
tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi.
Pada tahun 2016, di Kecamatan Tekarang terdapat 11.162 penduduk usia kerja atau77,62 persen
dari total penduduk
Grafik
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Kecamatan Tekarang 2016
Km2
BAB IV
SOSIAL
- Pendidikan
Keberhasilan proses pendidikan sangat tergantung oleh tersedianya sarana, dan
prasarana serta tenaga pengajar yang memadai. Pada tahun 2015 jumlah prasaran SD
sebanyak 12 sekolah SMP sebanyak 4 sekolah, SMA sebanyak1 sekolah dan SMK
sebanyak 1 sekolah. Pada tahun 2016, jumlah murid SD sebanyak 2.189 orang dan
jumlah guru yang ada sebanyak 110 orang. Hal ini berarti, rasio murid terhadap guru
mencapai 19,90 ini berarti beban tiap guru mendidik rata-rata 19 s/d 20 murid. Di tingkat
SMP, jumlah murid sebanyak875 orang dan jumlah guru sebanyak 56 orang dengan
sebesar 15,63. rasio guru terhadap murid Untuk jenjang pendidikan menengah atas,
jumlah murid sebanyak 320 orang dan jumlah guru sebanyak 17 orang dengan rasio guru
terhadap murid sebesar18,82 persen, ini berarti setiap guru mengajar sekitar 18 s/d 19
murid.
- Kesehatan
Sarana dan prasarana bidang kesehatan di Kecamatan Tekarang pada tahun 2016 terdiri
dari 1 buah puskesmas5 buah puskesmas pembantu, 19 buah posyandu dan 7 buah polindes
Grafik
di Kecamatan Tekarang
BAB IV
PERTANIAN
Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran, buah-
buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas yang dipanen/tanaman yang
menghasilkan pada bulan/triwulan laporan. Pada tahun 2016, luas panen tanaman sayuran di Kecamatan
Tekarang mencapai 19 hektar, dan produksi sebesar 25 ton. Sedangkan untuk rata-rata produksi
tanaman buah buahan pada tahun 2016 mencapai 207,2 ribu kuintal.
Pada tahun 2016 luas panen padi di Kecamatan Tekarang mencapai 3.271 hektar. Sedangkan
jumlah populasi ternak di Kecamatan Tekarang sebanyak, sapi 232 ekor, babi 689 ekor dan kambing
sebanyak 438 ekor. Selanjutnya pada tahun 2016 luas tanaman perkebunan di Kecamatan Tekarang
secara keseluruhan mencapai1.733 hektar yang terdiri dari tanaman karet seluas 889 hektar, tanaman
kelapa dalam seluas 837 hektar, kakao seluas 5 hektar.
BAB V.
RENCANA PENANGANAN KAWASAN PISEW
I.
BAB V
TRANSPORTASI
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan
perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan
pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari
satu daerah ke daerah lain. Disamping itu juga tidak kalah pentingnya angkutan penyebrangan melalui
sungai dengan ferry dan sampan bermotor. Pada tahun Tekarang ke Kec, Tebas dan sebaliknya2016,
jumlah sampan angkutan penyebrangan dari kec, tercatat di Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas
sebanyak 75 buah sampan dengan arus penyebrangan 750- 1000 orang perhari tidak termasuk
penyebrangan yang menggunakan Ferry.
Grafik
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hal yang disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan Program
PISEW dilaksanakan berdasarkan aspek kawasan yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian suatu wilayah. Wilayah yang satu ada keterkaitan dengan
wilayah yang lain. Yaitu ada wilayah pusat kawasan dan ada wilayah penyanggah.
Perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama lebih lanjut agar kendala-kendala yang ada
ditingkat desa dapat terselesaikan dengan jalan terbaik melalui forum musyawarah-
musyawarah.
lampiran
1. Dokumen Pendukung Proses Pertemuan Kecamatan I
PETA DELINIASI
Lokasi Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan :
Desa Sari Makmur dan
Desa Merubung
Desa Sempadian
Koordinat:
Koordinat: N 1° 19' 12,93" E109° 8' 9,26"
N1° 18' 40" E109° 5' 16"
Keterangan :
Dokumentasi
Pertemuan Kecamatan I