Anda di halaman 1dari 63

DOKUMEN PROFIL KAWASAN

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan antar wilayah,
kemiskinan, dan pengangguran, telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui berbagai
kebijakan dan kegiatan nasional.
Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Cipta Karya) sejak
tahun1970-an telah melakukan program pembangunan perdesaan melalui beberapa
pendekatan. Hal ini diawali dengan program Pemugaran Permukiman dan Perumahan
Desa (P3D) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu rumah/perumahan serta
prasarana dan sarana di kawasan perdesaan. Dalam pelaksanaan P3D telah
dikembangkan pendekatan Tribina (bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha),
dan mulai dilaksanakan metode “melatih sambil mengerjakan” yang sekarang dikenal
dengan “pemberdayaan masyarakat”.
Dari pendekatan P3D yang bersifat sektoral, berkembang dengan pendekatan
holistik dan berdimensi kawasan menjadi program Pemugaran Perumahan dan
Lingkungan Desa secara Terpadu (P2LDT). Tahun 1980-an P2LDT dilanjutkan dengan
pendekatan Pembangunan Permukiman Desa Pusat Pertumbuhan (P2DPP), yang
kemudian berkembang lagi menjadi program Kawasan Terpilih Pembangunan Pusat
Desa (KTP2D). Pendekatan KTP2D bertujuan untuk mewujudkan kemandirian
pembangunan perdesaan berdasarkan potensi unggulan di wilayah setempat.
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan pada tahun 2002 mulai
dilaksanakan bersama Kementerian Pertanian. Strategi yang digunakan adalah
strategi mendorong kegiatan sektor pertanian dan sektor komplemennya di wilayah
perdesaan. Seiring dengan pembentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan,
konsep ini juga dilaksanakan untuk Program Pengembangan Kawasan Minapolitan
yang berfokus pada potensi perikanan.
Dalam rangka pengembangan ekonomi lokal dan perdesaan melalui
pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi, program Kota Terpadu Mandiri
(KTM) dilaksanakan bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-1


tahun 2010.
Pada tahun 2007 Pemerintah melaksanakan kebijakan terpadu sebagai upaya
percepatan penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja melalui
pemberdayaan masyarakat dalam “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri”. PNPM-Mandiri dilaksanakan melalui beberapa program yang dikelola
oleh beberapa kementerian dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta
pembangunan infrastruktur dengan pola padat karya.
Pelaksanaan PNPM-Mandiri dikoordinasi oleh Kemenko Kesra, dimana seluruh
kecamatan di Indonesia mendapat dana dalam bentuk Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM). Dalam kegiatan PNPM-Mandiri, Kementerian Pekerjaan Umum
melaksanakan beberapa program, yaitu:
1) PNPM-Mandiri Perkotaan
2) PNPM-Mandiri Rural Infrastructure Support (RIS);
3) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan serta
4) PNPM-Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM-
PISEW), dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum bersama Bappenas
dan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta
Karya bertindak sebagai lembaga pelaksana (executing agency) dibawah koordinasi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Kementerian Dalam
Negeri membantu pelaksanaan program terutama dalam bidang sosialisasi, diseminasi,
publikasi, kampanye program, dan pelatihan (penguatan kelembagaan). Selain
bekerja sama dengan dua lembaga tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum juga
berkoordinasi dengan kementerian terkait (pertanian, kelautan dan perikanan,
pendidikan, serta kesehatan).
Berdasarkan pengalaman dalam pembangunan kawasan perdesaan, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memandang perlu untuk
meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan
ekonomi kawasan permukiman di kecamatan, serta meningkatkan kualitas permukiman
perdesaan seluas 78.384 ha. Pengembangan ekonomi lokal memiliki posisi strategis

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-2


dalam RPJMN tahun 2015-2019, sekaligus tertuang dalam Nawacita Presiden Republik
Indonesia:
Ke-3:membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah
dan desa dalam kerangka kesatuan.
Ke-6: meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia dapat bangkit dan maju bersama banngsa asia
lainnya.
Ke-7:mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
Beberapa sasaran Nawacita pun tertuang dalam rencana pembangunan berbagai
infrastruktur, seperti transportasi, sanitasi, kesehatan, peningkatan dan pemasaran hasil
produksi.
Berdasarkan latar belakng dan kondisi tersebut, maka Pedoman Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) ini disusun sebagai acuan untuk
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sampai Tahun Anggaran 2019 ini.

1.1.1 Tujuan Kegiatan :


Membangun baru atau meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman dengan
pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan permukiman perdesaan
untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah.

1.1.2 Sasaran Kegiatan :


Sasaran kegiatan PISEW meliputi:
a. Terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna mendorong
pengembangan sosial dan ekonomi lokal, berdasarkan potensi atau komoditas
unggulan yang dapat berupa:
1) infrastruktur transportasi;
2) infrastruktur air minum dan sanitasi;
3) infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri;
4) infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran pertanian,
peternakan, perikanan, industri, dan pendukung kegiatan pariwisata.
b. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-3


perencanaan pembangunan.
c. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan.

1.2 Lokasi Sasaran PISEW


1.2.1 Penentuan Kecamatan Sasaran

Harmonisasi pemilihan kecamatan sasaran ditujukan untuk memadukan aspek


keterpaduan kawasan dan manfaat.

Lokasi pelaksanaan kegiatan Program PISEW adalah kawasan permukiman


di kecamatan yang ditetapkan oleh Menteri PUPR berdasarkan potensi kriteria
sebagai berikut:

1. Memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pusat


pertumbuhan;
2. Merupakan kebijakan Pemerintah yang dapat mempercepat
pengembangan ekonomi kawasan dan/atau menciptakan lapangan kerja;
3. Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
4. Merupakan usulan pemerintah daerah.

1.2.2 Lokasi Sasaran

Untuk pelaksanaan PISEW di Kabupaten Kupang Kecamatan Kotabaru berada


di 3 (Tiga) Desa masing – masing adalah :

1. Desa Niopanda
2. Desa Tou Barat
3. Desa Rangalaka

Penetapan desa tersebut dikarenakan lokasinya yang berdekatan dan saling


menopang roda ekonomi antar desa satu dengan yang lain.

 LOKASI KAWASAN DAMPINGAN PISEW

Pada Pelaksanaan Pisew Tahun 2021 hanya menitik pada 3 desa yaitu : Desa
Niopanda sebagai Pusat dengan 2 desa Penyangga yaitu Desa Tou Barat dan Desa
Rangalaka.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-4


A. Desa Niopanda
1. Letak Geografis
Desa Niopanda merupakan salah satu Desa dari kecamatan Kotabaru dengan
luas wilayah 9,46 km2 .Jarak dari Kantor desa Ke Kecamatan 22 km dan jarak jarak
kabupaten 112km. Serta berbatasan dengan :
1. Sebelah utara dengan desa Nita
2. Sebelah Selatan dengan desa Ngalu koja
3. Sebelah Timur dengan desa Rangalaka
4. Sebelah Barat dengan desa Detuwulu
2. Jumlah Penduduk
Data Kependudukan
Jumlah Penduduk : 670 jiwa
Laki – laki : 331 jiwa
Perempuan : 339 jiwa
Jumlah : 670 jiwa
B. Desa Tou Barat
1. Letak Geografis
Desa Tou Barat merupakan salah satu Desa dari Kecamatan Kotabaru dengan
luas 18,11 km2. Jarak dari Ibu kota Kecamatan 15 Km dan jarak dari 111 km dari
Kabupaten. Serta berbatasan dengan :
1. Sebelah utara dengan desa Ndondo
2. Sebelah Selatan dengan desa Liselande
3. Sebelah Timur dengan desa Tou
4. Sebelah Barat dengan desa Rangalaka
2. Jumlah Penduduk
Data Kependudukan
Jumlah Penduduk : 718 jiwa
Laki – laki : 373 jiwa
Perempuan : 345 jiwa
Jumlah : 718 jiwa
C. Desa Rangalaka

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-5


1. Letak Geografis
Desa Rangalaka merupakan salah satu Desa dari Kecamatan Kotabaru dengan
luas 9,46 km2. Jarak dari Ibu kota Kecamatan 16 Km dan jarak dari 112 km dari
Kabupaten. Serta berbatasan dengan :
1. Sebelah utara dengan Tou
2. Sebelah Selatan dengan Niopanda
3. Sebelah Timur dengan Desa Tou Barat
4. Sebelah Barat dengan desa Ndondo
2. Jumlah Penduduk
Data Kependudukan
Jumlah Penduduk : 768 jiwa
Laki – laki : 374 jiwa
Perempuan : 394 jiwa
Jumlah : 718 jiwa

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-6


II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN KOTABARU
2.1 Administratif Kecamatan

Peta Desa Sasaran PISEW dalam Kawasan

Kecamatan Kotabaru merupakan salah satu Kecamatan dari Kabupaten Ende


yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kecamatan Kotabaru merupakan
Kecamatan paling Utara. Kecamatan Kotabaru beribu kota di Kotabaru, yang sekarang
menjadi Desa Kotabaru. Kecamatan Kotabaru merupakan Kecamatan paling timur di
pulau Ende daratan. Luas wilayah Kecamatan Kotabaru mencapai 253,84 Km² dengan
jumlah penduduk sebesar 12.228 orang.

2.2 Kewilayahan/Geografis Kecamatan


Kondisi geografis wilayah Kecamatan Kotabaru berdasarkan luas wilayah
Kecamatan Kotabaru mencapai 253,84 Km². Dengan iklim tropis dengan rata-rata
kemarau yang panjang.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Kotabaru memiliki Batas-Batas :
1) Sebelah Utara : Laut Flores
2) Sebelah Timur : Kabupaten Sikka
3) Sebelah Selatan : Kecamatan Lepembusu Kelisoke
4) Sebelah Barat : Kecamatan Maurole

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-7


Wilayah Kecamatan Kotabaru terdiri dari 13 Desa, tersebar dengan jarak tempuh
yang beragam dari pusat Kecamatan.Desa-desa tersebut, yaitu :
Tabel luas wilayah desa kecamatan Kotabaru
No Desa Luas Wilayah (km2) 5 Dari Luas Kecamatan
1 Hangalande 19,73 11,0
2 Tou Timur 14,49 8,1
3 Tou 18,11 10,1
4 Niopanda 9,46 5,3
5 Loboniki 20,05 11,2
6 Ndondo 24,32 13,5
7 Kotabaru 19,68 10,9
8 Liselande 26,40 14,7
9 Tou Barat 18,11 10,1
10 Rangalaka 9,46 5,3
11 Pise - -
12 Nuanaga - -
13 Neotonda - -
Sumber : Kecamatan Kotabaru dalam angka

2.3 Topografis
Karakteristik wilayah Kecamatan Kotabaru bertopografi berbukit-bukit bahkan
pegunungan.
Tabel tinggi wilayah diatas permukaan laut (DPL) Desa Kecamatan Kotabaru
No Desa Tinggi DPL (m)
1 Hangalande 681
2 Tou Timur 54
3 Tou 91
4 Niopanda 568
5 Loboniki 30
6 Ndondo 27
7 Kotabaru 28

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-8


8 Liselande 946
9 Tou Barat 64
10 Rangalaka 67
11 Pise 888
12 Nuanaga 19
13 Neotonda 22
Sumber : Kecamatan Kotabaru dalam angka

2.4 Kemiringan Lahan


No Desa Kemiringan Lahan %
1 Hangalande 3
2 Tou Timur 3
3 Tou 3
4 Niopanda 5
5 Loboniki 3,5
6 Ndondo 3
7 Kotabaru 2
8 Liselande 3
9 Tou Barat 2
10 Rangalaka 2
11 Pise 3,5
12 Nuanaga 2
13 Neotonda 2

Sumber:Responden

2.5 Tata Guna Lahan

No Jenis Penggunaan Lahan Luas ( Ha ) Persentase

1 800
Permukiman/ Kampung
2 1200
Sawah
3 257,333

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-9


Lahan Kering
4 650,567
Perkebunan
5 384,393
Hutan

6 Kebun ubi jalar dan kacang 200


tanah
7 -
Hutan belukar
8 327,105
Padang ladang
9 -
Perairan
Sumber : Data SLHD

2.6 Kependudukan/Demografi
2.6.1 Jumlah Penduduk
Tabel Jumlah Penduduk
No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk
1 Hangalande 924
2 Tou Timur 997
3 Tou 1135
4 Niopanda 670
5 Loboniki 1206
6 Ndondo 1016
7 Kotabaru 1449
8 Liselande 618
9 Tou Barat 718
10 Rangalaka 718
11 Pise 488
12 Nuanaga 559
13 Neotonda 513
Sumber : Ende dalam angka
2.6.2 Kepadatan Penduduk
Tabel Kepadatan Penduduk

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-10


No Desa/Kelurahan Kepadatan Penduduk
(Orang/km)
1 Hangalande 47
2 Tou Timur 69
3 Tou 63
4 Niopanda 68
5 Loboniki 60
6 Ndondo 42
7 Kotabaru 74
8 Liselande 23
9 Tou Barat 37
10 Rangalaka 64
11 Pise -
12 Nuanaga -
13 Neotonda -
Sumber : Ende Dalam Angka
2.6.4 Penduduk Miskin
Tabel Pendudk Miskin
Persentase
Rumah Rumah Tangga
No Desa Rumah Tangga
Tangga Miskin
Miskin
1 KOTABARU - - -

2 TOU - - -

3 TOU TIMUR - - -

4 LOBONIKI - - -

5 NDONDO - - -

6 NIOPANDA - - -

7 HANGALANDE - - -

8 TOU BARAT - - -

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-11


9 LISELANDE - - -

10 RANGALAKA - - -

11 PISE - - -

12 NEOTONDA - - -

13 NUANAGA - - -

Jumlah / Total - - -
Sumber : Data Statistik

2.7 Kependudukan/Demografi
2.7.1 Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Kotabaru rata – rata tamat


Perguruan Tinggi dan SMA sebagian kecil saja yang cuma tamat SMP dan SD. Hal ini
juga seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi membuat masyarakat
semakin sadar akan pentingnya pendidikan sehingga membuat orang tua berusaha
untuk menyekolahkan anaknya minimal sampai pada tingkat SMA. Hal ini dapat dilihat
dari tabel berikut :

Tabel Data Lembaga Pendidikan Kecamatan Kotabaru

NO
TK SD SLTP SMA/SMKN KETERANGAN
1.
5 1 TK Negeri Pembina Kotabaru
3 TK Satu Atap
1 TK Yayasan
Hampir Semua Desa ada PAUD dan Kober
2.
14 SDK ada 7 Sekolah
SD Inpres ada 5
SD Negeri 2

3.
4 SMP Swasta 1 sekolah
Satu Atap 1 sekolah
SMPN 2 sekolah

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-12


4.
1 SMKN 4 Kotabaru
Sumber : Data Penduduk Kecamatan Kotabaru

2.7.2 Kesehatan
Tabel Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa
No Desa/Kelurahan Puskesmas Pustu
1 Hangalande 0 1
2 Tou Timur 1 0
3 Tou 0 0
4 Niopanda 0 0
5 Loboniki 0 0
6 Ndondo 0 0
7 Kotabaru 0 0
8 Liselande 0 0
9 Tou Barat 0 0
10 Rangalaka 0 1
11 Pise 0 0
12 Nuanaga 0 0
13 Neotonda 0 0
Sumber : Ende Dalam Angka
2.7.3 Pendapatan Rata-Rata per Kapita
Untuk tingkat pendapatan masyarakat Kotabaru tidak menentu mengingat rata-
rata bermatapencaharian sebagai petani yang pendapatannya sangat tergantung dari
hasil yang di jual dan juga ketergantungan terhadap curah hujan yang mempengaruhi
produktifitas pertanian. Jika curah hujan dalam intensitas tinggi maka hasil pertanian
meningkat, karena lahan pertanian di Kecamatan Kotabaru masih sangat luas.

2.7.4 Struktur Ekonomi


Pada umumnya masyarakat Kecamatan Kotabaru bermata pencaharian petani,
peternak dan nelayan. Hasil pertanian dan perkebunan di gunakan untuk kebutuhan
sehari – hari dan sebagiannya di jual. Adapun hasil pertanian yang menjadi komoditi

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-13


unggulan dari Kecamatan Kotabru yaitu Kemiri, padi, kelapa, Mente dan kacang -
kacangan.

Tabel data Penggunaan Lahan


Luas Lahan (Ha)
No Lahan
Kecamatan Sawah Perkebunan Hutan
Kering
1. Kotabaru 1.200 257,335 650,567 384,393
Sumber : Data SLHD
2.8 Kondisi Permukiman dan Perumahan
Perumahan penduduk Kecamatan Kotabaru sudah di domonasi rumah
permanen. Namun demikian masih banyak terdapat bangunan tempat tinggal yang di
kategorikan darurat terlebih didaerah pegunungan . Secara umum rumah jenis ini
berlantai tanah, dinding dari bebak.

2.9 Kondisi Infrastruktur


2.9.1 Prasarana Transportasi
1. Jalan

Pada umumnya kondisi jalan poros diwilayah Kotabaru yang


menghubungkan antara Desa satu dengan Desa yang lainnya masih berupa
jalan tanah dan jalan rabatbeton, termasuk diwilayah kawasan PISEW 2021.
Selain itu juga masih terdapat desa tertentu yang sangat minim akses jalan
menuju desa, diantaranya desa Niopanda ke desa Tou Barat dan desa
Rangalaka. Hal inilah yang sangat dibutuhkan masyarakat agar dapat
mempersingkat pencapaian antar desa.

2. Jalan Lingkungan

Kondisi jalan lingkungan yang menghubungkan satu dusun dengan dusun


lainnya sebagian besar masih berupa jalan tanah ataupun jalan sirtu karena
keterbatasan anggaran dan juga kondisi topografi.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-14


Jalan lingkungan yang masih berupa jalan tanah dan jalan sirtu sangat butuh
perhatian pemerintah agar dapat ditingkatkan sehingga dapat terhubung antara
desa satu dengan desa lainnya.

3. Drainase

Sebagian besar diKecamatan Kotabaru belum terdapat pembangunan


drainase sehingga menyebabkan bahu dan badan jalan rusak karena pada saat
musim hujan terkikis oleh air.

Hal ini perlu mendapat perhatian pemerintah setempat dalam memelihara dan
membangun infrastruktur seperti drainase agar bahu jalan dan badan jalan yang
sudah dibangun dapat bertahan lama sampai anak cucu kita nanti.

2.9.2 Prasarana Air Minum dan Sanitasi


1. Air Minum
Mata air adalah sumber air yang paling banyak di gunakan masyarakat di
Kecamatan Kotabaru. Oleh karena itu pemerintah perlu memanfaatkan mata air
yang berlimpah untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kotabaru.

2. Air Limbah
Air limbah yang ada dimasyarakat pada umumnya belum memiliki
pembuangan atau diolah dengan baik. Air limbah yang ada pada umumnya
limbah rumah tangga dibuang atau dialirkan ke halaman rumah masing-masing
dimana belum banyak yang memperhatikan faktor-faktor kesehatan.

2.9.3 Prasarana Penunjang Produksi Pertanian (irigasi kecil perdesaan dan bangunan
pelengkapnya
Di Kecamatan Kotabaru terdapat Bendung di wilayah/desa yang mana dapat
mensuplai air ke lahan pertanian dan perkebunan di beberapa desa yang dilaluinya. Hal
ini berdampak dalam produksi hasil pertanian dan perkebunan masyarakat yang dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat.
2.9.4 Prasarana Pendukung Pemasaran Pertanian, Peternakan, Perikanan,
Industri dan Kegiatan Pariwisata

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-15


Prasarana pendukung pertanian, peternakan dan pariwisata masih tergolong
sangat kurang. Hal ini terkait akses jalan antar desa yang masih terbilang belum
memadai. Maka diperlukan pembangunan infrastruktur prasarana pendukung berupa
jalan antar desa sehingga dapat menghemat waktu pencapaian.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-16


II. GAMBARAN UMUM KAWASAN
Untuk kegiatan PISEW, Terdapat 3 Desa di Kecamatan Kotabaru yang termasuk
dalam kawasan PISEW,yaitu Desa Niopanda, Desa Tou Barat, dan Desa Rangalaka.
Desa Niopanda merupakan Desa pusat kawasan, Desa Tou Barat dan Desa
Rangalaka menjadi Desa Penyangga Kawasan.

Gambar 2 Peta Desa Kawasan PISEW Tahun 2021

1. Desa Niopanda
Desa Niopanda merupakan salah satu Desa dari kecamatan Kotabaru dengan
luas wilayah 9,46 km2 .Jarak dari Kantor desa Ke Kecamatan 22 km dan jarak jarak
kabupaten 112km.

2. Desa Tou Barat

Desa Tou Barat merupakan salah satu Desa dari Kecamatan Kotabaru dengan
luas 18,11 km2. Jarak dari Ibu kota Kecamatan 15 Km dan jarak dari 111 km dari
Kabupaten.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-17


3. Desa Rangalaka
Desa Rangalaka merupakan salah satu Desa dari Kecamatan Kotabaru dengan
luas 9,46 km2. Jarak dari Ibu kota Kecamatan 16 Km dan jarak dari 112 km dari
Kabupaten.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-18


IV. POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PISEW
4.1 Potensi
4.1.1 Pertanian

Tanaman pangan yang mendominasi di Kecamatan Kotabaru adalah Kemiri,


Padi, Mente dan Jagung. Hal ini didukung oleh lahan kosong yang sangat masih luas
sehingga masyarakat menggunakan lahan tersebut sebagai tempat untuk pertanian dan
sebagai mata pencarian sehari-hari.
4.1.2 Sumber Daya Manusia

Sebagian besar penduduk di kecamatan Kotabaru berprofesi sebagai petani. Hal


ini dapat dilihat dari banyaknya lahan pertanian dan perkebunan di kecamatan ini.
Mereka juga sering mendapatkan pelatihan pelatihan tentang pertanian dan
perkebunan.
4.1.3 Sumber Daya Alam
Sumber daya alam Kecamatan Kotabru pada umumnya ada pada bidang
pertanian,perkebunan,dan perikanan.
4.1.4 Pariwisata
Daerah pariwisata di Kecamatan Kotabaru terdapat 2 daerah potensial yaitu
Bukit Liaga Kotabaru dan wisata Pantai Aewa. Hal ini belum mendapat perhatian yang
serius baik oleh Pemerintah Kabupaten maupun desa dalam pengelohannya
dikarenakan kondisi akses jalan yang masih buruk dan keterbatasan dana.
4.1.5 Infrastruktur
Infrastrukur di wilayah Kecamatan Kotabaru pada umumnya belum mendapat
perhatian dari Pemerintah Kabupaten, Propinsi, Pusat sekalipun belum semuanya
terpenuhi mengingat wilayah Kecamtan Kotabaru sangat jauh dari Ibu Kota
Jalan, jembatan yang menghubungkan desa dengan desa, juga sarana
prasarana air bersih, kesehatan, pendidikan, pertanian, ekonomi, dan sebagainya
belum mendapat perhatian penuh oleh pemerintah. Sehingga perlu mendapat perhatian
pemerintah untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan
ketertinggalan dari daerah lainnya dengan cara membangun infrastruktur yang
memadai diantaranya akses jalan dan jembatan.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-19


4.2 Permasalahan
4.2.1 Infrastruktur Dasar
Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung juga dari infrastruktur yang ada
terutama infrastruktur dasar dalam menopang perekonoamian masyarakat seperti jalan,
air bersih, listrik, irigasi, MCK dan sebangainya.
Akses masyarakat untuk terlayani akan kebutuhan infrastruktur dasar di
Kecamatan Kotabaru masih jauh dari kondisi normal kesejahteraan masyrakat pada
umumnya. Masih ada ruas jalan yang belum dibangun dan juga banyak yang
kondisinya sudah rusak karena tidak terawat.
4.2.2 Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi
Kondisi sarana dan prasarana sosial ekonomi dalam hal ini pasar yang ada
pada Kecamatan Kotabaru terdapat di bebearapa tempat. Akan tetapi pasar ini masih
bersifat pasar mingguan dan perlu juga mendapat perhatian dari pemerintah dalam
menambahkan lapak jualan dan luasan area pasar tersebut.
4.2.3 Kelembagaan Sosial Ekonomi
Keberadaan koperasi hampir ada di semua desa sehubungan dengan program
pemerintah Propinsi Desa Mandiri Anggur Merah bahwa tiap desa yang akan menerima
dana pemberdayaan diwajibkan memiliki koperasi. Untuk kelembagaan sosial juga
banyak termasuk lembaga adat yang turut membantu pemerintah dalam memelihara
kelestarian budaya dan menjaga semangat kekeluargaan yang ditinggalkan oleh para
pendahulu. Akan tetapi keberadaan lembaga ekonomi belum membuat masyarakat
sejahtera sepenuhnya dan juga lembaga adat yang ada sudah mulai hilang nilai-
nilainya seiring dengan berubahnya jaman.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-20


V. Rencana Penanganan Kawasan PISEW

5.1 Analisa Terhadap Program-Program yang Telah Direncanakan


Program yang telah dilaksanakan sebelumnya sangat membantu dalam
peningkatan ekonomi masyarakat. Infrastruktur jalan, air bersih, irigasi, MCK dan
lainnya sudah banyak dibangun melalui program PPK, PNPM Mandiri Perdesaan,
PISEW, serta program sejenis lainnya.
Wilayah Kabupaten Ende yang sangat luas dan kondisi topografi yang sulit
membuat pemerintah daerah kesulitan dalam percepatan pembangunan akibat dari
keterbatasan anggaran, sehingga kehadiran program-program tersebut membantu
percepatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
Akan tetapi sangat disayangkan banyaknya infrastruktur yang sudah rusak dan
tidak berfungsi akibat karena ketiadaan dana pemeliharaan, termakan usia, bencana
alam, salah perencanaan sehingga menjadi mubasir dan juga yang tak kalah
pentingnya adalah kesadaran masyarakat agar memelihara dan merawat infrastruktur
terbangun masih rendah.
Oleh karena itu sangat diharapkan perhatian dari pemerintah daerah setempat
dlam membantu menyediakan dana pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur yang
sudah dibangun agar bermanfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan dan
kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan dalam memelihara infrastruktur terbangun.
5.2 Analisa Terhadap Hasil Survei Kawasan
Kegiatan survei yang dilaksanakan BKAD dan Fasilitator untuk melihat
langsung rencana lokasi usulan-usulan hasil sinkronisasi dengan melakukan pemetaan
serta pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi kawasan, kondisi
kependudukan, kondisi pelayanan dasar prasarana perdesaan dalam kawasan sampai
dengan permasalahan yang dihadapi.
Setelah melihat langsung lokasi dari usulan-usulan kegiatan didapati ada
usulan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena ususlan tersebut tidak
memenuhi kriteria yang ada dalam petunjuk program PISEW diantaranya : Berorientasi
pada pengembangan wilayah, penghubung/koneksi antar wilayah, lahan telah tersedia

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-21


tetapi tidak ada biaya pembebasan lahan, pemanfaatannyapun mencakup wilayah
kawasan PISEW, pembangunan komoditas unggulan dan sebagainya.
Selanjutnya rencana pembangunan peningkatan jalan perkerasan Rabat Beton
mutu rendah di Desa Niopanda menjadi prioritas usulan karena merupakan salah satu
akses yang tercepat dan terjangkau dari ketiga desa sasaran PISEW di Kecamatan
Kotabaru. Infrastruktur peningkatan jalan perkerasan Rabat Beton mutu rendah ini
sangat membantu masyarakat dalam mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dan
relasi sosial di wilayah kawasan PISEW.
5.2.1 Survei Identifikasi kawasan
Survey identifikasi kawasan pada ketiga desa yang menjadi sasaran PISEW
lebih memprioritaskan Desa yang hasil pertaniannya tinggi, yang mana direncanakan
yaitu pembangunan peningkatan jalan perkerasan Rabat Beton mutu rendah di Desa
Niopanda yang merupakan desa sasaran PISEW agar mecakup dan merangsang
pertumbuhan ekonomi antar wilayah desa.
5.2.2 Survei Teknis/Rencana Infrastruktur
Rencana Infrastruktur lebih diutamakan pembangunan peningkatan Jalan
Perkerasan Rabat Beton mutu rendah. Hal ini terkait survey yang telah dilaksanakan
yang mana dari desa-desa yang menjadi sasaran PISEW membutuhkan akses berupa
jalan antar desa yang memadai.
5.3 Jenis-Jenis Infrastruktur yang Akan Dibangun
Setelah diadakan survey kawasan PISEW di Kecamatan Kotabaru maka jenis
Infrastruktur yang akan dibangun dalam rencana investasi PISEW 2021 adalah :
1. Pembangunan Peningkatan Jalan Perkerasan Rabat Beton mutu rendah di
Desa Niopanda
2. Pembangunan saluran drainase di Desa Niopanda
5.4 Prioritas Infrastruktur yang Akan Dibangun
Untuk Tahun Anggaran 2021 ini jenis infrastruktur yang akan di prioritaskan
adalah “ Pembangunan Peningkatan Jalan Perkerasan Beton mutu rendah di
Desa Niopanda “.

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-22


VI. PENUTUP
Dokumen Profil Kawasan ini menerangkan bahwa kegiatan Program PISEW
dilaksanakan berdasarkan aspek kawasan yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian satu wilayah. Wilayah yang satu ada keterkaitan dengan
wilayah yang lain. Yaitu ada wilayah pusat kawasan dan ada wilayah penyangga.

Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan peningkatan jalan rabat beton


mutu rendah untuk memperlancar akses atau mobilisasi hasil Perkebunan dan
Pertanian. Program PISEW Tahun Anggaran 2021 ini diharapkan berjalan dengan baik,
lancar dan berhasil. Sehingga tujuan dari Program PISEW ini menjadi terwujud.

Lampiran:
a. Dokumen pendukung proses Pertemuan Kecamatan I
b. Dokumen Pendukung Survei (Identifikasi kawasan dan Teknis)
c. Dokumen Photo-Photo Kegiatan

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-23


LAMPIRAN

Dokumen Profil Kawasan Kecamatan Kotabaru-24


DOKUMENTASI

IDENTIFIKASI BKAD PERTEMUAN KECAMATAN 1

PENANDATANGAN SURAT KESANGGUPAN PENCATATAN NOTARIS


DOKUMENTASI

Survei Infrastruktur Singkronisasi Infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai