a) Intensifikasi
1
kemampuan atau fungsi prasarana budidaya seperti penataan jaringan
irigasi dan penambahan bangunan fisik pada suatu unit pembinaan.
b) Ekstensifikasi
a) Potensi Wilayah
1. Kondisi budidaya saat ini (luas, jenis komoditi dan produksi, nilai
produksi dsb);
3. Data dan informasi potensi wilayah (fisik, sosial, ekonomi dan kebijakan
daerah);
c) Rencana Pengembangan
2
1. Jangka pendek, menengah dan panjang;
2. Jenis kegiatan;
3. Jadwal pelaksanaan;
4. Organisasi serta tugas dan tanggung jawab (Iintas sektor, Pusat dan
daerah).
3
diperolehnya efisiensi baik pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasi
dan pemeliharaannya.
4
5
Gambar 2-1 : Bagan Arus Proses Survei, Investigasi, dan Disain (SID)
2.3.1 Studi Identifikasi
Dalam studi identifikasi ini usulan proyek akan dievaluasi, sesuai dengan garis
besar dan tujuan pengembangan proyek yang ditetapkan oleh pemerintah
(depertemen pekerjaan umum dan departemen kelautan dan perikanan). Studi
ini terutama menekankan pada aspek irigasi tambak dan aspek-aspek yang
berkaitan langsung dengan irigasi tambak. Beberapa disiplin ilmu hanya
berfungsi sebagai pendukung saja; evaluasi data dan rencana semua diarahkan
ke pengembangan irigasi tambak.
a) Tujuan
6
b) Ruang Lingkup
a) Proyek ditunda.
7
merupakan acuan bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya baik pada tahap
desain, konstruksi, serta tahap operasional dan pemeliharaan. Pada studi
kelayakan, kajian terhadap parameter yang dikaji dalam masterplan dilakukan
lebih mendalam dan terinci yang dilengkapi data-data primer untuk dapat
merekomendasikan tingkat kelayakan pelaksanaan proyek.
Untuk mencapai tingkat ketelitian yang tinggi pada studi kelayakan, dibutuhkan
data yang lengkap guna merumuskan semua komponen proyek yang
direncanakan. Karena studi kelayakan hanya dapat dibuat berdasarkan data
topografi yang cukup lengkap, studi Kelayakan biasanya memerlukan
pengukuran Studi Kelayakan membutuhkan pengukuran topografi, geoteknik
hidrometri dan kualitas tanah yang cukup rinci.
a) Tujuan
8
Ruang lingkup studi kelayakan pengembangan prasarana budidaya pada
garis besamya adalah:
4. Tahap pengembangan;
a) Tujuan
9
1. Untuk memastikan kembali bahwa penduduk setempat akan mendukung
dilaksanakannya proyek tambak yang bersangkutan
b) Ruang Lingkup
4. Tahap pengembangan;
10
a) Proyek dinyatakan tidak layak.
Untuk peningkatan jaringan-jaringan yang sudah ada, peranserta aktif dari para
petani dalam pengambilan keputusan adalah penting. Tanpa peran serta
semacam itu akan terjadi suatu resiko berat sehingga keputusan-keputusan
yang diambil tidak sesuai dengan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di
areal tersebut, atau tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat. Lebih
jauh lagi, para petani tentu akan enggan melaksanakan tanggung jawab O&P
atas sesuatu yang mereka tidak ingginkan.
11
proyek pengembangan tambak, maka diperluka kerjasama yang erat dengan
instansi-instansi Pemerintah, khususnya Departemen Kelautan dan perikanan.
Bahkan bermanfaat bila mengontrakkan sebagian dari pekerjaan SID kepada
lembaga yang terkait langsung denngan masalah kelautan perikanan. Instansi-
instansi lain mungkin memiliki rencana-rencana pengembangan sendiri untuk
areal tersebut, dan oleh karena itu perlu mengkoordinasikan rencana-rencana
tsb. Butir-butir pekerjaan dan keputusan yang menghendaki peran serta
instansi-instansi lain dalam proses SID dapat disimpulkan sebagai berikut :
12
e) Pada areal-areal baru : Departemen Transmigrasi
Perencanaan pemukiman
13