Anda di halaman 1dari 5

MATRIK DAN STRATEGI KM

Dalam bab ini membahas lebih dari dua tambahan untuk siklus KM terintegrasi:

Syeiby (2001) mengembangkan tiga bagian kerangka untuk mengkategorikan beberapa


jenis dari KM INISIATIF

1. Inisiatif structure eksternal (misalnya, mendapatkan pengetahuan dari pelanggan,


menawarkan pelanggang pengetahuan tambahan)
2. Interneal struktur inisiatif (miasalnya, membangun berbagai pengetahuan terhadap
sebuah budaya,
3. Competence inisiatives (misalnya membuat karir berdasarkan pada KM, membuat
microenviroment untuk transfer pengetahuan dan belajar dari simulasi pada contoh
proyek)

Lev (2001) menggunakan beberapa label yang berbeda pada “nexuse” 1. Penemuan
(inovasi), 2. Praktek organisasi, dan 3. Sumber daya manusia

Stratgi manajemen pengetahuan harus menargetkan satu atau lebih dari tujuan
tersebut, tetapi perlu strategi yang lebih jauh untuk tujuan tinggat tinggi yang
dinginkan. Roberson (2014) strategi KM terbaik hendaknya bisa mengidentifikasi kunci
dari masalah yang melemahkan organisasi dan menyediakan kerangka untuk mengatasi
masalah ini. Beberapa jenis persyaratan bisnis yang berbeda dapat memicu perluanya
KM. yang palin sering di hadapi dari bisnis driver:

1. Personil yang hamper pensiun


2. Kebutuhan inovasi untuk bersaing dalam persaingan bisnis yang menantang
3. Membutuhkan efisiensi internal untuk menurunkan biaya dan usaha (misalnya,
waktu untuk memasarkan produck baru).

STRATEGI MANAJEMEN PENGETAHUAN

Strategi yang umum dari KM, penerbitan berbasis pendekatan untuk mendefinisikan
strategi operasional dan tujuan dan pendekatan dengan menggunakan prinsip-prinsip
KM khusus. Kesimpulanya adalah cara mengenali bagaimana organisasi tersebut
memanfatkan sumber pengetahuan terbaik. Kemudian setelah strategi KM fundamental
didefiniskan, baselining dan teknologi dapat mengeksplorasi. Strategi KM membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Pendekatan KM yang mana, atau pendekatan KM mana yang paling bermanfaat bagi
organisasi?
2. Bagaimana organisasi dapat mengutamakan satu atau beberapa alternative yang
menarik dan terbatas

Strategi KM yang baik menciptakan komponen3 berikut:

1. Sebuah artikulasi bisnis dan tujuan


a. Produk dan pelayanan
b. Target pelanggan
c. Distribusi yang disukai atau saluran pengiriman
d. Mencirikan regulasi lingkungan
e. Peryataan visi dan misi
2. Deskripsi bisnis berbasis pengetahuan isu-isu
a. Kebutuhan dalam berkolaborasi
b. Perlu menaikkan tingkat varian kinerja
c. Kebutuhan inovasi
d. Perlu untuk mengtasi informasi yang berlbihan
3. Inventarisasi sumber pengetahuan yang tersedia
a. Pengetahuan Modal: mengetahui dan megenali pengetahuan yang gambling,
keahlian dan tertanam dalam rutinitas kerja di masyarakat, prosedur, peran,
dokumn atau laporan
b. Modal sosial: budaya, kepercayaan, konteks, jaringan informal, dan timbal
balik (mis., kesediaan untuk bereksperimen dan mengambil risiko, tanpa
takut gagal)
c. Modal infrastruktur: sumber daya pengetahuan fisik; mis., LAN/WAN, file
server, intranet, PC, aplikasi, ruang kerja fisik, kantor, dan struktur
organisasi.
4. Analisis tentang pokok-pokok pengaruh pengetahuan yang disarankan yang
menguraikan apa yang dapat dilakukan dengan dokumen dan pengetahuan yang
telah diidentifikasi. Bhawa proyek KM yang dapat dilkaukan denga maksud untuk
memaksimalkan nilai bisnis ROI, sebagai contoh
a. Mengumpulkan artefak dan mengeksploitasinya
b. Menyimpan untuk penggunaan di masa mendatang
c. Fokus pada koneksi — sambungkan orang yang saling menghubungkan satu
sama lain dan pada masalalah melalui komunitas sistem lokasi praktik dan
keahlian. Hipotesis untuk melakukan prencanan scenario, penyerbukan silang
informasi untuk menghasilkan informasi baru dan trobosan berfikir.
Audit pengetahuan

Jasa audit pengetahuan mengidentifikasi kebutuhan dan kebutuhan pokok informasi


dan pengetahuan dalam sebuah prganisasi. Dalam suatu audit pengetahuan
mengidentifikasi pemilik, pengguna, kegunaan, dan sifat-sifat kunci dari set
pengetahuan inti. Willard membahas lima kegiatan penting IMR:

1. Identifikasi: informasi apa yang ada? Bagaimana diidentifikasi dan di kodekan?


2. Siapa yang bertanggung jawab untuk berbagai informasi dan koordinasi?
3. Biaya dan nilai: apa model dasar untuk membuat penilaian tentang pembelian
dan penggunaan
4. Perkembangan: bagaimana kita dapat meningkatkan nilai informasi atau
ketrlambatan permintaan?
5. Eksploitasi: apa cara terbaik untuk secara pro aktif memaksimalkan nilai uang?

Suatu audit pengetahuan dapat menghasilkan jenis jenis sebagai berikut:

 Indentifikasi pengetahuan inti


 Identifikasi kesenjangan informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk
mengelola bisnis secara efektif
 Area kebijakan informasi dan kepemilikan yang perlu di tingkatkan
 Kesempatan untuk mengurangi biayaya penanganan informasi
 Kesempatan untuk meningkatkan koodinasi dan akses pada informasi yang
umum diperlukan
 Pemahaman lebih jelas tentang kontribsi pengetahuan terhadap hasil bisnis

Analisis Kesenjangan

Analisis kesenjangan yang baik hendaknya menyoroti pokok-pokok berikut (Zack, 1999,
Skyrme,2001)

1. Apa perbedaan utama antara saat ini dengan yang diinginkan KM


2. Sebutkan hambatan untuk implementasi KM
3. Daftar KM sebagai titik penggerak atau penguat
4. Identifikasi peluang untuk berkolaborasi dengan inisiatif bisnis lain
5. Melakukan analisis resiko
6. Apakah ada redudansi dalam organisasi
7. Apakah ada silos pengetahuan
8. Bagaimana organisasi memiliki kedudukan yang baik dalam industry ini
Peta jalan KM

Strategi terakhir yang srankan akan mencakup periode tiga hingga lima tahun, yang
menguraikan prioritas untuk setiap tahunya, pertanyaannya:

1. Bagaimana organisasi akan mengelola pengetahuannya dengan lebih baik demi


keuntungan bisnis?
2. Bagaimana organisasi akan mengelola pengetahuan yang eksplisit (isi) serta
menanamkan pengetahuan (prioritas) masyarakat?
3. Bagaimana proses, orang, produk, pelayanan, memori organisasi, hubungan, dan
asset pengetahuan diidentifikasi sebagai tuas pengetahuan prioritas tinggi yang
terfokus
4. Apa kaitan yang jelas antara tuas KM dan tujuan bisnis
5. Apa kemenangan yang cepat
6. Bagaimana dalam jangka panjang KM bisa bertahan lama

MANAJEMEN MEMORY ORGANISASI

Memori organisai menjangkau dan memperkuat aset dengan menangkap,


mengorganisasi , menyebarkan dan menggunakan kembali pengetahuan yang dibuat.
Organisasi secara rutin melupakan apa yang telah mereka lakukan dimasa lalu dan
mengapa mereka melakukanya. Organisasi memiliki kapasitas yang rusak untuk belajar,
yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mewakili aspek-aspek penting dari apa
yang mereka ketahui. Sutton (20-3) menyebut ini sebagai kebodhan organisasi, dan
yang lainnya menggunakan istilah amnesia perusahaan.

Singkatnya, strategi manajemen pengetahuan hendaknya mengatasi faktor-faktor


budaya dan teknis yang mempengaruhi manajemen daya ingat organisasi yang efektif.
Potensi perbedaan budaya mencakup:

1. Bagaimana proses penangkapan pengetahuan menjadi mudah bahkan trasparan


2. Penolakan terhadap karena upaya yang dibutuhkan, rasa takut akan litigasi, dan
rasa takut kehilangan kemanan kerja
3. Rendahnya kemungkinan untuk menenemukan pengetahuan yang relevan

Potensi hambatan teknis mencakup

1. Bagaimana membuat proses penangkapan pengetahuan menjadi lebih mudah


bahkan transparan
2. Cara untuk memperoleh kembali dan menggunakan kembali dengan mudah atau
bahkan transparan
3. Bagaimana memastikan relevansi dan kecerdasan (yaitu, melalui konteks yang
memadai) untuk memperoleh pengetahuan

MENYEIMBANGKAN INOVASI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Keseimbangan antara inovasi dan struktur organisasi harus menjadi hasil yang
dinginkan dari strategi KM yang baik. Klein (1999) membahas pentingnya menjaga
keseimbagan antara fluidas dan pelembagaan sebagai keseimbangan dinamis yang
ideal antara inovasi dan struktur organisasi. Pengetahuan eksplisisp di definiskan dalam
prosedur, laporan, memo dan basis data. Pengetahuan ini biasanya dibagi secara
selektif melalui rantai komando atau struktur organisasi yang resmi. Bagaimana bisa
salah saatu dari mereka mendapatkan keseimbangan yang tepat

Jika keseimbangan bergeser terlalu banyak mendukung pelembagaan, bagaimanapun,


organisasi beresiko menjadi terlalu formal, yang dapat menahan inovasi dan komunikasi
terbuka yang diperlukan untuk penciptaan (lihat gambar 2)

Beberapa perusahaan, termasuk Buckman Labs, 3M, KAO di jepang, dan AES, telah
berhasil mencapai jumlah yang tepat (Klein, 1999), beberapa faktor kesuksesan mereka
yang kritis adalah:

 Konsistesi antara nilai-nilai inti, strategi bisnis, dan lingkungan yang sebenarnya
 Menekankan kebebasan pribadi, kerja sama, dan masyarakat
 Para pimpinan terrkemuka sebagai panutan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai