Pengurus BKAD
KECAMATAN PRAYA
TIMUR
Ketua
SAHRUN AMIN
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Tujuan Program PISEW adalah meningkatkan pengembangan sosial ekonomi wilayah
berbasis pada potensi sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
melalui pembangunan infrastruktur wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran kegiatan Program PISEW meliputi:
1) Terbangun infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan, yang dapat berupa :
a. Infrastruktur perhubungan/transportasi;
b. Infrastruktur pendukung produksi pertanian, peternakan dan perikanan,
industri, dan pariwisata;
c. Infrastruktur pendukung pemasaran hasil pertanian, peternakan dan
perikanan, industri; serta
d. Air minum dan sanitasi;
2) Peningkatan kapasitas daerah dalam pembangunan sosial dan ekonomi lokal
antara lain komoditas unggulan serta potensi lokalnya;
3) Tersedia fasilitator masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan;
4) Peningkatan kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan dan pembangunan;
5) Pendayagunaan tenaga kerja lokal dalam pembangunan.
E. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini adalah :
1) Masyarakat usaha kecil, terutama pengusaha komoditas unggulan;
2) Masyarakat pekerja dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ;
3) Masyarakat umum pengguna infrastruktur yang terbangun; dan
4) Pemerintah kabupaten dan kecamatan terkait.
Topografi wilayah Lombok Tengah yang membujur dari utara ke selatan tersebut
mempunyai letak dan ketinggian yang bervariasi mulai dari nol (0) hingga 1000 meter
dari permukaan laut. Secara garis besar topografi masih mirip dengan kabupaten lain
di pulau Lombok. Jenis-jenis tanah yang ada di kawasan Lombok Tengah adalah :
Aluvial : 2.414 Ha
Regusol kelabu : 26.416 Ha
Kompleks gromusol kelabu tua : 6.494 Ha
Gromusol kelabu : 30.771 Ha
Regusol coklat : 8.225 Ha
Brown forest soil : 9.150 Ha
Kompleks Mediteran coklat : 38.372 Ha
B. Topografi Wilayah
Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari 12 Kecamatan seperti dapat terlihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kec.Praya Timur dirinci Per Desa Pada Akhir Th. 2020
No. Desa Luas wilayah (ha)
1 Kidang 875
2 Bilelando 540
3 Semoyang 966
4 Ganti 1.288
5 Beleka 680
6 Sengkerang 660
7 Landah 590
8 Marong 798
9 Mujur 985
10 Sukaraja 875
TOTAL 8.257
2 Bilelando 135
3 Semoyang 267
4 Ganti 368
5 Beleka 219
6 Sengkerang 191
7 Landah 161
8 Marong 200
9 Mujur 321
10 Sukaraja 219
2 Bilelando 378
3 Semoyang 693
4 Ganti 869
5 Beleka 448
6 Sengkerang 462
7 Landah 413
8 Marong 559
9 Mujur 640
10 Sukaraja 613
2 Bilelando 24
3 Semoyang 5
4 Ganti 48
5 Beleka 12
6 Sengkerang 5
7 Landah 9
8 Marong 31
9 Mujur 19
10 Sukaraja 37
2 Bilelando 3
3 Semoyang 1
4 Ganti 3
5 Beleka 1
6 Sengkerang 2
7 Landah 7
8 Marong 9
9 Mujur
5
10 Sukaraja
7
TOTAL LUAS 43
2.5 Kependudukan/Demografi
Penduduk Kecamatan Praya Timur pada tahun 2020 tercatat sebanyak 70.531
terdiri Penduduk laki-laki 33.558 Jiwa dan Penduduk perempuan 36.973 Jiwa. Lebih
lanjut perbandingan penduduk Laki dengan penduduk perempuan dapat menghasilkan
angka sex rasio yang memiliki besaran 92 yang berarti bahwa setiap 100 orang penduduk
Perempuan terdapat 9 orang penduduk laki-laki.
Dilihat jumlah penduduk masing-masing desa, maka dari 16 desa yang ada di
Kecamatan Pujut, desa sengkol merupakan desa yang paling banyak jumlah
penduduknya yakni mencapai 10,66 persen dari jumlah penduduk kecamatan, sedangkan
desa-desa lainnya mencpai persentase dibawah 10 persen.
Bila jumlah penduduk dibandingkan dengan luas wilayah dapat diperoleh angka
kepadatan penduduk. Untuk tahun 2020 angka kepadatan penduduk di Kecatan pujut
tercatat 440 jiwa untuk setiap satu km2 kepadatan antar desa yang satu dengan desa yang
lainterlihat sangat variatif dimana desa bangket parak merupakan desa yang paling jarang
yakni memiliki kepadatan hanya sebesar 149 jiwa per km2, sebaliknya desa ketara
memiliki kepadatan diatas 1.204 jiwa untuk satu km2.
Disisi lain angka ketergantungan dikecamtan pujut masih tergolong relatif tinggi
karena untuk setiap 100 orang penduduk produktif menanggung sebanyak 56 orang
penduduk tidak produktif yakni penduduk berusia 0-14 tahun dan usia 65 tahun keatas.
Sumber penghasilan penduduk cukup variatif dan tidak hanya tergantung pada
sektor pertanian saja tetapi juga sektor-sektor lain. Diantaranya adalah sektor non
pertanian, seperti perdagangan dan industri, sektor pemerintahan dan menurut keahlian
tertentu. Tetapi sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian yang dominan.
3 Semoyang 859,42
4 Ganti 1.001,48
5 Beleka 1.223,82
6 Sengkerang 1.135,45
7 Landah 848,14
8 Marong 766,54
9 Mujur 845,79
10 Sukaraja 522,17
Tabel 2.6.1 Jumlah Sarana Pendidikan dari TK s/d SMU di Kec.Praya Timur Th.
2020
No. Desa TK SD SLTP SMU
1 Kidang 2 5 2 1
2 Bilelando 2 4 1 -
3 Semoyang 4 11 7 2
4 Ganti 5 11 6 2
5 Beleka 2 5 3 2
6 Sengkerang 3 8 4 4
7 Landah 2 5 2 -
8 Marong 3 5 2 -
9 Mujur 4 6 6 5
10 Sukaraja 2 7 5 5
TOTAL 27 29 67 38
2.6.2 Kesehatan
Masalah sosial lain yang cukup penting untuk dicermati adalah masalah kesehatan.
Fasilitas kesehatan, sarana penunjang, serta tenaga kesehatan yang ada harus terus
dibenahi atau bila perlu ditambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Jumlah fasilitas di bidang kesehatan tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya yakni, 2
buah puskesmas 3 Pustu, 169 buah posyandu, dan 5 buah tempat praktek dokter/bidan.
Tabel 2.6.2 Jumlah sarana kesehatan per tahun 2020
1 Kidang 20 1 - 1
2 Bilelando 7 - - -
3 Semoyang 19 1 - -
4 Ganti 25 - 1 1
5 Beleka 25 - - -
6 Sengkerang 16 1 - -
7 Landah 9 - - -
8 Marong 18 - - -
9 Mujur 21 - 1 3
10 Sukaraja 9 - - -
TOTAL 169 3 2 5
Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala
kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya
dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah pada sektor-
sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian
bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan
pengembangan yang berhasil.
4.1. POTENSI
Kecamatan Praya Timur memiliki Potensi sumber daya alam yang sangat melimpah
baik itu di bidang Pertanian, Perternakan, dan lain sebagainya. Masing – masing
wilayah Praya Timur juga memiliki potensi yang melimpah yang diharapkan mampu
meningkatkan pengembangan ekonomi dan sosial wilayah yang menjadi bagian dari
sasaran Program PISEW.
4.1.1. Pertanian
Struktur tanah, sumber mata air, curah hujan dan faktor-faktor lingkungan lainnya
di wilayah Kecamatan Praya Timur merupakan beberapa hal yang menjadi faktor
pendukung bagi kegiatan disektor pertanian. Letak geografis wilayah Kecamatan
Praya Timur dengan wilayah yang datar, menyebabkan sering terjadi kekeringan,
namun dimusim kemarau tersebut petani dapat menanam tembakau karena
tembau tidak memerlukan air yang banyak dan kualitasnya cukup baik. Kondisi
ini menyebabkan produksi pertanian khususnya komoditi padi dan palawija relatif
stabil.
Selain itu, ketersediaan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti saluran
irigasi yang cukup memadai turut memberi andil bagi keberhasilan di sektor
pertanian.
Pada tahun 2020 di Kecamatan Praya Timur terdapat seluas 5.687 ha lahan
sawah dengan irigasi teknis. Di masa yang akan datang sarana dan prasarana
pendukung semacam ini perlu untuk ditingkatkan guna lebih memajukan sektor
pertanian.
Tabel 4.1 Potensi pertanian berdasarkan hasil survey
No Uraian Potensi Lokasi (Desa) Status/Keterangan
Kondisi saluran irigasi dan
1 Pertanian Sawah Semoyang ketersediaan air Kurang
baik
Kondisi saluran irigasi dan
2 Pertanian Sawah Ganti ketersediaan air Kurang
baik
4.1.2. Sumber Daya Alam
Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang terletak di perbatasan Kabupaten Lombok Tengah dengan Lombok
Timur, memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar yaitu berupa
tanah yang subur untuk pertanian. Masyarakat Praya Timur merupakan
masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, pekebun, dan juga
sebagai peternak, sedangkan sisanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil baik
menjadi tenaga pengajar, tenaga kesehatan, dan pegawai pemerintahan.
Tabel 4.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam berdasarkan hasil survey
Lokasi
No Uraian Potensi (Desa) Status/Keterangan
Cukup baik namun masih
Lahan kosong, sawah,
1 Semoyang belum di manfaat secara
perkebunan, perikanan.
maksimal
Cukup baik namun masih
Lahan kosong, sawah,
2 Ganti belum di manfaat secara
perkebunan
maksimal
4.1.3. Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Praya Timur secara umum masih
tergolong baik namun pengembangannya tidak terlalu merata mengingat jarak
dan lokasi masing –masing desa dan potensi desa masing – masing tidak sama
sehingga perlu adanya pemerataan pengembangan infrastruktur pada daerah
cakupan Kecamatan Praya Timur guna menunjang sektor infrastruktur pertanian,
sarana air bersih masyarakat, infrastruktur penunjang pariwisata dan lain
sebagainya yang merupakaan komoditi unggulan Kecamatan Praya Timur.
Dengan adanya program PISEW ini di harapkan dapat membantu menyelesaiakan
beberapa persoalan sarana penunjang Infrastruktur dan meningkatkan sosial
ekonomi masyarakat setempat.
4.2 PERMASALAHAN
4.2.1 Infrastuktur Dasar
A. Jalan
Pada Kecamatan Praya Timur, pengembangan infrastruktur berjalan dengan baik
namun untuk lokasi jalan desa dan usaha tani masih sangat perlu perhatian
khusus, mengingat pengembangan infrastruktur hanya terjadi pemerataan pada
lokasi – lokasi yang sebagian besar menghubungkan jalan antar desa yang ada
dalam alur anggaran Pemerintah Kabupaten (Jalan Kabupaten) yang sebagian
besar tidak menjamah ketingkat desa yang menghubungkan secara langsung desa-
desa yang berdekatan (Jalan Desa).
Hal ini sangat disayangkan padahal pemanfaatan akses jalan desa sangat
diharapkan untuk lebih menunjang sektor pertanian dan perkebunan, bukan hanya
jalan kabupaten saja. Sehingga diharapkan Program PISEW ini dapat membantu
pengembangan infrastruktur pada wilayah setempat untuk lebih bermanfaat
meningkatkan ekonomi dan sosial wilayah sasaran PISEW.
B. Jalan Usaha Tani
Jalan menuju Lokasi lahan Pertanian , perkebunan masyarakat banyak yang rusak
namun perhatian pemerintah desa, kabupaten dan provinsi untuk memperbaiaki
guna kelancaran transportasi di bidang pertanian masih di anggab kurang dan
lamban sehingga biaya produksi dari penanaman, perawatan dan panen cukup
tinggi. Hal ini dapat menjadi permasalahan yang cukup pelik bagi petani daerah
setempat dan diharapkan dalam Program Pengembangan Infrastruktur Ekonomi
Wilayah (PISEW) ini dapat membantu permasalahan dasar ini.
Puskesmas Ada
Proses identifikasi ini dilaksanakan beberapa kali di kantor kecamatan, dalam kegiatan
ini bersama Camat, Staf Kecamatan, Tenaga Ahli Kabupaten, serta Kepala Desa terkait.
Selanjutnya menjelaskan secara garis besar perihal program PISEW. Dalam proses
identifikasi juga dilakukan diskusi dan tanya jawab mengenai program PISEW.
Permasalahan yang dihadapi dalam pendampingan di Kecamatan Praya Timur
menjelaskan perbedaan antara program PISEW dengan program pemberdayaan yang
pernah masuk dalam lingkup Kecamatan Praya Timur dimana paham aparat setempat
mengenai program PISEW sama dengan program yang lain dan paham untuk
penentuan Pusat maupun Penyangga Kawasan.
Kajian dan Inventarisasi Program PISEW dimulai dengan pengumpulan dokumen–
dokumen rekapitulasi usulan kegiatan hasil Musrembang dan RPJM Des dengan
menfokuskan pada kegiatan infrastruktur dasar yang dapat dilakasanakan melalui
Program PISEW.
Tabel 5.1 Hasil analisa program-program dan pemanfaatan Lokasi, Manfaat dan
Kelompok Pengguna
No Aspek Ada/Ya Tidak Keterangan
Ada
1 Lokasi
a.Ketersediaan lahan √
b.Ketersediaan akses √
c. Akses mudah √
2 Manfaat
a.Mendukung kegiatan ekonomi √
b.Menghubungkan akses antar √
desa
c.Mendukung kegiatan sosial √
3 Kelompok Pengguna
a.Pelaku ekonomi √
b.Skala pengguna besar √
c.Lintas desa √
Adapun hasil Kajian dan Inventarisasi Program di tingkat Desa Sasaran baik
Pusat maupun Penyangga Kawasan serta Kajian ditingkat Kecamatan dilakukan secara
bersama–sama antara Fasilitator Masyarakat, Pokja Kecamatan dan Forum Kecamatan
untuk mempermudah kegiatan selanjutnya yakni Musyawarah Kecamatan I, agar pada
musyawarah tersebut tidak banyak timbul selisih paham serta lebih terarah.
Dibentuknya Musyawarah Kecamatan I (Sinkronisasi Hasil Kajian dan Inventarisasi)
beranggotakan Fasilitator Masyarakat, Pokja Kecamatan dan Forum Kecamatan yang
telah dibentuk untuk mendapatkan usulan program yang merupakan irisan program
Kecamatan dan Desa hasil Kajian dan Inventarisasi yang berada dalam Kawasan
Sasaran PISEW dengan memperhatikan hasil kajian terhadap dokumen RTRW, RPJM
dan RPI2JM kabupaten sehingga musyawarah lebih terarah dan terpadu.
Hasil Pelaksanaan Survey Kawasan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
pada musyawarah kecamatan selanjutnya serta wadah interaksi masyarakat sebagai
pemilik kegiatan selain sebagai salah satu bentuk transparansi perencanaan dan
pengelolaan kegiatan.
6.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan antara lain:
1. Pusat Kawasan PISEW di Kecamatan Praya Timur adalah Desa Semoyang sebagai
desa pusat kawasan dengan Desa Ganti sebagai desa penyangga kawasan.,
2. Potensi Desa sasaran Kawasan PISEW di Kecamatan Praya Timur adalah
Pertanian.,
3. Prioritas Infrastruktur yang akan dibangun di Kawasan PISEW Kecamatan Praya
Timur adalah Pembangunan Pembangunan Lapen,Talud Jalan dan perkerasan Jalan
Penghubung yang digunakan sebagai sarana prasarana pengembangan sosial
ekonomi Desa Semoyang, Desa Ganti dan sekitarnya
.
6.2. SARAN
Untuk pembangunan Infrastruktur di Kawasan PISEW Kecamatan Praya Timur
diharapkan dibangun sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati
bersama oleh pihak-pihak yang berwenang, serta diawasi bersama-sama dalam
perencanaan dan pelaksanaannya.
KATA PENGANTAR
Pengurus BKAD
KECAMATAN PRAYA
TIMUR
Ketua
SAHRUN AMIN