EKONOMI PEMBANGUNAN
“Pengantar Ekonomi Pembangunan”
Disusun oleh :
Nama :
1. Destania Natalia Ginting (180503222)
2. Windi Claudia (180503236)
3. Sarah Yosephine Sinaga (180503237)
Buku ini terbit dengan tebal buku 219 halaman dan terdiri dari 11 bab yang masing-masing
bab saling terkait sehingga menjadikan buku ini mudah dimengerti. Bab-bab yang terdapat
dalam buku “Pengantar Ekonomi Pembangunan” ini yaitu :
1. Pengertian
2. Latar Belakang Historis
3. Ruang Lingkup
4. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
5. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
BAB II : STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK UMUM NEGARA SEDANG
BERKEMBANG
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern
3. Distribusi Pendapatan
4. Kemiskinan
BAB VI : MAKALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
1. Pertumbuhan Penduduk
2. Teori Perangkap Populasi Malthus
3. Teori Transisi Demografi
4. Migrasi dan Pembangunan
5. Pengangguran dan Pembangunan
BAB VII : PEMBANGUNAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG
1. Pembangunan Seimbang
2. Kritik terhadap Pembangunan Seimbang
3. Pembangunan Tidak Seimbang
BAB VIII : TRANSFORMASI PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN DESA
1. Dualisme
2. Lingkaran Kemiskinan
BAB XI : PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
1. PENGERTIAN
Pembangunan mula-mula dipakai dalam arti pertumbuhan ekonomi serta proses
kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Dewasa ini istilah
pembangunan semakin berkembang dan mengandung banyak makna, bukan hanya
menyangkut pertumbuhan tetapi juga perubahan sosial. Menurut Todaro (1997), ilmu
ekonomi pembangunan berkaitan dengan keseluruhan proses politik dan ekonomi
yang diperlukan untuk mempengaruhi transformasi struktural dan kelembagaan dari
seluruh masyarakat demi menghasilkan rentetan kemajuan ekonomi yang benar-benar
bermanfaat dan melalui proses yang efisien bagi sebagian besar penduduk.
Sehubungan dengan itu ilmu ekonomi pembangunan harus bersifat eklektis, yakni
mengkombinasikan berbagai konsep dan teori dari analisis ekonomi tradisional
dengan model-model baru dan pendekatan yang lebih multidisipliner dan tajam dari
kajian-kajian sejarah dan pengalaman pembangunan kontemporer.
2. LATAR BELAKANG HISTORIS
Perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi ini dimulai sejak berakhirnya
Perang Dunia Kedua, hal ini disebabkan karena berkembangnya cita-cita negara-
negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang
ekonomi dari negara-negara maju, dan alasan lainnya yaitu berkembangnya perhatian
negara-negara maju terhadap usaha pembangunan di negara-negara sedang
berkembang.
Adapun kurangnya perhatian pembangunan ekonomi pada saat itu disebabkan oleh
beberapa faktor. Pertama, masa sebelum Perang Dunia Kedua sebagian besar negara-
negara yang sedang berkembang masih merupakan daerah jajahan. Kedua, kurangnya
usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas masalah-masalah
pembangunan ekonomi. Ketiga, di lingkungan para ahli ekonomi, penelitian dan
analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi masih terbatas.
3. RUANG LINGKUP
Ilmu ekonomi pembangunan berurusan dengan mekanisme ekonomi, sosial, dan
institusional, baik di sekitar pemerintahan maupun swasta, untuk menciptakan
perbaikan-perbaikan yang luas dan cepat dalam taraf kehidupan masyarakat miskin
yang kekurangan makanan dan buta huruf di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Selain
bagaimana mengefisienkan dan mengembangkan sumber-sumber produktif yang
langka demi rakyat banyak, ekonomi pembangunan menekankan peran pemerintah
dalam membuat perencanaan ekonomi yang terkoordinir, yang didasarkan pada
dukungan luas baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
4. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi ialah peningkatan pendapatan per kapita masyarakat yaitu
tingkat pertambahan GDP atau GNP pada suatu tahun tertentu melebihi tingkat
pertambahan penduduk. Atau perkembangan GDP atau GNP yang terjadi dalam suatu
negara dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya. Jadi
pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan
pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Sementara pertumbuhan
ekonomi mengandung arti yang lebih sempit yaitu kenaikan GDP atau GNP tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi sudah terjadi atau tidak.
5. PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PER KAPITA
Pendapatan nasional adalah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan suatu perekonomian (negara) dalam waktu satu tahun. Ada tiga metode
perhitungannya yaitu metode produksi (metode nilai tambah), metode pengeluaran,
dan metode pendapatan. Pengertian pendapatan nasional dapat dibedakan pula
menjadi dua yaitu pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (nominal) pada
tahun yang bersangkutan dan pendapatan nasional harga konstan (riil).
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang diperoleh dengan
cara membagi pendapatan nasional pada tahun itu dengan jumlah penduduk pada
tahun yang sama.
BAB II
BAB III
BAB IV
Sejalan dengan uraian di atas terdapat tiga tujuan inti dari pembangunan, antara lain :
1. PERTUMBUHAN EKONOMI
Para ahli ekonomi dari politisi dari semua negara sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah di negara mana pun dapat segara
jatuh atau bangun berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi yang
dicapainya. Berhasil-tidaknya program-program pembangunan di Dunia Ketiga sering
dinilai berdasarkan tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan keluaran dan pendapatan
nasional. Malah baik-buruknya kebijakan pemerintah dan tinggi rendahnya mutu
aparatnya di bidang ekonomi secara keseluruhan biasanya diukur berdasarkan kecepatan
pertumbuhan keluaran nasional yang dihasilkan.
Sejalan dengan itu akan dibahas tiga faktor atau komponen utama pertumbuhan ekonomi,
yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologi.
Akumulasi Modal
o Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari
pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar
output dan pendapatan di kemudian hari.
Kemajuan teknologi
Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena
ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara-cara lamadalam menangani
pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam jagung, membuat
pakaian, atau membangun rumah.
1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi
3. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangnnya
pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Distribusi
pendapatan merupakan kriteria yang mengindikasikan mengenai penyebaran atau
pembagian pendapatan atau kekayaan antar penduduk satu dengan penduduk lainya
dalam wilayah tertentu. (Dumairy 2004).
Distribusi Pendapatan merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat berapa
pembagian dari pendapatan nasional yang diterima masyarakat. Dari perhitungan ini
akan dapat dilihat porsi pendapatan nasional yang dikuasai oleh berapa persen dari
penduduk. Gunanya untuk melihat seberapa besar penguasaan pendapatan nasional
tersebut sehingga dapat diketahui apakah ada pendapatan nasional oleh segelintir
orang atau terjadi pemerataan diantara penduduk di negara tersebut. Distribusi
pendapatan menunjukan seberapa merata jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu
kelompok masyarakat dapat terdistribusi. Salah satu penyakit ekonomi adalah adanya
ketidakmerataan distribusi pendapatan. Jika distribusi pendapatan menunjukan
ketidak merataan maka berarti ada kesenjangan/ketimbangan kemampuan ekonomi
pada masyarakat yang bersangkutan
a. Pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri, seperti tanah yang cukup,
modal, kdan keterampilan.
b. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperroleh aset produksidengan kekuatan
sendiri.
c. Mempunyai tingkat pendidikan yang umumnya rendah.
d. Kebanyakan tinggal di pedasaan dan mereka tidak mempunyai tanah, kalapun ada
relatif sempit.
e. Banyaknya mereka yang hidup di perkotaan masih berusia muda dan tidak
mempunyai keterampilan dan pendidikan.
Kemiskinan Absolut Dan Relatif
Kemiskinan absolut diartikan sebagai suatu keadaan dimana tingkat pendapatan absolut
dari satu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, sepertisandang,
pangan, pemukiman, kesehatan, dan pendidikan. Besarnya atau dimensi masalah
kemiskinan absoluttercermin dari jumlah penduduk yang tingkat pendapatannya berada
dibawah garis kemiskinan atau tingkat hidup minimum yang biasanya telah ditentukan.
Kemiskinan relatif dinyatakn dengan berapa persen dari pendapatan nasional yang
diterima oleh sekelompok penduduk dengan kelas pendapatantertentu dibandingkan
dengan kelas pendapatan lainnya.Pada umumnya ukuran yang dipakai adalah
membandingkan 40 persen penduduk dengan pendapatan rendah, 40 persen penduduk
pendapatan menengah, dan 20 persen penduduk pendapatan yang tinggi.
BAB VI
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertambahan penduduk yang sangat tinggi di negara-negara bekembang menimbulkan
berbagai masalah bagi upaya – upaya pembangunan yang dilakukan karena pertambahn
penduduk tidak diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja.Tingkat pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat di negara sedang berkembang menyebabkan proporsi
penduduk belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga
bertambah besar.Ternyata negara-negara yang mampu melaksanakan pembangnan
merupakan negara yang sudah maju dalam kehidupan ekonomi.
Perangkap populasi Malthus adalah tingkat ambang batas populasi yang diantisipasi oleh
Thomas Malthus (1766 – 1834) di mana pertambahan penduduk akan berhenti dengan
sendirinya ketika sumberdaya penopang hidup (yang mengikat menurut deret hitung)
tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya meningkat
menurut deret ukur. Malthus menyatakan bahwa ledakan penduduk akan menimbulkan
pola hidup yang serba pas-pasan (subsistem). Model dasar yang merangkum gagasan
Malthus dapat diperoleh dengan membandingkan bentuk dan posisi kurva yang masing-
masing mewakili laju pertambahan penduduk dan tingkat pertumbuhan pendapatan
agregat dan kedua kurva ini dihubungkan dengan tingkat pendapatan perkapita.
Menurut pendukung aliran pemikiran neo Malthus ,bangsa-bangsa yang miskin tidak
akan pernah berhasil mencapai tingkat pendapatan perkapita yang lebih tinggi dari
tingkat subsistem kecuali apabila mereka menyatakan pemeriksaan preventif
( pengendalian kelahiran) untuk menurunkan tingkat pertumbuhan
pendudukmereka.apabila hal tersebut tidak dilaksanakan secepatnya maka model
pengimbangan positif ala Malthus yakni musibah kelaparan,wabah
penyakit,perang,bencana alam yang akan tampil sebagai faktor utama penghambat
pertumbuhan penduduk.
Negara atau wilayah yang berasa dalam perangkap populasi sebenarnya bisa juga keluar
melalui upaya mencapai kemajuan teknologi yang mampu meningkatkan pendapatan
perkapita. Selain itu Negara atau wilayah tersebut juga bisa melakukan perubahan
lembaga ekonomi dan budaya (“kemajuan social”) yang dapat menurunkan tingkat
pertumbuhan penduduk.
Kritik terhadap model teori Malthus
1. Model dari teori Malthus tidak memperhitungkan peranan dan dampak-dampak
penting dari kemajuan teknologi.
2. Teori tersebut didasarkan pada suatu hipotesis mengenai hubungan-hubungan makro
(berskala besar) antara tingkat pertumbuhan penduduk dengan tingkat pendapatan
perkapita yang ternyata tidak dapat di buktikan secara empiris.
3. Teori tersebut terlalu bertumpu pada variabel ekonomi yang ternyata keliru, yaitu
tingkat pendapatan perkapita , sebagai determinan utama pertumbuhan penduduk .
pendekatan yang jauh lebih valid dalam rangka menjawab pertanyaan tentang
kependudukan dan usaha- usaha pembangunan mengutamakan aspek- aspek makro
ekonomi
Tahap II mulai terjadi setelah adanya modrenisasi yang kemudian menghasilkan berbagai
metode pelayanan kesehatan masyarakat, pendapatan yanglebih tinggi, dan kulaitas
makanan yang lbih baik menyebabkan penurunan tingkat kematian dan secaraperlahan
memingkatkan tingkat harapan hidup.Oleh karenaitu tahap II ini menandai dimulainya
peralihan pendususk (demographic transition) yaituperalihan dari pertumbuhan penduduk
yang stabil dan lambatkepada pertumbuhan yang cepat. Padawakti itu terjadi apa
yangdinamakan peladakan bayi (baby boom). Akhirnya, tahap III terjadipadasaaat
kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh modrenisasi dan pembangunan menyebabkan
tingkat kelahiran menurun seimbang sengat tingkat kematian.Akibatnya pertambahan
penduduk padathap ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahap kedua.
1. Proses Migrasi
Migrasi dapat diartikan sebagi perpindahan penduduk dari suatu daerah tertentu ke
daerah lainnya dalam batas waktu tertentu.Tidaksedikit penelitian awal migrasi
cenderung memfokuskan perhatiannya terhadap faktor-faktor sosial, budaya, dan
psikologissaja, tanpa memperhatikan arti penting dari variabel-variabel ekonomi.Ada
kesepakatan antara paraahli ekonomi dan ilmu sosial lainnya bahwa migrasi dari desa ke
kota terutam sekali disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi.
2. Karakteristik-Karakteristik Migran
a. Karakteristik Demografis
Para migran di perkotaan negara-negara berkembang pada umumnya berusia antara
15 sampai 24 tahun. Proporsi wanita yangmelakukan migrasi tampaknya cenderung
meningkat karena semakin membaiknya tingkat pendidikan mereka.
b. Karakteristik Pendidikan
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa tampaknya ada hubungan
yangjelasantaratingkat pendidkan yang dicapai dengan keinginan untuk
bermigrasi.Orangyang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih bnayak melakukan
migrasi daripadayang pendidikannya rendah.
c. Karekteristik Ekonomi
Selamabeberapa tahun terakhirini migran yang terbanyak adalah kaum miskin,tidak
memiliki tanah, dan tidak mempunyai keterampilan. Para migran ini datang dari
semua tingkat sosio-ekonmis yang sebagian besar adalah sangat miskin. Mereka
ingin melepaskan diri daribelenggu kemiskinan di daerah-daerah pedesaan.
BAB VII
1. PEMBANGUNAN SEIMBANG
Pembangunan seimbang biasanya dilaksanakan dengan maksud untuk
menjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi kendala dalam hal (1)
memperoleh bahan baku,tenaga ahli, sumber daya,dan fasilitas untuk
mengankut hasil-hasil produksike pasar, (2) memperoleh pasar untuk barang-
barang yang telah dan yang akan diproduksi.
Berdasarkan hal tersebut,pembangunan seimbang dapat juga diartikan sebagai
usaha pembangunan yang berupaya untuk mengatur perogram
investasisedemikian rupa sehinggasepanjangg proses pembangunan tidak
akan timbul kendala-kendala yang bersumber dari penawaran maupun
permintaan.
BAB VIII
Unsusr yangtergolong sebagai syarat mutlak adalah elemen yang harus ada agar
pembangunan pertanian dapat mencapai sasarannya..
2. Syarat-syarat Pelancar
Syarat tersebut adalah berupa syarat cukup yang memungkinan pembangunan
pertanian dapat berhasil.
BAB IX
PEMBANGUNAN INDUSTRI
Proses industrialisasi dan pembangunan industry ini sebenarnya merupakan satu jalur
kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industry merupakan
suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat.
Industri mempunyai 2 arti :
1. Industri adalah himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, misalnya industry kosmetika
artinya himpunan perusahaan-perusahaan kosmetika.
2. Industri adalah suatu sector ekonomi yang produktif mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi.
2. STRATEGI INDUSTRIALISASI
Jika dalam implementasinya terdapat empat argumentasi diatas, maka dalam hal
strategi industrialisasi dikenal 2 pola yaitu :
a. Pola industri substitusi impor
yaitu strategi yang mengutamakan jenis-jenis industry untuk menggantikan kebutuhan
impor. Pada awalnya mengembangkan industry-industri ringan, yang menghasilkan
barang-barang konsumsi. Untuk memungkinkan industry ini bisa menjadi besar, maka
industry ini (disebut infant industry) sangat dilindungi pemerintah. Akibatnya industry ini
bisa manja sehingga tidak berkembang.
b. Pola strategi promosi ekspor
pola strategi promosi ekspor berkaitan dengan orientasi keluar (outward looking
strategy), yakni mengutamakan industri-industri yang menghasilkan produk-produk untuk
diekspor. Strategi ini bisa menjadi lanjutan bagi substitusi impor, tetapi boleh juga tidak,
tergantung kepada besarnya pasar dalam megeri.
Macam-macam industri
Pengelompokan industri di Indonesia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pertama,
dilakukan oleh Departemen Perindustrian, yang membedakan atas tiga kelompok.
a. Industri Dasar
Meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar (IMLD) dan Industri Kimia Dasar
(IKD). Industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
membantu penjualan struktur industri dan bersifat padat modal. Dapat mendorong
terciptanya lapangan kerja baru oleh karena tumbuhnya industry hilir dan kegiatan
ekonomi lainnya.
b. Industri Kecil
Meliputi industry pangan, industri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan,
industri kerajinan umum dan industri logam. Industri kecil ini mempunyai misi
melaksanakan pemerataan teknologi yang digunakan adalah menengah atau sederhana dan
padat karya. Industri kecil ini diharapkan dapat menambah kesempatan kerja dan
meningkatkan nilai tambah dengan memanfaatkan pasar luar negeri.
c. Industri Hilir
Meliputi Aneka Industri (AI) yang meliputi industry yang mengolah sumber daya hutan,
mengolah hasil pertambangan, industry yang mengolah sumber daya pertanian dan lain-
lain. Industri aneka ini mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah
teknologi menengan dan maju.
3. INDUSTRIALISASI DI INDONESIA
Sejarah sektor industri di Indonesia dapat diringkaskan sebagai berikut :
a. Pada zaman kolonial, industri dikuasai oleh orang asing. Pada masa itu terdapat beberapa
industry modern, tetapi kebanyakan industri-industri kecil. Setelah depresi 1929/1930,
industri beralih ke perkebunan.
b. Pada masa Perang Dunia II, industri baik namun setelah Jepang memerintah Indonesia ada
larangan impor bahan mentah. Barang-barang capital diangkut ke Jepang.
c. Pada tahun 1951, Pemerintah meluncurkan kebijakan RUP (Rencana Urgensi
Perekonomian). Undang-Undang ini mendorong industri kecil dan pribumi dan membatasi
industry-industri besar/modern yang dimiliki Eropa dan Cina.
d. Pada tahun 1957 industri mengalami stagnasi dan perekonomian mengalami masa tidur.
Pada tahun 1960 industri tidak berkembang, akibat situasi politik dan kelangkaan modal,
tenaga ahli, dan tenaga terampil.
e. Pada tahun 1967 dibentuk udang-undang baru dalam bidang penanaman modal, yakni
undang-undang untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan undang-undang untuk
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDM). Lahirnya kedua undang-udang tersebut mampu
menggerakkan industry. Pada tahun 1978, misalnya, sumbangan sektor industri terhadap
GNP adalah 10%. Sejak itu pamor sektor industri terus meningkat pada PJP I.
BAB X
PENGHAMBAT PEMBANGUNAN
1. MASALAH DUALISME
Dualisme merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi
pembangunan. Ia menunjukkan perbedaan yang terus meningkat antara bangsa-bangsa kaya
dan miskin, atau antara berbagai golongan masyarakat dalam satu negara. Dualisme
dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
a) Dualisme Sosial
Boeke menyatakan bahwa pemikiran ekonomi barat tidak bisa diterapkan pada
keadaan ekonomi di negara-negara jajahan (tropis) tanpa membutuhkan suatu pemilahan teori
untuk mendekati permasalahan dalam perekonomian seperti itu. Jika ada pembagian yang
tajam, dalam dan lebar yang memisahkan masyarakat menjadi dua kelompok, maka banyak
persoalan sosial dan ekonomi yang mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari teori
ekonomi barat kehilangan hubungannya dengan realitas dan bahkan kehilangan nilainya.
Oleh karena itu Boeke menganggap bahwa prakondisi dari dualismenya adalah hidup
berdampingannya dua sistem sosial yang berinteraksi hanya secara marginal melalui
hubungan yang sangat terbatas antara pasar produk dan pasar tenaga kerja.
b) Dualisme Teknologi
Menurut Higgins (1956), sektor modern terpusat pada produksi komoditi primer
dalam pertambangan dan perkebungan dan mengimpor teknologinya dari luar negeri.
Perkembangan sektor modern terutama sekali merupakan respons terhadap pasar luar negeri
dan pertumbuhannya hanya mempunyai dampak yang sangat kecil terhadap perekonomian
local. Dengan kata lain, dualism teknologi adalah suatu keadaan dimana di dalam suatu
kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi dan organisasi produksi modern yang
sangat berbeda dengan kegiatan ekonomi lainnya dan pada akhirnya akan mengakibatkan
perbedaan tingkat produktivitas yang sangat besar.
c) Dualisme Keuangan
Myint (1967) membuat analisi mengenai pasar uang yang terdapat di negara-negara
berkembang dan menunjukkan adanya dualism finansial. Pengertian dualism keuangan ini
menunjukkan bahwa pasar uang di negara-negara berkembang dapat dipisahkan ke dalam 2
kelompok yaitu pasar uang yang memiliki organisasi yang sempurna (organized money
market) dan pasar uang yang tidak teroganisir sama sekali (unorganized money market).
d) Dualisme Regional
Dualism regional ini banyak dibicarakan para ahli sejak tahun 1960an. Pengertian
dualisme regional ini adalah ketidakseimbangan tingkat pembangunan di antara berbagai
daerah dalam suatu negara. Dualisme regional dapat mengakibatkan bertambah lebarnya
jurang pemisah (kesenjangan) tingkat kesejahteraan antara berbagai daerah. Selain itu,
dualisme regional yang semakin buruk juga dapat menghambat usaha untuk mempercepat
laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang.
BAB XI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
KESIMPULAN :
Buku merupakan salah satu media cetak yang fungsinya sebagai media pembelajaran
dan informasi yang lebih jelas siapa target konsumennya. Buku mempunyai kelengkapan
bagian bagian sendiri yang membedakan dengan media lain yang harus disusun dengan
sistematis. Dalam perancangan buku Pengantar Ekonomi Pembangunan ini, target
audience adalah pelajar sehingga lebih tersegmen. Buku Pengantar Ekonomi
Pembangunan karangan Santi R. Siahana, Elvis F. Purba dan Ridhon Simangunsong ini
disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga pembaca dengan
mudah memahami bab demi bab serta mampu belajar mandiri di rumah dengan mudah.
SARAN :
Buku Pengantar Ekonomi Pembangunan ini adalah salah satu media yang dibuat
untuk mengedukasi/menginformasikan seputar perekonomian dan pembangunan ekonomi
dalam negara maju dan berkembang dengan harapan pembaca dapat memahami tujuan
dari pembelajaran ekonomi pembangunan yaitu untuk menciptakan upaya perbaikan taraf
kehidupan yang lebih luas serta lebih cepat bagi kelompok yang terus tercekam
kemiskinan, kelaparan, serta buta huruf. Sedangkan didalam perkuliahan bertujuan untuk
membantu para mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai sejumlah
pertanyaan kritis yang berkenaan dengan perekonomian dinegara-negara.
Untuk para pelajar teruslah berjuang dan berkompetisi meraih prestasi baik di dalam
maupun di luar sekolah. Terus berkompetisi dengan sportif dan tetap menjaga
kekompakan. Banyak membaca agar menambah pengetahuan untuk maju.