Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
Imay Agustiani
Irah Rahmawati
Desi Rahayu
M. Fahrul

XII IPS 1
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG
Jl. Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka 45464
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-

Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa

penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan

dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan

makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya makalah ini dapat

bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Amin.

Bantarujeg, Desember 2017

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3

C. Tujuan ................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4

A. Sistem Pemerintahan .......................................................................................... 4

B. Parlemen ............................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8

B. Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, nama resmi:

日本国 Nipponkoku/Nihonkoku ) adalah sebuah negara kepulauan di Asia

Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang,

dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina,Korea, dan Rusia. Pulau-pulau

paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa

kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan

Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.

Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan

suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido,

Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan

Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang

bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi.

Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung

berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-

10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu

kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah

sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya.

1
Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih

dari 30 juta orang.

Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada

abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak

terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan

masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun,

pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri.

Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki

konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.

Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk

domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam

urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah

anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki

kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen

seperti AEGIS serta skuat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar

negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat

ke-6 negara pengimpor terbesardi dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang

memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan

Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB.

Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi,

permesinan, dan robotika.

2
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah bagaimana

bentuk sistem pemerintahan Negara Jepang?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk

mendeskripsikan bentuk pemerintahan Negara Jepang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pemerintahan

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar

Jimmu pada abad ke-7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling

disegani di wilayah Asia karena memiliki tekhnologi yang jauh lebih maju

dibandng dengan negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat 47 pemerintah

daerah tingkat prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300

pemerintah daerah pada tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut

dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.

Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki

konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai

sistem pemerintahan, Jepang menjalankan sistem pemerintahan parlementer,

sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris dan Kanada. Sejak tahun 1947 di

Jepang mulai berlaku sebuah konstitusi atau Udang-Undang Dasar yang

didasarkan pada tiga prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak

asasi manusia, dan penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan

tentang tiga kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :

1. Badan Legislatif

Biasa disebut Diet atau parlemen

4
2. Badan Eksekutif

Terdiri dari anggota cabinet

3. Badan Yudikatif

Berfungsi sebagai pengadilan hokum

Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun

demikian, fungsi Kaisar sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial

belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar

sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar Jepang hanya bertindak

sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan

diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana

menteri.

Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi

sebagai pembuat undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah

dengan 480 anggota dan Majelis Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet

akan memilih Perdana Menteri dari kalangan mereka sendiri. Kemudian Perdana

Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan bertugas dibawah

kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya akan

bertanggung-jawab kepada Diet.

Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta

pengadilan-pengadilan yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan

yang mengurusi masalah hukum terdiri dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan

Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan, seperti pelanggaran lalu

5
lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung dan 14

hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh

cabinet.

B. Parlemen

Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat

membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial,

kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusisebagai "simbol negara dan

pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri

Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya

berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala

negara dalam urusan diplomatik.

Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti

sistem Inggris. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.

Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota majelis rendah

dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis

rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang

memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat. Warga negara

Jepang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.

Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri.

Perdana Menteri adalah salah seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di

Majelis Rendah. Partai Demokrat Liberal(LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955,

6
kecuali pada tahun 1993. Pada tahun itu terbentuk pemerintahan koalisi yang

hanya berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi terbesar di Jepang

adalah Partai Demokratik Jepang.

Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri

diangkat melalui pemilihan di antara anggota Parlemen. Bila Majelis Rendah dan

Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana menteri, maka calon dari

Majelis Rendah yang diutamakan. Pada praktiknya, perdana menteri berasal dari

partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet diangkat oleh Perdana

Menteri. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputusan

Parlemen Jepang, dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri

kabinet. Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota

Majelis Rendah untuk bertahan sebagai Perdana Menteri.

Kaisar ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito mangkat pada 7

Januari 1989. Upacara kenaikan tahta Kaisar Akihito dilangsungkan pada 12

November 1990. Putra Mahkota Naruhito, menikah dengan Putri

Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan dikaruniai anak

perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota Naruhito

bernama Pangeran Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang juga

berasal dari rakyat biasa. Pangeran Akishino memiliki dua anak perempuan

(Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bentuk negara Jepang adalah monarki konstitusional sementara Sistem

pemerintahan Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, dimana kepala

negara di pimpin oleh Kaisar dan kepala pemerintahan di pimpin perdana

menteri. Setiap lembaga yang ada di jepang mempunyai hubungan timbal balik.

B. Saran

Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat

bagi kita semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan

yang buruk datangnya dari kami. Dan kami sadar bahwa makalah kami ini jauh

dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami

harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan

makalah-makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

www.id.emb.japan.go.jp/expljp._13html

http://www.wikipedia.com

http://www.carapedia.com

Anda mungkin juga menyukai