Anda di halaman 1dari 8

Ujian Akhir Semester

Pentingnya Pendidikan Agama islam Di Perguruan Tinggi

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Dosen: Hendrawanto, M.Pd, M.A.

Disusun Oleh:

Maulida Swara Mahardika

1701617086

Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta

2017
A.Pendahuluan
Agama sejatinya adalah pedoman tiap tiap manusia di muka bumi ini agar mengetahui hal
hal batiniah antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan sesama manusia, dan manusia
dengan lingkungan hidupnya. Serta agama juga pacuan untuk menebar kebaikan di muka bumi
ini menghindari kejahatan dimuka bumi.

Agama dijarkan harus sejak dini sehingga anak anak maupun remaja tidak lepas dari koridor
koridor agama khususnya islam. Dan tdak terbawa arus nya pergaulan bebas. Maka dari itu
sangat penting jika pendidikan agama islam dimulai sejak TK SD SMP SMA bahkan saat
diperguruan tinggi sekalipun. Sehingga merupakan sesuatu hal yang wajib diajarkan kepada
mahasiswa sekalipun agar tidak lupa dengan penciptanya sekalipun ia sudah menginjakan
pendidikan ke ranah perguruan tinggi

Dalam Al-Quran dan hadis banyak dijelaskan perihal pentingnya melakukan aktivitas yang
benar dan sekaligus memberi manfaat bagi semua pihak (pengabdian) dalam kehidupan.

Di antaranya dapat dilihat dalam Q.S.5: 2, yang artinya:


     “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.  (Depag. R.I,1984:157)
Ayat tersebut member motivasi tentang kepedulian terhadap sesama dalam hal kebaikan dan
taqwa. Rasul SAW juga menyatakan bahwa manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang
lain dan memiliki kepekaan sosial. Rasul SAW bersabda yang terjemahanya sebagai berikut:

     “Sebaik-baik manusia adalah orang yang dapat member manfaat bagi orang lain”. (H.R.
Bukhari)

     “Kasih sayang sesama mukmin seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasa sakit,
maka anggota tubuh yang lain ikut merasakanya dengan tidak dapat idur dan merasakan
demam”. (H.R: Bukhari)

Hadist diatas juga menjelaskan tentang peran manusia sebagai makhluk sosial dan
sekaligus menyatakan bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lainnya. Kemampuan
memberikan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain merupakan suatu bentuk  prestasi yang
bernilai tinggi di hadapan Allah SWT. Uraian di atas memperkuat keyakinan betapa besarnya
motivasi yang diberikan islam tentang Tridharma perguruan tinggi itu bahagian yang tak
terpisahkan dari ajaran islam perguruan tinggi mampu menghasilkan mahasiswa yang berakhlak
mulia. Dan merupakan kaitan pentingnya Pendidikan agama islam di perguruan tinggi.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kedudukan pendidikan agama Islam di perguruan tinggi ?
2. Bagaimana pandangan mahasiswa tentang pendidikan agama Islam di perguruan tinggi ?
3. Apa keuntungan dan fungsi adanya pendidikan agama Islam diperguruan tinggi
4. Peran PAI dalam Menunjang tercapainya Tridharma Perguruan Tinggi

C.PEMBAHASAN

Dari rumusan masalah diatas sangat berkaitan. Pasti mahasiswa bertanya tanya
bagaimana kedudukan Pendidikan agama islam di perguruan tinggi, dan dari penjelasan
kedudukan pendidikan agama islam di perguruan tinggi pastinya mahasiwa memiliki pandangan
atau argumen argumennya sendiri. Kaitan selanjutnya mahasiswa dapat mengaplikasi kan nya
dalam kehidupan sehari-hari dimana dalam diri mahasiswa itu sendiri mendapatkan fungsi dan
keuntungan dalam menempuh pendidikan baik akademik maupun non akademik. Serta kaitannya
dengan Tridharma Perguruan Tinggi.

Kedudukan pendidikan Agama islam di pergutuan tinggi adalah suatu hal yang sangat
penting dan wajib sebagai mata kuliah yang tergabung dalam kelompok Mata Kuliah Umum
(MKU). Kelompok mata kuliah ini berfungsi memberikan pembinaan dasar kepribadian
mahasiswa sebagai manusia, memberikan pembinaan ospek rohani atau mental spiritual
mahasiswa sehingga diharapkan seorang lulusan perguruan tinggi akan menjadi seorang anggota
masyarakat yang bertanggung jawab terutama di dalam mempergunakan ilmunya atas dasar
keyakinannya sebagai suatu kebenaran yang dibuktikan dengan akal dan rasa; dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari baik sikap maupun karya sebagai pancaran iman, dan ketaqwaan.

Tujuan lainnya adalah mata kuliah ini sesuai dengan dasar dan tujuan bangsa ini yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dimana bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila yaitu
“Ketuhanan yang maha Esa” dimana ini berarti mata kuliah pendidikan agama islam di
perguruan tinggi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa serta
berakhlakul karimah serta berprikebadian disiplin kerja keras serta bertanggung jawab atas
segala yang ia lakukan dimuka bumi ini terhadap dirinya bangsanya dan agamanya

Karena pentingnya arti dan fungsi pendidikan agama di pendidikan tinggi, pemerintah
mengambil langkah strategis dalam merumuskan dan memasukkan pendidikan agama pada
kebijakan negara di bidang pendidikan. Sesuai dengan amanat UUD 1945 bahwa pendidikan
nasional yang berakar pada kebudayan bangsa Indonesia  dan berdasarkan pancasila dan undang
undangan dasar 1945, diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat
bangsa sejalan dengan itu dalam undang – undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional Bab 1 PASAL 1 AYAT 2 ,yaitu pendidikan nasional aalah pendidikan yang
berdasarkan pancasila  dan undang- undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang
berharkat pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan
perubahan zaman.

Adapun berdasarkan landasan hukum pendidikan Agama islam sebagai mata kuliah di
perguruan tinggi negeri adalah

KEMENDIKNAS No 232 tahun 2000 pada bab IV pasal 7 disebutkan sebagai berikut:
a. kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri
atas kurikulum inti dan kurikulum institusional.

b. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup
dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara
nasional.

c. Kurikulum inti terdiri atas kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian,


 
kelompok mata kuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk pencirian ilmu
pengetahuan dan keterampilan, keahlian berkarya, dan cara berkehidupan
bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
penyelesaian suatu program studi.

d. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang


 
merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari
kelompok ilmu dari kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan
kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kesimpulannya dalam KEPMENDIKNAS No.232/U/2000: Ayat 2 menjelaskan bahwa
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok kajian dan pelajaran
untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian yang mantap, dan
mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

e. Kemudian dalam keputusan Direktur Jendral PTU No.43/DIKTI/Kep/2006 bahwa


kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib dimasukkan dalam
kurikulum setiap program studi di PTU terdiri atas 3 mata kuliah yakni Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia yang masing-masing
kapasitas 3 SKS. Mata kuliah PAI dalam kurikulum PTU wajib diambil oleh Mahasiswa
yang beragama islam dalam menyelesaikan studinya di PTU baik tingkat diploma
maupun sarjana.

f. Dalam Undang-undang No. 20 Thun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa kurikulum


pendidikan mulai dari lembaga pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, wajib
memuat pendidikan agama. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa
penyelenggaraan perkuliahan PAI di PTU mempunyai dasar yang kuat dalam rangka
membina insan yang islami dengan menjalankan ajaran Islam dalam berbagai kehidupan
secara kaffah  (menyeluruh) dan menjadi warga Negara yang baik.
Dari pemaparan diatas mengenai kedudukan PAI sudahlah kuat karena sudah dilampirkan
sumber sumber hukum yang autentik sehingga memang sudah menjadi suatu kewajiban yang
penting dalam perguruan tinggi negeri untuk mempelajari PendidikanAgama Islam untuk
mahasiwa di Perguruan Tinggi

Lalu bagaimana pandangan mahasiswa mengenai pendidikan agama islam di perguruan


tinggi. Sesuai dengan pemaparan diatas pastinya mahasiswa sendiri sangat setuju dan merupakan
ilmu yang wajib didapatkan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan setiap individu ketika
ia melaju dalam tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu lingkungan kampus.

Selain itu Pendidikan Agama Islam merupakan pengetahuan dasar yang menunjang
disiplin ilmu tertentu. Hal ini akan menjadi lebih jelas apabila dikaitkan dengan silabus
pendidikan agama yang membentuk komponen Islam untuk Disiplin Ilmu (IDI). Pada rumpun
dasar, materi Pendidikan Agama Islam diperkenalkan sebagai suatu sistem Islam, yang meliputi :
Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. Selanjutnya, pada rumpun pengembangan, sistem Islam yang
sudah diperkenalkan itu dikembangkan dan dirinci dalam komponen-komponen.Kemudian pada
rumpun IDI, mahasiswa diperkenalkan kepada kaidah-kaidah agama, yaitu Al-Qur’an dan As-
Sunnah yang ada hubungannya dengan prinsip teori metode suatu disiplin ilmu, baik sosial
budaya, ilmu pengetahuan alam maupun humaniora

  Pada zaman sekarang ini,dimana peran agama dalam kehidupan sehari hari mulai
memudar.Orang-orang lebih mementingkan masalah dunia dibandingkan masalah akhirat,oleh
karena itu peran pendidikan agama maupun kesadaran diri penting dalam segala aspek
kehidupan,termasuk kehidupan mahasiswa yg notabene sangat sibuk dan padat peran agama
sangat penting dalam segala aspek.Ilmu,manajemen waktu,pengaturan jadwal,dan ibadah. Hal ini
sangat berkaitan dengan sudut pandang mahasiswa dimana mahasiswa sendiri mendapatkan ilmu
baru serta mendapatkan ilmu ilmu penting dalam ilmu manajemen waktu dalam kehidupannya.

Lalu apa fungsi adanya pendidikan tinggi dan keuntungannya untuk mahasiswa sendiri
adalah dimana agama sebagai pranata sosial berperan sangat penting dalam mempengaruhi
perilaku para mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Peranan penting agama dan nilai-nilai
agama ini antara lain terlihat dalam mata kuliah Pendidikan Agama. Mata kuliah ini merupakan
pendamping yang penting bagi mahasiswa agar bertumbuh dan kokoh dalam moral dan karakter
agamawinya sehingga ia dapat berkembang menjadi cendekiawan yang tinggi moralnya dan
benar serta baik perilakunya. Perilaku kehidupan beragama di Indonesia masih kuat dibayang-
bayangi tradisi dan keberagamaan belum mempunyai kekuatan untuk mengoreksi naik turunnya
moral dalam kehidupan sosial.

Fungsi lain bagi mahasiswa adalah memberikan pengetahuan dan wawasan tentang hakekat
manusia, hakekat agama sesuai dengan ajaran islam, dan sumber sumber islam sehingga
mahasiswa tidak keluar dari koridor koridor keislaman dalam bertindak di kehidupan sehari-hari.
Selain itu pendidikan agama islam di perguruan tinggi memberikan dasar-dasar pemahaman
ekonomi, politik kebudayaan islam yang sesuai dengan kaidah kaidah dalam Al-Qur’an dan
hadist dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari.

Pendidikan agama islam juga bisa menjadi pedoman tiap tiap mahasiswa agar menguasai
ajaran ajaran islam serta sebagai landasan berpikir dan berperilaku dalam ilmu yang ia kuasai.
Juga mengembangkan serta mengajak orang lain dalam berlomba lomba kebaikan sehingga
fungsi ini sangat berpengaruh besar dalam perkembangan islam.

Peran PAI dalam menunjang tercapainya Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai
berikut:

Tridharma perguruan tinggi terdiri atas; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Selanjutnya dijelaskan secara berurut sebagai berikut:

a) Pendidikan dan pengajaran

Banyak ayat Al-Qur’an yang memberian motivasi untuk melaksanakan pendidikan dan
pengajaran antara lain dapat dilihat dalam Q.S.31: 13-19, Q.S.58: 11, Q.S.39: 9, Q.S.96: 1-5 dan
Q.S.22: 46. Salah satu terjemahan ayat tersebut yakni Q.S.58: 11 yang artinya:
“hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: ‘berlapang-lapanglah dalam majlis’,
maka lapangkanlah niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Depag. R.I,1984:910)

     Usaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan melalui pendidikan dan pembelajaran,
dalam upaya memberdayakan dan mengembangkan berbagai potensi (fitrah) yang dimiliki oleh
setiap manusia. Salah atau benar pengembangan fitrah manusia akan berdampak terhadap
berbagai kecerdasan yang dimiliki. Sesuai dengan sabda Rasul  SAW yang artinya:
“setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah (pendidiknya) yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

     Fitrah anak harus diisi dengan nilai-nilai islami. Pengisian nilai-nilai islami yang dimaksud
adalah dengan cara menuntut ilmu pengetahuan. Karena pentingnya upaya pengembangan fitrah
dengan ilmu maka menuntut ilmu menjadi kewajiban utama dalam syariat islam. Sesuai dengan
Sabda Rasul SAW yang artinya:
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban seluruh umat islam, baik yang laki-laki maupun
perempuan”.(H.R. Ibnu Madjah)

b) Penelitian

Banyak ayat Al-Quran dan hadis yang menjelaskan tentang pentingnya penelitian dan
menganjurkan manusia untuk melakukanya. Ayat yang menjelasan tentang keberadaan makhluk
yang dapat dijadikan objek penelitian adalah Q.S.24: 45 yang terjemahanya sebagai berikut:
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewn dari air, maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang
lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang di kehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Depag. R.I, 1984: 552)

     Ayat tersebut menggugah pemikiran untuk memperhatikan secara seksama makhluk ciptaan
Allah yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semua keadaan makhluk itu merupakan objek
penelitian yang bermuara kepada nilai-nilai aqidah dalam memahami kekuasaan Allah . Rasul
SAW juga memberikan motivasi untuk memahami berbagai obyek penelitian:
“Kamu lebih tahu dengan urusan duniamu”.

c) Pengabdian kepada masyarakat

Dalam Al-Quran dan hadis banyak dijelaskan perihal pentingnya melakukan aktivitas yang
benar dan sekaligus memberi manfaat bagi semua pihak (pengabdian) dalam kehidupan.

Di antaranya dapat dilihat dalam Q.S.5: 2, yang artinya:


     “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.  (Depag. R.I,1984:157)

Ayat tersebut member motivasi tentang kepedulian terhadap sesama dalam hal kebaikan dan
taqwa. Rasul SAW juga menyatakan bahwa manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang
lain dan memiliki kepekaan sosial. Rasul SAW bersabda yang terjemahanya sebagai berikut:

     “Sebaik-baik manusia adalah orang yang dapat member manfaat bagi orang lain”. (H.R.
Bukhari)

     “Kasih sayang sesama mukmin seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasa sakit,
maka anggota tubuh yang lain ikut merasakanya dengan tidak dapat idur dan merasakan
demam”. (H.R: Bukhari).

Hadist diatas juga menjelaskan tentang peran manusia sebagai makhluk sosial dan
sekaligus menyatakan bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lainnya. Kemampuan
memberikan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain merupakan suatu bentuk  prestasi yang
bernilai tinggi di hadapan Allah SWT. Uraian di atas memperkuat keyakinan betapa besarnya
motivasi yang diberikan islam tentang Tridharma perguruan tinggi itu bahagian yang tak
terpisahkan dari ajaran islam. perguruan tinggi, mampu menghasilkan mahasiswa yang berakhlak
mulia.
DAFTAR PUSTAKA
http://banjirembun.blogspot.co.id/2012/12/tujuan-pendidikan-agama-islam-di.html

http://pentingnyaagamaislamdalamkehidupanmahasiswa.blogdetik.com/2016/07/29/pentingnya-
agama-islam-dalam-kehidupan-mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai