Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DASAR-DASAR LOGIKA

DISUSUN OLEH :

AGLECIUS MICHAEL TULUNG ( E071171507 )


ADHISTY PRIHANTINI ( E071171010 )
ANDI MAGHFIRA JUNIAR ( E071171314 )
DESY RAMADHIYANTI ( E071171512)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
Dafatar isi :

BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 2


1.1 Latar Belakang. ........................................................................................................................ 2
Defenisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.......................................................................... 2
Defenisi menurut Wikipedia. .......................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah. .................................................................................................................. 2
BAB II: PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 3
Positif, Negatif dan Privatif ............................................................................................................. 3
Universal, Particular, Singular, Dan Kolektif ................................................................................... 3
Kongkret dan Abstrak...................................................................................................................... 4
Bermakna dan Tidak Bermakna ...................................................................................................... 4
Mutlak dan Relatif........................................................................................................................... 4
Univok , Equivok dan Analog........................................................................................................... 4
Perbedaan kata berdasarkan luasnya ............................................................................................. 5
Kata Sebagai Predikat ..................................................................................................................... 5
Konotasi dan Denotasi serta Batasan-batasannya ......................................................................... 6
BAB III: PENUTUP .................................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka:........................................................................................................................................ 8
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Istilah "kata" tidak sulit untuk didefinisikan. Di dalam makalah ini kami mencoba untuk
menjelaskan konsep yang menyajikan definisi dari 2 sumber yang berbeda, definisi yang kami kutip
dari KBBI dan wikipedia.

Defenisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:

1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan
realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
2. konversasi bahasa
3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau
beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)

Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah
kamus.Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kath dalam bahasa
Sanskerta.Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau
gabungan morfem.

Defenisi menurut Wikipedia.

Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari
satu atau lebih morfem.Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa
afiks.Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

1.2 Rumusan Masalah.


a. Apakah yang dimaksud kata?
b. Apakah pembagian kata ?
c. Bagaimana Kata Sebagai Predikat itu?
d. Apakah Konotasi dan Denotasi serta Batasan-batasannya?
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kata.

Contoh gambar satu halaman kamus atau daftar kata-kata.

Kata-kata mempunyai beberapa pengertian yaitu:

1. Positif, Negatif dan Privatif

Sesuatu kata mempunyai pengertian positif apabila mengandung penegasan adanya


sesuatu, seperti; gemuk (adanya daging). Sesuatu kata mempunyai pengertian negatif apabila
diawali dengan salah satu dari: tidak, tak, non atau bukan seperti: tidak gemuk, tak gemuk, Dan
bukan gemuk. suatu kata mempunyai pengertian privatif apabila mengadung makna tidak adanya
sesuatu, seperti kurus (tidak ada daging).

2. Universal, Particular, Singular, Dan Kolektif

Sesuatu kata mempunyai pengertian universal apabila ia mengikat keseluruhan bawahannya


tanpa kecuali; rumah , kursi, hewan, tumbuhan, manusia dan sebagainya. Yang dimaksud adalah
keseluruhan rumah tanpa kecuali; rumah kita, rumah tetangga kita, rumah teman kita; rumah
kayu, rumah batu, rumah yang dekat, rumah yang jauh, pokoknya semua yang wujud disebut
dengan rumah.

Suatu kata yang mempunyai pengertian pertikular apabila ia mengikat bawahan yang banyak
tetapi tidak mencakup keseluruhan anggota yang diikatnya. Kata manusia adalah universal.Tetapi
apabila sudah di batasi, betapapun banyaknya anggota yang diikat, maka mempunyai pengertian
partikular seperti sebagaian manusia, sebagian besar manusia.
Jika pada kata universal anggota yang diikatnya adalah banyak tidak terbatas, maka pada
kata singular adalah sebaliknya.Anggota yang menjadi bawahan kata singular adalah satu. Kata
yang mempunyai pengertian singular dapat dibedakan menjadi:

A. Nama unik yaitu nama yang memberi identitas berikut keterangan atau penjelasan suatu
objek.
B. Nama diri yaitu nama yang diberikan kepada orang atau barang untuk tujuan identifikasi.

Suatu kata mempunyai pengertian kolektif apabila ia mengikat sejumlah barang yang
mempunyai persamaan fungsi yang membentuk suatu kesatuan. Seperti: regu, tim, kesebelasan,
panitia, dewan.

3. Kongkret dan Abstrak

Suatu kata mempunyai pengertian kongkret apabila ia menunjuk suatu benda, orang atau
apa saja yang mempunyai eksistensi tertentu seperti: buku, kursi, rumah, kuda, Hasan. Suatu kata
mempunyai pengertian abstrak apabila ia menunjuk kepada sifat, keadaan, kegiatan yang dilepas
dari obyek tertentu, seperti: kesehatan, kebodohan, kekayaan, kepandaian.

4. Bermakna dan Tidak Bermakna

Jika kita selediki, setiap kata universal, selalu mempunyai dua macam pengertian yaitu
bermakna dan tidak bermakna. Setiap kata yang mempunyai konotasi dan denotasi disebu
bermakna atau konotatif. Kebanyakan kata masuk kelompok ini. Sebagian lain adalah kata yang
tidak memiliki denotasi atau tidak bermakna, yakni tidak mempunyai cakupan .

Contohnya kata yang bermakna seperti kata hewan mengapa? Karna tidak semua benda
yang ada dapat kita tujukan menjadi artian hewan. Begitupun sebaliknya kata yang tidak
bermakna.

5. Mutlak dan Relatif

Suatu kata adalah mutlak apabila ia dapat dipahami dengan sendirinya tanpa membutuhkan
hubungan dengan benda lain. Ia mempunyai pengertian relatif apabila tidak dapat dipahami
dengan sendirinya, tetapi harus selalu ada hubungannya dengan benda lain.

6. Univok , Equivok dan Analog

Univok adalah kata yang mempunyai satu makna yang jelas.


Equivok adalah kata yang mengandung makna lebih dari satu.
Analog adalah kata yang dalam pemakainnya mempunyai makna yang berbeda dengan
makna aslinya tetapi masih mempunyai persamaan juga.

Perbedaan kata berdasarkan luasnya:

a. Substansi, suatu zat dasar yang dimiliki oleh suatu yang dapat berdiri sendiri;
manusia, singa, gajah, pohon, bunga adalah semua pengertian yang dinyatakan
secara gramatikal.
b. Kuantitas, jumlah atas sekian banyak diri atau pun satu diri yang memiliki besaran
atau ukuran/memiliki nilai dan satuan; besar, kecil, panjang, lebar, dalam, luar dan
sejenisnya.
c. Kualitas, sifat perwujudan sebagai ciri atau tanda pengenal; putih, panas, dingin,
bagus, baik, hitam, jelek dan sejenisnya.
d. Relation (hubungan), hubungan dengan berbagai hal lain; mirip, sama, majikan,
hamba, guru, murid, dan sejenisnya.
e. Aksi (tindakan), tindakan yang mempengaruhi dalam perbuatan; membangun,
mengajar, melahirkan, dan sejenisnya.
f. Passi, kesan yang dipengaruhi dari perbuatan; dibangun, diajar, dilahirkan,
dinasehati, diberitahu dan sejenisnya.
g. Ruang, tempat yang menyertai di mana sesuatu itu ada; di sini, di situ, di rumah, di
kamar, di kampus dan sejenisnya.
h. Waktu, tempo yang menyertai kapan sesuatu itu ada; sekarang, kemarin, besok,
bulan depan, minggu ini dan sebagainya.
i. Posisi, kedudukan sesuatau itu berada dalam suatu tempat; duduk, berdiri, berlutut,
jongkok, terlentang dan sebagainya.
j. Keadaan, kepunyaan khusus yang menyertai kedudukan; bersenjata, berpakaian,
berseragam, berpangkat, berduit dan sebagainya.

2.2 Fungsi Kata.

Kata Sebagai Predikat

Kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai subyek atau predikat disebut term. Sebagai
predikat, term dapat dibedakan menjadi:
1. Genus
2. Differentia
3. Spesia
4. Propia
5. Accedentia

Genus adalah term yang mempunyai bawahan banyak dan berbeda, tapi kesemuanya
mempunyai sifat sama yang mengikat keseluruhan bawahan yang berbeda-bedaitu. Dengan kata
lain genus adalah term yang menyatakan hakikat sesuatu barang tetapi sebagian saja, belum
melukiskan hakikatnya yang sempurna. Kerbau, kuda, gajah, kera, burung, manusia adalah
berbeda, tetapi kesemuanya mempunyai sifat persamaan yang tak bisa dilepaskan dari masing-
masing nama itu yaitu sifat kebinatangan. Jadi binatang adalah jenis. Term binatang belum
memberikan secara sempurna tentang suatu kata, seperti: manusia adalah binatang; ia telah
menyebut hakikat manusia tetapi belum seluruhnya.

Spesia adalah term yang menunjukkan hakikat yang berlainan tetapi sama-sama terikat
dalam satu jenis.Manusia, kuda, lembu, kerbau, adalah spesia. Differentia adalah term yang
membedakan satu hakikat dengan hakikat lain yang sama-sama terikat dalam satu jenis. Propria
adalah term yang menyatakan sifat hakikat dari suatu spesia sebagai akibat dari sifat pembeda
yang dimilikinya.Accidentia adalah term yang menunjukkan sifat yang tidak harus dimiliki oleh satu
spesia.

2.3 Makna Kata.

Konotasi dan Denotasi serta Batasan-batasannya

1. Batas konotasi

Dalam Logika ada sebuah batasan yang sangat terkenal tentang manusia yakni binatang
berfikir. Mengapa pengertian manusia begitu sederhana?

Seperti kita ketahui, sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu subyek, inilah yang membentuk
pengertian subyek itu. Apakah pengertian suatu subyek harus menyebut semua sifat yang dimiliki,
jenis, differentia, propria, dan accidentianya? Tidak, pengertian suatu subyek cukup dengan
menyebut sekedar sifat yang menunjukkan pengertiannya. Jadi kita tidak usah menyebut propria
serta accidentianya, tetapi cukup jenis kita telah dapat mengetahui golongan mana subyek
tersebut di masukkan. Dengan sifat pembeda kita dapat membedakan subyek tersebut dengan
subyek lain yang terikat dalam golongan itu. Maka pengertian manusia cukup dengan binatang
yang berfikir karenia inilah sifat yang terpenting. Kita tidak perlu menyebut sifat lain yang dimiliki
manusia, seperti; berjual-beli, kawin, membuat lembaga, membuat pemerintahan, juga sifat
seperti; kaya, gemuk, kurus, kriting dan sebgainya.

2. Batas denotasi

Kesulitan kita dalam membicarakan denotasi adalah yang menjadi kesatuannya: jenis,
spesia, keadaan khusus individunya? Misalnya term buku, apakah denotasinya? Sekedar yang
disebut buku, buku cetak atau buku tentang subyek tertentu, apa pula denotasinya manusia?
Kelompok berdasarkan warna kulit tempat tinggal atau individunya. Logika menetapkan batas
konotasi adalah spesia yakni jenis yang dihadirkan sifat pembedanya. Karena keduanya
menggunakan spesia sebagai batas, maka antar konotasi dan denotasi terjadi perbandingan
terbalik, yakni semakin bertambah pengertian yang membentuk konotasi, semakin kuranglah
kesatuan yang dicakup denotasi dan sebaliknya. Semakin kurang pengertian yang membentuk
denotasi semaki luaslah pengertian yang membentuk konotasi, semakin luaslah kesatuan yang
dicakup denotasi.

Secara singkat makna konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak sebenarnya pada kata
atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna konotasi sering disebut juga dengan istilah makna
kias. Lebih lanjut, makna konotasi dapat dijabarkan sebagai makna yang diberikan pada kata atau
kelompok kata sebagai perbandingan agar apa yang dimaksudkan menjadi jelas dan menarik.
Sedangkan makna denotasi adalah makna sebenarnya yang terdapat pada kata tersebut.Atau
secara singkat makna denotasi diartikan sebagai makna sebenarnya.
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
kata merupakan suatu gabungan morferm yang memiliki arti tertentu, kata juga menjadi
simbol ungkapan yang dapat dibedakan melalui 6 pengertian berbeda. yaitu :

1. melalui pengertian positif,negatif,dan privatif.


2. melalui pengertian universal,particular, singular,dan kolektif.
3. melalui pengertian kongkret dan abstrak.
4. Melalui pengertian bermakna dan tidak bermakna.
5. melalui pengertian mutlak dan relatif.
6. melalui pengertian univok, equivok, dan analog.

Kata juga dapat disebut menjadi term apabila kata tersebut berfungsi sebagai subyek
atau predikat. Term itu sendiri dapat dibedakan dari beberapa jenis yaitu pertama, term
genus yang berarti term yang meiliki banyak bawahan berbeda tapi sifatnya mengikat.
Kedua, term spesia. Term ini menunjukkan hakikat yang berbeda tetapi terikat pada satu
jenis. Ketiga term differentia, yaitu term yang membedakan satu sama lain tetspi sifatnya
tetap terikat dan satu jenis. Keempat term propria adalah term yang muncul karena
adanya akibat dari term spesia. Yang terkahir adalah term accidentia yaitu
termmenunjukkan sifat yang tidak harus dimiliki oleh satu spesia.

Secara singkatnya makna konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak sebenarnya pada
kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna konotasi sering disebut juga dengan istilah
makna kias. Sedangkan makna denotasi memiliki arti sebenarnya yang ada pada suatu kata.

Daftar Pustaka:
Soekadijio. 1994. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kata

https://kbbi.web.id/kata

http://katalogika.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai