Anda di halaman 1dari 14

M A K A LA H

MENJELASKAN DAN MENGANALISA ARTI FUNGSI DAN


PERANAN INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT
SERTA KOHERENSINYA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : RUDI SETIAWAN


NIM : 1601031005

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


( STKI P)
PELITA BANGSA
BINJAI
TAHUN 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
2.1. INDIVIDU.......................................................................................... 2
a. Definisi........................................................................................... 2
b. Fungsi Individu.............................................................................. 2
c. Peranan Individu............................................................................ 3
2.2. KELUARGA...................................................................................... 4
a. Definisi Keluarga........................................................................... 4
b. Fungsi Keluarga............................................................................. 5
c. Peranan Keluarga........................................................................... 6
2.3. MASYARAKAT................................................................................. 7
a. Definisi Masyarakat Menurut Beberapa Ahli................................ 7
b. Fungsi Masyarakat......................................................................... 8
c. Peranan Masyarakat....................................................................... 8
2.4. KOHERENSI INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT . . . 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan......................................................................................... 10
3.2. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Makalah : INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT . Mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar Dosen Lukman Ikhwana.
Makalah ini berisikan pembahasan tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat. Di
makalah ini, penulis berusaha semaksimal mungkin dan sangat berharap agar pembaca
mengerti, paham dan menambah informasi tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan Terimakasih kepada semua pihak. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.

Binjai, Oktober 2016

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya
manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah
berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari
Saya, Anda dan Mereka yang memiliki kehendak dan keinginan hidup
bersama.Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk
sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di
dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu
kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
Oleh karena itu begitu menariknya judul yang penulis bahas ini sehingga
penulis mendapat tugas membuat makalah dengan judul Menjelaskan dan
menganalisa arti fungsi dan peranan individu, keluarga, masyarakat serta
koherensinya, semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa definisi, fungsi dan peranan individu?
b. Apa definisi, fungsi dan peranan keluarga?
c. Apa definisi, fungsi dan peranan masyarakat?
d. Bagaimana Koherensi antara individu, keluarga dan masyarakat?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui definisi, fungsi dan peranan individu
b. Untuk mengetahui definisi, fungsi dan peranan keluarga
c. Untuk mengetahui definisi, fungsi dan peranan masyarakat
d. Untuk mengetahui koherensi antara individu, keluarga dan masyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. INDIVIDU
a. Definisi
Kata Individu berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti yang tak
terbagi. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai pengganti
orang seorang atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi
manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat
dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia
perorangan, dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik
dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri.

b. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi yang bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi individu antara
lain:
1. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk homofaber yang mempunyai
kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni
terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi
kenyamanan menjadi hal penting.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seseorang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain.
Pengalaman hidup seseorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional atau
perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah, letih, gembira, iba, kasihan,
benci, cinta, dll. Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan didalam
dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada
2
setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia
memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan,
memuaskan kebutuhan batinnya.

c. Peranan Individu

1. Peranan Individu Terhadap Keluarga

a) Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di


pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses
perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun
rohaninya.
b) Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri,
saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling
mengadakan hubungan sosial di tengah tengah masyarakat
c) Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai
wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama
kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu
menjadi seorang yang berpribadi.
d) Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga
mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu
dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi
hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga
seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu
mengendalikan diri dan melakukan hubungan hubungan sosial di dalam
masyarakat yang cukup majemuk.
e) Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang
memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan
untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat
dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai
tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari
proyeksi tersebut.
f)Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu
konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi

3
jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala
gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya
sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok
atau anggota masyarakat.

2. Peranan Individu Terhadap Masyarakat

a) Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role) dan


kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan
dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedngkan kedudukan
(status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu
mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai
kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan
di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
b) Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan
kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap
organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap
organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini
bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya
sehingga tujuan kelompok dapat tercapai

2.2. KELUARGA
a. Definisi Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia
sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi
keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong,
melindungi, atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari
seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu
rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Setiap individu akan saling berhubungan beberapa individu yang berkumpul
menjadi satu akan membentuk sebuah keluarga, yang merupakan unit/satuan
masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam
masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Keluarga

4
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Beberapa pengertian dari keluarga :
1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

b. Fungsi Keluarga
Adapun fungsi keluarga itu sendiri antara lain dapat dikelompokkan menjadi :
1. Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-
persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Kerena dengan perkawinan akan
terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya

5
terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup melalui
perkawinan.
2. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung
dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
c. Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar
tembok dan lain-lain
3. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu :
a. Kebutuhan makan dan minum (Pangan)
b. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya (Sandang)
c. Kebutuhan tempat tinggal (Papan)
4. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-
ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
5. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-
bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang
dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan
akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa.

c. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
1. Ayah sebagai suami dari isteri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

6
2. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2.3. MASYARAKAT
a. Definisi Masyarakat Menurut Beberapa Ahli
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius
yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu
syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa
ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur
sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
7
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia
baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

b. Fungsi Masyarakat
1. Fungsi pemelihara pola, fungsi ini berkaitan dengan hubungan
antara masyarakat sebagai suatu sistem sosial dengan subsistem kultural.
Fungsi ini mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi masyarakat sambil
menyediakan dasar dalam berperilaku menuju realitas yang tinggi.
2. Fungsi interaksi, fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan
antara unit-unit yang menjadi bagian dari suatu sistem sosial. Khususnya
yang berkaitan dengan kontribusi unit-unit pada organisasi dan fungsinya
unit-unit terhadap keseluruhan sistem.
3. Fungsi untuk tujuan pencapaian tujuan, fungsi ini mengatur
hubungan antar masyarakat sebagai sistem sosial dengan subtansi
kepribadian. Fungsi ini tercermin dalam penyusunan skala prioritas dari
segala tujuan yang hendak dicapai dan menentukan bagaimana suatu sistem
mobilitas sumber daya serta tenaga yang bersedia untuk mencapai tujuan
tersebut.
4. Fungsi adaptasi, menyangkut hubungan antara masyarakat dengan
sistem sosial dengan subsistem organisasi tindakan dengan alam psiko-
organik. Secara umum fungsiini menyangkut hubungan kemampuan
masyarakat menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup.

c. Peranan Masyarakat
1. Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
2. Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain
3. Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan
dan masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga
tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.

8
2.4. KOHERENSI INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak
akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di
mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu
juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan
dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya
adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan
kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan
dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai
anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu
yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang
sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan
masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.
Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim,
Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia
belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan
potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan
potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media
keluarga dan masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan
masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan
masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya,
individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk
perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan
perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika
individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

3.2. Saran
Dalam bermasyarakat ciptakanlah sikap saling tolong menolong dalam hal
kebajikan, agar terciptanya sikap kekeluargaan dan kasih sayang terhadap sesama
manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://adifirmansy4h.blogspot.co.id/2014/11/Tugas3-individu-keluarga-masyarakat.html

http://sujitoblog.com/opini/pengertian-individu.htm

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-
kehidupan-sosial-antar-manusia

http://helmifajriyanto.blogspot.co.id/2014/11/individu-keluarga-dan-masyarakat.html

11

Anda mungkin juga menyukai