Anda di halaman 1dari 5

NILAI-NILAI YANG BERSUMBER DARI PANCASILA

Nilai Kerakyatan

Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan" yang di mana nilai
yang terkandung dalam sila ini adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan
berada ditangan rakyat, setiap rakyat berhak memilih perwakilan mereka, setiap
rakyat memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, dan musyawarah serta
gotong royong merupakan nilai yang terkandung dalam sila keempat.

Pengertian Sila Ke-4 Pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, pada hakikatnya merupakan suatu nilai.
Nilai Pancasila bersumber dari penjabaran norma-norma dalam masyarakat. Segala
sesuatu perilaku masyarakat berakar pada Pancasila. Pada sila ke-4 inilah semua
beraturan baik perilaku, hak, dan kewajiban berasal. Dengan adanya sila ke-4,
maka segala sesuatu mengenai masyarakat dan rakyat Indonesia diatur dan ditata
akar dapat saling bertoleransi dengan baik.

Makna Dari Sila Ke-4 Pancasila

Sila ke-4 merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara
berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara
Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara
Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat di rubah atau ditiadakan.

Nilai Sila ke-4 Pancasila

Nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan:

 Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, berarti


Indonesia menganut demokrasi.
 Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta didorong
oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani.
 Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu
hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat.
 Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui
badan perwakilan rakyat.
 Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa.
 menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
 Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
 Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena
perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia.
 Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu,
kelompok, ras, suku maupun agama.
 Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
 Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang adil
dan beradab.
 Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar
tercapainya tujuan bersama.

Butir-Butir Sila ke-4 dalam Pancasila

 Setiap warga Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama.


 Musyawarah untuk mencapai mufakat.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan.
 Memiliki rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawartan.

Implementasi nilai kerakyatan:

 Mengutamakan kepentingan bersama.


 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk
kepentingan bersama.
 Keputusan musyawarah yang diambil harus dapat dipertanggung jawaban.
Perwujudan nilai kerakyatan dalam pendidikan:

Pendidikan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, karena


memperoleh pendidikan adalah hak mereka, tanpa pandang bulu, tanpa pandang
kasta,tanpa pandang golongan, tanpa pandang agama.

Penyimpangan yang Terjadi pada Sila Ke-4:

1) Banyak warga Negara/masyarakat belum terpenuhi hak dan kewajibannya


didalam hukum.

2) Ketidak transparannya lembaga-lembaga yang ada didalam Negara Indonesia


dalam sistem kelembagaannya yang menyebabkan masyarakat enggan lagi percaya
kepada pemerintah.

3) Banyak para wakil rakyat yang merugikan Negara dan rakyat, yang seharusnya
mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan Negara
Indonesia.

4) Banyak keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai dengan asas


untuk mencapai mufakat,sehingga banyak masyarakat yang merasa dirugikan.

5) Banyak masyarakat yang kurang bisa menghormati adanya peraturan-peraturan


yang dibuat oleh pemerintah.

6) Demonstrasi yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib.

7) Kasus kecurangan terhadap pemilu, yang melihat bukan dari sisi kualitas, tetapi
dari kuantitas.

8) Lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan


bersama atau masyarakat.

9) Menciptakan perilaku KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)

10)Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung di manfaat untuk loyal dan
mendukung kelangsungan kekuasaan presiden.
Sikap-Sikap Positif Dan Kewajiban Sesuai Sila Ke-4:

1. Mencintai Tanah Air (nasionalisme).

2. Menciptakan persatuan dan kesatuan.

3. Ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan.

4. Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.

6. Mengeluarkan pendapat dan tidak boleh memaksakan kehendak orang lain.

7. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia


mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

8. Memperoleh kesejahteraan yang dipimpin oleh perwalian.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa :

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan. Dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang
secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup bernegara. Selain itu, dalam sila ini
juga menjelaskan tentang demokrasi, adanya kebersamaan dalam mengambil
keputusan dan penanganannya, dan kejujuran bersama.

Terdapat nilai-nilai sila keempat antara lain menjunjung tinggi asas musyawarah
sebagai moral kemanusiaan yang adil dan beradab dan mewujudkan dan
mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan social agar tercapainya tujuan
bersama.

Implementasi sila keempat adalah menerapkan nilai-nilai yang terdapat pada sila
keempat antara lain menghargai persamaan derajat yaitu setiap manusia memiliki
persamaan hak dan kewajiban, mengutamakan musyawarah untuk mencapai
mufakat, serta dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah

Sila keempat telah diterapkan di Indonesia, namun masih ada pelanggaran antara
lain demonstrasi yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib, tidak
menerima hasil musyawarah dan kasus kecurangan terhadap pemilu dan masih
banyak pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara dan juga pemerintah yang
tidak sesuai dengan Pancasila sila ke-empat dikarenakan masih ada masyarakat
yang lebih mementingkan kepentingan kelompoknya daripada kepentingan
Negara.

Saran

Sejauh ini pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era globalisasi,
sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus
segera ditangani dengan cara meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila
melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari
setiap warga negara akan pentingnya pengamalan pancasila dan
mempertahankannya.

Anda mungkin juga menyukai