Anda di halaman 1dari 8

D.

Contoh hak asasi sosial budaya yang wajib kita ketahui terutama sebagai masyarakat
Indonesia, sebagai berikut :

1. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Sebelum mengetahui apa saja contoh-contohnya lebih baik mengetahui lebih dahulu dasar
hukum ham supaya kita tahu apa saja dasar-dasar hukum yang mengatur hak asasi manusia.
Contoh hak pertama dari hak asasi sosial budaya adalah hak untuk mengembangkan budaya
yang sesuai dengan bakat dan minat kita. Hal ini merupakan salah satu hak yang dimiliki oleh
masyarakat, masyarakat tidak dilarang untuk mengaplikasikan budaya yang dimiliki negara
tempat mereka tinggal. Dengan bebas masyarakat bisa mengembangkan budaya yang dimiliki
oleh negara mereka berasal dan tinggal sesuai dengan bakat dan minat yang mereka memiliki.
Sehingga pemerintah tak akan membatasi para masyarakatnya untuk mengembangkan budaya
selama itu tidak membuat citra budaya menjadi buruk.

2. Hak mendapatkan pengajaran

Setiap warga negara di dunia memiliki hak untuk menjadi manusia yang cerdas untuk sekarang
maupun di masa depan sehingga bisa membuat negara yang mereka tempati itu semakin maju
dan berkembang lagi. Oleh karena itu pemerintah juga membuat hak sehingga setiap warga
negaranya bisa mendapatkan pengajaran yang baik dan layak dan bisa berperan untuk
memajukan bangsanya. Hak mendapatkan pengajaran ini dapat dimiliki semua orang tanpa
terkecuali dan pandang bulu. Semua orang sejak lahir memiliki jenis hak asasi yaitu sosial
budaya. Sehingga tidak ada warga yang tak bisa menerima pengajaran.

3. Hak memperoleh pendidikan layak

HAM yang ada di dunia merupakan salah satu instrumen penting yang juga bisa membangun
dunia menjadi lebih baik lagi, oleh karena itu dibentuklah lembaga perlindungan ham yang
akan mengatur HAM dan mengawasi dan mengatasi juga jika adanya pelanggaran HAM.
Contoh dari hak sosial budaya yang selanjutnya adalah semua masyarakat di dunia ini tanpa
terkecuali memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak. Mereka berhak masuk ke
semua sekolah yang ada di berbagai negara, memperoleh pendidikan yang layak dan baik untuk
masa depan mereka dan juga untuk kemajuan bangsa dan negara.

4. Hak memilih dan menentukan pendidikan

Pada jaman yang serba modern ini pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting untuk
kehidupan sekarang ini. Tanpa pendidikan maka mungkin dunia tidak akan bisa menjadi maju
oleh karena itu pendidikan adalah aspek nomor 1 yang sangat penting. Oleh karena itu
pemerintah dunia juga membuat sebuah hukum yang bisa melindungi dan menjamin setiap
kesejahteraan masyarakat dunia yaitu adalah hak asasi manusia. Hak asasi manusia memiliki
berbagai macam jenis salah satunya adalah sosial budaya yang dimana semua masyarakat dunia
berhak untuk memilih dan menentukan pendidikan mana yang ingin mereka tempuh selama itu
tidak menyalahi hukum atau aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah. Kita tidak akan dibatasi
harus bereskolah dimana, kita sekarang bebas ingin bersekolah dimana saja dan kapan saja.

5. Memiliki hak untuk berinovasi dan berkreasi

Contoh hak selanjutnya yang masuk ke dalam hak asasi sosial budaya adalah setiap masyarakat
memiliki hak untuk berinovasi dan berkreasi. Hak ini sudah diatur di dalam hak asasi manusia
sehingga tidak akan ada bisa yang melarang sesama warga dalam hal ini selama apa yang
dilakukannya tidaklah menyalahi aturan dan tidak membuat warga lainnya menjadi rugi.
Pemerintah bahkan juga tidak berwenang untuk membatasi apa yang ingin dilakukan oleh
warganya, hak ini adalah hak istimewa karena kita dibebaskan berinovasi dan berkreasi.
Namun jangan sampai menyalahgunakan hak ini karena jika “kreasi dan inovasi” ini bisa saja
merugikan negara jika disalahgunakan. Maka dari itu gunakanlah dengan bijak ya hak ini.

6. Melakukan pengembangan terhadap minat dan bakat

Ternyata HAM juga tidak selalu berjalan dengan lancar, ternyata ada juga pelanggaran hak
asasi manusia ham yang bisa terjadi di sekitar kita. Oleh karena itu sebelumnya kita sebagai
warga dan masyarakat Indonesia yang baik juga wajib untuk mengetahui apa saja pelanggaran
tersebut sehingga kita bisa mengetahui apa saja yang termasuk dalam pelanggaran dan tidak
sampai menerima hukuman. Contoh hak asasi sosial budaya yang keenam adalah setiap
manusia yang ada di muka bumi ini berhak untuk melakukan segala usaha yang terkait dengan
pengembangan terhadap minat dan bakat seseorang. Kita semua berhak memiliki ketertarikan
pada suatu hal dan juga selain itu berhak untuk mengembangkan minat, bakat, dan hobby yang
kita punya asal tidak sampai menyalahi aturan dan merugikan negara ataupun orang lain.
Selama kita menyalurkan dan mengembangkan bakat yang kita miliki dengan baik dan benar
maka kita sudah mewujudkan hak ini dengan sangat baik. Oleh karena itu jangan sampai
melanggar peraturan yang ada ya.

7. Hak mendapatkan penghidupan yang layak

Contoh dari hak yang selanjutnya adalah setiap manusia berhak untuk mendapatkan
penghidupan yang layak. Semua orang tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu di dunia ini berhak
untuk memiliki kehidupan yang layak, pekerjaan yang layak, dan juga berhak untuk
mendapatkan kehidupan yang sejahtera. Semua ini sudah diatur di dalam hukum HAM dan
tidak ada orang yang bisa mengganti ataupun menghapus hukum untuk segala umat di dunia
ini. Kita sebagai warga dunia terutama sebagai warga Indonesia berhak untuk mendapatkan
penghidupan yang layak sebagai seorang manusia. Oleh karena itu tidak ada juga orang yang
berhak merampas hak yang diberikan kepada setiap manusia ini.

8. Hak untuk memperoleh perlindungan atas hak cipta

Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi bahwa setiap manusia memiliki hak dan kesempatan
yang sama yaitu memiliki hak untuk mengembangkan minat dan bakat yang mereka miliki
selain itu kita juga diberi hak istimewa untuk melakukan hal kreatif dan juga inovatif. Sehingga
kita bisa menyalurkan apa yang menjadi ide bagi kita, dan oleh karena itu kita juga dijamin
melalui hak asasi sosial budaya. Yaitu ada hak dimana kita bisa memperoleh perlindungan atas
hak cipta oleh karya yang sudah kita sebarluaskan sehingga apa yang kita ciptakan dan salurkan
itu bisa dilindungi sehingga tidak akan ada orang lain yang menyalahgunakannya dan juga
sehingga tidak dijiplak oleh orang lain. Hak ini merupakan salah satu hak yang bisa melindungi
dan menjamin para pekerja seni sehingga karya mereka tetap aman walaupun mungkin sudah
disebarluaskan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Jadi jika kalian memiliki sebuah karya
yang kalian sebarluaskan maka jangan khawatir jika kalian tidak akan diakui oleh masyarakat
luas karena sudah ada hak asasi sosial budaya yang mengatasi ini. Yaitu akan menjamin hak
cipta atas sebuah karya yang kita buat dan sebarluaskan asal itu orginal dari kita.

9. Hak untuk berkomunikasi

Hak selanjutnya yang bisa didapatkan melalui hak asasi sosial budaya yang selanjutnya adalah
hak untuk berkomunikasi. Hak ini menjamin kita semua untuk berkomunikasi kepada
siapapun, dimanapun, dan bagaimanapun caranya. Kita bisa berkomunikasi bahkan dengan
orang yang ada jauh dari tempat kita sekalipun dengan memanfaatkan teknologi seperti internet
sekarang ini. Tidak ada yang melarang kita untuk berkomunikasi dengan siapapun, selama apa
yang kita komunikasikan dengan orang lain itu tidak menyangkut hal-hal kriminal yang
mungkin membahayakan atau mengancam nyawa orang lain, dan juga membocorkan rahasia
negara kepada pihak negara asing. Hak ini membuat kita bisa menjadi dunia luar dengan sangat
mudah tanpa perlu repot-repot lagi.

10. Hak menolong sesama

Di dunia ini kita tidak hidup sendirian, kita hidup berdampingan dengan orang lain dan tentu
saja setiap manusia selalu membutuhkan pertolongan dari orang lain karena mereka tidak bisa
hidup sendirian di dunia ini. Namun tenang saja, kita bisa membantu orang lain kapan saja,
dimana saja, dan siapapun. Hak asasi sosial budaya yang dibuat untuk menyejahterakan sesama
itu menjamin hak untuk menolong sesama. Sehingga tidak akan ada larangan atau hukuman
jika kita menolong sesama kita. Oleh karena itu sebagai manusia seharusnya kita menolong
sesama supaya tercipta kerukunan di antara masyarakat dunia.

E. Kasus Pelanggaran HAM Sosial-Budaya

1. kasus Ajaran Ahmadiyah di Manislor Kabupaten Kuningan Jawa Barat.


Pada tahun 2002 Pemda Kabupaten Kuningan mengeluarkan SKB tentang pelarangan
ajaran Ahmadiyah di Kabupaten Kuningan. SKB ini, selain ditandatangani oleh Bupati,
juga ditandatangani oleh Kapolres Kuningan, Kepala Kantor Departemen Agama
[DEPAG], Ketua MUI Kuningan, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri, Komandan
Kodim, serta pihak NU dan Muhammadiyah. Munculnya tandatangan Kapolres
Kuningan dalam SKB tahun 2002, telah membawa dampak serius pada kinerja aparat
kepolisian dilapangan, dalam upaya melindungi jamaah Ahmadiyah Manislor dari
serangan kelompok massa intoleran. Polisi menjadi gamang dan seolahkebingungan,
ketika dihadapkan pada massa intolerandan akhirnya tunduk pada tekanan massa,
dengan dalih kalah jumlah dan lain-lain. Sementara itu, penerbitan SKB semakin
melegitimasi massa intoleran, mengingat SKB menjadi semacam “restu” bagi gerakan
mereka membubarkan Ahmadiyah dengan cara kekerasan dan melawan hukum. Massa
intoleran merasa mendapat restu dari negara dan agama, karena ada representasi MUI
dan beberapa ormas keagamaan11.Selanjutnya karena memicu kontroversi, pada tahun
2005, SKB tersebut telah diperbaharuidan hanya ditandatangani oleh Bupati, Kepala
Kejaksaan Negeri,Kepala Kantor Departemen Agamadan Sekretaris Daerah.

Dalam kasus tersebut, sejumlah peristiwa pelanggaran terkait hak atas kebebasan
beragama juga berdampak pada pemenuhan hak ekonomi, sosialdan budaya bagi
kelompok minoritas korban pelanggaran tersebut, semisal: hak atas pendidikan, hak
atas pelayanan publik dan lain-lain. Sebagai contoh, sejumlah calon pengantin yang
kebetulanmemeluk Ahmadiyah di Manis Lor, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa
Barat; terancam tidak dapat melangsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama
[KUA], dengan alasan keyakinan yang dianut dianggap sesat14,sementara 10 orang
murid SD Negeri Sukadana di Cianjur, Jawa Barat, dikeluarkan dari sekolahnya setelah
diketahui memeluk Ahmadiyah.

2. Etnis Muslim Rohingya di Myanmar.


Seperti yang diberitakan di beberapa media, etnis Rohingnya sendiri berasal dari
Myanmar dan beragama muslim. Mereka mengalami penindasan dan juga kekerasan di
negara mereka sendiri namun sepertinya belum ada tanggapan atau bantuan dari
pemerintah untuk menyikapi masalah tersebut. Etnis muslim Rohingnya tinggal di
sebuah negara bagian yang miskin di Myanmar dan akses mereka untuk pekerjaan
sangatlah sulit karena dibatasi. Penduduk asli dari negara bagian tersebut, Rakhine,
menganggap bahwa etnis sebagai pemeluk Islam dari negara lain dan ada kebencian
meluas terhadap Rohingya di Myanmar. Di sisi lain, Rohingnya menganggap bahwa
mereka adalah bagian dari Myanmar dan negara tetangga, Bangladesh, sudah tidak bisa
menampung mereka lagi karena Bangladesh sudah menampung banyak etnis
Rohingnya.
Konflik antara pemerintah dan etnis Rohingnya sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Ada sisi agama namun juga ada ketegangan antar etnis dan juga ekonomi
mengingat bahwa etnis Rohingnya termasuk salah satu etnis yang miskin. Komunitas
Rakhine merasa terdiskriminasi secara budaya, dieksploitasi secara ekonomi dan
terpinggirkan oleh pemerintah pusat yang didominasi oleh etnis Burma.
Dalam situasi ini, etnis Rohingya, oleh orang Rakhine dianggap sebagai pesaing dalam
perebutan sumber daya, sehingga menimbulkan ketegangan di negara bagian itu yang
kemudian memicu konflik dari dua kelompok etnis tersebut.
 Menurut saya, kasus etnis Rohingnya termasuk salah satu kasus pelanggaran HAM
karena konflik ini juga melanggar beberapa hak-hak mereka. Pertama, kebebasan untuk
menganut agama dan kepercayaan. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Mayoritas penduduk
Myanmar beragama Budha jadi kaum etnis Rohingnya disini termasuk kaum minoritas.
Kebanyakan dari penduduk Myanmar menganggap bahwa etnis Rohingnya bukan
bagian dari mereka karena etnis Rohingnya memeluk agama Islam. Hal ini melanggar
UUD 1945 pasal 28E ayat 1.
 Kedua, kasus Rohingnya juga termasuk pelanggaran hak asasi hukum karena sangat
ketara bahwa mereka tidak mendapat perlindungan hukum. Etnis Rohingnya disini
sebagai korban penindasan karena mereka tidak dapat hidup dengan layak, mereka terus
diusir dari desa mereka, bahkan untuk pekerjaan pun dibatasi. Bisa dibilang itu alasan
mengapa mereka termasuk etnis yang miskin. Jika mereka mendapat perlindungan
hukum tentunya konflik ini tidak akan terus berkepanjangan.
 Banyak dari etnis Rohingnya yang memilih untuk pergi/kabur ke negara lain untuk
mendapatkan perlindungan dan hidup yang lebih layak karena mereka tidak
mendapatkan itu semua di negara mereka sendiri. Yang patut disayangkan dari ini
semua ialah, sikap pemerintah Myanmar yang memilih untuk tidak mengakui
Rohingnya sebagai bagian Myanmar dan bersikeras bahwa mereka adalah pendatang
baru dari subkontinen India, sehingga konstitusi negara itu tidak memasukkan mereka
dalam kelompok masyarakat adat yang berhak mendapat kewarganegaraan.
Selain dari pemerintah, tokoh-tokoh penting disana pun sepertinya juga tidak ada niat
sama sekali untuk membantu etnis Rohingnya, salah satunya adalah Sun Suu Kyi selaku
pemimpin de factoMyanmar, beliau memilih untuk tidak melakukan apapun untuk
konflik Rohingnya. Ini melanggar UUD 1945 pasal 28D ayat 4 dimana setiap orang
berhak atas status kewarganegaraan.
 Ketiga, anak-anak etnis Rohingnya tidak mendapatkan pendidikan yang layak atau
bahkan tidak mendapatkan pendidikan sama sekali dan ini melanggar hak asasi sosial
budaya. Dalam kasus ini juga ada pelanggaran hak asasi ekonomi karena rumah mereka
dibakar dan mereka diusir dari rumah mereka dan juga dipaksa untuk tinggal
dipenampungan, bahkan untuk mencari pekerjaanpun dibatasi oleh pemerintah.
ASEAN sendiri sepertinya belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang konflik
Rohingnya.
Mereka tidak diberi kebebasan untuk menyatakan pendapat mereka sehingga mereka
hanya bisa menerima semua perlakuan pemerintah dan tidak dapat melakukan apa-apa.
Hal ini melanggar hak asasi pribadi yaitu menyatakan pendapat sebagaimana ditulis di
UUD 1945 pasal 28 E ayat 3 yang berbunyi 'setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.'
 Etnis Rohingnya membutuhkan tempat untuk mereka tinggal karena negara mereka
sendiri, Myanmar, tidak mau menerima mereka. Maka dari itu beberapa negara seperti
Bangladesh dan Indonesia mau menampung beberapa pengungsi Rohingnya. Memang
sebagian besar pengungsi Rhingnya memilih untuk lari ke Bangladesh namun karena
Bangladesh sudah tidak mau menerima pengungsi lagi (sudah banyak), Indonesia juga
menampung beberapa etnis Rohingnya yang datang ke Indonesia.
3. 2007-2012 Malaysia Klaim Tujuh Budaya Indonesia.
Jakarta (ANTARA News) – Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu
Nuryanti, membentang catatan klaim Malaysia atas kekayaan budaya asli Indonesia
selama ini. Pada rentang 2007-2012, Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya
Indonesia sebagai warisan budaya mereka. “Melihat sejarah klaim itu cukup Panjang,
Selasa. Ini juga pertama kalinya seorang penjabat negara Indonesia menyatakan perihal
klaim budaya oleh Malaysia itu kepada public.
Dia mengurai klaim Malaysia itu bermula pada November 2007 terhadap kesenian
Reog Ponorogo, selanjutnya pada Desember 2008 klaim atas lagu Rasa Sayange dari8
Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada Januari 2009. Tari Pendet yang jelas-jelas
dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata
negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. Selanjutnya
instrument dan ansambel music Angklung pada Maret 2010.
Masih kurang? Pangan kekayaan kita juga diincar Malaysia, itu adalah beras asli
Nunukan, Kalimantan Timur, yaitu beras Adan Krayan. Di Malaysia, beras organic
bergizi tinggi itu dijual dengan merk Bario Rice. Lalau yang terbaru adalah klaim
Malaysia atas tari Tor-Tor tapi hanya mecatat, kita mjnta secara tertulis maksud mereka
mencatat itu dalam kategori apa,”katanya.
Upaya Pemerintah dalam Menegakan Hak Asasi Manusia
a. Pembentukan Komisi Nasioanal Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b. Pembentukan produk hokum yang mengatur mengenai HAM
c. Pembentukan pengadilan HAM

Upaya Pemerintah dalam mengatasi Kasus “20007-2012 Malaysia Klaim Tujuh


Budaya Indonesia”
Pemerimtah sedang menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, dan Panjang agar
klaim kebudayaan yang bersal dari Indonesia sebgai milik Malaysia tidak terjadi lagi.

1. Jangka Pendek
Menyiapkan nota diplomasi keberatan terhadap klaim Malaysia atas kebudayaan
Indonesia yang di klaim.
2. Jangka Menengah
Menyiapkan perundingan bilateral dengan Malaysia khusus untuk membahas masalah
kepemilikan kebudayaan.
3. Jangka Panjang
Pemerintah akan membawa persoalan klaim kebudayaan ini ke Mahkamah
Internasional.

Upaya dalam mengatasi Kasus “2007-2012 Malaysia klaim Tujuh Kebudayaan


Indonesia”
1. Sebagai generasi penerus bangsa wajib mengakui, menghormati, melindungi, dan
melestarikan kebudayaan Indonesia.
2. Mengimplementasikan Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mentaati peraturan hokum yang berlaku terutama mengatur HAM.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anak kampung. (2015 02 Januari). Makalah Resume Hubungan Erat Antaran HAM
dgn Budaya, Sosial, Pemilu, Ekonomi, dan Tindak Pidana Di Indonesia Negeri
Tercinta. Diperoleh 5 Agustus 2017.dari
http://masriadimuhammad.blogspot.co.id/2015/01/makalah-resume-hubungan-erat-
antaran.html?m=1
2. http://www.solidaritasperempuan.org/sub/wp-content/uploads/2013/04/Pelanggaran-
HAM-dan-Pelanggaran-HAM-Berat-dalam-Kasus-Kasus-Kebebasan-Beragama-
Berkeyakinan-dan-Beribadah-di-Indonesia.pdf
3. https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/contoh-hak-asasi-sosial-budaya/amp

Anda mungkin juga menyukai