Anda di halaman 1dari 3

UAS KEWARGANEGARAAN

Nama : Alfa Muhammad Ajhar Fajrul Falah


NIM : 22506110711048
Kelas : C

JAWABAN
1. Pancasila memiki lima arti dasar, diantara kelima dasar tersebut berhubungan dengan
HAM yaitu mulai dari sila pertama sampai kelima sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama, melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila tersebut
memberitahukan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai hak
untuk memeluk agamanya sesuai yang diinginkan. Hal ini selaras dengan
Deklarasi Universal tentang HAM (Pasal 2) yang mencantumkan perlindungan
terhadap HAM
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab membuat setiap warga negara
mempunyai hak pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki
kewajiban dan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan serta
kebasan. Sila Kedua, memberitahukan adanya persamaan derajat, persamaan hak
dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sebagaimana tercantum dalam
Pasal 7 Deklarasi HAM PBB yang melarang adanya diskriminasi.
c. Sila Persatuan Indonesia memberitahukan adanya unsur pemersatu diantara warga
Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa
dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan
prinsip HAM Pasal 1 bahwa Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak-hak yang sama. Mereka diberikan akal dan hati nurani dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan, sehingga terhindar dari
perpecahan dan permusuhan
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Mengargai hak setiap waega
dalam melakukan musyawarah mufakat, dengan saling memberikan pendapat
tanpa adanya tekanan aataupun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi
masyarakat. Inti dari sila ini adalah musyawarah dan mufakat dalam setiap
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan sehingga setiap orang tidak
dibenarkan untuk membuat keputusan sendiri yang dimana nantinya akan
membuat oranglain kesulitan sebab tidak adanya kesepakatan dengan berbagai
pihak. Hal ini sesuai pula dengan Deklarasi HAM.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat. Asas keadilan dalam HAM
tercermin dalam sila ini, dimana pada sila ini setiap orang berhak mendapatkan
keadilan atas dirinya baik dari diskriminasi maupun dari hak untuk dia dibela atas
kesalahan yang diperbuat
Maka bisa disimpulkan bahwa posisi pancasila adalah sebagai pedoman dalam
menanggapi masalah yang berhubungan dengan HAM, mulai dari keadilan dalam
memilih agama, keadilan untuk bisa memberikan pendapat dalam musyawarah dan
keadilan dalam mempertahankan hak-haknya, sehingga pancasila dalam kehidupan
sehari-hari perlu di amali agar setiap hak asasi yang dimiliki oleh warga Indonesia,
bisa di jalankan tanpa ada yang melanggar hak asasinya. Jadi posisi pancasila dalam
HAM adalah sebagai pedoman dan mengatur bagaimana melakukan suatu hal tetapi
tetap sesuai dengan HAM yang berlaku atau sebagai acuan untuk setiap masyarakat
untuk mempertahankan hakny secara pribadi maupun keluarga.
2. Partisipasi yang dimaksud yaitu sebagai masyarakat memiliki fungsi untuk
mengawasi dan mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam menindak lanjuti sebuah
insiden, sehingga para pemerintah tidak asal dalam memutuskan sesuatu karena yang
mengawasi bukan hanya atasannya tetapi para masyarakat pun ikut andil dalam hal
tersebut, lalu terjadilah sistem yang baik, dimana sebagai masyarakat diatur oleh
peraturan dan peraturan tersebut telah dikaji para ahli serta di evaluasi oleh
masyarakat, sedangkan pemerintah yang menetapkan peraturan tidak bisa asal untuk
memutuskan karena masyarakat selalu aktif dan tanggap dalam melihat keputusan
dari para pemerintah. Iklim demokrasi yang baik juga di dapat dari masyarakat yang
berani menyampaikan aspirasinya melalui kritikan yang bersifat membangun dengan
hal itu pemerintah tidak menjadikan demokrasi sebagai tempat untuk menggerakkan
hal yang semata-mata diinginkan oleh kepentingan pribadi, seperti jika di kritik
sebagai pemerintah perluny melakukan evaluasi mandiri dan juga jika masyarakat
ingin memberikan aspirasi serta mengekspresikan pemikirannya, dengan hal yang
baik bukan dengan hal yang bersifat negatif seperti mengata-ngatai pemerintah
dengan cara yang kurang pantas. Pemerintah juga perlu menampung semua aspirasi
masyarakatny yang kedepannya akan menjadi acuan untuk evaluasi kedepannya,
karena sebagai pelaku lebih bisa mendalami perintah tersebut, sehingga kritikkannya
pun dapat sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.

3. Dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada hal pertama kali yang dilakukan
adalah dengan tidak asal mengekspor barang ke negara luar, karena hal tersebut bisa
merugikan jika kita tidak tahu kegunaan barang tersebut, oleh karena itu kita perlu
mengolah terlebih dahulu barang tersebut karena akan bisa mendapatkan keuntungan
yang bahkan mencapai 10x lipat. Ambil saja contoh tentang kita dipaksa untuk
mengekspor biji nikel ke negara uni eropa oleh WTO, padahal kita sebagai pemasok
sumber daya alam mempunyai hak untuk tidak mengeskpor sekalipun, itu karena kita
sebagai bangsa Indonesia kurangnya untuk memperlajari mulai tentang kegunaan
barang tersebut sampai mengolahnya menjadi barang jadi, sehingga diperlukannya
kemampuan untuk mengolah terlebih dahulu, minimal menjadi barang setengah jadi
agar kita bisa mendapatkan keuntungan yang sepadan sesuai yang ada di alam kita.
Maka bisa disimpulkan bahwa kita perlu mempelajari macam-macam barang yang
ada di alam kita, kegunaan barang tersebut, cara mengolahnya dan membuat alat yang
dapat mengolah barang tersebut, agar kedepannya kita tidak perlu mengeskpor hanya
barang mentahnya dengan alasan bahwa kita tidak dapat mengolahnya, setelah
melakuka itu semua kita akan menjadi negara yang berperan positif dalam ekonomi
global, tetapi hal yang kita lakukan tidak merugikan bagi bangsa indonesia itu sendiri.

4. Langkah pertama yang harus diambil dalam menghadapi globalisasi adalah dengan
mengamali dan mendalami budaya yang dimiliki negara kita, lalu sebagau pemerintah
perluny mengawasi berita dari negara luar yang masuk karena, sebagai masyarakat
untuk menyaring informasi yang masuk begitu sulit, bahkan banyak yang terpengaruh
oleh hal-hal yang bersifat kurang bagus. Lalu kita perlu bangga memiliki budaya yang
ada ciri khasnya, cara membanggakannya yaitu dengan aktif mengikuti lomba yang
bersifat internasional dalam bidang budaya, kemudian percaya dengan kualitas produk
lokal yang ada. Menurut Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mengandung
empat konsep yaitu :
a. Manusia itu hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya,
masyarakat, dan alam semesta sekitarnya.
b. Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada
sesamanya.
c. Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan
baik dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa.
d. Manusia sedapat mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama
dalam komunitasnya, yang terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah.
Setelah budaya mengandung 4 konsep tersebut terciptalah pribadi yang semangat
kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang
berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi
terwujudnya budaya malu, keuletan, dan kemandirian. Kedepannya kita dapat
mengembangkan budaya yang baru bahkan bisa mengharumkan budaya Indonesia di
kancah yang lebih mendunia, seperti pada KTT G20 di bali, disana kita
memperkenalkan budaya-budaya khas Indonesia seperti mulai dari batik, keragaman
sukunya dan makanan, sehingga nantinya budaya yang kita miliki mempunyai harga
sendiri serta menjadi kebanggaan untuk kita sebagai warga Indonesa.

Anda mungkin juga menyukai