Anda di halaman 1dari 5

TB 1 KEWARGANEGARAAN

Nama: Rajib Fadhilah

NIM: 44220010110

Mata Kuliah: Kewarganegaraan

Dosen: Udjiani Hatiningrum, SH, M.Si

1. Makna Demokrasi

A. Definisi Demokrasi

Demokrasi diambil dari Bahasa Yunani. “Demos” dan “Kratos”. Demos berarti rakyat
dan Kratos berarti Kekuasaan/kekuatan. Makna dari demokrasi yaitu Pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Mengandung pengertian yang berhubungan
dengan pemerintah yang sah dan diakui dimata rakyat. Pemerintahan yang diakui
adalah pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan dari rakyat. Berarti
bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas
dorongan sendiri. Mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat.

B. Makna Demokrasi Dalam sila ke-empat

 Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa.

 Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

 Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.

 Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena


perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia.

 Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok,
ras, suku,maupun agama.
 Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.

 Menjunjung tinggi atas musyawarah, sebagai moral kemanusiaan yang beradab.

 Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar


tercapainya tujuan bersama.

C. Undang-Undang Demokrasi

Kedaulatan rakyat dalam UUD 1945 sebelum amendemen (perubahan), diatur pada
pasal 1 ayat 2 yang menyatakan kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Artinya pasal 1 ayat 2 menyatakan
bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat namun penyelenggaraan
kekuasaan tersebut didasarkan pada UUD 1945.

2.Mengembangkan Sikap Demokrasi

Menghidupkan demokrasi mustahil tanpa adanya partisipasi masyarakat berikut


adalah Strategi meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam berdemokrasi:

 Mendapatkan Pendidikan yang berkualitas


 Memaksimalkan proses sosialisasi tentang demokrasi
 Survei atau jajak pendapat
 Meningkatkan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Dalam mengembangkan nilai-nilai demokrasi kita membutuhkan beberapa hal, yaitu:

 Kesadaran akan pluralisme


 Sikap yang jujur dan pikiran sehar
 Kerjasama warga dan itikad baik
 Sikap dewasa pertimbangan moral

Ketika semua sudah terlaksanakan kita akan mendapat manfaat demokrasi:

- Mendapatkan kesetaraan sebagai warga negara


- Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum
- Pluralisme dan kompromi
- Menjamin hak-hak dasar
- Pembaruan kehidupan sosial

3.Menggunakan Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara

Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dan tidak ada perbedaan kesetaraan, apa saja hak dan kewajiban yang kita miliki:

 Mengemukakan pendapat di muka umum


 Mengkritik pemerintah tanpa ada ancaman dari manapun
 Berhak mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak.
 Berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya.
 Berhak untuk berkeluarga serta melanjutkan keturunannya melalui
perkawainan yang sah.
 Berhak untuk untuk keberlangsungan hidup, tumbuh, serta berkembang.
 Berhak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan serta teknologi
dan memenuhi kebutuhan hidupnya demi meningkatkan kualitas hidup.
 Berhak untuk memperjuangkan hak secara kolektif untuk membangun,
masyarakat, bangsa serta negara Indonesia.
 Berhak untuk mendapat pengakuan, perlindungan serta kepastian hukum.
 Berhak untuk hidup merdeka secara pikiran, bergama, tidak diperbudak dan
tidak disiksa.

Adapun kewajiban sebagai warga negara yaitu:

 Wajib menjunjung hukum serta pemeritahan.


 Wajib ikut dan turut serta dalam usaha pertahanan serta keamanan negara.
 Wajib menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) sesama manusia.
 Wajib ikut dan turut serta dalam upaya pembelaan negara.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Saya ambil kasus penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada saat itu
mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya. Karena menurut para demonstran UU
Cipta Kerja ini terlalu menguntungkan investor dan tidak memperhatikan warga yang
akan terkena dampaknya, pada mulanya semua berjalan baik-baik saja sampai ada
beberapa oknum yang memprovokasi serta merusak dan membakar fasilitas umum.
Dalam contoh kasus diatas sudah mencakup dari makna demokrasi,
mengembangkan sikap demokrasi, dan menggunakan hak dan kewajiban sebagai
negara. Dalam memaknai demokrasi para demonstran menginginkan kesetaraan dan
merubah UU Cipta Kerja (Omnibus Law), setelah para demonstran menyampaikan
aspirasinya pasti ada pelajaran, pengalaman, serta mengembangkan sikap
berdemokrasi. Para mahasiswa dan elemen masyarakat sudah melakukan hak dan
kewajibannya tetapi disaat mereka berdemo ada ancaman dari oknum yang
memprovokasi serta oknum polisi yang menembaki dengan gas air mata.
Referensi
CNN Indonesia. (2020, 11 10). Buruh dan Mahasiswa Bergerak Kepung Istana, Demo Omnibus Law .
Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201110063732-
20-567867/buruh-dan-mahasiswa-bergerak-kepung-istana-demo-omnibus-law

Hatiningrum, U. (2021). Demokrasi Indonesia. Prinsip-prinsip,manfaat,nilai-nilai, dan pendidikan


demokrasi, 2-18.

Kompas.com. (2020, 02 06). Kedaulatan Indonesia Sebelum dan Sesudah Amendemen UUD 1945.
Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/183000969/kedaulatan-indonesia-sebelum-
dan-sesudah-amendemen-uud-1945?page=all

Kompas.com. (2021, 01 14). Contoh Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara. Retrieved from
kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/14/141309969/contoh-hak-dan-
kewajiban-sebagai-warga-negara

Liputan6. (2020, 10 20). Demo Tolak Omnibus Law. Retrieved from liputan6.com:
https://www.liputan6.com/tag/demo-tolak-omnibus-law

Anda mungkin juga menyukai