Anda di halaman 1dari 21

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Fauzi Rizky, SH.,MH

Kelompok 5

Ahmad Arifin Kamiliyandri M. Rival


2206110653 2206111931 2206135683

Rehan Ermizon Ruth Gustina Margareta Siagian Tantri Ela Mirandhani


2206124281 2206135665 2206113459
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK
WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI
YANG BERSUMBU PADA KEDAULATAN
RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK
MUFAKAT
Apa saja sih yang akan kita bahas sekarang?

Sebagai warga negara kita memiliki keterikatan yang bersifat resiprokalitas terhadap negara
berupa hak dan kewajiban. Berikut hal-hal yang akan kita bahas untuk lebih memahami apa
itu Kewajiban dan Hak, serta bagaimana cara menjaga harmoni antara hak dan kewajiban

FONTS Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara

TERNATIVE RESOURCES Alasan Perlunya Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

THANKS SLIDE Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara

COLORS Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara

INFOGRAPHIC RESOURCES Deskripsi Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara
01
Konsep dan Urgensi
Harmoni Kewajiban dan
Hak Negara dan Warga
Negara
Apa itu kewajiban dan hak?

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang


semestinya diberikan kepada pihak tertentu, atau biasa kita
pahami kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Sedangkan hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima dan tidak dapat
pihak lain manapun.
Kewajiban dan hak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Menurut teori korelasi yang dianut oleh pengikut utilitarianisme, ada hubungan
timbal balik antara hak dan kewajiban. Mereka berpendapat bahwa kita baru
dapat berbicara tentang hak dalam arti sesungguhnya, jika ada kolerasi itu, hak
yang tidak ada kewajibann yang sesuai dengannya tidak pantas disebut hak.
Hal ini sejalan dengan filsafat kebebasan Mill (1996) yang menyatakan bahwa
lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) dilandasi dua hal penting yang fundamental,
yaitu hak persamaan dan hak kebebasan.
Kewajiban warga negara : Hak warga negara :
 Berperan serta dalam membela,  Mendapatkan perlindungan hukum
mempertahankan kerdaulatan negara  Berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak
Indonesia dari serangan musuh.
 Memiliki kedudukan yang sama rata di mata
 Membayar pajak dan retribusi yang telah
hukum dan pemerintahan
ditetapkan oleh pemerintah daerah.  Bebas untuk memilih, memeluk dan
 Menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan menjalankan agama dan kepercayaan
pemerintah tanpa kecuali, serta dijalankan masing-masing
dengan sebaik-baiknya.  Memperoleh pendidikan dan pengajaran
 Taat, tunduk dan patuh terhadap segala  Mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia dari serangan musuh
hukum yang berlaku di wilayah Indonesia.
 Hak dalam kemerdekaan, berserikat,
 Turut serta dalam membangun bangsa agar berkumpul mengeluarkan pendapat baik
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke secara lisan maupun tulisan sesuai dengan
arah yang lebih baik. undang-undang yang berlaku
02
Alasan Perlunya
Harmoni Kewajiban
dan Hak Negara dan
Warga Negara
Kenapa ya harmoni antara kewajiban dan hak
perlu dijaga?
Hak dan kewajiban warga negara dan hak asasi manusia dewasa
ini menjadi amat penting untuk di kaji mendalam mengingat negara
kita sedang menumbuhkan kehidupan demokrasi. Di satu pihak
implementasi hak dan kewajiban menjadi salah satu indikator
keberhasilan tumbuhnya kehidupan demokrasi. Sedangkan dilain
Hak Kewajiba
pihak hanya dalam suatu negara yang menjalankan sistem n
pemerintah demokrasi, Hak Asasi Manusia maupun hak dan
kewajiban warga negara dapat terjamin.

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat


dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban dan akan
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak
dan kewajiban, dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang
warga negara harus tau hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang, apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Oleh karena
itu, diperlukannya harmoni kewajiban dan
hak Negara dan warga Negara agar
terciptanya kehidupan bernegara yang
harmonis dan berkesinambungan antara
kepentingan rakyat dalam pemenuhan hak
dan kewajibannya oleh negara.
Sumber Historis, Sosiologis,
Politik tentang Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Historis Sosiologis Politik
Perjuangan menegakkan hak asasi Pertama, suatu kenyataan yang Sumber politik yang mendasari
manusia terjadi di dunia Barat memprihatinkan bahwa setelah dinamika kewajiban dan hak negara
(Eropa). John Locke, seorang filsuf tumbangnya struktur kekuasaan dan warganegara Indonesia adalah
Inggris pada abad ke-17, yang pertama “otokrasi” yang dimainkan Rezim proses dan hasil perubahan UUD NRI
kali merumuskan adanya hak alamiah Orde Baru ternyata bukan demokrasi 1945 yang terjadi pada era reformasi.
(natural rights) yang melekat pada yang kita peroleh melainkan oligarki Pada awal era reformasi (pertengahan
setiap diri manusia, yaitu hak atas di mana kekuasaan terpusat pada 1998), muncul berbagai tuntutan
hidup, hak kebebasan, dan hak milik. sekelompok kecil elit, sementara reformasi di masyarakat.
  sebagian besar rakyat (demos) tetap a) Mengamandemen UUD NRI 1945,
Permulaan abad ke-20, konsep hak jauh dari sumber-sumber kekuasaan b) Penghapusan doktrin Dwi Fungsi
asasi berkembang menjadi empat (wewenang, uang, hukum, informasi, Angkatan Bersenjata Republik
macam kebebasan (The Four pendidikan, dan sebagainya). Indonesia (ABRI)
Freedoms). Konsep ini pertama kali   c) Menegakkan supremasi hukum,
diperkenalkan oleh Presiden Amerika Kedua, sumber terjadinya berbagai penghormatan hak asasi manusia
Serikat, Franklin D. Rooselvelt. gejolak dalam masyarakat kita saat ini (HAM), serta pemberantasan
a) Kebebasan untuk beragama adalah akibat munculnya kebencian korupsi, kolusi, dan nepotisme
(freedom ofreligion) sosial budaya terselubung (socio- (KKN),
b) Kebebasan untuk berbicara dan cultural animosity). Gejala ini muncul d) Melakukan desentralisasi dan
berpendapat (freedom of speech) dan semakin menjadi-jadi pasca hubungan yang adil antara pusat
c) Kebebasan dari kemelaratan runtuhnya rezim Orde Baru. dan daerah (otonomi daerah),
(freedom from want) e) Mewujudkan kebebasan pers,
d) Kebebasan dari ketakutan f) Mewujudkan kehidupan
(freedom from fear). demokrasi.
Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Aturan dasar ihwal kewajiban dan hak negara dan warga negara setelah perubahan UUD NRI
1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Berikut disajikan bentuk-bentuk perubahan aturan
dasar dalam UUD NRI 1945 sebelum dan sesudah amandemen:

1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ketentuan mengenai hak warga negara di bidang pendidikan semula diatur dalam Pasal 31 Ayat (1)
UUD NRI 1945. Setelah perubahan UUD NRI 1945 ketentuannya tetap diatur dalam Pasal 31
Ayat (1) UUD NRI 1945, namun dengan perubahan. Rumusan naskah asli Pasal 31 ayat (1) “Tiap-
tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Rumusan perubahan Pasal 31 ayat (1) Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Perubahan pasal tersebut terletak pada
penggantian kata tiap-tiap menjadi setiap dan kata pengajaran menjadi pendidikan. Negara juga
wajib memajukan kebudayaan nasional. Rumusan perubahan Pasal 32 ayat (1) "Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya” dan ayat (2) "Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional".
2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Ketentuan ini diatur terdiri atas 2 pasal, yaitu Pasal 33 dengan 3 ayat dan Pasal
34 tanpa ayat. Setelah perubahan UUD NRI 1945, terdiri atas dua pasal, yaitu
Pasal 33 dengan 5 ayat dan Pasal 34 dengan 4 ayat. Adapun ketentuan baru yang
tercantum dalam Pasal 33 Ayat (4) UUD NRI 1945 menegaskan tentang prinsip-
prinsip perekonomian nasional yang perlu dicantumkan guna melengkapi
ketentuan dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3) UUD NRI 1945. Sebelum diubah
Pasal 34 UUD NRI 1945 ditetapkan tanpa ayat. Setelah dilakukan perubahan
UUD NRI 1945 maka Pasal 34 memiliki 4 ayat. Perubahan ini didasarkan pada
kebutuhan meningkatkan jaminan konstitusional yang mengatur kewajiban
negara di bidang kesejahteraan sosial. Dalam hal ini negara Indonesia, sebagai
negara kesejahteraan, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
kebijakan negara di berbagai bidang kesejahteraan serta meningkatkan kualitas
pelayanan umum yang baik.
3. Aturan Dasar lhwal Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
Semula ketentuan tentang pertahanan negara menggunakan konsep pembelaan terhadap negara Pasal 30 Ayat (1)
UUD NRI 1945. Namun setelah perubahan UUD NRI 1945 konsep pembelaan negara dipindahkan menjadi Pasal
27 Ayat (3) dengan sedikit perubahan redaksional. Mengapa demikian? Karena upaya membela negara
mengandung pengertian yang umum. Penerapannya adalah dengan memberikan hak dan kewajiban kepada warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Kekuatan pertahanan dan keamanan rakyat semesta
dibangun dalam tiga susunan, yakni perlawanan bersenjata, perlawanan tidak bersenjata, dan bagian pendukung
perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata.
 

4. Aturan Dasar lhwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


Jika sebelumnya perihal hak-hak dasar warga negara yang diatur dalam UUD NRI 1945 hanya berkutat pada
pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34, setelah Amandemen keempat UUD NRI 1945 aturan dasar mengenai hal
tersebut diatur tersendiri di bawah judul Hak Asasi Manusia (HAM). Di samping mengatur perihal hak asasi
manusia, diatur juga ihwal kewajiban asasi manusia. Aturan dasar perihal hak asasi manusia telah diatur secara
detail dalam UUD NRI Tahun 1945. Dianutnya rezim HAM yang detail dalam UUD NRI Tahun 1945 menunjukan
bahwa Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Deskripsi Esensi dan Urgensi
Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
01 Agama

Bangsa Indonesia merupakan negara yang


berketuhanan. Artinya setiap warga negara harus
memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Hal ini juga tercantum pada sila pertama Pancasila
yaitu " Ketuhanan Yang Maha Esa”

02 Pendidikan dan kebudayaan

Pendidikan dan kebudayaan saling berkolerasi sangat erat.


Pendidikan adalah salah satu upaya pembudayaan. Tujuan
pendidikan nasional terdapat dalam pasal 31 ayat 3 UUD NRI
1945. Fungsi-fungsi negara ini terbagi menjadi tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi madya
2. Fungsi minimal
3. Fungsi aktivis
03 Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat

Pasal 33 ayat 1 UUD NRI 1945 mengatakan bahwa asal


perekonomian nasional adalah kekeluargaan. Kekeluargaan
merupakan asas yang dianut oleh masyarakat Indonesia dalam
berbagai aspek kehidupan salah satunya perekonomian nasional.

04 Pertahanan dan Keamanan

Pasal 30 ayat 2 UUD NRI 1945 dikatakan bahwa usaha pertahanan


dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Kesimpulan
Akhirnya kita dapat mengetahui dan lebih memahami betapa pentingnya harmoni atau
keselarasan antara hak dan kewajiban terhdap negara. Kita ingat lagi ya, hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang prinsipnya dapat dituntut jika
paksaan dari pihak lain. Sedangkan kewajiban berasal dari kata “ wajib” yang berarti
beban untuk memberikan sesuatu yang mestinya dibiarkan dan diberikan oleh orang
lain yang prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh orang yang berkepentingan.
Selain itu, hak dan kewajiban juga mengalami dinamika dan tantangan yang terbukti
dengan adanya perubahan UUD NRI 1945.
Jadi baik kewajiban maupun hak tidak dapat dipisah satu sama lain ya, karena apabila
tidak seimbang antara kewajiban dan hak, maka dapat terjadi kesenjangan sosial yang
merusak keharmonisan negara kita.
Semoga kita semua dapat menjaga harmoni antara kewajiban
dan hak demi menjaga keharmonisan negara kita

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai