Anda di halaman 1dari 3

Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi merupakan konsepsi kemanusiaan dan

hubungan sosial yang ada sebab dari sejarah peradaban manusia di seluruh penjuru dunia.
Sehingga pada dasarnya HAM pasti ada apabila manusia yang hidup dalam
kehidupan sosialnya sama saja dengan melihat hukum itu sendiri dengan istilah ubi societas
ibi ius. Bisa dikatakan bahwa sebenarnya HAM terletak pada keberadaan manusia yang
melahirkan demokrasi yang sebenarnya.

Konsepsi HAM dan demokrasi dapat di lacak secara teologis berupa relativitas
manusia dan kemutlakan Tuhan. Konsekuensinya, tidak ada manusia yang dianggap
menempati posisi lebih tinggi, karena hanya satu yang mutlak dan merupakan prima facie,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Manusia yang diciptakan oleh tuhan sangat mengerti kalau ia
adalah mahluk tuhan yang hasrus menghormati sesama ciptaan tuhan oleh karena itu, dengan
sedinrinya demokrasi akan maju karena refleksi dari kemajuan demokrasi adalah pengakuan
dan peghormatan HAM yang didapat dari memaknai rasa Ketuhanan. Manusia diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai
manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan hak asasi manusia, yaitu hak yang
diperoleh sejak kelahirannya sebagai manusia yang merupakan karunia Sang Pencipta.

Untuk memenuhi hak-hak tiap manusia tidak mungkin dicapai oleh masing-masing
orang secara individual, tetapi harus bersama-sama. Hal inilah juga yang mengilhami HAM
berkaitan erat dengan demokrasi. Yang dimulai dari sesamaan kepentingan manusia dan
kemudian dibuatkan hukum dan kesepakatan. Kesepakata tersebut pastinya dimualai dari
menghargai diri sendiri sebagai manusia. Dengan menghargai diri sendiri sebagai manusia
setidaknya dapat diwajibkan juga untuk menghargai martabat mausia lainnya disitulah HAM
terbentuk dan kemudian dijadikan dasar memajukan demokrasi.

Hubungan demokrasi dan HAM di Indonesia terdapat pada Undang-Undang Dasar


1945 (yang sudah melewati perubahan amandemen berkali-kali), diantaranya:

1. Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya serta
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara. Muali dari membentuk keluarga,
meneruskan keturunan melalui pernikahan yang sah secara hukum serta menerima
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif seperti perbudakan.
Dalam artian, semua warga negara bebas menjalankan kehidupannya masing-masing
dan menerima hak-haknya sebagai warga sipil Negara Indonesia
2. Setiap orang bebas untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya
masing-masing, memilih pekerjaan, pendidikan serta pembelajaran, dan juga tempat
tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini juga termasuk hak
asasi yang mencakup hak-hak sipil dan ekonomi sebagai warga Negara Indonesia.
Selain itu, warga negara juga bebas untuk pindah status kewarganegaraannya ke
negara lain dan berhak pula kembali untuk menjadi warga Negara Indonesia lagi di
kemudian hari. Setiap orang berhakuntuk berkomunikasi dengan siapapun,
memperoleh informasi dari siapapun termasuk mengolah, memiliki dan
menyimpannya untuk pengembangan pribadi serta lingkungan sosialnya. Oleh sebab
itu semua orang bebas untuk berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pendapatnya.
Hal ini juga termasuk hak-haknya di bidang politik, sosial, dan budaya.
3. Setiap orang berhak untuk memperoleh jaminan sosial yang memungkinkan untuk
pengembangan dirinya, kesehatan dirinya, dan lainnya sebagai manusia yang
memiliki martabat. Hal ini dilakukan selain agar terjaminnya hak-hak sipil dan
sosialnya, juga memastikan bahwa setiap warga Negara memiliki kesejahteraan sosial
yang sama dan adil.
4. Setiap warga Negara yang menyandang masalah sosial seperti masyarkat yang tinggal
di daerah-daerah terpencil berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
untuk mendapatkan kesempatan yang sama termasuk dalam hal pembangunan, di
mana biasanya pada dearah terpencil sering tertinggal proses pembangunannya. Hak-
hak ini sesuai dengan hak-hak khusus dan ha katas pembangunan yang menjadi
landasan dalam HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia agar tidak penyebab
terjadinya penyalahgunaan kewenangan.
5. Semua kebebasan dan hak yang memang menjadi hak-hak dari setiap warga Negara
Indonesia tentunya juga diatur dalam suatu Undang-Undang untuk memenuhi
tuntutan serta mencapai keadilan dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral, agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam sebuah masyarakat yang demokratis. Oleh
karena itu, semua warga Negara wajib menghormati dan tunduk pada hukum undang-
undang yang berlaku dan selalu mendapat bimbingan bagaimana cara menanamkan
kesadaran hukum pada masyarakat.
6. Disamping itu, Negara juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral
kemanusiaan yang diajarkan dari segi agama serta menjamin kemerdekaan semua
penduduknya untuk bebas memeluk, menjalankan (mengamalkan), dan menyebarkan
agamanya.
7. Ditambah lagi, meskipun semua warga Negara diberi kebabasan dan hak-hak yang
berhak diterimanya, namun mereka juga harus menaruh rasa hormat kepada
kebebasan dan hak-hak orang lain dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat
sekaligus warga Negara. Hal ini sesuai dengan hak asasi sipil dan sosial sebagai
warga Negara Indonesia.
8. Terakhir ialah kebebasan dan hak warga Negara untuk terjun langsung dalam dunia
pemerintahan. Dalam artian ikut ambil bagian untuk menjadi badan Negara yang
memegang kendali sistem pemerintahan Negara Indonesia.

Ketentuan-ketentuan yang memberikan jaminan konstitusional terhadap hak-hak asasi


manusia itu sangat penting dan bahkan dianggap merupakan salah satu ciri pokok dianutnya
prinsip negara hukum di suatu negara. Namun di samping hak-hak asasi manusia, harus pula
dipahami bahwa setiap orang memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang juga bersifat
asasi. Setiap orang, selama hidupnya sejak sebelum kelahiran, memiliki hak dan kewajiban
yang hakiki sebagai manusia. Pembentukan negara dan pemerintahan, untuk alasan apapun,
tidak boleh menghilangkan prinsip hak dan kewajiban yang disandang oleh setiap manusia.
Karena itu, jaminan hak dan kewajiban itu tidak ditentukan oleh kedudukan orang sebagai
warga suatu negara. Setiap orang di manapun ia berada harus dijamin hak-hak dasarnya. Pada
saat yang bersamaan, setiap orang di manapun ia berada, juga wajib menjunjung tinggi hak-
hak asasi orang lain sebagaimana mestinya.

Hubungan antara demokrasi dengan HAM sangatlah erat dan tidak bisa dipisahkan
begitu saja. Perjalanan keduanya, yaitu demokrasi dan HAM, sudah ada bahkan sejak Negara
Indonesia berdiri hingga sekarang meskipun terjadi banyak sekali jenis jenis pelanggaran
HAM . Sudah sepatutnya bahwa Indonesia yang menganut demokrasi dan menjunjung hak
asasi manusia bahwa dalam pemberian serta pelaksaan kebebasan (demokrasi) tersebut
didasari dan dilingkupi oleh hak-hak dasar dasar (hak asasi manusia) tersebut. Sedemikian
sehingga berjalanannya demokrasi dan penegakan HAM menjadi sejalan untuk mencapai
bersama-sama sebuah kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang satu,
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai