Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang.
Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris human rights, bahasa Prancis droits
de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini dipaparkan berbagai pendapat tentang HAM. Dari beberapa pendapat ini
walaupun ada perbedaan namun pada dasarnya mempunyai prinsip-prinsip yang sama.
1. Mariam Budiardjo
HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh dan
dibawanya bersamaan dengan kelahiran dan kehadirannya dalam hidup masyarakat. Hak ini
ada pada manusia tanpa membedakan bangsa, ras, agama, golongan, jenis kelamin, karena itu
bersifat asasi dan universal. Dasar dari semua hak asasi adalah bahwa semua orang harus
memperoleh kesempatan berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.
2. Thomas Jefferson
HAM pada dasarnya adalah kebebasan manusia yang tidak diberikan oleh Negara.
Kebebasan ini berasal dari Tuhan yang melekat pada eksistensi manusia individu. Pemerintah
diciptakan untuk melindungi pelaksanaaan hak asasi manusia.
Dalam pembukuan dari deklarasi ini dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak
kodrati yang diperoleh oleh setiap manusia berkat pemberian Tuhan Seru Sekalian Alam,
sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari hakekat manusia. Oleh karena itu setiap manusia
berhak memperoleh kehidupan yang layak, kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadi.
Hak asasi manusia adalah separangkat hak dasar yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Jadi dapat di simpulkan Hak Asasi Manusia adalah Hak asasi adalah hak yang dimiliki
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di
dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas
dasar bangsa, ras, agama, atau kelamin, karena itu bersifat asasi dan universal 1. Dasar dari semua
hak asasi adalah bahwa manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
bakat dan cita-citanya. Di Indonesia hak asasi manusia secara implicit telah tercantum
Lebih jelas lagi diatur dalam pasal 28 UUD 1945, bahwa kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagaimana ditetapkan
dalam undang- undang. Demikian juga di dalam pasal 29 ayat (2) “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya.2
1
Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia, Jakarta: Sinar Grafika.
2
Muchsin. 2004. Kekuasaan Kehakiman Yang Merdeka & Kebijakan Asasi. Depok: STIH“IBLAM”.
1. Hak Asasi Sipil (Civil Rights)
Hak-hak pribadi yang dimiliki setiap orang seperti hak untuk hidup, memeluk
agama, kebebasan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hak-hak yang dimiliki setiap orang di bidang politik, seperti hak memilih dan
dipilih dalam Pemilihan Umum, hak mendirikan partai politik, memasuki organisasi
sosial politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran.
Hak-hak ekonomi yang dimiliki oleh setiap orang, seperti hak untuk memiliki
sesuatu barang (rumah, tanah, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain), hak membeli
dan menjual, hak memanfaatkan barang milik pribadi, hak mengadakan suatu perjanjian
atau kontrak, hak berusaha memperoleh penghidupan yang layak, dan sebagainya.
Hak-hak yang dimiliki setiap orang di bidang kehidupan sosial budaya, seperti
hak memperoleh pendidikan, hak memperoleh pelayanan sosial, hak memperoleh
pelayanan kesehatan, kebebasan bergaul dalam masyarakat, kebebasan berhasil karya,
dan hak mengembangkan kebudayaan yang disukai.3
Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro (Filsafat Dan
Idiologi, 1975) wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya
adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka
apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun
itu. Wujud hubungan antara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah
berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai
3
Mariam, B. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga Negara. Kewajiban warga negara
adalah:
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dengan maksud semata-
semata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain,
dan untuk memenuhi tuntutan yanga adil sesuai dengan pertibangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan.
5. Setiap warga Negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran
hak asasi manusia yang berat yang dilakukan baik di negara Indonesia maupun di luar
batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia .
4
Bahan Kuliah Pendidikan Kewaranegaraan Di Perguruan Tinggi. Makassar: Fakultas Hukum, Universitas
Muslim Indonesia.
Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 tahun pada
saat kejahatan dilakukan .5
Perlu dipresiasi berbagai upaya yang dirintis bangsa Indonesia yang telah berjalan
sampai sekarang. Secara obyektif prinsip perlindungan terhadap ham antar Negara bisa
disimpulkan sama. Namu secara subyektif setiap Negara memiliki kebijakn tersendiri dalam
kebijakan upaya penegakan ham di negaranya sendiri. Artinya p ada suatu waktu ada persamaan
hakikat terhadap apa yang sebaiknya dilindungi dan diatur, tetapi pada saat yang bersamaan ada
perbedaan persepsi HAM antara negara yang satu dengan yang lain 6. Hal ini dapat terjadi karena
adanya perbedaan latar belakang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan juga perbedaan
kepentingan nasional dari masing-masing Negara.
Ham di Indonesia pernah dalam fase tidak stabil bahkan dianggap sebagai yang terberat dalam
sejarah perjalanan bangsa Indonesia dibandingkan dengan perkembangan sekarang tentu sudah
berkembang jauh lebih baik7.
Upaya penegakan ham dapat dicerminkan dalam berbagai kegiatan, antara lain yaitu:
5
Majalah, What is Democracy, United State Information Agency, 1991.
6
Muhammad Amin Putra. Eksistensi Lembaga Negara Dalam penegakan Ham Di Indonesia. Fiat Justisia
Jurnal Ilmu Hukum. Vol 9. No 3. 2015. Hal 4
7
Satya Arinanto, Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik di Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta. 2008, hlm. 6.
Upaya perlindungan bangsa Indonesia secara hukum tertulis termuat dalam:
a) Dalam konstitusi.
b) Dalam Ketetapan MPR.
c) Dalam Undang Undang.
d) Dalam peraturan pelaksanaan Undang Undang seperti Peraturan Pemerintah.
Masyarakat yang memiliki tugas utama untuk melindungi warga negaranya termasuk hak-hak
asasinya sebagaimana hal ini dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945, yang pada intinya tujuan
NKRI adalah:
a) Kewenangan memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat oleh pengadilan
HAM tidak berlaku bagi anak di bawah 18 tahun.
b) Agar pelaksanaan pengadilan jujur, maka pemeriksaan perkara dilakukan majelis hakim pengadilan
HAM.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah Hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang
telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam
kehidupan masyarakat. Macam-Macam Hak Asasi Manusia: Hak Asasi Sipil (Civil
Rights), Hak Asasi Politik (Political Rights), Hak Asasi Ekonomi (Economy Rights),
Hak Asasi Sosial-Budaya (Social and Cultural Rights). Kewajiban pada intinya adalah
sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu
jika merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu.
Wujud hubungan antara warga negara dengan negara adalah pada umumnya
adalah berupa peranan. Pengadilan HAM diatur dalam Undang-Undang nomor 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2
Undang-Undang Pengadilan HAM, maka Pengadilan HAM merupakan pengadilan
khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum.
DAFTAR PUSTAKA
Arinanto, Satya. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik di Indonesia, Pusat Studi Hukum
Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta. 2008.
Bahan Kuliah Pendidikan Kewaranegaraan Di Perguruan Tinggi. Makassar: Fakultas Hukum,
Universitas Muslim Indonesia.
Majalah, What is Democracy, United State Information Agency, 1991.
Muchsin. 2004. Kekuasaan Kehakiman Yang Merdeka & Kebijakan Asasi. Depok: STIH
“IBLAM”.
Notonegoro, S. 1975. Filsafat Dan Idiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Putra, Muhammad Amin. Eksistensi Lembaga Negara Dalam penegakan Ham Di Indonesia. Fiat
Justisia Jurnal Ilmu Hukum. Vol 9. No 3. 2015.
Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia, Jakarta: Sinar Grafika.