Dosen pengampu:
Moh.Muchlish Huda, M.pd.I
Disusun Oleh:
Risma puji lestari (208220076)
Rizky yoga wibowo (208220078)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa syarat-syarat pendidik?
2. Apakah yang diterapkan pada teori belajar mengajar?
3. Bagaimana implementasi syarat-syarat pendidik dalam proses belajar
mengajar
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui syarat-syarat pendidik
2. Untuk mengetahui teori belajar mengajar
3. Untuk mengetahui implementasi syarat-syarat pendidik dalam proses belajar
mengajar
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Syarat-Syarat pendidik
Di dalam Undang-Undang pokok pendidikan no.4 tahun 1950 pasal 15
ditetapkan bahwa: syarat-syarat utama untuk menjadi guru, selain ijasah, dan syarat-
syarat yang mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat yang perlu untuk
dapat memberikan pendidikan dan pengajaran, yaitu:
1. Syarat profesional (ijasah)
2. Syarat biologis (kesehatan jasmani)
3. Syarat psikologis (kesehatan mental)
4. Syarat paedagogis-didaktis (pendidikan dan pengajaran)
Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang pendidik dan
dosen berbunyi: “ Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Ternyata hal tersebut sejalan dengan pasal 13 peraturan menteri agama Republik
Indonesia No 16 tahun 2010 tentang pengelolahan pendidikan agama pada sekolah, yang
berbunyi: “ Guru pendidikan agama minimal harus memiliki kualifikasi akademik strata 1/
diplomad IV, dari program studi pendidikan agama dan program studi agama dari perguruan
tinggi yang terakreditasi dan memiliki sertifikat profesi guru pendidikan agama.1 Hal ini telah
diatur pada pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomer 14 tahun 2005
tentang pendidik dan dosen, berbunyi : “ Kompetensi pendidik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang di peroleh melalui pendidikan profesi.
Guru sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal di sekolah, secara langsung
atau tegas menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memangku jabatan dan tanggung
jawab pendidikan. Maka harus memiliki syarat-syarat sebagai manusia dewasa, harus pula
memenuhi persyaratan yang lebih berat, yang dapat dikelompokan menjadi: persyaratan
pribadi dan persyaratan jabatan. Hal yang termasuk persyaratan pribadi, di antaranya:
1. Berbudi perketi luhur dan berbadan sehat
2. Memiliki kecerdasan yang cukup
3. Memiliki tempramen yang tenang
4. Kestabilan dan kematangan emosional
Sementara persyaratan jabatan adalah:
1. Pengetahuan tentang manusia dan masyarakat seperti antropologi, sosiologi, sosiologi
pendidikan dan psikologi
2. Pengetahuan dasar fundamental jabatan profesi seperti ilmu keguruan dan ilmu
pendidikan
3. Pengetahuan keahlian dalam cabang ilmu pengetahuan yang akan dihasilkan
1
Abdullah, Mohammad Khamid, ‘Implementasi Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di SMA Negeri 1 Purwokerto Kabupaten Banyumas’ (IAIN Purwokerto, 2016)
4. Keahlian dalam kepempinan pendidikan yang demokratis seperti human public
relation yang luas dan baik
5. Memiliki filsafat pendidikan yang pasti dan tetap serta dapat dipertanggung jawabkan
B. Teori belajar mengajar
5
Nafis, Muntahibun, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Kalimedia, 2017)
6
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013)
7
Abdullah, Mohammad Khamid, ‘Implementasi Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Purwokerto Kabupaten Banyumas’ (IAIN Purwokerto,
2016)
Agar dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik berjalan dengan dengan
baik, maka seorang pendidik harus memiliki syarat-syarat yaitu: Syarat professional (ijazah),
Syarat biologis (kesehatan jasmani), Syarat psikologis (kesehatan mental), dan Syarat
paedagogis-didaktis (pendidikan dan pengajaran).
Teori dalam belajar mengajar yaitu : Teori mengajar Bruner, atau discovery learning
yaitu melibatkan siswa dalam pembelajaran katif, guru bertugas mendorong dan
mengarahkan siswanya. Teori mengajar Ausubel, atau meaningful reception learning dimana
guru berperan memberikan materi yang sesuai dengan konsep-konsep yang telah ada pada
peserta didik. Teori mengajar Gagne, atau model nine instructional event Gagne, dimana guru
berperan mengatur serangkaian kativitas yang dapat menunjang terjadinya proses belajar
peserta didik. Teori mengajar Islam klasik, sebagaimana teori belajar mengajar yang
dilakukan pada zaman Rasulullah, Khulafa’ Rasyidin, Bani Umayah dan Bani Abasiyah.
Teori belajar konstruksivisme, guru menyediakan sarana prasarana untuk membantu peserta
didik merekonstruksi pengetahuannya.
Implementasi dari syarat pendidik, persyaratan kepribadian seperti akhlak mulia
pendidik yang dapat menjadi teladan bagi muridnya, persyaratan pedagogic adalah
kemampuan pendidik memahami karakter dan kemampuan belajar peserta didik, dan
prasyaratan social adalah kemampuan pendidik bersosialisi dengan murid, orang tua murid,
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mohammad Khamid, ‘Implementasi Kompetensi Profesional Guru Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Purwokerto Kabupaten Banyumas’
(IAIN Purwokerto, 2016)