Anda di halaman 1dari 4

BORANG PENULISAN SINOPSIS BUKU

(a) Nama : Dr. Hj Ridzuan Bin Ahmad


(b) Sektor / Unit/ Organisasi : Pengurusan & Pentadbiran
(c) Kumpulan Perkhidmatan : Pengarah
(d) Tarikh & Masa Pembentangan : ....................................................................................
(jika berkaitan)
(e) Maklumat Buku Yang Dibaca:

Bil. Perkara Catatan

1. Tajuk Buku: IPG Peneraju Pembelajaran Bermakna

2. Pengarang: Dr. Abdul Hadi Bin Md. Dawi

3. Tahun diterbitkan: 09 Mac 2020

4. Diterbitkan oleh: Eduweb TV,KPM

5. Sinopsis Buku Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan,
Yang Dibaca: sikap, dan keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Untuk membentuk
dan merubah tingkah laku kepada yang bermakna proses pengajaran dan
pembelajaran perlu berganjak bagi menyesuaikan dengan kehendak dan
perubahan semasa maka Pedagogi Pembelajaran Bermakna dikemukakan
oleh Institu Pendidikan Guru.

Pedagogi Pembelajaran Bermakna boleh ditakrifkan kepada beberapa


definisi;
i. Satu proses pembelajaran yang memerlukan pelajar mencipta
pengetahuan baru dan menyambungnya ke dunia sebenar dengan
menggunakan penguasaan alat digital.
ii. Merupakan proses mengaitkan informasi atau maklumat baharu
dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif.
iii. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan
informasi baharu kepada konsep-konsep relevan yang terdapat
dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta,
konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari
dan dingat oleh para pelajar.
iv. Pembelajaran Bermakna akan lebih bermakna jika anak mengalami
secara langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih
banyak pancaindera dan fizikal daripada hanya mendengarkan dan
menghafal apa-apa yang disampaikan oleh guru.

Pedagogi Pembelajaran Bermakna Baru atau New Deep Learning


Pedagogies (NPDL) mungkin menjadi kunci untuk menyokong para pelajar
agar bersedia untuk menghadapi ujian dan kesusahan dunia di sekeliling
mereka sambil pada masa yang sama, mempromosikan peluang yang
berkesan untuk suara pelajar menyinar.

v. David Ausubel (1963) seorang ahli psikologi pendidikan menyatakan


bahwa bahan pelajaran yang dipelajari harus “bermakna’
(meaningfull). Teras kepada Pedagogi Pembelajaran Bermakna Baru
(NPDL) adalah enam konsep utama yang akan membentuk pelajar
seiring dengan persekitaran di sekeliling mereka ketika mereka
bergerak ke hadapan dalam kehidupan. Enam K (atau 6C) ini ialah:
Kemahiran Berfikir Kritikal dan Penyelesaian Masalah, Komunikasi,
Kreativiti dan Imiginasi, Kewarganegaraan dan Komuniti, Koloborasi,
Karektor Pendidikan

Enam K atau 6C ini mewakili kecekapan atau kompetensi dalam


tugasan pembelajaran bermakna yang membantu menjadikan tugas
tersebut lebih relevan dan bermakna kepada pelajar dan guru.

vi. Pengintegrasian teknologi yang bermakna dan pembelajaran


berdasarkan inkuri atau pertanyaan ke dalam kelas akan menyokong
minat pelajar dan mungkin meningkatkan tahap keterlibatan pelajar.
Pedagogi seperti ini dijangka akan menyediakan pelajar untuk
kehidupan selepas sekolah dan menggalakkan pemikiran
pembelajaran sepanjang hayat. Lagipun, kita perlu “membentuk
anak-anak yang belajar daripada pembelajaran untuk memastikan
mereka mempelajarinya'” (Richardson, W., ms 14).

vii.
1. Mencetuskan satu pemikiran perubahan yang baharu dalam
6. Manfaat/ sistem pendidikan dan cara berfikir dalam melaksanakan dengan
pengajaran yang memberi penekanan kepada matlamat sebenar pendidikan iaitu
diperoleh daripada membentuk potensi setiap insan dan mampu berinteraksi dengan
buku yang dibaca: perubahyan yang berlaku.
2. Menurut teori belajar bermakna, belajar menerima dan belajar
menemukan keduanya dapat menjadi belajar bermakna apabila
konsep baru atau informasi baru dikaitkan dengan konsep-konsep
yang telah ada dalam struktur kognitif peserta didik. Langkah-
langkah kegiatan yang mengarah pada timbulnya pembelajaran
bermakna adalah sebagai berikut:
 Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi
akademik, melainkan juga diarahkan untuk mengembangkan
sikap dan minat belajar serta potensi dasar siswa. 
 Topik-topik yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada
pengalaman anak yang relevan. Pelajaran tidak dipersepsi
anak sebagai tugas atau sesuatu yang dipaksakan oleh guru,
melainkan sebagai bagian dari atau sebagai alat yang
dibutuhkan dalam kehidupan anak. 
 Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak
terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermain
yang menyenangkan.
 Dalam proses belajar perlu diprioritaskan kesempatan anak
untuk bermain dan bekerjasama dengan orang lain.
 Bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan yang
konkret

Ausubel dalam Dahar (1989) menggemukakan tiga kebaikan dari


belajar bermakna yaitu:
 Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat
diingat.
 Informasi yang dipelajari secara bermakna memudahkan
proses belajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.
 Informasi yang dipelajari secara bermakna mempermudah
belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terjadi lupa.
3. Pembelajaran bermakna erat kaitannya dengan teori
konstruktivisme pemikiran Vygotsky (Social and Emancipator
Constructivism). Paham ini berpendapat bahwa siswa
mengkonstruksikan pengetahuan atau menciptakan makna sebagai
hasil dari pemikiran dan berinteraksi dalam suatu konteks sosial.
Teori belajar ini merupakan teori tentang penciptaan makna.
Selanjutnya, teori ini dikembangkan oleh Piaget (Piagetian
Psychological Constructivism) yang menyatakan bahwa setiap
individu menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan
interaksi antara apa yang telah dimiliki, diketahui dan dipercayai
dengan fenomena, ide atau informasi baru yang dipelajari. Piaget
menjelaskan bahwa setiap siswa membawa pengertian dan
pengetahuan awal yang sudah dimilikinya ke dalam setiap proses
belajar yang harus ditambahkan, dimodifikasi, diperbaharui,
direvisi, dan diubah oleh informasi yang dijumpai dalam proses
belajar.

Rogers (1969) mengemukakan tentang iklim kelas yang


memungkinkan terjadinya belajar bermakna, yaitu sebagai berikut:
 Terimalah peserta didik apa adanya. 
 Kenali dan bina peserta didik melalui penemuannya terhadap
diri sendiri. 
 Usahakan sumber belajar yang mungkin dapat diperoleh
peserta didik untuk dapat memlilh dan menggunakannya.
 Gunakan pendekatan iquiry-discovery. 
 Tekankan pentingnya pendekatan diri sendiri dan biarkan
peserta didik mengambil tanggung jawab sendiri untuk
memenuhi tujuan belajarnya.

Langkah-langkah yang biasanya dilakukan guru untuk menerapkan


belajar bermakna

Ausubel adalah sebagai berikut: Advance organizer, Progressive


differensial, integrative reconciliation, dan consolidation.

Empat type belajar menurut Ausubel , yaitu:


1. Belajar dengan penemuan yang bermakna yaitu mengaitkan
pengetahuan yang telah dimilikinya dengan materi pelajaran yang
dipelajari itu. Atau sebaliknya, siswa terlebih dahulu menmukan
pengetahuannya dari apa yang ia pelajari kemudian pengetahuan
baru tersebut ia kaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
2. Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna yaitu pelajaran
yang dipelajari ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan
pengetahuan yang telah dimilikinya, kemudian dia hafalkan.
3. Belajar menerima (ekspositori) yang bermakna yaitu materi
pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada
siswa sampai bentuk akhir, kemudian pengetahuan yang baru ia
peroleh itu dikaitkan dengan pengetahuan lain yang telah dimiliki.
4. Belajar menerima (ekspositori) yang tidak bermakna yaitu materi
pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada
siswa sampai bentuk akhir , kemudian pengetahuan yang baru ia
peroleh itu dihafalkan tanpa mengaitkannya dengan pengetahuan
lain yang telah ia miliki.

7. Tandatangan:

Anda mungkin juga menyukai