Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYA

DALAM PEMBELAJARAN”

Di SusunOleh :

Kelompok 9

SyarifHidayatullah 198620631010

Erwin Permana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZAR LOMBOK UTARA

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

“Alhamdulillshhirobbilaalamin”, segalapuji bagi kami panjatkan atas kehadirat


allah tuhan semesta alam, karna berkat rahmat dan karunianya kami bias menyelesaikan
makalahi ni“Teoribelajardanimplementasinyadalampembelajaran”.

Semoga makalah ini bias berguna bagi kita semua sebagai pembaca khususnya
dalam bidang pendidikan, meskipun dalam (isi) makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan maupun tatanan bahasanya.

Maka oleh sebab itulah kami menghrapakan kritikdan saran dari pembaca agar
kami bias memperbaiki makalah ini.

Akhir kata “wabillahitaufikwalhidayah wassalamualaikum wr …wb.

Tanjung, 21februari 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar


B. Macam-macam Teori Belajar dan Implementasinya dalam Pembelajaran
1. Teori Humanistik
2. Teori Behavioristik
3. Teori Kognitif
4. Teori konstruktivikstik
5. Teori Pemrosesan Informasi
6. Teori Kecerdasan Ganda
7. Teori Kerja Otak

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi
individu agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara.
Proses itu akan menemukan hasil jika pendidik bisa mendidik individu (siswa) dengan
baik, mendidiknya dengan cara apa? Dengan cara mengimplementasikan teori-teori
belajar yang tepat kepada peserta didik agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa
mencapai tujuan pndidikan itu sendiri. Dari masalah di atas dapat kita ambil rumusan
masalah sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori belajar?
2. Apa saja teori-teori belajar yang harus di pahami oleh peserta didik?
3. Bagaimana cara mengimplementasikan teori=teori belajar tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teori belajar.
2. Untuk mengetahui apa saja teori-teori belajar.
3. Untuk mengetahui cara mengimpelementasikan teori belajar.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar


Izatur rusuli (2014:8) berpendapat bahwa teori belajar merupakan kumpulan
prinsip umum yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta serta
penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
Teori belajar adalah peristiwa dimana seorang guru meberikan prinsip belajarnya
sehingga memudahkan dia untuk berkolaborasi dengan siswa atau anak didiknya untuk
membahas masalah-masalah yang ada dalam suatu pembelajaran.
Teori belajar ini sendiri memiliki banyak varian karna selalu ada perkembangan
dari masa ke masa mengenai teori teori belajar dan apa saja teori-teori belajar yang harus
di pahami?teorinya sebagai berikut.
B. Macam-macam Teori Belajar dan Implementasinya
1. Teori Humanistik
a. Definisi Teori Humanistik
Menurut Abdul Qodir dalam jurnal pedagogik (v 4 no 2, juli-desember 2007)
tentang “teori humanistik dalam mningkatkan belajar siswa” bahwa “Pada
dasarnya kata “humanistik” merupakan suatu istilah yang memiliki banyak makna
sesuai dengan konteksnya. Misalnya humanistik dalam wacana keagamaan berarti
tidak percaya adanya unsur supranatural atau nilai transendental serta keaykinan
manusia tentang kemajuan melalui ilmu dan penalaran. Di sisi lain humanistik
berarti minat terhadap nilai=nilai kemanusiaan yang tidak bersifat ketuhanan,
sedangkan humanistik dalam tataran akademik tertuju pada pengetahuan tentang
budaya manusia.(roberts, 1975).
Teori humanistik adalah teori belajar yang berasumsi bahwa teori belajar
apapun baik dan dapat di manfaatkan asal bisa memanusiakan manusia, manusia
yang bisa mencapai aktualisasi diri serta pemahaman diri dan realisasi diri dengan
belajar secara optimal. Artinya teori humanistik ini dia menekankan pada proses
belajar bukan hasil belajar.
b. Implementasi teori humanistik
Menurut afid buhanudin (2003) impelementasinya sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2) Menentukan materi=materi pembelajaran
3) Mengidentifikasi kemampuan awal dari peserta didik
4) Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan akan meibatkan
siswa untuk dapat belajar secara aktiv.
5) Merancang fasilitas belajar, seperti lingkungan dan media-media
pembelajaran
6) Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru kesituasi
yang nyata.
7) Membimbing siswa untuk dapat memahami hakikat dan maknadari
pengalaman belajar.
8) Mengevaluasi proses dan hasil belajar

2. Teori Behavioristik
a. Definisi teori behavioristik
“Teori behavioristik adalah teori yang menekankan pada perubahan pola
tingkah laku individu (behaviour) yang dapat di amati menurut aliran
behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan
yang di tangkap panca indra dengan kecendrungan untuk bertindak atau hubungan
antara stimulus dan respon”.(novi irwan nahar 2016 hlm 66-67).
Teori behavioristik adalah teori yang menekankan pada perubahan sikap
individu dengan memberikan sebuah stimulus dan respon. Teori belajar ini
mengharapkan terbentuknya prilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Stimulus
yang di berikan oleh guru itu akan menimbulkan respon dari siswa sehingga
terjadi sebuah perubahan sikap dari siswa karna pengaruh stimulus tersebut dan
perubahan yang terjadi itu adalah hasil belajar .
b. Implementasi teori behavioristik
Menurut freddy widya ariesta (2018) Penerapan teori behavioristik dalam dunia
pendidikan ini bisa di lihat dari beberapa contoh misalnya :
1) Me mberikan hukuman terhadap siswa yang terlambat sekolah
2) Siswa yang tidak mengerjakan tugas di kasih hukuman seperti lari keliling
lapangan
Dari beberapa contoh di atas terlihat bagaimana teori ini bisa
memunculkan emosional siswa sebagai peserta didik karna ada balasan jika
siswa mengerjakan sesuatu tapi teori ini tidak selalu menakutkan misalnya :
1). Siswa yang bisa menyelesaikan tugas dia di kasih hadiah
2). Siswa bisa mendapatkan pujian atas apa yang dia lakukan atau penghargaan
lainnya semasih itu bersifat positif.
3. Teori kognitif
a. Definisi Teori Kognitif
“Teori kognitif mulai berkembang pada abad 20 an. Secara sederhana teori
ini menggambarkan bahwa belajar adalah aktivitas internal yang terdiri dari
beberapa proses, seperti pemahaman, mengingat, mengolah informasi, problem
solving, analisis, prediksi, dan perasaaan”. (Niko rhamadani 2010).
Teori kognitif adalah gambaran internal tentang aktivitas belajar yang di
mulai dari beberapa proses yaitu, pemahaman, mengingat, mengolah iinformasi,
problem solving, analisis, prediksi, dan perasaan. Teori ini menekankan pada
kerja otak anak didik/siswa dalam mengolah berbagai macam informasi serta
masalah dan membuatnya untuk bisa berpikir kritis dan berpikir secara rasional.
b. Implementasi Teori kognitif
Dalam proses belajar mengajar di perlukan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal. Berikut adalah penerapan teori belajar kognitif menurut
teori gestalt (dalam yossita wisman 212-215) dalam proses pembelajara:
1) Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa di sebut juga pemahaman
mengamati. Dalam proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki,
kemampuan tilikan yaitu mengenal keterkitan unsur-unsur suatu objek atau
peristiwa.
2) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) ; dalam hal ini unsur-unsur
yang bermakna akan sangat menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu peserta dalam
menangani suatu masalah. Jadi, hal-hal yang di pelajari para peserta didik
hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
3) Perilaku bertujuan (pusposive behavior);suatu perilaku akan terarah pada
tujuan. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika para peserta didi
mengerti tujuan yang ingin dicapainya. Jadi, hendaknya para guru membantu
para peserta didik untuk memahami arah dan tujuannya.
4) Prinsip ruang hidup (life space); perilaku individu memiliki hubungan dengan
tempat dan lingkungan dia berada. Jadi, materi yang diajarkan harusnya
berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan individu.
5) Transfer dalam belajar; yaitu proses pemindahan pola tingkah laku dalam
situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi dengan
jalan melepaskan pengertian objek dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain
dalam tata susunan yang tepat. Transfer belajar akan terjadi apabila peserta
didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan
menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan
masalah pada situasi lain.
4. Teori konstruktivistik
a. Definisi teori konstruktivistik
Menurut meljis salwanis (2016) Konstruktivistik merupakan Teori
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali
pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain
teori ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya pun, memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa
sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih
kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Teori konstruktivistik adalah teori yang mengkostruksikan pengalaman anak didik
sehingga siswa bisa aktiv dalam belajar dan menemukan sendiri kompetensi
maupun pengetahuannya.

b. Implementasi teori konstruktivistik


Menurut melji salwanis (2016) implementasinya sebagai berikut :
1) Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas
yang sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengmbangkan ide-idenya secara lebih bebas.
2) Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat
hubungan ide-ide atau gagasan-gagasan, kemudian memformulasikan kembali
ide-ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
3) Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah
kompleks, dimana terjadi bermacam-macam pandangan tentang kebenaran
yang datangnya dari berbagai interpretasi.
4) Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaianya merupakan suatu usaha
yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah dikelola.
5. Teori Pemrosesan Informasi
a. Definisi teori pemrosesan informasi
Teori pemrosesan informasi mulai berkembang dari tahun 1977, dimana
Robert Mills Gagne sebagai pelopor penggagas teori ini.
Menurut melji salwanis (2016) teori pemrosesan informasi adalah
Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan pada
memori panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara tersusun. Tahapan
pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada
bagaimana pengatahuan baru yang dimodifikasi.
Teori pemrosesan informasi merupakan teori yang di harapkan bisa untuk
membuat memori peserta didik menyimpan pengetahuan dalam jangka panjang
karna itu adalah sebuah hal yang penting agar siswa bisa mengerjakan sesuatu
walaupun udah lama dia pelajari.
b. Implementasi teori pemrosesan informasi
Menurut Melji salwanis (2016) adalah sebagai berikut :
1) Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang
besar bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pemndidikan.
Belajar dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan
umpan balik yang mengikuti performance pembelajar. Diantara kejadian-
kejadian ini ada beberapa tahapan dari pemrosesan internal. Pembelajaran tidak
hanya merupakan prose sederhana dari penyajian stimulus, melainkan
merupakan komposisi dari berbagai jenis stimulasi eksternal yang berbeda,
yang mempengaruhi beberapa proses belajar yang berbeda.
2) Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama
pembelajaran berfungsi mensupport yang terjadi pada pembelajaran. Kejadian
eksternal yang disebut pembelajaran bisa mendukung proses internal dengan
mengakyifkan mental set (keadaan mental) yang mempengaruhi perhatian dan
persepsi seklektif. Kejadian eksternal bisa meningkatkan proses internal
dengan memberikan pengorganisasian yang dibuat oleh pembelajar.
Pembelajar juga memantapkan pengioperasian proses pengendali tindakan,
seperti harapan akan hasil performance.
6. Teori Kecerdasan ganda
a. Definisi Teori Kecerdasan ganda
Menurut Melji Salwanis (2016) Kecerdasan adalah suatu kemampuan
untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam
latar budaya tertentu. Seseorang dikatakan cerdas bila ia dapat memecahkan
masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan mampu menghasilkan sesuatu yang
berharga atau berguna bagi dirinya maupun umat manusia.
Horward Garnerdn (2008) memperkenalkan hasil penelitiannya yang
berkaitan dengan teori kecerdasan ganda, yaitu teorinya tentang menghilangkan
anggapan yang ada selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa tidak ada satupun kegiatan manusia yang hanya
menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang ada.
Semua kecerdasan tersebut bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan
terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu saja berbeda-beda pada masing-masing
orang. Namun kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan
yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam
memecahkan masalah.
Teori kecerdasan ganda merupakan teori yang di gunakan untuk
menjalankan kecerdasan siswa karna kecerdasan itu sangtlah penting untuk
menunjang hidup kita sebgai individu apa lagi dalam mempelajari sebuah ilmu
pengetahuan.
Banyak orang di dunia ini yang memiliki kecerdasan tapi dengan adanya
teori ini kecerdasan dapat di tingkatka agar kecerdasan itu tidak hilang, kita
sebagai manusia tidak menggunakan satu kecerdasan saja dalam menyelesaiakan
banyak hal kita memerlukan banyak kecerdasan itu kenapa teori kecerdasan ganda
ini perlu untuk di pelajar[.
b. Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Menurut Melji Salwanis (2016) Implementasi teori kecerdasan ganda
membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources),
tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam
menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru
yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi
kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan
instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi
panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan
fasilitas pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat
digunakan oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang
spesifik.
7. Teori Kerja Otak
a. Definisi Teori Kerja Otak

Menurut Melji Salwanis (2016) Teori Kerja otak mulai berkembang di


tahun 1981 oleh Roger Sperry . Roger Sperry adalah penemu otak manusia
mempunyai 2 bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang
berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981 Selain
itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak
kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.

Selama ini kita beranggapan bahwa otak kiri adalah otak yang bersifat
logika, dan otak kanan berkaitan erat dengan kreativitas. Hasil penelitian terakhir
membuktikan bahwa pandangan ini salah. Otak kiri dapat menjadi otak yang
kreatif. Hal ini dibukttikan dengan hasil karya Dr. Edward De Bono yang
mencetuskan Lateral Thinking (Berfikir Lateral) pada tahun 1970.

Jika dilihat dari sisi pendidikan, kebanyakan sistem pendidikan di dunia


lebih menjurus kepada aliran pemikiran otak kiri. Para pelajar di seluruh dunia
dilatih untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan logika,
rasional. Ringkasnya, corak pemikiran otak kiri imaginasi menyokong logika dan
rasional, sedangkan dalam gaya pemikiran otak kanan, logika dan rasional akan
menyokong imaginasi. Para pelajar tidak bebas berfikir dan tidak mampu dan
tidak berani melahirkan ide-ide baru apalagi ide-ide yang amat bertentangan oleh
individu-individu yang berfikiran konvensional.

Teori kerja otak adalah teori yang di gunakan untuk mengaktifkan kedua
bagian otak kita otak kiri maupun otak kanan agar bisa berguna untuk proses
pembelajaran .

b. Implementasi Teori Kerja Otak


Menurut melji salwanis (2016) impleentasinya sebagai berikut :
1) Informasi verbal: kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan atau tertulis.
2) Keterampilan intelektual: kecakapan yang berfungsi untuk berhubunga dengan
lingkungan hidup.
3) Strategi kognitif: Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan akivitas
kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik: kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani.
5) Sikap: kemampuan menerima atau menolak obyek berdasakan penilaian
terhadap obyek tesebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori belajar adalah peristiwa dimana seorang guru meberikan prinsip belajarnya
sehingga memudahkan dia untuk berkolaborasi dengan siswa atau anak didiknya
untuk membahas masalah-masalah yang ada dalam suatu pembelajaran.
Adapun beberapa macam teori-teori belajar yang harus di pelajari ialah, teori
humanistik, Teori Behavioristik, Teori Kognitif,Teori konstruktivikstik,Teori
Pemrosesan Informasi,Teori Kecerdasan Ganda, Teori Kerja Otak
B. Saran

Sebagai seorang guru kita harus mampu untuk memahami berbagai nacan
teori-teori agar ketika kita mengajar kita bisa sistematis dalam mengajar maupun
mendidik anak didik kita supaya tujuan pendidikan itu bisa tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Rusuli izatur. (2014:8)pengembangan teori belajar serta hakikatnya

Selasa 23 februari 2021 waktu 9:30 wita

Qodir Abdul. jurnal pedagogik (v 4 no 2, juli-desember 2007) hakikat teori humanistik serta

Implementasinya. Selalsa 23 februari 2021 waktu 9:30 wita

Wisma Yosita. (2005 212-215)Hakikat teori belajar kognitif untuk meningkatkan

Kemampuan belajar siswa. Selasa 23 februari 2021 waktu 9:30

Buhanudin afid (2008) hakikat teori belajar dan pengembangannya

Selasa 23 februari 2021 waktu 9:30


Salwanis Meljis (2016) hakikat teori belajar dan implementasinya

Selasa 23 februari 2021 waktu 9:30

ABSTRAK

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mencapai manusia yang berpikir
kritis serta berjiwa religius dan berbudi pekerti. Untuk mencapai semua itu tentu guru
sebagai pendidik harus memperhatikan beberapa hal untuk mendidik siswa didiknya
agar pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan itu sendiri. Teori-teorri dari
masa ke masa terus di kembangkan oleh para ahli agar proses belajar mengajar bisa
berbaur dengan kemajuan jaman. Teori adalah konsep penting yang harus di miliki
oleh guru agar bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara sistematis dan bisa
menciptkan suasana beljar di kelas dengan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai