TEORI BELAJAR
Disusun oleh:
1. Tesa Utami NPM: 2285006
2. Ali Prawira Priatna NPM: 2285002
3. Ibnu Gadang Panilih NPM: 2285001
4. Nanang Hidayat NPM: 2285003
Semester : 2 (dua)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kita
nikmat sehat, nikmat iman dan islam serta ilmu dan pengetahuan sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik yang membahas tentang “Teori
Belajar”.
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas perkuliahan
mata kuliah Pedagogik. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
banyak kepada Dosen yang telah memberikan tugas ini, sehingga bertambahnya
pengetahuan dan wawasan kami dari hal- hal yang belum kami ketahui.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan pada karya tulis ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang baik dan memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini agar menjadi
lebih baik dan sesuai dengan kaidah penyusunannya. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat umumnya untuk
para pembaca, khususnya bagi kami yang menyusunnya. Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III...................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya teori belajar karena para ahli dalam bidang pendidikan benyak
melakukan penelitian tentang belajar dan pembelajaran, dengan demikian
ditemukanlah fakta bahwa terdapat kesulitan atau hambatan dalam proses
pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses usaha sadr yang dilakukan
oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil
melakukan sesuatu. Proses belajar dimulai sejak dini sampai tiada.
Sebagaimana pepatah, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”. Setiap
insan memiliki kapasistas yang berbeda-beda dalam proses belajarnya. Maka
muncul-lah beberapa teori belajar yang diantaranya teori behavioristic,
kognitif, konstruktivistik, dan humanistic. Teori belajar ini adalah suatu teori
yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa.
Dengan menguasai teori belajar ini setidaknya para guru dapat memahami
apa dan bagaimana sebenarnya proses belajar itu terjadi pada diri peserta
didik, sehingga guru dapat mengambil tindakan pedagogic dan edukatif yang
tepat bagai penyelenggaraan pembelajaran. Teori nelajar menjadi sangat
penting karena dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah dan
tujuan yang akan di capai. Teori belajar juga sangat bermanfaat, karena
dengan teori belajar maka guru lebih mengetahui tentang siswanya termasuk
perilaku (sikap), pengetahuan dan keterampilannya dalam proses belajar.
Dengan demikian guru dapat mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang
terdapat dalam tingkat pemahaman siswa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah
ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian teori belajar ?
2. Apa saja macam-macam teori belajar ?
3. Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar
Istilah teori belajar terdiri dari dua kata penting yaitu teori dan belajar.
Menurut McKeachie dalam Grendel (1991:5) teori adalah seperangkat azaz
yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata.
Sedangkan menurut Hamzah (2003:26) teori merupakan seperangkat
preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip
yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang saling berhubungan satu sama
lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan
kebenarannya. Dari dua pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di
atas dapat dirangkum bahwa teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-
kejadian yang didalamnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang
dapat dipelajari, dianalisis dn diuji kebenarannya. Belajar merupakan suatu
proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,
dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.
3
Penguasaan teori belajar dan pembelajaran sangat penting supaya Guru
Pintar dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah perilaku mengajarnya
di kelas. Melalui teori-teori belajar dan pembelajaran ini, Guru Pintar akan
dapat memahami bagaimana siswa belajar dan kemudian menghubungkan
prinsip dan hukumnya dengan teknik mengajar untuk mencapai pembelajaran
yang tidak hanya menarik dan bermakna, tetapi juga berkesan baagi siswa.
4
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori
behavioristik dalam proses belajar mengajar, yaitu:
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan teori behavioristik yang harus
Guru Pintar ketahui supaya dapat memaksimalkan pembelajaran.
5
2. Guru Pintar harus menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap pakai sebelum pembelajaran dimulai.
4. Dalam proses belajar dan mengajar, siswa hanya dapat mendengar dan
menghafal yang didengarkan.
6
Teori kognitif mempercayai bahwa perilaku seseorang dapat
ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi yang
berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini juga
percaya bahwa belajar itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian
membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang
sudah tersimpan di dalam dirinya. Proses pembelajaran yang berkiblat
pada teori kognitif tidak hanya beroperasi secara terpisah-pisah, tetapi
melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang sangat
ditekankan dalam teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan
hasil belajar.
4. Guru harus mengamati perbedaan yang ada pada setiap siswa supaya
siswa dapat berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
7
usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya
modern. Landasan dari teori belajar konstruktivisme adalah pembelajaran
kontekstual. manusia membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang
hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang
direncanakan.
8
Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme
1. Dalam proses belajar mengajar, Guru Pintar dapat mengajarkan kepada
siswa untuk mengeluarkan ide atau gagasannya dan juga melatih siswa
supaya bisa mengambil keputusan.
2. Siswa dapat mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena
mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.
3. Pelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang akan membuat siswa
lebih mudah dalam berinteraksi dan memahami pelajarannya.
4. Ketika proses belajar mengajar, siswa akan lebih mudah beradaptasi
dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru. Misalnya
berinteraksi dengan teman-temannya dan guru.
5. Pengetahuan yang diterima siswa lebih mudah diterapkan dalam
kehidupannya.
Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme
1. Teori ini memiliki ruang lingkupnya lebih luas sehingga terkadang
susah dimengerti.
2. Tugas guru menjadi kurang maksimal karena siswa diberi kebebasan
lebih banyak.
9
Perbedaan teori belajar humanistik dan teori belajar behavioristik
adalah teori belajar humanistik lebih mengutamakan melihat tingkah laku
manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Sedangkan teori behavioristik hanya melihat motivasi manusia
sebagai sebuah usaha untuk memenuhi fisiologis manusia.
Teori belajar humanistik menekankan pada pembentukan
kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati
nurani yang diterapkan melalui materi-materi pelajaran. Dalam teori ini
Guru Pintar sangat berperan sebagai fasilitator untuk siswa.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
menerapkan teori konstruktivisme dalam proses belajar mengajar:
1. Guru Pintar harus berusaha untuk menyusun dan mempersiapkan
materi-materi pembelajaran lebih banyak agar tujuan belajar mengajar
tercapai.
2. Guru Pintar harus berusaha tenang ketika mendengar ungkapan-
ungkapan dari siswa yang memberitahukan bahwa ada perasaan yang
kuat dan dalam saat belajar mengajar.
3. Guru Pintar adalah fasilitator. Guru Pintar harus memberikan perhatian
kepada siswa dan menciptakan suasana kelas kondusif.
4. Guru Pintar harus dapat mengenali dan menerima kelemahan-
kelemahan pada dirinya supaya saat mengajar akan lebih tenang.
5. Guru Pintar harus mengetahui keinginan dari setiap siswa karena
keinginan-keinginan yang ada pada setiap siswa dapat menambah
kekuatan dan mendorong semangat belajar.
10
perubahan terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan
atau keinginan sendiri.
2. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri
dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa
harus merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.
11
pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih menekankan pada
proses belajar yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Belajar adalah
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat
relatif serta berbekas (Abdullah, 2019).
Konsep Pembelajaran Kognitif Pengembangan konsep pembelajaran
kognitif sudah tentu sangat dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif.
Terdapat tiga tokoh penting di dalamnya yaitu: Piaget, Bruner dan
Ausuble. Tiga prinsip utama pembelajaran yang dikemukakan Jean
Piaget, antara lain :
1. Belajar aktif
2. Belajar lewat interaksi sosial
3. Belajar lewat pengalaman sendiri
12
dapat menentukan sendiri kebutuhan belajarnya. Beberapa implikasi teori
konstruktivistik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke bagian-
bagian dan lebih mendekatkan kepada konsep-konsep yang lebih luas
2. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan
ide-ide peserta didik
3. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber
data primer dan manipulasi bahan
4. Peserta didik dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat
memunculkan teori-teori tentang dirinya.
5. Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam
kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal-
hal yang sedang dilakukan peserta didik, serta melalui tugas-tugas
pekerjaan
6. Peserta didik-peserta didik banya belajar dan bekerja di dalam group
proses
7. Memandang pengetahuan adalah non objektif, berifat temporer,
selalu berubah, dan tidak menentu
8. Belajar adalah penyusunan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah
menata lingkungan agar peserta didik termotivasi dalam menggali
makna
13
berkembang dengan cara yang berbeda – beda sesuai dengan kepribadian
yang kita miliki, dan ternyata lingkungan belajar juga dapat
mempengaruhi aktualisasi diri kita.
Menurut Perni, N. N., (2019) pengalaman belajar memiliki relevansi
dengan seluruh orang yang ada disekitar kita. Berikut penerapan teori
humanisme dalam pembelajaran:
14
melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan
peserta didik.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam bentuk seperti berubahnya
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan
dan kemampuan, dan aspek lain yang ada pada individu. Terdapat beberapa
teori mengenai pembelajaran seperti teori behavioristik, humanisme,
kognitif, dan konstruktivisme.
B. Saran
Adanya beberapa teori seperti teori behavioristik, kognitif, humanistik, dan
konstruktivisme dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran
dengan baik. Akan tetapi, penerapan proses pembelajaran yang di lakukan di
negara kita terkadang tidak sesuai dan cenderung mengabaikan teori-teori
tersebut. Sehingga perlu adanya pembenahan, pengarahan, dan pengawasan
dari pihak pemerintah maupun masyarakat sekitar terkait penerapan teori
pembelajaran dalam proses pembelajaran saat ini. Sebagai seorang pengajar
perlu sekali mengetahui dan memahami tentang teori-teori belajar agar
pendidikan di indonesia menjadi semakin lebih baik pada masa sekarang dan
yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/fkipipthukawkupang/
54ffc47ea33311825c5102db/teori-belajar-dan-implikasinya-dalam-
pembelajaran
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Artikel/
TEORI_BELAJAR_BEHAVIOR
https://lms.syam-ok.unm.ac.id/
17