BLOK KBDK
Disusun Oleh :
PENGAMPUH:
Prof. Dr. T. G. Ratumanan, M.Pd
Pertama-tama Kami panjatkan Puji dan Syukur untuk berkat Rahmat Tuhan yang
Maha Kuasa yang sudah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Teori Behaviorisme dan
Implikasinya pada Belajar “ tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu untuk menambah wawasan tentang
penerapan gaya belajar behaviorisme, harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan sebagaimana semestinya makalah ini di buat.
Kami menyadari pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, oleh
karena itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bpk, selaku dosen
pengampuh yang telah membimbing kami, kepada teman-teman dan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak. Tidak lupa harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
kami. Atas perhatian serta waktunya kami sampaikan Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI………………………..........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a) Kesimpulan
b) Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Gage
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon atau sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini menjadi latar belakang adanya pengembangan teori praktek
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai behavioristik. Aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil dari belajar
Teori behavioristic dengan berbagai hubungan stimulus-responnya,
menempatkan seseorang yang belajar sebagai individu yang pasif. Tanggapan
atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat apabila diberikanya penguatan dan akan
menghilang bila di kenai hukuman.
Metode behavioristik ini sangat tepat untuk mendapatkan kemampuan yang
membutuhkan kelenturan, reflek, daya tahan, dsb. Contohnya: menari,
menggunakan computer, berenang, belajar bahasa asing, mengetik, olahraga dan
sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang
masih membutuhkan dominasi orang dewasa, suka meniru, mengulangi dan
harus dibiasakan, dan menyukai atau senang dengan bentuk-bentuk
pengahargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau ouput yang
berupa respons.
2. Penguatan (reinforcement)
Konsep-Konsep Utama :
Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan dan bebas
Skinner membuat eksperiment sebagai berikut: dalam laboratorium. Skinner
memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut
”Skinnerbox” yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol,
alat pembeli makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur
nyalanya,
dan lantai yang dapat dialiri listrik. Karena dorongan lapar (hunger drive),
tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana
kemari untuk keluar dari box, tidak
sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan
makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan
sitikus, proses ini disebut shaping.
Unsur terpenting adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya
adalahmpengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan
semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi
dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai
stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu
sedangkan
penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Fungsi pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada
melalui proses berfikir yang dapat dianalisis dan dipilih, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berfikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur
pengetahuan tersebut.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Ciri – ciri kuat yang mendasari penerapan teori behavioristik :
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan bagian – bagian (elementalistik)
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
5. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan
pengulangan
6. Mengutaman mekanime terbentuknya hasil belajar melalui prosedur
stimulus respon
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan
Secara umum langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori
behavioristik yang dikemukakan oleh Sociati dan Prasetya Irawan (2001)
dapat digunakan dalam merancang pembelajaran, langkah-langkah
pembelajara tersebut antara lain :
5) Kepunahan (Extinction)
Kepunahan akan terjadi apabila respon yang telah terbentuk
tidak mendapatkan penguatan lagi dalam waktu tertentu.
Sesuai dengan teori ini, guru dapat menyusun bahan pelajaran dalam bentuk
yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa
disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan ceramah,
tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh- contoh baik dilakukan sendiri
maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang
sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam
bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan
tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan
digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.
a. Kelebihan
b. Kekurangan
a. Kesimpulan
b. Saran
Kita sebagai pelajar harus memahami cara belajar kita sendiri dan
sebagaimana nantinya kita akan menjadi pengajar di harapkan kita mampu
memahami berbagai metode pembelajaran karena itu sedini mungkin kita
harus mempelajari teori-teori pembelajaran yang ada agar kita dapat
menemukan kecocokan cara mengajar kita dengan tepat
Daftar Pustaka
1. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/teori-behavioristik-1.pdf
2. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/59166859/teori-belajar-dan-
pembelajaran20190508-27344-1i80sot-with-cover-page-v2.pdf?
Expires=1664679983&Signature=N5m-bPqOpnFW7mHfj8UHi38RE2Srh-
CHSBvQG0RscAZBYJ5N7Y~2rV3uojL9bMk2MNXPIMb3CVQNvjwRIKAI3d
g42vUeOfzt3KgyMNq1H8oWCUe0N7tmMpwtq~SuRBW~9WoS32g79W2qgh
Owaih3yM8BEBHJzlbMD~r0mZ8B1V4ZtOxNaKApCV2vozpTUVy66xX2xBS
Th91vAQQf5VGqm9pVuehkMJR0J87K7nEPM8q5Wo5zaJ7gwtF4DEbfX5pH
FYdo0BnAqkxdPFfBBEhqKJ~v6k46T4qQG59i0GtbX81pvBfY~eeRXsOQoyG
phYK88DrWPfSZ78AYCnzmDpE-gg__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
3. https://www.researchgate.net/profile/Amirfan-Asfar/publication/
331233871_TEORI_BEHAVIORISME_Theory_of_Behaviorism/links/
5c6da922a6fdcc404ec18291/TEORI-BEHAVIORISME-Theory-of-
Behaviorism.pdf