Disusun Oleh :
Kelompok 8
Yepita Sari 200263007
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah ikhtisar teori-teori belajar
dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Ilmu Pendidikan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
1. Perencanaan Pendidikan..............................................................3
2. Sejarah perkembangan Perencanaan Pendidikan .................... 5
3. Critical Thinkhing ..........................................................................6
a. Kesimpulan ......................................................... 11
Di dalam proses belajar dan mengajar ada berbagai kendala. Kendala tersebut bisa
berupa kondisi pembelajaran yang membosankan, siswa yang kurang memperhatikan dan
tidak mau mendengarkan penjelasan gurunya,serta anak didik yang bandel. Bagi guru semua
peristiwa tersebut adalah peistiwa yang sangat menjengkelkan,sehingga guru menganggap
kelas tersebut menjadi kelas yang bandel,sulit di diurus dan lain sebagainya.
Guru yang demikian tidak bisa dikatakan sebagai guru yang bijak karena hal-hal yang
membosankan pada proses pembelajaran dikelas dipicu oleh guru tersebut yang tidak mampu
mengkondisikan kelas senyaman mungkin bagi siswanya disaat proses belajar dilaksanakan.
Ketika mengajar guru tidak berusaha mencari informasi,apakah materi yang telah
diajarkannya telah dipahami siswa atau belum.Ketika proses belajar dan pembelajaran guru
tidak berusaha mengajak siswa untuk berpikir.Komunikasi terjadi hanya pada satu arah,yaitu
dari guru kesiswa.Guru berpikir bahwa materi pelajaran lebih penting daripada
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.Lalu guru menganggap peserta didik
sebagai tong kosong yang harus diisi dengan sesuatu yang dianggap penting.Hal-hal
demikian adalah kekeliruan guru dalam mengajar.Oleh karena itu makalah yang membahas
mengenai teori belajar ini disusun agar para pendidik mampu mengetahui dan memahami
secara teoritis perubahan perilaku peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran
sehingga proses belajar tersebut bisa berjaalan secara maksimal berdasarkan tujuan awal
pembelajaran itu sendiri.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari belajar.
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan penjelasan dari teori Behavioristik.
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian teori belajar Kognitif.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengertian teori Konstruktivisme.
6. Untuk mengetahui dan memahami pengertian teori Humanistik
Bab II
Pembahasan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori
sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan”
bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang
berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori
merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan
fakta-fakta.Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima
secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini
mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi
kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-
ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.Perlu diketahui
bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam
membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka
berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya
adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi
Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
a. Edward LeeThorndike
Menurutnya belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal
lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Respon adalah reaksi yang dimunculkan
peserta didik ketika belajar, juga dapat berupa pikiran, perasaan, gerakan atau tindakan. teori
ini sering disebut teori koneksionisme.
b. John Watson
Kajian tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti Fisika atau Biologi
yang berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan
diukur. Belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun keduanya
harus dapat diamati dan diukur.
c. Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-
stimulus yang disertai suatu gerakan. Hukuman (punishment) memegang peranan penting
dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah
tingkah laku seseorang.
Karakteristik :
1. Belajar adalah proses mental bukan behavioral
2. Siswa aktif sebagai penyadur
3. Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif
4. Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus
5. Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan
6. Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.
Beberapa tokoh dalam aliran kognitivisme :
a) Teori Gestalt dari Wertheimer dkk
Menekankan pada kebermaknaan dan pengertian sehingga tidak menimbulkan ambiguitas
dalam proses pembelajaran.
1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka
lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna ini dipengaruhi oleh pengertian
yang telah ia punyai.
2. Konstruksi makna merupakan suatu proses yang berlangsung terus-menerus seumur
hidup.
3. Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih berorientasi pada
pengembangan berpikir dan pemikiran dengan cara membentuk pengertian yang baru.
Belajar bukanlah hasil dari perkembangan melainkan perkembangan itu sendiri. Suatu
perkembangan yang menuntun penemuan dan pengaturan kembali pemikiran
seseorang.
4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang dalam keraguan
yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi disekuilibrium merupakan situasi
yang baik untuk belajar
5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungan
siswa.
6. Hasil belajar siswa tergantung pada apa yang sudah diketahuinya.
Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu,
bukan suatu proses mekanis untuk mengumpulkan fakta. Dalam konteks yang demikian,
belajar yang bermakna terjadi melalui refleksi, pemecahan konflik pengertian dan selalu
terjadi pembaharuan terhadap pengertian yang tidak lengkap.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut dapat ditarik sebuah inferensi bahwa menurut teori
konstruktivisme belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan dengan cara
mengabstraksi pengalaman sebagai hasil interaksi antara siswa dengan realitas baik realitas
pribadi, alam, maupun realitas sosial. Proses konstruksi pengetahuan berlangsung secara
pribadi maupun sosial. Proses ini adalah proses yang aktif dan dinamis. Beberapa faktor
seperti pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan kognitif dan lingkungan sangat
berpengaruh dalam proses konstruksi makna.Argumentasi para konstruktivis memperlihatkan
bahwa sebenarnya teori belajar konstrukvisme telah banyak mendapat pengaruh dari
psikologi kognitif, sehingga dalam batas tertentu aliran ini dapat disebut juga neokognitif.
Walaupun mendapat pengaruh psikologi kognitif, namun harus diakui bahwa stressing
point teori ini bukan terletak pada berberapa konsep psikologi kognitif yang diadopsinya
(pengalaman, asimilasi, dan internalisasi).melainkan pada konstuksi pengetahuan. Konstruksi
pengetahuan yang dimaksudkan dalam pandangan konstruktivisme yaitu pemaknaan realitas
yang dilakukan setiap orang ketika berinteraksi dengan lingkungan. Dalam konteks demikian,
konstruksi atau pemaknaan terhadap realitas adalah berlajar itu sendiri. Dengan asumsi
seperti ini, sebetulnya substansi konstrukvisme terletak pada pengakuan akan hekekat
manusia sebagai homo creator yang dapat mengkonstruksi realitasnya sendiri.Adapun
prinsip-prinsip teori belajar konstruktivistik adalah sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
Dari deskripsi yang dikemukakan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Teori
belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasikan kegiatan
belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Namun teori belajar ini tidak-lah semudah yang
dikira, dalam prosesnya teori belajar ini membutuhkan berbagai sumber sarana yang dapat
menunjang, seperti : lingkungan siswa, kondisi psikologi siswa, perbedaan tingkat kecerdasan
siswa. Semua unsur ini dapat dijadikan bahan acuan untuk menciptakan suatu model teori
belajar yang dianggap cocok, tidak perlu terpaku dengan kurikulum yang ada asalkan tujuan
dari teori belajar ini sama dengan tujuan pendidikan. Teori – teori pembelajaran tersebut
menjelaskan apa itu belajar dan bagaimana mana belajar itu terjadi. Teori Behavioristik
merupakan teori yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan dalam tingkah laku
sebagai akibat dari interaksi antar stimulus dan respon. Dalam pandangan Piaget, belajar yang
sebenarnya bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari
dalam diri anak sendiri. Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan
spontan. Berkaitan dengan belajar, Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep
Skema yaitu, stuktur mental atau kognitif yang menyebabkan seseorang secara intelektual
beradaptasi dan mengoordinasikan lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis
melainkan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia.
Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali
dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui
pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi
dengan lingkungannya. Menurut teori humanistik belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus
berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori
belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.
Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penulis. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon pendidik.Untuk
memperbaiki kualitas,maka penulis mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi
lebih baik.
Daftar Rujukan
Dimyati,Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta
Sanjaya,Wina.2006.Strategi Pembelajaran.Jakarta:Kencana
Surianto.2009.Teori Konstruktivisme.
(online).(https://surianto200477.wordpress.com/2009/09/17/teori-pembelajaran-
konstruktivisme/ diakses 19 Oktober 2015)