OLEH:
WIDYA WATI
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. FESTIYED, MS
2010
KATA PENGANTAR
teori belajar dan pembelajaran yang dibimbing oleh ibu Prof. Dr Festiyed, M.Si.
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai teori belajar dan
baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Widya Wati
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
BAB II TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN...........................................4
1.1 TEORI BELAJAR.........................................................................................4
1.1.1 Teori Behaviorisme.....................................................................................4
1.1.2 Teori Kognitivisme......................................................................................9
1.1.3 Teori Konstruktivisme..............................................................................11
1.1.4 Teori Belajar Humanistik.........................................................................14
1.1.5 Teori Belajar Kecerdasan Ganda..............................................................16
1.2 TEORI PEMBELAJARAN.........................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
Kesimpulan.........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
2
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut bisa berupa kondisi pembelajaran yang membosankan, siswa yang kurang
yang bandel. Bagi guru semua peristiwa tersebut adalah peistiwa yang sangat
Guru yang demikian tidak bisa dikatakan sebagai guru yang bijak karena
hal-hal yang membosankan pada proses pembelajaran dikelas dipicu oleh guru
yang telah diajarkannya telah dipahami siswa atau belum.Ketika proses belajar
terjadi hanya pada satu arah,yaitu dari guru kesiswa.Guru berpikir bahwa materi
didik.Lalu guru menganggap peserta didik sebagai tong kosong yang harus diisi
dengan sesuatu yang dianggap penting. Hal-hal demikian adalah kekeliruan guru
dalam mengajar. Dari permasalahan di atas, kita menyadari bahwa, sebuah teori
3
pembelajaran sebaiknya juga menyangkut suatu praktek untuk membimbing
Oleh karena itu makalah yang membahas mengenai teori belajar ini
disusun agar para pendidik mampu mengetahui dan memahami secara teoritis
perubahan perilaku peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran sehingga
proses belajar tersebut bisa berjaalan secara maksimal berdasarkan tujuan awal
1.3 Tujuan
teori Behavioristik.
4
BAB II TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
manusia menurut pandangan john locke yaitu manusia merupakan organisme yang
pasif. Locke menganggap bahwa manusia itu seperti kertas putih, hendak ditulisi
apa kertas itu sangat tergantung pada orang yang menulisnya. Dari pandnagan ini
organism yang aktif. Manusia merupakan sumber daripada semua kegiatan. Pada
dasarnya manusia bebas untuk berbuat, manusia bebas untuk membuat pilihan
dalam setiap situasi. Titik pusat kebebasan ini adalah kesadarannya sendiri. Dari
5
3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan
metode obyektif.
4. Sifatnya mekanis
5. Mementingkan masa lalu
Edward LeeThorndike
Menurutnya belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Respon
adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, juga dapat berupa
pikiran, perasaan, gerakan atau tindakan. teori ini sering disebut teori
koneksionisme.Edwin Gutrie Ia berpendapat bahwa tingkah laku manusia dapat
diubah, tingkah laku baik dapat diubah menjadi buruk dan sebalkinya tingkah
laku buruk dapat diubah menjadi baik. Teori Gutrie berdasarkan atas model
penggantian stimulus satu ke stimulus yang lain.
Tiga metode pengubahan tingkah laku ang dikemukakan Gutrie antara lain:
1. Metode respon bertentangan. Misalnya jika anak takut terhadap sesuatu,
misalnya kucing, maka letakkan permainan yang disukai anaka dekat dengan
kucing. Dengan mendekatkan permainan anak pada kucing lambat laun anak tidak
akan takut lagi pada kucing.
2. Metode membosankan. Misalnya seorang anak mencoba-coba mengisap
rokok, minta kepadanya untuk mengisap rokok terus sampai bosan, setelah ia
bosan ia akan berhenti merokok dengan sendirinya.
3. Metode mengubah tingkah laku. Jika anak bosan belajar, ubahlah lingkungan
belajarnya dengan suasana lain dengan yang lebih nyaman dan menyenangkan,
sehingga ia merasa tertarik untuk belajar.
Watson Setelah ia mengadakan berbagai eksperimen ia menyimpulkan bahwa
pengubahan tingkah laku dapat dilakukan melalui latihan atau membiasakan
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima. Stimulus dan respon tersebut
harus dapat diamati dalam bentuk tingkah laku.
Clark hull sangat terpengaruh terhadap teori evolusi charles Darwin. Semua
fungsi tingkah laku mengemukakan bahwa semua fungsi tingkah laku bermanfaat
terutama untuk menjaga kelangsungan hidup. Karena ituu kebutuhan biologis dan
pemuasan biologis menempati posisi sentral.
Implikasi logisnya adalah guru harus merencanakan kegiatan belajar mengajar
berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap motivasi belajar yang terdapat
pada siswa. Dengan adanya motivasi, maka belajar merupakan penguatan. Makin
banyak belajar makain banyak reinforcementm makin besar motivasi memberikan
respon yang menuju keberhasilan belajar.
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990).Seperti halnya kelompok penganut
psikologi modern, Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk
menerangkan tingkah laku. Pada tahun 1938, Skinner menerbitkan bukunya yang
berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia
6
mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi
diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The
Experimental an Analysis of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal
berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi
Psikologi di Amerika (Sahakian,1970)
Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan
pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol
melalui proses operant conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah
laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam
lingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel
daripada conditioning klasik.Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa
pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan
latihan.Menajemen Kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk
memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi
penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun
pada perilaku yanag tidak tepat. Operant Conditioning adalah suatu proses
perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan
perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan
keinginan.Skinner membuat eksperimen sebagai berikut :
Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam
kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai
peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu
yangdapat diatur nyalanya, dan lantai yanga dapat dialir listrik. Karena dorongan
lapar tikus beruasah keluar untuk mencari makanan. Selam tikus bergerak kesana
kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar.
Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku
yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner
mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya
adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin
kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu
penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa
hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain
menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau
menunjukkan perilaku tidak senang.
Beberapa prinsip Skinner antara lain :
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan,
jika bebar diberi penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
4. Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan
perlu diubah, untukmenghindari adanya hukuman.
5. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
7
6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah
diberikan dengan digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.
7. Dalam pembelajaran digunakan shaping.
2. Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya
stimulus dan respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa yang
merupakan faktor penting dalam belajar. Respons akan semakin kuat apabila
8
5. Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan
positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang
didasari pada perilaku yang tampak.
6. Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat
mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya.
Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu maka akan lebih dapat
dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang kontinue tersebut dan
lebih optimal.
7. Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai
pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian
kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu
menghasilkan sustu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu.
Teori menganggap belajar adalah perubahan tingkah laku dari stimulus yang
menunjukkan perubahan tingkah laku tertentu, hal terpenting yang harus dinilai
adalah stimulus dan respon dan penguatan harus dilakukan agar menambah
hubungan antara stimulus dan rspon.
oleh karena itu jika ingin siswa berhasil guru harus memperhatikan prinsip berikut
guna menilai suatu dari keberhasilan.
pertama guru harus tahu stimulus yang tepat untuk diberikan kepada siswa
kedua, guru harus tahu nanntinya respon apa yang timbul ketika sudah diberika
stimulus
agar menunjukkan respon itu apakah sudah benar maka guru harus menetapkan
bahwa respon tersebut harus dapat dilihat, dinilai, dan diukur sekaligus
pemberian hadiah terhadap siswa jika respon itu sesuai.
Agae tujuan dalam pembelajaran sampai secara maksimal menurut teori ini guru
harus melakukan dan menyiapkan kegiatan berikut.
9
Materi yang akan diberikan dapat sesuai dengan siswa atau siswa yang
menyesuaikan dengan materi dapat dilakukan dengan perencanaan. perencanaan
ini dapat dilakukan dengan tes yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran,
Hasilnya adalah nanti pengajar akan tahu apakah mana siswa yang punya
pengetahuan da siswa yang belum punya pengetahuan, kemudian dikelompokkan
berdasarkan dari hasil tersebut.
10
1.1.2 Teori Kognitivisme
Karakteristik :
sekitar struktur kognitif siswa. Struktur kognitif ini bisa dilihat dari usia serta
yang harus ditanggapinya secaca kognitif (mental). Untuk itu, manusia harus
mengembangkan skema pikiran lebih umum atau rinci, atau perlu perubahan,
11
menjawab dan menginterpretasikan pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan
cara itu, pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang. Proses tersebut
meliputi:
yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan
tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta
didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan
12
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
hanya menerima informasi dan pengalaman lama yang dimiliki anak didik untuk
kosep-konsep matemtika.
13
Menurut bruner proses perkembangan kognitif berlansung sejalan dengan
perkembangan anak, dalam masa ini terjadi beberapa transisi perkembangan
kognitif. Belajar merupakan aktifitas yang berproses, tentu di dalamnya terjadi
perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul
melalui tahap-tahap yang antara satu dan yang lainnya berkaitan secara berurutan.
Denga teorinya yang di sebut free discovery learning. Ia mengetakan bahwa
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh konkrtit.
Dalam mengajar guru tidak menyajikan bahan pembelajaran dalam bentuk final,
tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan
menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Secara garis besar,
prosedurnya sebagai berikut :
14
Data Collection (pengumpulan data) : Memberikan kesempatan kepada para si
belajar untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesa tersebut.
Data Processing (pengolahan data) : Mengolah data yang telah diperoleh siswa
melalui kegiatan wawancara, observasi dan lain-lain. Kemudian data tersebut
ditafsirkan.
Dalam penerapan Teori Belajar Kognitif secara khususnya akan ada model belajar
Bruner, Ausubel, Gagne, dan model perkembangan intelektual Piaget. Adapun
secara umum penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus lebih aktif. Oleh
karenanya peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang
dipelajarinya. Konsekwensinya materi yang dipelajari harus menarik minat belajar
peserta didik dan menantangnya sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses
pembelajaran.
Belajar harus berpusat pada peserta didik karena peserta didik melihat sesuatu
berdasarkan dirinya sendiri. Untuk terjadinya proses belajar harus tidak ada proses
paksaan agar sifat egosentrisnya tidak terbunuh.
15
ANALISIS KELEBIHAN TEORI KOGNITIF
Dapat melihat tingkat perkembangan kognitif manusia mulai dari bayi hingga
dewasa sehingga memudahkan untuk memilih pelajaran yang tepat bagi anak di
usia tertentu
Dapat mempelajari materi pembelajaran yang rumit untuk memecahkan dan untuk
menciptakan kreasi atau ide baru
Teori ini dianggap dekat dengan psikologi belajar daripada teori belajar, sehingga
dalam proses belajar menjadi tidak mudah
Teori ini dianggap sulit dipraktekkan secara murni karena seringkali merasa
bingung untuk memahami unsur-unsur kognitif menjadi bagian-bagian yang jelas
Beberapa dari teori ini sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
chaos, network, dan teori kekompleksitas dan organisasi diri. Belajar adalah
16
(didefinisikan sebagai pengetahuan yang dapat ditindak) dapat terletak di luar diri
kita (dalam organisasi atau suatu database), terfokus pada hubungan serangkaian
informasi yang khusus, dan hubungan tersebut memungkinkan kita belajar lebih
banyak dan lebih penting dari pada keadaan yang kita tahu sekarang.
pada perubahan yang cepat. Informasi baru diperoleh secara kontinu, yang penting
adalah kemampuan untuk menentukan antara informasi yang penting dan tidak
informasi tertentu.
Saat ini (pengetahuan yang akurat dan up-to-date) adalah maksud dari
Penentu adalah proses belajar itu sendiri. Pemilihan atas apa yang
dipelajari dan makna dari informasi yang masuk nampak melalui realita
yang ada.
17
Konstruktivisme juga menyatakan tantangan yang dihadapi dalam
connected) dengan orang yang tepat dalam konteks yang tepat agar dapat
pergantian (transference).
hal efektifitas secara organisasi. Aliran informasi dianalogikan sama dengan pipa
suatu organisasi. Di daerah tertentu meluap dan di tempat lain airnya surut.
quantum theory of trust milik Karen Stephenson yang menjelaskan tidak hanya
terdiri dari jaringan, yang hidup dalam organisasi atau institusi, yang pada
gilirannya memberi umpan balik pada jaringan itu, dan kemudian terus menerus
18
Penerapan Teori Belajar Konstruktivistik dalam Pembelajaran
kegiatan dan menemukan konsep melalui pengumpulan data dalam suatu kegiatan
penjelasan dan solusi berdasarkan hasil observasi yang telah ditentukan oleh
19
Teori ini dalam proses pemahaman murid terlibat secara langsung dalam
Teori ini dalam proses pengingatan siswa terlibat secara langsung dengan
Teori ini dalam kemahiran sosial siswa dapat dengan mudah berinteraksi
paham, ingat, yakin, dan berinteraksi maka akan timbul semangat dalam belajar
hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama. Apalagi untuk siswa yang malas
20
potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua
bagian pada proses belajar, ialah :
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah:
Arthur W. Combs, Abraham Maslow, Bloom dan Krathwohl, Kolb, Honey dan
Mumford, Habermas, dan Carl Rogers.
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami dunia
persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus
berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal
membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru
membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi
pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah
menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana
membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran
tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1)
adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi
dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
Abraham Maslow Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri
individu ada dua hal :
21
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa
takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut
membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain
seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan
diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri
menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai oleh siswa
tercakup dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Kolb
· Konseptualisasi : siswa mulai belajar membuat abstrak atau teori tentang hal
yang pernah diamatinya.
22
2. Faham : Oleh kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam
semua situasi.
3. Ingat : Oleh kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan
ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina
sendiri kefahaman mereka. Justeru mereka lebih yakin menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
5. Seronok : Oleh kerana mereka terlibat secara terus, mereka faham, ingat,
yakin dan berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar
dalam membina pengetahuan baru.
1. Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam
proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang
begitu mendukung.
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut
ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa
guidenes(petunjuk):
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal,
situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat
umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
23
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu
mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel
untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan
menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan
mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual
ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur
dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang
anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang
individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya
dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan,
tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau
ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan
adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba
24
1. Teori pemrosesan informasi
LTM diasumsikan :
25
kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi
individu dalam proses pembelajaran.
Dalam teori ini Landa membedakan ada dua macam proses berpikir, yaitu:
Yaitu proses berpikir yang sistematis, tahap demi tahap, linier, konvergen,
lurus, menuju ke satu target tujuan tertentu.
Menurut Landa proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi
pelajaran yang hendak dipelajari atau masalah yang hendak dipecahkan
diketahui cirri-cirinya. Materi pelajaran tertentu akan lebih tepat disajikan
dalam urutan yang teratur, sedangkan materi pelajaran lainnya akanlebih
tepat bila disajikan dalam bentuk “terbuka” dan memberi kebebasan
kepada siswa untuk berimajinasi dan berpikir.
Menurut Pask dan Scott ada dua macam cara berpikir, yaitu:
Cara berpikir ini hampir sama dengan cara berpikir algoritmik. Yaitu
berpikir menggunakan cara setahap demi setahap atau linier.
26
diamati secara langsung dan merupakan perubahan kemampuan yang
terikat pada situasi tertentu. Namun memori kerja manusia mempunyai
kapasitas yang terbatas. Menurut Gagne, untuk mengurangi muatan
memori kerja tersebut dapat diatur sesuai dengan:
a. Kapabilitas belajar
b. Peristiwa pembelajaran
Tahap sebernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih
menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara itu
bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat
ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Teori ini memandang
manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta. Berdasarkan
itu, maka diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu
mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.
27
2. Kekurangan
Teori sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih
menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sementara itu
bagainama proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat
ditentukan oleh system informasi yang dipelajari. Teori ini memandang
manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta (Pask dan
Scott, dalam budiningsih, 2005).
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang
proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini
cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat
mekanisme kerja otak. Karena pengetahuan dan pemahaman akan
mekanisme ini sangat terbatas maka terbatas pula kemampuan untuk
menerapkan teori ini.
Dalam pembelajaran sibernetik harus ada umpan balik dari siswa kepada
gurunya. Dengan adanya umpan balik tersebut, guru akan tahu apakah
materi yang disampaikan kepada siswanya telah dipahami atau belum.
Guru juga dapat mengetahui kesulitan siswa dalam memahami materi yang
disampaikan. Selain siswa, guru juga harus memberikan feedback berupa
nilai dari hasil belajar siswa tersebut. Selanjutnya siswa akan
mengintrospeksi diri dan menentukan tindakan yang akan dilakukan
apabila hasil yang diperoleh kurang memuaskan
28
6. Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.
Teori Belajar Revolusi Sosiokultural berasal dari dua kata yaitu sosio dan
kultural, sosio berarti berhubungan dengan masyarakat dan kultural berarti
berhubungan dengan kebudayaan. Jadi, sosiokultural adalah berkenaan
dengan segi sosial dan budaya masyarakat. Teori ini mengacu kepada teori
belajar Piagetin dan teori belajar Vygotsky. Berikut ini pembahasan
tentang kedua teori tersebut.
29
dirinya.sedangkan melalui akomodasi siswa memodifikasi struktur kognitif
yang ada dalam dirinya dengan pengetahuan yang baru.
30
merupakan turunan dan bersifat sekunder. Artinya, pengetahuan dan
perkembangn kognitif individu berasal dari sumber-sumber sosial di luar
dirinya. Konsep-konsep penting teori sociogenesis Vygotsky tentang
perkembangan kognitif yang sesuai dengan revolusi-sosiokultural dalam
teori belajar dan pembelajaran adalah:
31
atau subject-domain problem serta berkaitan pula dengan konsep spontan (yang
bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya).
Pendekatan kognitif dalam belajar dan pembelajaran yang ditokohi oleh Piaget
yang kemudian berkembang ke dalam aliran konstruktivistik juga masih dirasakan
kelemahannya. Teori ini bila dicermati ada beberapa aspek yang dipandang dapat
menimbulkan implikasi kontraproduktif dalam kegiatan pembelajaran, karena
lebih mencerminkan ideology.
32
sikap bukan sesuatu yang verbal tetapi anak mengalami pembelajaran secara
langsung.Selain itu pembelajaran memberikan kebebasan anak untuk berkembang
sesuai bakat, minat, dan lingkungannya pencapaiannya sesuai standar kompetensi
yang telah ditetapkan.
c) Guru
Guru bukanlah narasumber segala-galanya, tetapi dalam pembelajaran lebih
berperanan sebagai fasilitator, mediator, motivator, evaluator, desainer
pembelajaran dan tutor. Masih banyak peran yang lain, oleh karenanya dalam
pembelajaran ini peran aktif siswa sangat diharapkan, sedangkan guru membantu
perilaku siswa yang belum muncul secara mandiri dalam bentuk pengayaan,
remedial pembelajaran.
Kekurangan
Teori sosio-kultural yaitu terbatas pada perilaku yang tampak, proses-proses
belajar yang kurang tampak seperti pembentukan konsep, belajar dari berbagai
sumber belajar, pemecahan masalah dan kemampuan berpikir sukar diamati
secara langsung oleh karena itu diteliti oleh para teoriwan perilaku.
33
1.1.5 Teori Belajar Kecerdasan Ganda
Pada dasarnya siswa adalah individu yang unik. Setiap siswa memiliki
potensi dan kemempuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Tidak
semua individu memilki profil intelegensi yang sama. Setiap individu juga
1. Kecerdasan Bahasa
2. Kecerdasan Matematis/Logis
3. Kecerdasan Spasial
4. Kecerdasan Kinestetik
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Naturalis
hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
proporsional.
siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan
34
dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak
cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang
dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka
akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat
kecerdasan siswa.
30 % pembelajaran langsung
30 % belajar kooperatif
bukan lagi berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai
Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus
mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa
35
-Pendidik lebih arif dan mampu menghargai serta memfasilitasi
perkembangan anak.
-Setiap guru mencoba mengenali inteligensi apa saja yang dimiliki anak
didiknya
36
-Teori ini mampu mengeksplorasi semua kecerdasan manusia baik potensi
yang ada dalam otak kiri dan kanan.
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pendidikan , guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
37
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga
mengenai teori belajar. Bruner dalam Degeng (1989) mengemukakan bahwa teori
untuk mengajari anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel
yang berdering, dilakukan pada awal tahun 1900-an oleh seorang ahli
seperti ini dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan dari konsekuensi-
38
menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan
berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi- teori ini
39
Kesimpulan
Teori Belajar
dihadapi
Teori Pembelajaran
40
2. Teori pembelajaran pengkondisian operant
DAFTAR PUSTAKA
41
Anonim.2010. Teori Belajar Kognitif Menurut Piaget. D:\Pasca sarjana
UNP\Strategi pembelajaran fisika\BAHAN\02 Teori Belajar dan
Pembelajaran\piaget
Anonim. 2010. Teori dan Model Pengajaran dan Pembelajaran. D:\Pasca sarjana
UNP\Strategi pembelajaran fisika\BAHAN\02 Teori Belajar dan
Pembelajaran\Teori&model P&P
42