Disusun oleh:
Kelompok 3 : 1. Dewi Kartika (2113041041)
2. Dhiya Ulhaq Ahmad (2113041017)
3. Inna Fathin Haniah (2113041087)
4. Veni Hidayah (2113041007)
Kelas :4A
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Model Pembelajaran BSI
Dosen Pengampu : Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teori Belajar dalam Pembelajaran” dengan tepat waktu. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran BSI yang
diampu oleh Ibu Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.
Kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Sofia
Agustina, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Model Pembelajaran
BSI yang telah memberikan tugas ini sehingga, kami dapat menambah
pengetahuan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penulisan makalah ini. Meski makalah ini telah disusun secara
maksimal, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan belajar terdapat beberapa teori belajar yang dapat diterapkan,
diantaranya yaitu teori behavioristik, teori humanism, teori konstruktivisme, dan
juga teori kognitifisme.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada topik makalah ini sebagai berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Prinsip-Prinsip dalam Teori Behaviorisme
a. Tingkah laku sebagai objek psikologi.
b. Reflek adalah hal yang melatarbelakangi tingkah laku.
c. Mengutamakan pembentukan kebiasaan.
d. Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri.
e. Aspek mental dari kesadaran yang tidak berada dalam bentuk
fisik harus dihindari.
b. JohnIWatson
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di
Amerika Serikat. Karyanya yang paling terkenal adalah
“Psychology as the Behaviourist viem it” (1913). Menurut
Watson dalam beberapa karyanya, psikologi harus menjadi
ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui
keberadaan kesadaran, yang hanya diperiksa metode
introspeksi. Oleh karena itu, psikologi yang harus dibatasi
dalam penyelididkan. Penyelidikan yang berupa tentang
tingkah laku yang nyata saja.
c. EdwinIGuthrie
Guthrie lahir pada tahun 1986 dan meninggal pada tahun
1959. Beliau merupakan Profesor Psikologi di University of
4
Washington sejak 1914 dan pensiun 1956. Karya
terpentingnya adalah The Psychology of Learning diterbitkan
tahun 1935 dan direvisi tahun 1952. Gaya penulisan mudah
diikuti, penuh humor dan sangat bermanfaat cerita untuk
menunjukkan contoh ide-idenya. Tidak ada istilah teknis atau
persamaan matematika, dan dia begitu yakin dengan teorinya
atau setiap teori ilmiah harus disajikan sedemikian rupa
sehingga dapat disajikan memahami oleh mahasiswa baru.
d. BurrusIFredericISkinner
Konsep yang disajikan lebih banyak tentang belajaran lebih
mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Respons yang
diterima seseorang juga tidak sesederhana konsep yang
dikemukakan oleh tokoh sebelumnya, karena stimulus-
stimulus yang akan diberikan saling berinteraksi dan interaksi
antar stimulus itu yang akan mempengaruhi respons yang
akan dihasilkan.
5
2.2 Paham Kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku teori perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif yang memiliki perspektif bahwa para peserta didik yang memproses
informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antar pengetahuan yang baru. Model ini
menekankan bagaimana informasi diproses. Para peneliti yang mengembangkan
teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner dan Gagne, dari ketiga sarjana ini
Ausubel menekankan penampilan manajemen (penyelenggara) dengan pengaruh
besar learning. Bruner bekerja pada pengelompokan atau penyebaran bentuk
konsep sebagai respons terhadap cara siswa dapatkan informasi tentang daerah
tersebut.
6
Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt dalam bukunya
yang berjudul “of Gestalt Theory”. Hukum-hukum itu antara lain
Hukum Kedekatan (Law of Proximity), Hukum Ketertutupan ( Law of
Closure), dan Hukum Kesamaan (Law of Equivalence)
b. TeoriiSkemaiPiaget
7
c. TeorikBelajarkSosialkBandura
8
tertentu yang memiliki suatu hubungan antara sebab
akibat yang jelas pada hasil yang diinginkan.
Kedua, untuk hasil yang tidak diinginkan o
rganisme mencoba untuk menghindari tindakan-
tindakan yang memiliki hubungan sebab akibat
yang jelas untuk hasil yang tidak diinginkan.
3) Hukum umpan balik informasi (The law of
information feedback), dalam hukum umpan balik
informasi ini, hasil dari suatu penyajian peristiwa
sebagai informasi tentang peristiwa tersebut.
Teori humanistik muncul pertama kali pada tahun 1970-an, teori ini bertolak
dari tiga teori filsafat, yaitu; pragmatisme, progresivisme, dan eksistensialisme.
Pragmatisme mengusung keberlangsungan pengetahuan dengan aktivitas yang
dapat mengubah lingkungan (Dewey, 1966). Kemudian dijelaskan oleh Noddings
dalam (Qodir, 2017), kalangan progresivisme menekankan pendidikan sebagai hal
yang dapat bermakna di masyarakat atau di kalangan sosial, anak harus aktif
dalam membangun pengalaman dalam kehidupan. Selanjutnya, di kalangan
eksistensialisme, fokus utamyanya adalah pada kebutuhan individu atau anak.
Teori humanistik beranggapan bahawa semua teori belajar adalah teori yang
baik dan dapat digunakan dengan syarat teori tersebut memiliki tujuan
9
memanusiakan manusia, dengan kata lain teori ini mendukung seluruh teori
belajar terutama untuk pencapaian diri seperti pemahaman, aktualisasi diri dan
juga realisasi diri seseorang untuk dapat belajar dengan optimal. Dalam
pendidikan humanistik, hal mendasar yang diutamakan yaitu mewujudkan
lingkungan belajar yang memberikan kebebasan bagi peserta didik dari
kedisiplinan yang tinggi dan juga takut akan kegagalan.
a. Siswa harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru
humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji
materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya.
b. Tujuan pendidikan harus mendorong keinginan siswa untuk
belajar dan mengajar mereka tentang cara belajar. Siswa harus
termotivasi dan merangsang diri pribadi untuk belajar sendiri.
c. Pendidik humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya
evaluasi belajar diri yang bermakna.
d. Pendidik humanistik percaya bahwa, baik perasaan maupun
pengetahuan, sangat penting dalam sebuah proses belajar dan tidak
memisahkan domain kognitif dan afektif.
e. Pendidik humanistik menekankan pentingnya siswa terhindar dari
tekanan lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk
belajar.
10
2. Tokoh-Tokoh Aliran Humanistik
b. Maslow
Teori Maslow menganggap bahwa dalam diri individu ada dua hal,
yaitu:
1. Usaha positif untuk terus berkembang
11
2. Gejolak untuk dapat melawan perkembangan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (1) belajar yang bermakna, dan (2)
12
2.4 Paham Konstruktivisme
Konstriktivisme adalah suatu aliran filsafat yang menganggap bahwa
pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil yang dibangun oleh orang
itu sendiri. Dalam aliran ini, peserta didik diberi kesempatan untuk dapat
memnggunakan strateginya sendiri dalam belajar, sedangkan guru memiliki peran
untuk membimbing siswa ke jenjang pengetahuan yang lebih luas (Masgumelar,
2021). Aliran konstruktivisme adalah salah satu aliran yang berlandas dari teori
belajar kognitif. Pendekatan konstruktivisme digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, yaitu meningkatkan pemahaman siswa. Aliran ini memiliki
keterkaitan yang erat dengan metode pembelajaran discovery learning, dan
meaningful learning. Keduanya terdapat dalam konteks teori kognitif. Dalam teori
konstruktivisme, siswa atau peserta didik leluasa membangun pengetahuan
mereka dengan berlandaskan pada rancangan model pembelajaran yang sudah
disusun oleh guru (Mustafa, 2021).
13
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses alami untuk
menemukan sesuatu, bukan proses mekanis mengumpulkan fakta. Dengan ini,
belajar yang bermakna terjadi dengan refleksi, pemecahan konflik dan selalu
mengalami pembaharuan terhadap sesuatu yang tak lengkap.
Dari asumsi ini bisa disimpulkan bahwa teori konstruktivisme belajar adalah
proses mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengabstrak pengalaman
sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan realita baik pribadi, alam, ataupun
sosial. Proses ini merupakan proses aktif dan dinamis. Faktor seperti pengalaman,
kemampuan kognitif, pengetahuan awal dan lingkungan akan sangat berpengaruh
pada proses konstruksi makna
14
Pada dasarnya ada dua model pembelajaran yang sesuai dan
sering digunakan dalam teori konstruktivitik yaitu (Udin S.
Winataputra., 2011);
15
diyakini mampu secara terus menerus memperkuat, menguji,
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir mereka.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teori behavioris adalah teori yang dikembangkan oleh Gage, Gagne dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan pengalaman.
Teori tersebut kemudian berkembang menjadi aliran psikologi belajar, yang
mempengaruhi arah perkembangan pendidikan dan teori belajar dan praktek yang
dikenal dengan behaviorisme. Aliran ini menekankan pembentukan tingkah laku
sebagai hasil belajar. Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir
sebagai protes terhadap teori perilaku teori perilaku yang telah berkembang
sebelumnya.model kognitif yang memiliki perspektif bahwa para peserta didik
yang memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir,
menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antar pengetahuan yang baru.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang membahas “Teori Belajar Dalam
Pembelajaran” yang telah kami susun. Kami sangat berharap makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu, dan pengetahuan baru kepada pembaca. Disarankan
untuk membaca makalah ini dengan saksama, sehingga tidak terjadi kekeliruan
dalam memahami materi yang disajikan. Namun, pembaca juga disarankan untuk
membaca literatur lainnya guna menambah pengetahuan terkait dengan materi
yang telah tersaji dalam makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18