Anda di halaman 1dari 13

TEORI BELAJAR KOGNITIF DAN APLIKASI DALAM

PEMBELAJARAN
Untuk memenuhi tugas Psikologi Pendidikan MI/SD
Dosen Pengampu : Barsihanor,M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Nur Syifa (NPM : 2205030074)
2. Risnawati (NPM : 2205030039)
2. Rusril Amirul Pradana (NPM : 2205030001)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMATAN

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis atas berkat, rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha
Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori belajar
Kognitif dan Aplikasi dalam Pembelajaran” Makalah ini disusun untuk tugas mata
kuliah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Barsihannor,M.Pd.I


sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan MI/SD atas
bimbingan dan kesediaannya untuk membagi ilmunya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyusun Makalah ini. Terima kasih juga kepada teman kelompok
yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Banjarmasin, 20 April 2023

KELOMPOK 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Teori Belajar Kognitif............................................................................3
B. Tokoh Besar Aliran Teori Belajar Kognitif...............................................................4
C. Tahapan Perkembangan Kognitif...........................................................................5
D. Prinsip Teori Belajar Kognitif..................................................................................6
E. Aplikasi Teori Belajar Kognitif Terhadap Siswa.......................................................7
F. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif ..................................................8
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu masalah yang dihadapi masyarakat


Indonesia. Mutu pendidikan pada semua jenjang dan satuan pendidikan masih
rendah dan semua penyelenggara pendidikan bertujuan membentuk proses
pembelajaran yaitu mencoba memperkenalkan seseorang pada sesuatu yang akan
dikuasainya atau lingkungannya.

Pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas, tetapi juga


membentuk kepribadian atau karakter, sehingga melahirkan generasi bangsa dan
memungkinkan mereka memiliki karakter nilai-nilai kebangsaan yang luhur
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Proses pengajaran melibatkan
serangkaian kegiatan dan tindakan yang kompleks yang harus dilakukan untuk
mencapai hasil belajar yang diinginkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada variasi aktivitas dan tindakan adalah penggunaan metode
pembelajaran dan teori pembelajaran yang tepat. Sampai saat ini banyak pendidik
baik guru maupun dosen yang masih menggunakan metode pengajaran
tradisional.

Pembelajaran adalah sistem yang membantu individu belajar dan


berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Teori adalah seperangkat
prinsip yang terdiri dari peristiwa-peristiwa tertentu di dunia nyata.Teori adalah
sekumpulan preposisi, yang berisi ide, konsep, prosedur dan prinsip, yang terdiri
dari satu atau lebih variabel yang saling terkait dan dapat dipelajari, dianalisis dan
diuji serta dibuktikan kebenarannya.

Teori belajar kognitif muncul dalam konteks ketidakpuasan beberapa


pakar terhadap temuan para pakar sebelumnya tentang pembelajaran, yang
sebagaimana dicatat oleh teori behavioral menekankan pada hubungan penguatan
stimulus-respons. Munculnya teori kognitif merupakan kritik khusus terhadap

1
teori perilaku yang dianggap terlalu naif, simplistis, dan tidak masuk akal untuk
dijelaskan secara psikologis.

Para ahli menemukan teori baru tentang belajar, yang dikenal dengan teori
belajar kognitif, yang lebih mampu membujuk dan menyumbangkan gagasan-
gagasan besar bagi perkembangan dan kemajuan proses belajar, berdasarkan
tulisan-tulisan di berbagai literatur. Olehkarena itu Teori belajar kognitif yang
menjadi pembahasan penting dalam Makalah Ini

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Teori Belajar Kognitif

2. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

3. Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Teori Belajar Kognitif


2. Untuk mengetahui Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean
Piaget
3. Untuk mengetahui Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Kognitif

Belajar dipandang sebagai suatu proses memfungsikan bagian-bagian


kognitif, khususnya bagian-bagian berpikir, untuk dapat mengenali dan
memahami rangsangan-rangsangan luar, menurut belajar kognitif. Latihan
pembelajaran pada manusia ditekankan pada proses spekulasi di dalam, yaitu
proses penanganan data yang spesifik.

Secara bahasa Kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya


berfikir1. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif ini dikenal sebagai
konsep umum dalam psikologi manusia yang mencakup semua bentuk
pengenalan, termasuk semua perilaku mental yang berkaitan dengan memahami,
memperhatikan, memberi, berpikir, mengingat, mengolah informasi, memecahkan
masalah, kesengajaan, kesengajaan, disengaja, imajinatif, praduga, pemikiran, dan
keyakinan.

Sedangkan pendidikan kognitif adalah salah satu teori belajar yang


menitikberatkan pada pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk
memperoleh pemahaman. Dalam model ini, perilaku seseorang dipengaruhi oleh
persepsi dan sangat dipengaruhi oleh proses belajar berfikir internal yang terjadi
selama proses belajar2. Bahkan teori belajar kognitif lebih mementingkan proses
belajar daripada hasil belajarnya3.

Dalam bidang pendidikan, teori belajar kognitif merupakan salah satu teori
belajar yang sangat berpengaruh. Teori ini berbeda dengan hipotesis pertarungan
behavioristik yang menganggap mencari tahu bagaimana menjadi aksi mekanis
antara perbaikan dan reaksi. Menurut sekolah kognitif, belajar melibatkan
aktivitas mental individu selain hanya stimulus dan respon. Belajar, menurut
1
Fauziah Nasution. 2011, Psikologi Umum, Buku Panduan untuk Fakultas Tarbiyah IAIN SU,, hal
: 17
2
Al Rasyidin & Wahyudin Nur Nasution,2011. Teori Belajar dan pembelajaran, Medan :Perdana
Publishing, hal : 32
3
Moh Suardi. 2018. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish.Hal 138

3
aliran teori belajar kognitif, adalah proses mental yang aktif dimana individu
memperoleh, mempertahankan, dan menerapkan pengetahuannya. sehingga
tingkah laku manusia tidak dapat diamati tanpa keterlibatan proses mental seperti
motivasi, intensionalitas, keyakinan, dan sebagainya. Perkembangan kognitivisme
berfokus pada pemikiran dan sudut mental yang terkait dengannya, misalnya
memori.

B. Tokoh Besar Dalam Aliran Kognitif

1. Teori Belajar Koqnitif menurut Jean Piaget

Menurut teorinya, Piaget melihat proses berpikir sebagai perkembangan


bertahap dari fungsi intelektual yang konkrit ke abstrak. Piaget adalah seorang
dokter formatif mengingat eksplorasinya pada fase peningkatan diri dan
perubahan usia yang memengaruhi kemampuan individu untuk belajar. Menurut
Piaget, perkembangan kemampuan intelektual memberikan kemampuan mental
yang sebelumnya tidak ada. Perkembangan intelektual lebih bersifat kualitatif
daripada kuantitatif. Dengan kata lain, anak-anak dari berbagai usia juga akan
memiliki daya pikir atau kekuatan mental yang berbeda secara kualitatif.

Piaget memfokuskan hipotesis utama perbaikan mental untuk waktu yang


cukup lama. Dalam hipotesisnya, Piaget mengkaji pandangannya tentang
bagaimana anak-anak belajar. Jean Piaget percaya bahwa interaksi anak dengan
lingkungan sosial dan fisiknya merupakan dasar pembelajaran. Perkembangan
anak bersifat sosial. Anak-anak berinteraksi dengan lingkungan fisik mereka
sebagai anggota kelompok sosial daripada sebagai individu yang mandiri. Dengan
demikian, iklim sosial berada di antara anak dan iklim sebenarnya. Persepsinya
tentang alam sebagian besar dibentuk oleh interaksinya sebagai seorang anak
dengan orang lain. Melalui bertukar pikiran dengan orang lain, seorang anak muda
yang baru-baru ini memiliki perspektif emosional terhadap sesuatu yang dia
perhatikan akan mengubah pandangannya menjadi adil.

2. Teori Belajar Koqnitif menurut Gestalt

Berdasarkan pengamatannya, Teori Belajar Gestalt mengkritisi


penggunaan hafalan di sekolah dan mendorong siswa untuk belajar dengan

4
pemahaman daripada hafalan akademis. Gagasan penting dalam penelitian otak
Gestalt adalah tentang pengetahuan, khususnya persepsi yang tidak terduga dan
pemahaman tentang hubungan antar bagian dalam suatu situasi masalah. Ketika
belajar menurut teori Gestalt, instruktur tidak memberikan pelajaran individual
melainkan keseluruhan yang kohesif. Kejelasan dan keberartian dari sesuatu yang
diamati dalam proses belajar ialah lebih meningkatkan kemampuan belajar
seseorang daripada hukuman dan ganjaran4.

Belajar pada hakikatnya adalah melakukan perubahan struktur kognitif.


Selain pengamatan, kaum gestalt menekankan bahwa belajar pemahaman
merupakan bentuk utama aliran ini. Kondisi pemahaman tergantung pada5:

a) Kemampuan dasar seseorang


b) Pengalaman masa lampau yang relevan
c) Pengaturan situasi yang dihadapi
d) Pemahaman didahului oleh periode mencari atau coba-coba
e) Adanya pemahaman dalam diri individu menyebabkan pemecahan masalah
dapat diulang dengan mudah.
f) Adanya pemahaman dalam diri individu dapat dipakai menghadapi situasi
lain atau transfer dalam belajar.

C. Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

a).Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun).


Menggunakan tindakan motorik fisik dan pengalaman sensorik yang
terkoordinasi (seperti melihat dan mendengar), orang belajar tentang dunia. Secara
keseluruhan, pada usia ini individu memahami sesuatu di luar dirinya melalui
perkembangan, suara atau aktivitas yang dapat diperhatikan atau dirasakan oleh
inderanya. Selain itu, secara bertahap individu mengembangkan kemampuannya
untuk memisahkan dirinya dari berbagai benda benda.

b) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun).

4
Dr. Chairul Anwar, M. Pd. 2020 Buku Terlengkap Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga
Kontemporer IRCISOD: Yogyakarta hal, 125
5
Dr. Molli Wahyuni 2020. Teori Belajar dan Implikasinya Edu Publisher: Tasikmalaya Hal.78

5
Seseorang mulai menggunakan kata-kata dan perilaku untuk
menggambarkan dunia. Namun, mereka belum mampu melakukan operasi, seperti
menginternalisasi tindakan mental atau melakukan tindakan fisik secara mental.
Pada usia ini, anak mulai memiliki keterampilan motorik untuk melakukan
sesuatu dari apa yang dilihat dan didengarnya, tetapi secara mental dia belum
dapat memahami apa yang dia lakukan.

c) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun).


Individu mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian yang
bersifat konkret. Individu sudah dapat membedakan benda yang sama dalam
kondisi yang berbeda.

d) Tahap operasional formal (11 tahun ke atas).


Dalam pandangan Piaget, proses adaptasi seseorang dengan
lingkungannya terjadi secara simultan melalui dua bentuk proses, asimilasi dan
akomodasi. Asimilasi terjadi jika pengetahuan baru yang diterima seseorang
cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang tersebut.
Sebaliknya, akomodasi terjadi  jika struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang
harus direkonstruksi / di kode ulang disesuaikan dengan informasi yang baru
diterima.

D. Prinsip-prinsip Teori Pembelajaran Kognitif

Berdasarkan  pendapat dari Drs. Bambang Warsita6 yang menyatakan tentang


prinsip- prinsip dasar teori kognitivisme,  antara lain:

1. Pembelajaran merupakan suatu perubahan status pengetahuan


2. Peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran
3. Menekankan pada pola pikir peserta didik
4. Berpusat pada  cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan
menyimpan informasi dalam ingatannya
5. Menekankan pada pengalaman belajar, dengan memandang pembelajaran
sebagai proses aktif di dalam diri peserta didik
6. Menerapkan reward and punishment

6
Dr.Hj.Herliani, M.Pd. 2021. Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Lakeisha : Klaten. Hal 94

6
7. Hasil pembelajaran tidak hanya tergantung pada informasi yang
disampaikan guru, tetapi juga pada cara peserta didik memproses
informasi tersebut.

E. Aplikasi Teori Belajar Kognitif Terhadap Pembelajaran Siswa

Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, maka proses belajar mengajar harus
dilaksanakan dengan benar. Berikut ini adalah contoh penerapan teori belajar
kognitif teori gestalt dalam proses pembelajaran:

1. Pengalaman tilikan (insight); Tilikan bisa disebut juga pemahaman mengamati.


Dalam proses belajar, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan
yaitu mengenal keterkaitan unsur-unsur suatu objek atau peristiwa.
2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); Untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal, maka proses belajar mengajar harus dilaksanakan
dengan benar. Berikut ini adalah penerapan teori belajar kognitif teori gestalt,
di mana unsur-unsur yang bermakna akan sangat membantu pembentukan
wawasan selama proses pembelajaran. Peserta akan mendapat manfaat besar
dari ini dan dibantu dalam menyelesaikan masalah. Akibatnya, apa yang
dipelajari siswa memiliki hubungan yang jelas dan logis dengan proses
kehidupan mereka sendiri:
3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); Suatu perilaku akan dibimbing oleh
suatu tujuan. Jika siswa memahami tujuan mereka, proses pembelajaran akan
berjalan lancar. Oleh karena itu, guru harus membantu siswa dalam memahami
arah dan tujuan.
4. Prinsip ruang hidup (life space)7; perilaku seseorang memiliki hubungan
dengan lingkungan dan tempat tinggal dia berada. Jadi, materi yang diajarkan
baiknya berhubungan kondisi dan situasi di lingkungan kehidupan individu.
5. Transfer dalam belajar; khususnya, proses pemindahan pola perilaku yang
dipelajari dalam satu lingkungan belajar ke lingkungan belajar lainnya. Proses
dimana makna objek ditransfer dari satu konfigurasi ke konfigurasi lainnya
dalam urutan yang benar dikenal sebagai transfer pembelajaran. Jika siswa

7
Dr. Molli Wahyuni 2020. Teori Belajar dan Implikasinya Edu Publisher: Tasikmalaya Hal.74

7
memahami dasar-dasar masalah dan menemukan generalisasi yang dapat
diterapkan pada situasi lain, transfer belajar akan terjadi.

F. Kelebihan dan kekurangan dalam teori Kognitif

1. Kelebihan

Dalam teknik pembelajaran yang merujuk ke teori kognitif terdapat


beberapa kelebihan di antaranya :

a) Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.


b) Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

2. Kekurangan

a) Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.


b) Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.
c) Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih
belum tuntas

BAB III

8
PENUTUP
A. Kesimpulan

Teori belajar kognitif merupakan teori belajar yang menitikberatkan pada


pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh
pemahaman. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada
hasil belajarnya

Aplikasi teori Kognitif dalam kegiatan pembelajaran berlandaskan pada:


Pengalaman (insight) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning).
Perilaku bertujuan (pusposive behavior) Prinsip ruang hidup (life space) dan
Transfer dalam belajar.

Tujuan pembelajaran Kognitif Dalam teknik pembelajaran terdapat


beberapa kelebihan di antaranya Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri,
Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

B. Saran

Dari hasil kesimpulan tersebut, adapun saran yang dapat disampaikan


penulis Agar proses pembelajaran di kelas berhasil, calon guru dan guru perlu
melakukan penelitian mendalam terhadap kemampuan kognitif siswa. Guru akan
kesulitan mengajar siswanya di kelas jika pengetahuan kognitifnya kurang, yang
akan mengakibatkan pengalaman pendidikan yang buruk bagi siswanya. karena
kemampuan kognitif siswa merupakan salah satu faktor utama yang menentukan
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran, baik
secara individu maupun kelompok, dapat menggunakan faktor kognitif untuk
menggabungkan berbagai pengetahuan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

9
Al Rasyidin & Wahyudin Nur Nasution. 2011, Teori Belajar dan
pembelajaran, Medan :Perdana Publishing.

Abdul Manaf. 2021. Belajar dan Pembelajaran. Malang : CV Literasi Nusantara


Abadi.

Chairul Anwar, Dr. 2020. Buku Terlengkap Teori-Teori Pendidikan Klasik


Hingga Kontemporer. Yogyakarta: IRCISOD

Fauziah Nasution. 2011, Psikologi Umum, Buku Panduan untuk Fakultas


Tarbiyah Medan: IAIN SU.

Herliani, Dr. 2021. Teori Belajar dan Pembelajaran. Klaten: Penerbit Lakeisha

Moh Suardi. 2018. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish.

Molli Wahyuni,Dr. 2020. Teori Belajar dan Implikasinya . Edu Publisher:


Tasikmalaya

10

Anda mungkin juga menyukai