Anda di halaman 1dari 13

TEORI BELAJAR KOGNITIF DALAM

PEMBELAJARAN MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan yang diampu oleh:

Dr. Euis Kurniati., M.Pd.

Risty Justicia., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Aidil Auzany Risch 2205571


2. Ilma Nur Firdaus 2210475
3. Rizky Ali Subagja 2205666

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat serta hidayahnya yang
tiada henti-hentinya selalu tercurahkan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pada
mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan ini dengan tepat waktu. Tanpa
karunianya tentulah kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak
lupa pula kami panjatkan sholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang syafaatnya kita nanti-nantikan di hari akhir kelak.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Ibu Dr. Euis Kurniati., M.Pd. dan Ibu Risty Justicia., M.Pd. selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan yang telah
memberikan tugas kepada kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kami. Kami juga ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
proses pengerjaan makalah ini. Kami menyadari dalam proses penyusunan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bahasa maupun penulisannya. Oleh
karena itu, apabila ada kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 18 Februari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang masalah ...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 3


2.2 Pandangan Belajar Teori Kognitif ....................................................................... 4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitif .......................................................... 5
2.4 Implementasi Teori Belajar Kognitif Dalam Pembelajaran .................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin “Cogitare” yang artinya berfikir.
Dan jika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang
berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan faktual yang
empiris. Istilah kognitif ini menjadi populer dalam wilayah psikologi, baik dalam
psikologi perkembangan maupun psikologi pendidikan. Dalam psikologi, teori kognitif
ini mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi dari setiap perilaku mental
manusia yang berhubungan dengan masalah pengertian, pemahaman, perhatian,
menyangka, mempertimbangkan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,
kesengajaan, membayangkan, memperkirakan, berpikir, keyakinan dan sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa perkembangan kognitif ini merupakan kemampuan seseorang
untuk berfikir lebih kompleks dalam melakukan sebuah penalaran dan pemecahan
masalah.

Pada dasarnya belajar dengan pemahaman dari teori kognitif ini adalah suatu proses
usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat
dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan
dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat
relatif dan berbekas.

Dan dapat diketahui aktivitas pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk


memfasilitasi siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran.
Kompetensi mencerminkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat
diperlihatkan oleh seseorang setelah menempuh proses pembelajaran. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran ini harus didasari pada teori-teori dan prinsip-prinsip belajar
tertentu agar bisa mencapai tujuan pembelajarandan salah satunya dengan
menggunakan teori kognitif tersebut.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teori kognitif?

2. Apa pandangan belajar dari teori kognitif?

3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari teori kognitif?

4. Bagaimana bentuk implementasi teori kognitif dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari teori kognitif

2. Untuk mengetahui pandangan belajar dari teori kognitif

3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari teori kognitif

4. Untuk mengetahui bentuk implementasi teori kognitif dalam pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Belajar Kognitif


Menurut Wundt kognitif adalah suatu proses aktif dan kreatif yang
bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman. Wundt
percaya bahwa pikiran adalah hasil kreasi para siswa yang aktif dan kreatif yang
kemudian disimpan di dalam memori.
Adapun menurut Jean Piaget mengemukakan bahwa proses belajar akan
terjadi apabila ada aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisiknya. Pertumbuhan dan perkembangan individu merupakan
suatu proses sosial. Individu tidak berinteraksi dengan lingkungan fisiknya
sebagai suatu individu terikat, tetapi sebagai bagian dari kelompok sosial,
Akibatnya lingkungn sosialnya berada di antara individu dengan lingkungan
fisiknya. Interaksi Individu dengan orang lain memainkan peran penting dalam
mengembangkan pandangannya terhadap alam. Melalui pertukaran ide-ide
dengan orang lain, individu yang tadinya memiliki pandangan subyektif
terhadap sesuatu yang diamatinya akan berubah pandangannya menjadi
obyektif.
Dalam teori belajar kognitif menekankan bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Di dalam teori ini lebih mementingkan
proses belajar daripada hasil belajar. Model belajar kognitif merupakan suatu
bentuk teori belajar yang sering disebut dengan model perceptual. Dapat
diketahui bahwa belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang
tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak. Dan dalam teori
ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang
mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek kejiwaan
lainnya. Dan belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang
sangat kompleks.

3
4

2.2 Pandangan Belajar Teori Kognitif

Dalam pandangan belajar teori kognitif memandang bahwa tingkah laku


seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Yang mana belajar ini merupakan perubahan
persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang
Nampak. Adapun menurut teori kognitif, ilmu pengetahuan itu dibangun dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses
ini tidak terpisah-pisah, tapi melalui proses yang mengalir, bersambung dan
menyeluruh (Siregar & Hartini, 2010).

Menurut psikologi kognitif, belajar dipandang sebagai usaha untuk mengerti


sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh peserta didik. Keaktifan itu dapat berupa
mencari pengalaman, informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan,
mempraktekkan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Para psikolog kognitif
berkeyakinan bahwa pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukan
keberhasilan mempelajari informasi dan pengetahuan yang baru.

Di dalam teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu


situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisahkan atau
membagi-bagi situasi. Seperti materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang
kecil-kecil dan mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori
kognitif ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu prosesinternal yang
mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan
lainnya. Dan dapat diketahui belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses
berfikir yang sangat kompleks. Proses belajar ini terjadi antara lain mencakup
pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif
yang sudah diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah
dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dari
pengalaman-pengalaman sebelumnya.
5

Dan dapat disimpulkan dari beberapa penjelasan diatas disebutkan teori belajar
kognitif ini memandang bahwa pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan begitu saja
dari pemikiran seorang guru kepada anak didik. Tetapi anak harus aktif secara mental
dan fisik untuk membangun struktur konitif pengetahuannya berdasarkan tingkat
kematangan kognitif yang dimiliki anak didik. Seperti aktivitas fisik yang dilakukan
oleh anak dapat secara aktif membangun konsep pengetahuannya dari aktivitas
tersebut. Dan pandangan pembelajaran dalam teori kognitif ini lebih menekankan pada
proses titik tumpunya pada anak didik serta berorientasi pada pembentukan
pengetahuan dan penalaran anak.

2.3 Kekurangan Dan Kelebihan Teori Kognitif

Setiap teori pembelajaran pastilah dibandingkan dengan teori pembelajaran


yang lain, dikarenakan pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Selain itu setiap teori pembelajaran juga saling melengkapi dan menambah dari
kekurangan teori-teori pembelajaran yang telah diungkapkan oleh para ahli. Adapun
teori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut
(Nurhadi, 2018:19)

1. Kelebihan
a. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa
memahami bahan belajar secara lebih mudah
b. Sebagian besar dalam kurikulum Pendidikan negara Indonesia lebih
menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengetahuan
yang dimiliki pada setiap individu.
c. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memberikan
dasar-dasar dari materi yang diajarkan untuk pengembangan dan
kelanjutannya diserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah
diberikan
d. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat
memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk
6

mengingat semua mteri-materi yang diberikan karena pada


pembelajaran kogitif salah satunya menekankan pada daya ingat peserta
didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikam.
e. Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau
pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang
sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik
harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau
menginovasi hal yang sudah ada menjadi lebih baik lagi
f. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak
diterapkan pada Pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan
2. Kekurangan
a. Teori ini tidak menyeluruh untuk semua tingkat Pendidikan; sulit
dipraktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti
intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas
b. Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan
ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi
disini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai
kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
c. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta
didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dengan
cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya
masing-masing [eserta didik memiliki cara yang berbeda-beda
d. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif saja,
maka dipastikan peserta didik akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan
e. Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa
adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan
dalam praktek kegiatan atau materi
7

f. Dalam menerapkan metode pembelajaran kognitif perlu diperhatikan


kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang
telah diterimanya.

2.4 Implementasi Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran

Dalam perkembangannya setidaknya ada tiga teori belajar yang bertitik


tolak dari teori kognitif ini yaitu teori perkembangan piaget, teori kognitif
Brunner dan teori bermakna Ausubel. Kriga tokoh teori penting ini yang dapat
mengembangkan teori belajar kognitif (Ahmadi, el. 2015: 35). Proses belajar
terjadi menurut pola tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umur
siswa. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:

1. Asimilasi (Penyesuaian peleburan) sifat asli yang dimiliki dengan sifat


lingkungan sekitar
2. Akomodasi (penyesuaian mata pembelajaran untuk menerima bayangan
yang jelas dari objek yang berbeda
3. Equilibrasi, proses belajar lebih ditentukan oleh cara kita mengatur
materi pelajaran bukan ditentukan oleh umur siswa. Proses belajar
terjadi melalui tahap-tahap enaktif (aktivitas), ekonik (visual verbal),
dan simbolik.

Dari tiga macam teori diatas jelas masing-masing mempunyai implikasi


yang berbeda, namun secara umum teori kognitif lebih mengarah pada
bagaimana memahami struktur kognitif siswa, dan ini tidaklah mudah,
dengan memahami struktur kognitif siswa, maka dengan tepat pelajaran
disesuaikan dengan sejauh mana kemampuan siswanya. Selain itu, model
penyusunan materi pelajaran bisa disusun juga berdasarkan pola dan logika
tertentu agar lebih mudah dipahami. Penyusunan materi juga mesti dibuat
bertahap mulai dari yang paling sederhana kemudian kompleks, dan sebisa
mungkin meskipun teori kognitif ini menekankan mengenai daya ingat
8

peserta didik, akan tetapi sebisa mungkin tidak hanya terfokus pada hafalan,
tetapi juga memahami apa yang sedang dipelajari.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif
teori belajar yang lebih mementingkan psroses belajar daripada hasil belajarnya, dan
pembelajaran adalah teori yang mampu menghubunhkan antara hal yang ada sekarang
dengan bagaimana menghasilkan hal tersebut. Teori belajar adalah teori yang
menjelaskan dengan pasti apa yang terjadi, namun teori pembelajaran hanya
membimbing apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan hal tersebut. Adapun
kelebihan dan kekurangan dari teori kognitif. Kelebihannya yaitu: menjadikan siswa
lebih kratif dan mandiri, membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih
mudah. Kekurangannya yaitu: teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat Pendidikan,
sulit dipraktikkan khusunya di tingkat lanjut. Dan kemudian terakhir mengenai
implementasi atau implikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran secara umum
memahami struktur kognitif siswa, maka dengan begitu materi pelajaran dapat
disesuaikan sejauh mana kemampuan siswanya.

3.2 Saran

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari segi materi atau struktur penulisan. Kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk perkembangan kami kedepannya. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dan berkontribusi dalam pembuatan makalah yang
belum sempurana ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi. (2018). Teori Kognitivisme Serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran.


Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Pekanbaru

Isniatun M. Modul Pendidikan Profesi Guru. Modul 1. Konsep Dasar Ilmu


Pendidikan

Nazellya Fatimatuz Zahra. (2021) Teori Perkembangan Kognitif. Universitas Jember

Kirana, Ganif. (2019). Teori Belajar Kognitif. Universitas Kanjuruhan Malang

10

Anda mungkin juga menyukai