NAMA KELOMPOK 4:
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin “Cogitare” artinya berfikir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang
berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan faktual yang
empiris. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi popular
sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi perkembangan maupun
psikologi Pendidikan. Dalam psikologi, kognitif mencakup semua bentuk
pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental manusia yang berhubungan
dengan masalah pengertian, pemahaman, mempertimbangkan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, berpikir, keyakinan dan sebagainya.
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Teori kognitif merupakan suatu
bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual. Teori belajar
kognitif memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat
terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.
Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian – bagian dari suatu situasi
saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah – misahkan
atau membagi – bagi situasi / materi pelajaran menjadi komponen – komponen
yang kecil dan mempelajarinya secara terpisah, akan kehilangan makna. Teori ini
berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek – aspek kejiwaan lainnya.
Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Dijelaskan oleh Baharuddin dkk. (2008: 87) menurut aliran kognitif, belajar
adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan. Belajar melibatkan proses mental yang kompleks,
termasuk pada memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep, dan problem
solving penjelasan tersebut dikemukakan oleh pakar psikologi kognitif modern
(Nugroho, 2015: 291). Menurut Martinus Yamin dkk, (2013:25) Model belajar
kognitif merupakan model pemrosesan pengetahuan dengan menyatakan bahwa
pengetahuan yang diterima terlebih dahulu akan disimpan pda pendaftar sensor.
Teori piaget adalah teori konflik sosiokognitif atau perkembangan kognitif yang
berkembang menjadi aliran kontrukstivistik. Menurut piaget melalui hasil
peneitihannya ada 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan dari kognitif,
yaitu:
a) Lingkungan fisik
b) Kematangan
c) Pengaruh sosial
d) Proses pengendalian diri.
Tahapan Ciri-ciri
Jerome Bruner adalah seorang pengikut setia teoei kognitif, khususnya dalam
studi perkembangan fungsi kognitif. Jerome Bruner sendiri mengembangkan teori
miliknya yang disebut free discvery learning. Teori ini menjelaskan bahwa proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika pendidian memberika
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu aturan (termasuk
konsep, teori, definisi, dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang
menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya.