Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


TEORI BELAJAR KOGNITIF

Oleh :
1. Ketut Riska Noviyani (2212051014)
2. Ni Gusti Ayu Mas Namitasari (2212051019)
3. I Kadek Suarsana (2212051024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA BALI


JURUSAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas berkat Rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TEORI BELAJAR KOGNITIF” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah guna untuk memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan Bapak Ida Bagus Rai,S.S.,M.Pd.selaku dosen pengampu
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran di Universitas Pendidikan Ganesha, Fakultas Bahasa dan
Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Bali.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak yang terlibat dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan sangat kami terima dengan baik untuk menyempurnakan makalah ini.

Singaraja, 10 April 2023


Penulis/Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh setiap orang. Pada dasarnya
belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan menggunakan media apa saja. Ada berbagai
macam teori belajar, salah satunya yaitu teori belajar kognitif. Secara bahasa kognitif berasal dari
bahasa latin "Cogitare" yang berarti berfikir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif
berarti segala sesuatu yang berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan
faktual yang empiris. Dalam pekembangan selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi populer
sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi perkembangan maupun psikologi pendidikan.
Dalam psikologi, kognitif mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku
mental manusia yang berhubungan dengan masalah pengertian, pemahaman, perhatian,
menyangka, mempertimbangkan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
membayangkan, memperkirakan, berpikir, keyakinan dan sebagainya.
Teori belajar kognitif muncul dilatarbelakangi oleh ada beberapa ahli yang belum merasa puas
terhadap penemuan-penemuan para ahli sebelumnya mengenai belajar, sebagaimana dikemukakan
oleh teori Behavior, yang menekankanpada hubungan stimulus-responsreinforcement. Munculnya
teori kognitif merupakan wujud nyata dari kritik terhadap teori Behavior yang dianggap terlalu
naïf, sederhananya yaitu tidak masuk akal dan sulit dipertanggungjawabkan secara psikologi.
Dalam situasi belajar, individu akan terlibat langsung situasinya dan menggunakan pikirannya
untuk pemecahan masalah. Jadi, penentang ini (yang kemudian menyebut dirinya sebagai kaum
kognitivia) berpandangan bahwa tingkah laku individu lebih bergantung kepada pemahaman
(proses berpikir) terhadap hubungan-hubungan yang ada di suatu situasi. Penekanannya terletak
pada cara individu melakukan pengamatan terhadap stimulus dan faktor yang memengaruhi
pengamatan tersebut. Menurut pemahaman kognitif, belajar adalah suatu proses usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi
aktif dengan lingkungannya memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, tingkah laku, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan ciri Teori Belajar Kognitif?
2. Bagaimana paparan Teori Belajar Kognitif menurut para ahli?
3. Apa saja kekurangan serta kelebihan dari Teori Belajar Kognitif?
4. Bagaimana pengaplikasian Teori Belajar Kognitif dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Ciri dari Teori Belajar Kognitif.
2. Untuk mengetahui Paparan Teori Belajar Kognitif menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Teori Belajar Kognitif.
4. Untuk mengetahui Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ciri Teori Belajar Kognitif


2.2.1. Pengertian Teori Belajar Kognitif

Kognitif berasal dari kata cognition, yang memiliki persamaan dengan knowing yang
berarti mengetahui. Kognitif merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki seorang
individu untuk memahami keterampilan dan konsep baru, maupun untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di sekitarnya. Setiap individu memiliki tingkat kemampuan
kognitif yang berbeda-beda. Tingkah laku seseorang sangat ditentukan oleh
pemahamannya terhadap situasi yang berkaitan dengan tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih
menekankan pada suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia secara utuh dalam
semua situasi dan kondisi pembelajaran yang sedang dilakukan. Teori belajar kognitif lebih
menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.
Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang
terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya
untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.

2.2.2. Ciri-ciri Belajar Kognitif


Beberapa ciri-ciri dari teori belajar kognitif yaitu :
1) Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak
sekedar pada hasilnya.
Disamping kebenaran jawaban siswa, guru juga harus memahami proses yang
digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut. Pengamatan belajar
yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa, dan jika
guru penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada
kesimpulan tertentu sehingga guru dapat dikatakan berada dalam posisi
memberikanpengalaman sesuai yang dimaksud.
2) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif
dalam proses pembelajaran.
Di dalam kelas, teori belajar kognitif ini menekankan pengajaran pengetahuan
jadi (read made knowledge) tidak mendapat penekanan, melainkan peserta didik
didorongmenemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan
lingkungannya.Oleh karena itu guru dituntut mempersiapkan berbagai kegiatan
secara langsung dengan dunia fisik.
3) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan
Teori belajar kognitif ini mengasumsikan bahwa seluruh peserta didik tumbuh
melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung
padakecepatan yang berbeda. Sebab itu seorang guru mampu melakukan upaya
untuk mengatur kegiatan kelas dalam bentuk kelompok kecil dari pada bentuk
kelas yang utuh.

2.2. Paparan Teori Belajar Kognitif Menurut Para Ahli


Adapun beberapa paparan teori belajar kognitif menurut para ahli ialah sebagai berikut :
1) Teori Belajar Kognitif Menurut Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa
kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif
seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus
mengembangkan atau membangun mental.
Inti dari teori ini adalah adaptasi yang harus diberikan kepada siswa berupa wilayan
yang tidak dikenalnya agar mereka dapat belajar. Siswa termotivasi ketika ada
perbedaan antara apa yang sudah mereka miliki dan ketika mereka menerima informasi
baru. Ketidaksesuaian ini disebut dengan disekulibrium (ketidakseimbangan).

2) Teori Belajar Kognitif Menurut Jarome Bruner


Ide dasar Brunner berasal dari teori Piaget yang menyatakan anak-anak harus
berperan secara aktif dalam belajar di dalam kelas, dan Brunner pun mengemukakan
bahwa teori belajar model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh adalah
Belajar Penemuan (Discovery Learning), yaitu dimana belajar melalui pengalaman
sendiri dan berusaha untuk mencari penyelesaian pemecahan masalah serta
pengetahuan yang menyertainya sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-
benar bermakna.
Jarome Bruner mengusulkan teori yang disebutnya free discovery learning. Teori
ini bertitik tolak pada teori kognitif, yang menyatakan belajar adalah perubahan
persepsi dan pemahan. Maksudnya, teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu aturan termasuk konsep, teori, ide, definisi dan sebagainya melalui
contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya.

3) Teori Belajar Kognitif Menurut Ausebel


Menurut Ausubel dalam buku karya Drs. Bambang Warsita bahwa “belajar
haruslah bermakna, dan berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya”.
Hal ini berarti bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses yang dikaitkan
dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif peserta didik. Dimana proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep
atau fakta-fakta saja, tetapi merupakan kegiatan yang menghubungkan konsep-konsep
untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan
dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.
Menurut Ausubel membagi belajar menjadi dua jenis yaitu pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning) dan belajar menghafal (rote learning) serta retensi
variabel-variabel yang berhubungan dalam belajar.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif

A. Teori Belajar Kognitif memiliki kelebihan sebagai berikut:


1) Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.
Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak
hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang
diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan
pengetahuan. Sedangkan membuat siswa lebih mandiri contohnya pada saat siswa
mengerjakan soal siswa bisa mengerjakan sendiri karena pada saat belajar siswa
menggunakan fikiranya sendiri untuk mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung
dengan orang lain dengan.
2) Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena
siswa sebagai peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran yang
berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan
informasi dalam ingatannya. Serta Menekankan pada pola pikir peserta didik sehingga
bahan ajar yang ada lebih mudah dipahami.

B. Teori Belajar Kognitif memiliki kekurangan sebagai berikut:


1) Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan
peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga
kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik
itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
2) Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta
didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik
memiliki cara yang berbeda-beda.
3) Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka
dipastikan pesertadidik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan.
4) Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya
metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek
kegiatan atau materi.
5) Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan
pesertadidik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
2.4. Pengaplikasian Teori Belajar Kognitif

Contoh penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru bisa mendorong siswa
untuk berdiskusi terhadap materi yang telah disampaikan, meminta siswa untuk memberikan
ide atau pendapat yang mereka miliki, dan hal-hal lainnya yang membuat siswa terus bergerak
atau menggunakan logikanya dalam pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kami menyimpulkan teori kognitif adalah elemen terpenting dalam proses pembelajaran
serta pengetahuan yang harus dimiliki oleh masing-masing individu. Belajar sebagai fungsi
unsur-unsur kognisi terutama pikiran untuk dapat mengenal serta memahami stimulus yang
datang dari luar individu atau dapat disebut juga aktivitas belajar manusia ditentukan pada
proses internal dalam berpikir yakni pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih
menekankan arti penting proses internal dan mental manusia atau proses pembelajaran
daripada hasilnya. Motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain-lain adalah contoh tingkah laku
manusia dalam proses kognitifnya

Anda mungkin juga menyukai