Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM BELAJAR

(Teori Kognitif)

(Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan)

Dosen Pengampu : Zadrian Ardi, S.Pd, M.Pd.

Oleh:

Elsa Nanda Fitrian

19031072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2019
RESUME :

TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM BELAJAR

(Teori Kognitif)

1. Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif

“Cognitif” berasal dari kata “Cognition” sepadan dengan kata “Knowing”, memiliki arti
mengetahui. Lebih luasnya, cognition (kognisi) artinya adalah perolehan, penataan dan
penggunaan pengetahuan (Neissser, 1976). Kognitif merupakan salah satu ranah dalam
taksonomi pendidikan. Kognitif secara umum diartikan sebagai potensi intelektual yang
terdiri dari tahap-tahap diantaranya; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention),
penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif
sendiri menyangkut pada persoalan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).

Dalam teori kognitif, proses belajar lebih diutamakan dari pada hasilnya. Bagi para
penganut aliran ini belajar bukan hanya sekedar hubungan antara stimulus dan respon saja,
model belajar kognitif sering disebut sebagai model perseptual. Model belajar kognitif
mengatakan bahwa persepsi dan pemahaman seseorang tentang situasi yang ada
hubungannya dengan tujuan belajarnya. akan menenetukan bagaimana tingkah lakunya.
Belajar merupakan bentuk perubahan pada persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat
terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.

Teori kognitif memberikan penekanan pada bagian-bagian dari situasi yang


berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Membagi situasi/materi pelajaran
menjadi komponen-komponen kecil dan mempelajarinya secara terpisah, akan menyebabkan
hilangnya makna. Teori ini memandang belajar sebagai suatu proses internal yang mencakup
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar
merupakan aktifitas yang memerlukan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar
mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan disesuaikan dengan struktur kognitif yang
sudah ada , terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-
pengalaman sebelumnya. Pengertian belajar menurut tokoh-tokoh kognitif :
 Menurut Piaget

Belajar menurut Piaget (dalam Alfallahu, 2013) merupakan suatu proses penyesuaian,
pengembangan dan pengintegrasian pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah
dimiliki seseorang sebelumnya. Proses belajar perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif diantaranya, yaitu :

1)     Tahap sensorimotor (anak usia lahir – 2 tahun)

2)     Tahap preoperational (anak usia 2 – 8 tahun)

3)     Tahap operational konkret (anak usia 7/8 – 12/14 tahun)

4)     Tahap operational formal (anak usia 14 tahun lebih)

Biasanya, semakin tinggi tingkat kognitif seseorang maka cara befikir orang tersebut
akan semakin teratur dan juga semakin abstrak. Karena itu guru perlu untuk memahami
tahap-tahap perkembangan kognitif anak didiknya, berikut juga berperan untuk memberikan
isi, metode, media pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Piaget
menambahkan bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
yang dilalui siswa.

 Menurut Jarome Bruner

Bruner menjelaskan bahwa proses belajar akan berlangsng dengan baik dan kreatif
jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan ( termasuk
konsep, teori, definisi, dan sebagainya) berdasarkab pada contoh-contoh yang
menggambarkan aturan yang menjadi sumber . Dari pendekatan ini “belajar ekspositori”
(belajar dengan cara menjelaskan).

Bruner (dalam Alfallahu, 2013) menyebutkan 3 tahapan dalam perkembangan kognitif, yaitu:

a. Enaktif : usaha/kegiata mengenali dan memahami lingkungan melalui observasi, dan


pengalaman terhadap suatu realita
b. Ikonik : siswa melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualaisasi verbal.
c. Simbolik : siswa mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh
bahasa dan logika dan penggunaan symbol.
 Menurut Ausebel

Proses belajar dapat terjadi jika siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang
dimilikinya dengan pengetahuan baru.

Menurut Ausebel (dalam Alfallahu, 2013) siswa bisa belajar dengan baik jika materi
pelajarannya didefinisikan, kemudian dipresentasikan atau dijelaskan dengan baik dan tepat
kepada siswa tersebut(Advanced Organizer), hal ini akan berpengaruh pada pengaturan
kemampuan belajar siswa. Advanced organizer merupakan suatu konsep atau informasi
umum yang mewadahi seluruh isi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa.

 Menurut Robert M. Gagne

Gagne (dalam Alfallahu, 2013) memandang belajar sebagai proses pengolahan


informasi dalam otak manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
kemudian informasi tersebut diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Pengolahan otak manusia :

a. Reseptor (alat indera) : menerima rangsangan dari lingkungan dan mengubahnya


menjadi rangsangan neural, memberikan symbol informasi yang diterimanya dan
kemudian di teruskan.
b. Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris) : menampung kesan-kesan
sensoris dan mengadakan seleksi yang membentuk suatu kebulatan perceptual.
c. Short term memory ( memory jangka pendek ) : menampung hasil pengolahan
perceptual dan menyimpannya. Memori jangka pendek dikenal juga dengan informasi
memori kerja, memiliki kapasitas yang sangat terbatas, waktu penyimpanan yang
relatif pendek.
d. Long Term memory (memori jangka panjang) : menampung hasil pengolahan yang
ada di memori jangka pendek.
e. Response generator (pencipta respon) : menampung informasi yang tersimpan dalam
memori jangka panjang dan mengubahnya dalam bentuk reaksi jawaban.
2.Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa belajar memfokuskan pada proses


perubahan mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia.
Teori belajar kognitif digunakan untuk menjelaskan tugas-tugas yang sederhana seperti
mengingat nomor telepon dan kompleks seperti pemecahan masalah yang tidak jelas.
Teori belajar kognitif didasarkan pada empat prinsip dasar, yaitu:

1. Pembelajaran aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.

Teori belajar kognitif didasarkan pada keyakinan bahwa peserta didik aktif dalam
upaya untuk memahami bagaimana dunia bekerja, kepercayaan ini konsisten dengan Piaget
dan Vygotsky tentang pemandangan pengembangan pelajar. Pembelajar tidak saja hanya
sekedar menanggapi. Mereka mencari informasi yang dapat membantu mereka menjawab
pertanyaan, mereka memperbarui pemahaman mereka berdasarkan pengetahuan baru yang
mereka dapat, dan terjadi perubahan pada sikap mereka dalam menanggapi peningkatan
pemahaman. teori belajar kognitif memandang manusia sebagai "agen goal-directed yang
aktif mencari informasi.

2. Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka
ketahui.

Dalam usaha mereka untuk memahami bagaimana di dunia bekerja, peserta didik
menafsirkan pengalaman baru berdasarkan apa yang mereka sudah ketahui dan apa yang
mereka percaya.

3. Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.

Pelajar bukanlah tape recorder, merekam dalam memori mereka segala sajian berupa
apa yang disampaikan oleh guru atau apa yang mereka baca. dalam bentuk di mana itu
disajikan segalanya, guru mengatakan kepada mereka atau apa yang mereka baca.
Sebaliknya, mereka memanfaatkan apa yang mereka ketahui untuk membangun pemahaman
tentang apa yang mereka dengar atau membaca apa yang menurut mereka masuk akal.
4. Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.
Dari perspektif kognitif, belajar menimbulkan perubahan pada struktur mental
seseorang dengan menunjukkan perilaku yang berbeda. Dari perspektif kognitif, belajar dapat
terjadi tanpa ada perubahan langsung dalam perilaku, bukti perubahan dalam struktur mental
dapat terjadi beberapa waktu setelahnya. "struktur mental" termasuk perubahan pada skema,
keyakinan, tujuan, harapan dan komponen lainnya.

Kegiatan pembelajaran kognitif mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut :


a. Siswa mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu.
b. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik,
terutama jika memanfaatkan benda–benda kongkrit.
c. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar merupakan hal yang penting
d. Untuk menarik minat dan retensi siswa dalam belajar perlu mengkaitkan pengalaman
atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
e. Pemahaman dan retensi akan meningkatkan jika meteri pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
f. Belajar untuk memahami akan lebih bermakna daripada belajar menghafal.
g. Adanya perbedaan individualis pada diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini
sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

3.Penerapan Teori Belajar Kognitif Dalam Pembelajaran

Teori kognitif menjelaskan hakekat belajar sebagai suatu aktifitas yang berkaitan
dengan penataan informasi, reorganisasi perseptuala, dan proses internal. Kegiatan
pembelajaran yang berlamdaskanpada teori kognitif ini sudah banyak diaplikasikan.
Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar menjadi hal yang di
perhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa.
Para tokoh kognitif yaitu piaget, bruner dan ausebel umumnyamemiliki pandangan
yang sama dimana keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar dianggap lebih penting.
Menurut piaget, mengoptimalkan keaktifan siswa dalam belajar akan membantu proses
asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman. Bruner akhirnya memberikan lebih
banyak memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sendiri melalui aktifitas
menemukan (discovery). Berbeda dengan bruner, ausebel lebih mementingkan struktur
disiplin ilmu.
Dari apa yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran yang dikemukakan oleh masing-masing tokoh berbeda. Secara garis besar
langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Sutiah (2003) dapat digunakan.
Langkah-langkah tersebut diantaranya:
Langkah-langkah pembelajaran menurut piaget
a. Menetapkan tujuan pembelajaran.
b. Menentukan materi pelajaran.
c. Memilih topik-topik yang mendukung keaktifan dipelajar belajar siswa
d. Menentukan kegiatan yang sesuai dengan topik-topik tersebut
e. Mengembangkan metode pembelajaran yang dapat merangsang kreatifitas dan cara
berpikir siswa.
f. Melakukan penilaian terhadap proses belajar siswa.

Langkah – langkah pembelajaran menurut bruner


a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Melakukan identifikasi karekteristik siswa
c. Memilih materi pelajaran
d. Memilih topik-topik yang dapat di pelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
ke generalisasinya).
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan
sebagainya untuk dipelajari siswa.
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang
konkret ke yang abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik, sampai ke simbolik.
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Langkah – langkah pembelajaran menurut ausubel


a. Menentukan tujuan pelajaran.
b. Melakukan identifikasi terhadap karekteristik siswa (kemampuan awal, motivasi, gaya
belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa dan mengaturnya
dalam bentuk konsep-konsep tertentu.
d. Menentukan topik-topik dan menampilkannya dalam bentuk advance organizer yang
akan di pelajari siswa.
e. Mempelajari konsep-konsep inti yang telah ditentukan, dan menerapakannya dalam
bentuk yang nyata atau konkret.
f. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Alfallahu. 2013. Teori Pembelajaran Kognitif.

http://alfallahu.blogspot.com/2013/04/teori-

pembelajaran-kognitif.html online pada tanggal 13 Oktober 2014

Chaplin, J. P. 1972. Dictionaryof Psycology. New York: Dell Publishing Co. Inc.

Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta : UT

Neiser, Uris. 1976. Cognition and Reality: Principles and Implication of Cognitive
Psycology.

San Fransisco: Freman and Company.

Sutiah. 2003. Buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Malang.

Syah, Muhibbin. 1996.  Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

https://www.academia.edu › TEORI_BELAJAR_DAN_PENERAPANNYA... diakses 20


Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai