Anda di halaman 1dari 13

DOSEN PENGAMPU : IKA DARUWATI,M.

Sc

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“PROFESI BIDANG KEPENGAWASAN SEKOLAH”

DISUSUN OLEH :
MISRA DIANA ( 1831004 )

VIVI DWI SURYANI ( 1831008 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu
banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat
yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan tugas
mata kuliah Profesi Kependidikan dengan topik inti Profesi Bidang Kepengawasan Sekolah
ini. Kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ika Daruwati, M.Sc
selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan serta semua pihak yang turut
membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik
isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan
saran positif untuk perbaikan di kemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi kami. Aamiin.

Boter, 11 Maret 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................2

2.1 Jabatan Supervisor Sekolah..............................................................................................2


2.2 Tugas Pokok Pengawas Sekolah.......................................................................................4
2.3 Fungsi Pengawas Sekolah.................................................................................................5
2.4 Kewenangan Pengawas Sekolah......................................................................................6
2.5 Kualifikasi Pengawas Sekolah...........................................................................................7
2.6 Kode Etik Pengawas Sekolah............................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eksistensi dan peranan pengawas sekolah dalam aktivitas dan keberhasilan
usaha pendidikan tidak diragukan lagi. Keberadaannya sangat penting karena
merupakan mata rantai terakhir dan kunci dari proses manajemen. Robbins (1997)
menyatakan bahwa kunci penting dari proses manajemen sekolah yaitu nilai fungsi
pengawasan sekolah terletak terutama pada hubungannya terhadap perencanaan dan
kegiatan-kegiatan yang didelegasikan. Selain itu, jika dilihat dari realitas kondisi
sekolah dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh mayoritas sekolah di Indonesia
saat ini masih sangat menghajatkan kehadiran dan keterlibatan pengawas sekolah.
Diakui atau tidak, kualitas sekolah baik dari sisi akademik maupun manajerial,
mayoritas masih sangat rendah. Dalam konteks ini peran pengawas sekolah sangat
strategis dan menentukan.
Peran pengawas sekolah dalam sistem penjaminan mutu sangat penting.
Walaupun bukan yang terpenting. Sekolah  tanpa pengawas dapat berjalan, namun
harus diakui yang dapat mengukur perkembangan sekolah dari waktu ke waktu secara
objektif dan secara berkala adalah pengawas. Pengawas diangkat khusus untuk
mengukur dengan menerapkan alat ukur yang tepat, sehingga dapat mengevaluasi
tingkat pencapaian. Dari kegiatan itu akan  diperoleh informasi tentang efektivitas
sekolah dalam mewujudkan keunggulan yang diharapkannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan jabatan supervisor sekolah?
2. Apa saja tugas pokok pengawas sekolah?
3. Apa saja fungsi dari pengawas sekolah?
4. Apa saja wewenang dari pengawas sekolah?
5. Bagaimana kualifikasi pengawas sekolah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jabatan supervisor sekolah
2. Untuk mengetahui apa saja tugas pokok pengawas sekolah
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari pengawas sekolah
4. Untuk mengetahui apa saja wewenang dari pengawas sekolah
5. Untuk mengetahui bagaimana kualifikasi pengawas sekolah

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jabatan Supervisor Sekolah
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang
terlaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Pengawas sekolah
merupakan tenaga pendidikan yang diatur oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan/Menteri Pendidikan Nasional.
Tentu saja aturan-aturan tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan itu
tentu mengacu kepada UURI No. 20/2003 beserta peraturan-peraturan
pelaksanaannya. Sementara peraturan mengenai perubahan itu belum ada, ketentuan
yang lama masih tetap berlaku bagi pengawas sekolah. Pada saat peraturan itu selesai
dibuat, peraturan itu pun akan menjadi pedoman bagi pengawas sekolah dalam
operasional tugasnya.
Dalam skema PP No. 74 tahun 2008 Tentang Guru, pengawas sekolah
esensinya adalah guru, yaitu “ guru dalam jabatan pengawas”. Karena itu, pengawas
sekolah adalah tenaga profesional, yaitu di samping sebagai guru profesional, ia harus
menjadi pengawas sekolah yang profesional pula.
Yang dimaksud dengan Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang diberi tugas untuk melakukan pengawasan dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan anak
usia dini formal (PAUD, yang dulu sering disebut sebagai pendidikan prasekolah),
dasar dan menengah.
Dalam No. 74 Tahun 2008 disebutkan bahwa guru yang diangkat dalam
jabatan pengawas satuan pendidikan tetap diberi tunjangan profesi guru apabila yang
bersangkutan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik yang:
1. Berpengalaman sebagai guru sekurang-kurangnya pembimbingan dan pelatihan
profesional 8 tahun atau kepala sekolah sekurang kurangnya 4 tahun.
2. Memenuhi persyaratan akademik sebagai guru sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3. Memiliki sertifikat pendidik.
4. Melakukan tugas guru dan tugas pengawas.

5
2.2 Tugas Pokok Pengawas Sekolah
Nana Sudjana ( 2006 ) mengemukakan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah
adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi
supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.
Tugas- tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah dijelaskan berikut
ini :
a. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan
penugasannya pada jenjang pendidikan anak usia dini formal sampai dengan
sekolah menengah.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar / bimbingan dan hasil prestasi
belajar / bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Namun demikian pengawas perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan
guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah
yang telah ditetapkan.
Menurut( Depdiknas, 2006 ) tugas pengawas sekolah mencakup:
a. Inspecting ( mensupervisi )
Tugas pokok inspecting meliputi tugas mensupervisi kinerja kepala sekolah,
kinerja guru, kinerja staf sekolah,pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya,
manajemen sekolah, dan aspek lainnya seperti keputusan moral, pendidikan moral,
dan kerja sama dengan masyarakat.
b. Advising ( memberi advis atau nasihat )
Tugas pokok advising meliputi advis mengenai sekolah sebagai sistem,memberi
advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi advis kepada
kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan
staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis kepada orang tua
siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pendidikan.
c. Monitoring ( memantau )
Tugas pokok Monitoring meliputi: memantau penjaminan/ standar mutu
pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar
siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf sekolah,

6
memantau hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik
kemajuan sekolah, memantau program-program pengembangan sekoah.
d. Reporting ( membuat laporan)
Tugas pokok reporting meliputi: melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Profinsi dan / atau Nasional,
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik, serta
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke sekolah binaannya.
e. Coordinating ( mengkoordinasi )
Tugas pokok coordinating meliputi: mengkoordinasi sumber-sumber daya sekolah
baik sumber daya manusia, material, finansial dll, mengkoordinasi kegiatan antar
sekolah, mengkoordinasi kegiatan preservice dan in Service Training bagi Kepala
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinasi personil pemangku
kepentingan yang lain, mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah.
f. Performing leadership ( memimpin untuk melaksanakan kelima tugas pokok
tersebut )
Tugas pokok performing leadership meliputi: memimpin pengembangan kualitas
guru dan staf sekolah binaannya, pengembangan inovasi sekolah, partisipasi dalam
memimpin kegiatan manajerial pendidikan Dinas Pendidikan yang bersangkutan,
partisipasi pada perencanaan pendidikan di kabupaten/kota, partisipasi pada seleksi
calon kepala sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,
partisipasi dalam merkrut personal untuk proyek atau program-program khusus
pengembangan mutu sekolah, partisipasi dalam mengelola konflik di sekolah
dengan solusi menang-menang, dan partisipasi dalam menangani pengaduan baik
dari internal sekolah maupun masyarakat.

2.3 Fungsi Pengawas Sekolah


Sejalan dengan uraian sebelumnya, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun
supervisi manajerial.
Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek
pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan
mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sasaran supervisi akademik antara lain
membantu guru dalam:
1) Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan

7
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan
3) Menilai proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan
4) Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan pelayanan
pembelajaran/bimbingan
5) Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus-menerus pada siswa
6) Melayani siswa yang mengalami kesulitan belajar
7) Memberikan bimbingan belajar pada siswa
8) Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
9) Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau
bimbingan
10) Memanfaatkan sumber-sumber belajar
11) Mengembangkan interaksi pembelajaran/ bimbingan yang tepat dan berdaya guna
12) Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/ bimbingan
13) Mengembangkan inovasi pembelajaran /bimbingan

Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek


pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas
sekolah yang mencakup:
1) Perencanaan
2) Koordinasi
3) Pelaksanaan
4) Penilaian
5) Pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.
Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah
lainnya dalam mengelola administrasi pendidikan seperti:
1) Administrasi kurikulum
2) Administrasi keuangan
3) Administrasi sarana prasarana / perlengkapan
4) Administrasi personal atau ketentaraan
5) Administrasi kesiswaan
6) Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
7) Administrasi budaya dan lingkungan sekola
8) Aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

8
2.4 Kewenangan Pengawas Sekolah
Beberapa kewenangan yang ada pada pengawas sekolah adalah kewenangan untuk:
1) Bersama kepala sekolah dan guru yang dibinanya, menentukan program
peningkatan mutu pendidikan
2) Menyusun program kerja/agenda kerja kepengawasan pada sekolah binaannya dan
membicarakannya dengan kepala sekolah dan guru pada sekolah yang
bersangkutan
3) Menentukan metode kerja untuk pencapaian hasil optimal berdasarkan program
kerja yang telah disusun
4) Menetapkan kinerja sekolah, kepala sekolah dan guru serta tenaga kependidikan
guna peningkatan kualitas diri dan layanan pengawas.
Merujuk pada kedua tugas pokok di atas, versi Depdiknas (2006), kegiatan
yang dilakukan oleh pengawas disajikan berikut ini:
1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
pada sekolah yang dibinanya.
2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/ bimbingan
siswa dan kemampuan guru.
3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/
bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil
belajar/ bimbingan siswa.
4. Melaksanakan analisis komprehensif mengenai berbagai faktor sumber daya
pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/bimbingan siswa.
6. Melaksanakan penilaian dan Monitoring penyelenggaraan pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran,
pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/ pemberian ijazah.
7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah hasil binaannya dan
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan pemangku
kepentingan lainnya.
8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian
untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.

9
2.5 Kualifikasi Pengawas Sekolah
1. Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal ( TK/RA ) dan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/MI ) adalah sebagai berikut:
1) Berpendidikan minimum sarjana (S1) atau Diploma empat ( D-IV )
kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
2) Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c
3) Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan
4) Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat
diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional
pengawas, pada lembaga yang ditetapkan pemerintah
5) Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan
2. Kualifikasi Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah ( SMA/MA ), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan ( SMK/MAK ) adalah sebagai berikut:
1) Memiliki pendidikan minimum magister ( S2 ) kependidikan dengan berbasis
sarjana ( S1 ) dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan tinggi
terakreditasi
2) Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c
3) Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan
pendidikan
4) Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat
diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional
pengawas, pada lembaga yang ditetapkan pemerintah
5) Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan

10
2.6 Kode etik Pengawas Sekolah
Kode etik Pengawas Sekolah Kode etik profesi, Tatanan etika yang telah
disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Serta dapat diartikan sebagai
pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Salah satu kode etik pengawasan sekolah yaitu :
1) Pengawas satuan pendidikan senantiasa berlandaskan Iman dan Taqwa serta
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Pengawas satuan pendidikan senantiasa merasa bangga dalam mengemban tugas
sebagai pengawas.
3) Pengawas satuan pendidikan memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni
tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas.
Sebagai tenaga pendidik profesional, pengawas memiliki kode etik dalam
melaksanakan tugasnya. berikut ini 9 kode etik pengawas sekolah. Bagi pengawas
utama dan madya mungkin sudah tidak asing lagi dengan kode etik ini, tetapi bagi
pengawas muda sangatlah penting untuk mengetahui kode etik ini. Semoga kita bisa
bekerja dengan profesional dan tidak melanggar kode etik kita sebagai pengawas
sekolah.

1. Dalam melaksanakan tugas, senantiasa berlandaskan iman dan taqwa, serta


mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Merasa bangga mengemban tugas sebagai pengawas sekolah
3. Memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas sebagai pengawas sekolah
4. Bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dari dalam tugasnya sebagai pengawas
sekolah
5. Menjaga citra dan nama baik selaku pembina dalam melaksanakan tugas sebagai
pengawas sekolah
6. Memilki disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pengawas
sekolah
7. Mampu menampilkan keberadaannya sebagai aparat dan tokoh yang diteladani
8. Sigap dan terampil untuk menanggapi dan membantu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi aparat binaannya
9. Memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik terhadap aparat binaan
maupun terhadap sesama pengawas sekolah

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengawas sekolah merupakan tenaga pendidikan yang diatur oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan/Menteri
Pendidikan Nasional.
2. Tugas- tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah dijelaskan berikut ini :
a. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai
dengan penugasannya pada jenjang pendidikan anak usia dini formal sampai
dengan sekolah menengah.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar / bimbingan dan hasil prestasi
belajar / bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3. Pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial.
4. Kewenangan yang ada pada pengawas sekolah adalah kewenangan untuk:
a. Bersama kepala sekolah dan guru yang dibinanya, menentukan program
peningkatan mutu pendidikan
b. Menyusun program kerja/agenda kerja kepengawasan pada sekolah binaannya
dan membicarakannya dengan kepala sekolah dan guru pada sekolah yang
bersangkutan
5. Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal ( TK/RA ) dan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/MI );dan Kualifikasi Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/ Madrasah
Aliyah ( SMA/MA ), dan Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
( SMK/MAK )
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis yaitu agar kita sebagai calon guru bukan
hanya dituntut untuk mengetahui tugas kita saja sebagai guru, melainkan juga dituntut
untuk mengetahui tugas pengawas sekolah demi kelancaran dan peningkatan dalam
jalannya program pendidikan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai