Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
berjudul “Pandangan Psikologi Humanis Tentang Belajar”.
Tidak lupa pula dukungan baik secara materi dan nonmaterial yang diberikan kepada kami dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karenanya, izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Yunita
Sari, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Kami menyadari, bahwa makalah yang saya buat masih belum memenuhi kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sebagai acuan
bagi saya sehingga bisa lebih baik lagi kedepannya dalam pembuatan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan Tokoh Psikologi Humanis Tentang Belajar ...................................................... 3
2.2 Ciri-ciri Psikologi Humanis Tentang Belajar ........................................................................... 5
2.3 Tujuan Psikologi Humanis Tentang Belajar ............................................................................. 6
2.4 Manfaat Psikologi Humanis Tentang Belajar ........................................................................... 7
2.5 Implementasi Psikologi Humanis Tentang Belajar ................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 10
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan tokoh psikologi humanis tentang belajar?
2. Bagaimana ciri-ciri psikologi humanis tentang belajar?
3. Bagaimana tujuan psikologi humanis tentang belajar?
4. Bagaimana manfaat psikologi humanis tentang belajar?
5. Bagaimana implementasi psikologi humanis tentang belajar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam implementasinya, teori humanis ini juga hadir dalam pendekatan pembelajaran
Ausubel.pembelajaran bermakna, atau pandangannya tentang “ pembelajaran bermakna.Hal ini
juga termasuk dalam Aliran Kognitif yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan asimilasi
bermakna.Materi yang diteliti dicatat dan dikaitkan dengan pengetahuan sebelumnya.
Mempertimbangkan motivasi dan pengalaman emosional dalam peristiwa pembelajaran.Hal ini
disebabkan tanpa motivasi dan keinginan pembelajar, pengetahuan baru tidak dapat dimasukkan
ke dalam struktur kognitif yang sudah dimiliki pembelajar.Teori humanistik menegaskan bahwa
teori belajar apa pun dapat diterapkan sepanjang tujuannya untuk memanusiakan manusia, yaitu
mencapai pemahaman diri dan aktualisasi diri secara optimal pada peserta didik.
Pengertian belajar yang diidealkan berarti bahwa teori humanistik dapat menggunakan
teori belajar apapun asalkan tujuannya untuk memanusiakan manusia.hal ini membuat teori
humanistik menjadi sangat serbaguna.Tidak dapat disangkal bahwa sikap dan pendekatan tertentu
dalam pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan.Dalam pengertian ini, eklektisisme
bukanlah suatu sistem yang membiarkan unsur dibiarkan dalam keadaan aslinya atau alami.Teori
Humanistik menggunakan teori apa pun asalkan tujuannya tercapai, yaitu humanisasi
manusia.Manusia adalah makhluk yang kompleks.
Pandangan Para Tokoh Penganut Aliran Humanistik Terhadap Belajar. Banyak tokoh
penganut aliran humanistic, diantaranya adalah Kolb yang terkenal dengan “Belajar Empat
Tahap”nya, Honey dan Mumford dengan pembagian tentang macam macam siswa, hubermas
dengan “Tiga macam tipe belajar”nya, serta Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan
“Taksonomi Bloom”nya. Pandangan masing-masing tokoh terhadap belajar dideskripsikan
sebagai berikut: Pandangan Kolb terhadap Belajar. Kolb seorang ahli penganut aliran humanistic
3
membagi tahap-tahap Belajar akan menjadi 4. Yaitu, a) Level pengalaman konkrit, b) Level
observasi aktif dan reflektif, c) Level konseptualisasi, dan d) Level eksperimen aktif. a.Tingkat
pengalaman khusus Tingkat paling awal, atau dalam hal belajar,
Ciri khas teori humanistik adalah berusaha untuk mengamati perilaku seseorang dari sudut
si pelaku dan bukan si pengamat. Sebagai makhluk hidup, ia harus melangsungkan,
mempertahankan, dan mengembangkan, hidupnya dengan potensipotensi yang dimilikinya.
Teori Humanistik Menurut Carl R. Rogers menyatakan bahwa proses belajar membutuhkan
sebuah sikap saling menghargai dan memahami antara murid dan gurunya. Tanpa adanya
prasangka dari kedua belah pihak, dengan begitu proses belajar akan berjalan dengan baik.
Adapun pendekatan Rogers dapat dimengerti dari ciri-ciri belajar Humanistik
yangdiidentifikasikan sebagai sentral dari filsafat pendidikannya, yaitu sebagai berikut:
a) Keinginan untuk belajar (The Desire to Learn).
Keinginan manusia untuk belajar merupakan hal yang wajar menurut Rogers. Keinginan
tersebut dapat dilihat dengan memperhatikan keingintahuan yang mendalam dari seorang
anak ketika ia menjelajahi (meng-explore) lingkungannya. Anak diberi kebebasan di dalam
kelas untuk mengetahui rasa keingintahuan mereka, untuk mengikuti minat mereka yang
tidak dihalangi berarti tentang dunia yang mengelilingi mereka.
b) Belajar tanpa ancaman (Learning without Threat)
Menurut identifikasi Rogers, belajar yang paling baik adalah ketika siswa memperoleh dan
menguasai suatu lingkungan yang bebas dari ancaman. Proses belajar akan sangat berarti
ketika siswa dapat menguji kemampuan mereka, mencoba pengalaman baru, bahkan
membuat kesalahan tanpa mengalami sakit hati karena kritik dan celaan.
c) Belajar atas inisiatif sendiri (Self-inisiatif-Learning)
Teori belajar Humanistik memandang bahwa belajar akan signifikan dan meresap ketika
belajar itu atas inisiatifnya sendiri, melibatkan perasaan dan pikiran siswa sendiri. Belajar
atas inisiatif sendiri mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dan percaya diri. Belajar atas
inisiatif sendiri juga melibatkan aspek seseorang, baik kognitif ataupun afektif. Para ahli
humanistik percaya bahwa belajar adalah pribadi dan affective, maka akan membuat
perasaan memiliki dalam diri siwa. Siswa akan merasa dirinya lebih terlibat dalam belajar,
lebih menyukai prestasi, dan lebih termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas merupakan ciri-ciri Humanistik yang harus dipahami setiap
guru dalam memahami karakter setiap peserta didik agar proses pembelajaran di dalam kelas dapat
berlangsung dengan kondusif dan aktif. Menurut para pendidik aliran humanistis penyusunan dan
penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Tujuan para
5
pendidik ialah membantu si siswa mngembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam
mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Teori Belajar Humanistik adalah suatu
teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta
didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Menurut Carl R. Roger, peranan guru dalam
kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang
berperan aktif dalam :
1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap
belajar,
2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk belajar,
3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan
pendorong belajar,
4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan
5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana
adanya.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan
dari sudut Pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik
untuk mengembangkan Dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri
mereka sendiri sebagai manusia yang Unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka.Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan
bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan isi dari proses belajar,
dalam kenyataan teori ini lebih Banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, Teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam
bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, Seperti apa yang bisa kita amati
dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup anak didik.Dengan belajar anak didik
melakukan perubahan-perubahan kualitatif, Sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua
aktivitas dan prestasi hidup Anak didik lain adalah hasil dari belajar (Soemanto, 2006).
Tujuan belajar adalah:
1. Belajar bertujuan mengadakan perubahan Dalam diri antara lain perubahan tingkah laku.
2. Belajar bertujuan mengubah Kebiasaan yang buruk menjadi baik.
3. Belajar bertujuan mengubah sikap dari Negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi
hormat, benci menjadi sayang Dan sebagainya.
4. Dengan belajar dapat memiliki keterampilan.
5. Belajar Bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu (Syarifuddin,
2011).
6
2.4 Manfaat Psikologi Humanis Tentang Belajar
Humanistik merupakan aliran dalam dunia psikologi yang muncul tahun 1950-an. Dengan
mengacu pada psikologi seseorang, humanistik memandang manusia sebagai manusia, makhluk
hidup yang memiliki fitrah tertentu pada masing-masing individunya. Karena itu, teori humanistik
memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia, sehingga seseorang bisa mengenali dirinya sendiri
dengan potensi yang ada dalam dirinya, dan diharapkan untuk bisa mengembangkannya.
Adapun manfaatnya sebagai berikut :
1. Memahami keunikan individu :
Psikologi humanis memandang setiap individu sebagai makhluk yang unik dengan
kebutuhan, potensi, dan tujuan yang berbeda-beda. Dengan demikian, pendekatan ini dapat
membantu dalam memahami cara belajar yang efektif bagi setiap individu sesuai dengan
karakteristiknya.
2. Meningkatkan motivasi dan kemandirian:
Pendekatan humanis menekankan pentingnya motivasi intrinsik dan kemandirian dalam
belajar. Dengan memahami faktor-faktor motivasi dan kebutuhan individu, pendekatan ini
dapat membantu dalam meningkatkan motivasi dan kemandirian siswa dalam belajar.
3. Mendorong pertumbuhan pribadi:
Psikologi humanis mendorong pertumbuhan pribadi dan pengembangan potensi individu.
Dengan demikian, pendekatan ini dapat membantu dalam mengembangkan sikap positif
terhadap belajar dan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.
4. Menekankan pentingnya hubungan interpersonal:
Pendekatan humanis menekankan pentingnya hubungan antara guru dan siswa dalam
proses belajar-mengajar. Dengan memperhatikan aspek-aspek emosional dan sosial,
pendekatan ini dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
dan memotivasi.
5. Menghargai pengalaman individu:
Psikologi humanis menghargai pengalaman individu sebagai sumber pengetahuan dan
pembelajaran. Dengan demikian, pendekatan ini dapat membantu dalam memperkaya
pengalaman belajar siswa melalui pendekatan yang lebih personal dan relevan.
7
Adapun kriteria dalam model ini adalah:
1. Terdapat fasilitas yang memadai dan mendukung dalam pembelajaran
2. Terdapat suasana kelas yang hangat dan ramah antara guru dan peserta didik
sehingga tercipta suasana kelas yang nyaman
3. Terdapat kesempatan untuk guru dan murid dalam menganalisa peristiwa
belajar
4. Pengajaran yang bersifat individual
5. Guru memiliki kesempatan pertumbuhan professional
9
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Teori belajar humanis adalah teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
cara memanusiakan manusia dan mengusahakan agar peserta didik mampu mengembangkan
potensinya dengan baik.Tokoh-tokoh dalam teori ini seperti Athur Combs,Abraham
Maslow,Carl Rogers,Aldous Harley dan David Millls and stanley Scher.Aplikasi dari teori
yaitu siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,berani,tidak terikat oleh pendapat orang
lain dan mengatur dirinya sendiri dengan bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang
lain atau melanggar aturan,norma,disiplin,atau etika yang berlaku,serta guru hanya berperan
sebagai fasiliator.Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya
dan dirinya sendiri.Dengan kata lain ,siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara
optimal.Teori Humanistik cenderung bersifat elektrik,maksudnya teori ini dapat
memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai.
5.2 Saran
Sebagai seorang pendidik kita hendaknya dapat mengetahui dan memahami teori belajar
dari berbagi pandangan termasuk pandangan dari kaum humanis tentang belajar.Sebagai
pengetahuan bagi kita dan dapat menjadi bekal kita kelak saat mengajar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Putra, T., Nast, J. and Yarni, N. (2019) ‘Humankstik’, 2(1), pp. 270–275.
Qodri, A. (2017) ‘TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA Abd.’, Jurnal Pedagogik, 04(02), pp. 188–202.
Rachmahana, R.S. (2008) ‘Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan’, el-Tarbawi, 1(1),
pp. 99–114. Available at: https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol1.iss1.art8.
11