Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP PSIKOLOGI DAN PERAN PENDIDIK

Disusun oleh :

Kelompok 8

1. Putri Oktaviani 221186206003


2. Reni 221186206006
3. Zulfaira 221186206032

Dosen Pengampu :

Aldino, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Atas segala rahmat dan
hidayah nya sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Shalawat dan
sallam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad saw yang telah
membawa manusia kejalan kebenaran.

Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi


Pendidikan Universitas Muhammdiyah Muara Bungo. Diharapkan dengan
penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang Konsep Psikologi Pendidikan
dan Peran Pendidik. Harapan selanjutnya kami dapat memperluas wawasan
dimata kuliah Psikologi Pendidikan.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa, atau pun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharpkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sebagai acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas.

Muara Bungo, 25 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................ii

Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................1

1.1 latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................2

Bab 2 Pembahasan........................................................................................3

2.1 Konsep Psikologi,Pendidikan Dan Fsikologi Pendidikan..................................3

2.2 Latar Belakang Mempelajari Psikologi Pendidikan...........................................5

2.3 Peran Pendidik Dalam Keseluruhan Upaya Pendidikan.....................................7

Bab 3 Penutup.............................................................................................14

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

3.2 Saran 15

Daftar Pustaka...............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mengingat betapa urgensinya persoalan psikologi dalam kehidupan manusia
khususnya dalam dunia pendidikan, maka faktor ini mendorong psikologi terus dikaji
dan dipelajari banyak orang. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa. Dimana ilmu inisangat penting untuk kita pelajari sebagai mahasiswa
dan mahasiswi yang akan diaplikasikan nanti saat masuk dunia mengajar maupun
terjun dimasyarakat.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka
hubungkan kepada pengalaman mereka sendiri. Pengamatan biasanya dilakukan oleh
orang yang cerdas. Terjadi terhadap suatu proses dengan maksud merasakan dan
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan.
Dalam dunia pendidikan kita sebagai calon-calon guru harus mengerti
dan memahami peran dan fungsi psikologi dalam proses pembelajaran dan
pendidikan. Agar setiap problematika yang terjadi dalam proses pendidikan bisa
dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis.
Psikologi perlu juga kita kaji agar kita ebih mudah untuk mengetahui
perekembangan jiwa yang didmiliki oleh seorang anak didik kita kelak. Agar kita bisa
memiliki sikap kritis terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan dan
pengajaran, dan bisa menganalisisnya dari segi psikologi.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa pengertian psikologi,pendidikan,dan psikologi pendidikan?
2.Apa latar belakang mempelajari psikologi pendidikan?
3.Apa peran pendidikan dalam keseluruhan upaya pendidikan?

1.3 Tujuan Masalah


1.Mengetahui pengertian psikologi,pendidikan,dan psikologi pendidikan

2.Mengetahui latar belakang mempelajari psikologi pendidikan

3.Mengetahui pperan pendidikan dalam keseluruhan upaya pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PISIKOLOGI,PENDIDIKAN DAN PISIKOLOGI


PENDIDIKAN
1.Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang
merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos
berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche
atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat
abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya.
Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti
dengan istilah psikis. Beberapa ahli mempelajari jiwa atau psikis manusia dari
gejala-gejala yang diakibatkan oleh keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud
(1989) menjelaskan bahwa manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa
kegiatan berfikir., berfantasi, mengingat, sugestif, sedih dan senang, berkemauan
dan sebagainya Gejala jiwa pada manusia dibedakan menjadi gejala pengenalan
(kognisi), gejala perasaan (afeksi), gejala kehendak (konasi), dan gejala campuran
(psikomotorik).
Gejala pengenalan atau kognisi merupakan suatu proses atau upaya
manusia dalam mengenal berbagai macam stimulus atau informasi yang masuk ke
Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna adanya
pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung
arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju
kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.”
dalam alat indranya, menyimpan, menghubung-hubungkan, menganalisa, dan
memecahkan suatu masalah berdasar stumulus atau informasi tersebut. Termasuk
dalam gejala pengenalan adalah pengindraan dan persepsi, asosiasi, memori,
berfikir, inteligensi.
Gejala afeksi atau perasaan adalah kemampuan untuk merasakan suatu
suatu stimulus yang kita terima, termasuk didalamnya adalah perasaan sedih,
senang, bosan, marah, benci, cinta dan lain sebagainya. Afeksi atau perasaan
manusia yang kuat sering disebut pula dengan emosi.
Gejala psikomotorik atau campuran merupan gabungan dari gejala kognitif
dan afektif, yang memunculkan suatu gerakan/tingkah laku tertentu pada anak.
Contoh bentuk gejala ini adalah belajar, sugesti, kelelahan, kepribadian dan
berbagai bentuk aktifitas yang melibatkan gerakan motorik, misalnya membaca,
berjalan-jalan, dan makan Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
dinyatakan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan
binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat
secara langsung.
Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku
manusiadalam hubungannya dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2001)
menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah
tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk ,
berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku
yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari.
Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan
dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur
kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu
psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam
perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu:
1. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang
terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang
kehidupannya.
2. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
situasi pendidikan.

3. sikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam


berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam
dunia industri dan organisasi.
5. Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan
tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
2.Pengertian Pendidikan
Psikologi pendidikanadalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar
dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran,
dan psikologisosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan
dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok
seperti berbakat anak-anakdan mereka yang tunduk pada khusus penyandang
cacat.Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikanadalah sebuah
disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan.Berdasarkan ensiklopedia amerika, pengertian psikologi pendidikanadalah
ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-
penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di
dalam pendidikan. Tardif (dalam Syah, 1997 : 13), juga mengatakan bahwa Pengertian
Psikologi Pendidikanadalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan
pengetahuan tentang perilakumanusia untuk usaha-usahakependidikan. Sedangkan
menurut Witherington, pengertian psikologi pendidikanadalah studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
3.Pengertian Pisikologi Pendidikan
Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis
tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai
pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.Elliot dkk.(1999)
menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi
untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang
muncul dalam dunia pendidikan.
6

Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa psikologi


pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang
pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
2.2 Latar Belakang Mempelajari Psikologi Pendidikan
Pendidik menyadari bahwa pembelajaran di kelas bukan hanya masalah
menyampaikan fakta kepada peserta didik apalagi hanya transfer ilmu saja.Berbagai
permasalahan muncul dalam proses tersebut, seperti bagaimana tidak semua peserta didik
mau menerimanya hingga tingkatan yang berbeda dalam mencerna informasi yang
disampaikan. Berbagai teknik, metode, model, strategi dan pendekatan pembelajaran
telah dicoba untuk mengatasi segala problem yang dihadapi.
Namun tidak semua ilmu teknis pembelajaran tersebut dapat bekerja sesuai
dengan teori atau strategi yang disampaikannya. Oleh karena itu tidak satu pun dalam
psikologi pendidikan ini dapat memberitahukan kepada guru dengan tepat cara
mengajarkan sesuatu kepada kelompok kelas tiga tertentu.Menjawab permasalahan
tersebut, konsep psikologi pendidikan dapat digunakan untuk mempertimbangkan cara
mengajarkan, menafsirkan dan memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi dan
menjelaskan kepada pendidik apa sebetulnya yang sedang mereka lakukan.
Pakar psikologi pendidikan melakukan riset tentang sifat dasar siswa, prinsip
pembelajaran dan metode pengajaran untuk member informasi yang mereka butuhkan
kepada pendidik agar berpikir kritis tentang keahlian mereka dan agar lebih bijak dalam
mengambil keputusan pengajaran yang akan bermanfaat bagi siswa mereka (Alexander,
2004).
1.Berkomunikasi secara efektif,empatik, dan santun denganpeserta didik.
a. Menyelenggarakan penilaian danevaluasi proses dan hasil belajar.
b. Memanfaatkan hasil penilaiandan evaluasi untuk kepentinganpembelajaran.
c. Melakukan tindakan reflektifuntuk peningkatan kualitas pem-belajaran
(Departemen Pen-didikan Nasional, 2007).
7

2. Kompetensi kepribadian, meliputi:


a. Bertindak sesuai dengan normaagama, hukum, sosial, dan ke-budayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pri-badi yang jujur, berakhlaq mulia,dan teladan bagi
peserta didikdan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pri-badi yang mantap, stabil,dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi, rasabangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etikprofesi guru (DepartemenPendidikan Nasional, 2007)
3. Kompetensi social, meliputi:
a. Bersikap inklusif, bertin dakobjektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kela-min, agama, ras, kondisi fisik, dll.
b. Berkomunikasi secara efektif,empatik, dan santun dengan sesame pendidik,
tenaga ke-pendidikan, orang tua dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugasdi seluruh wilayah RepublikIndonesia yang
memiliki ke-ragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komu-nitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan,
tulisan atau bentuk lain (Departemen Pen-didikan Nasional, 2007) .
4. Kompetensi professional, meliputi:
a. Menguasai materi, struktur,konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaranyang diampu.
b. Menguasai standar kompetensidan kompetensi dasar matapelajaran yang diampu.
c. Mengembangkan materi pem-belajaran yang diampu secarakreatif.
d. Mengembangkan keprofesio-nalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi infor-masi dan komunikasi untukmengembangkan diri
(Depar-temen Pendidikan Nasional,2007).
8

2.3 Peran Pendidikan Dalam Keseluruhan Upaya Pendidikan


Peran Pendidik efektivitas dan efisiensi belajarindividu di sekolah sangat
bergantung kepada peran guru. Peran guru di dalamsistem pendidikan mempunyai
pengaruh yang sangat besar. Slameto (1995: 98) membagi peranan guru menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu “sebagai perencana pengajaran, sebagai pengelola pengajarandan sebagai
direktur belajar”.
1. Sebagai perencana pengajaran,seorang guru diharapkan mampu untuk
merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai proses pendidikan.
2. Sebagai pengelola pengajaran,seorang guru harus mampu menge-lola
seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan men-ciptakankondisi-
kondisi belajar secara efektif dan efisien.
3. Sebagai direktur belajar, hendaknya guru senantiasa berusaha untuk
menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar. Usman (2002: 9) membagi peranan guru menjadi beberapa bagian,
yaitu “sebagai demonstrator,pengelola kelas, sebagai mediator dan
fasilitator, serta guru sebagai evaluator”.
1. Guru sebagai demonstrator
Sebagai demonstrator, seorang guru harus dapat menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya ilmu yang
dimilikinya. Oleh karena itu, seorang guru harus menganggap dirinya sebagai pelajar agar
dapat belajar secara terus menerus, yang mana dapat memperkaya dirinya dengan
berbagai ilmu pengetahuan.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Dalam hal ini guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan
belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan
pendidikan.Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang
siswa belajar, rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
9

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator


Sebagai mediator, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.Sedangkan sebagai
fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna dan
dapat menunjang pencapaian tujuan dalam proses belajar-mengajar.
4. Guru sebagai evaluator
Sebagai evaluator, guru harus dapat melakukan evaluasi kepada peserta didik
untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, serta penguasaan siswa terhadap
pelajaran.Sudrajat (2008), mengemukakan bahwa dalam pengertian pendidikan secara
luas, seorang guru yang
Konservator adalah pemeliharasistem nilai yang merupakan sumbernorma
kedewasaan. Inovator merupakan pengembangan sistem nilai ilmu pengetahuan.
Transmitor yaitu meneruskan sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik.
Transformator adalah penterjemah sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam
pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik. Organisator
adalah penyelenggara terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggung jawabkan,
baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya)maupun secara
moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).Dari paparan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai demon
strator, fasilitator, konservator, inovator,transmitor, transformator dan Organisator.
BAB III PENUTUP

PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari
penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi
pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
2. Psikologi pendidikan merupakan mata pelajaran yang sangat penting yang harus
dimiliki oleh seorang guru atau pendidik untuk membantunya memahami perilaku
belajar siswa, untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapi, dan
menjelaskan apakah siswa dalam keadaan belajar yang baik.
3. Bahwa peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai demon strator,
fasilitator, konservator, inovator,transmitor, transformator dan Organisator.

Saran
Dengan kerendahan hati penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan jauh
dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempunaan
tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan disana sini agar tullisan ini menjadi
lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca dan pencinta Bahasa Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
Elliot dkk 1999. Effective Teaching Educational. Singapure : Mc Graw Hill
International Editions.
Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawall
Witherington, H.C. 1978. Educational Psychology, terjemahan M. Buchori. Jakarta :
Aksara Baru.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Tentang Pendidikan. http://akhmadsudrajat.
11
DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin,Afid.2016. ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA


DIDIK.wordpress.com.https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/asp
ek-perkembangan-peserta-didik/ (diakses pada 17 maret 2023,08:05)

Juniardi,Wilman.2023. Karakteristik Peserta Didik yang Wajib Guru


Ketahui.quipper.com. https://www.quipper.com/id/blog/info-
guru/karakteristik-peserta-didik/ (diakses pada 17 maret 2023,08:34)

Rahman,Taufiku.2018. Pengertian, prinsip, pendekatan, dan tahapan


perkembangan peserta didik di satuan pendidikan menengah.taufik174.com.
http://taufik174. com/2018/03/tugas-2-selasa20-maret2o18-nama.html (diakses
pada 17 Maret 2023,07:44)

Staisar.2018.Prinsip-prinsip/hukum perkembangan perkembangan peserta didik


dan implikasinta terhadap pendidikan.Jurnal ANSIRU PAI.2(2).122-123
(diakses pada 17 Maret 2023,07:25)

16

Anda mungkin juga menyukai