Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT KEPRIBADIAN SEORANG MUSLIM


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Iwan M. Ag

Disusun oleh:
Syahrul Abdullah (2281010114)
Fitri Nurhaliza R (2281010117)

KELAS 2/D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1444 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan nikmat rahmat dan karunianya
kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan hasil makalah kami yang telah menjadi tanggung
jawab kami dalam mata kuliah ini.
Shalawat dan salam marilah kita hadiahkan buat junjungan alam ini yakni nabi kita nabi
Muhammad Saw. Yang telah berhasil membawa umat dari kegelapan menuju alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini.
Baiklah kami sebagai seorang penulis makalh ini mohon maaf seandainya didalam pembuatan
makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Dan kami sebagai penulis makalah mohon
saran dan kritikannnya kepada teman-teman atau dosen pengampu yang bersifat membangun, untuk
perkembangan makalah ini dimasa yang akan datang.

Cirebon, 29 mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

BABIPENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latarbelakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................ 5

BABIIPEMBAHASAN ................................................................................................... 6

A. Pengertian Kepribadian Muslim ........................................................ 6


B. Konsepsi Kepribadian Muslim .......................................................... 8
C. Usaha Pembentukan Kepribadian Muslim....................................... 15

BABIIIPENUTUP .........................................................................................................22

A. Kesimpulan ...................................................................................... 22
B. Saran ................................................................................................. 22

DAFTARPUSTAKA .....................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Indonesia merupakan sebuah Negara yang ber-ideologikan pancasila di dalam melaksanakan
tatanan kehidupan bernegara, dengan kondisi Indonesia hari ini yang memiliki berbagai macam
keberagaman yang di sebabkan oleh luasnya wilayah, sehingga menurut penulis wajar-wajar saja
ketika salah satu dari keberagaman tersebut tercantum dengan berbeda nya kepercayaan atau agama
yang di anut oleh masing-masing umat di Indonesia ini. Dalam menjalankan kehidupan bernegara
hendaklah masing-masing dari agama tersebut menunjukkan sebuah kepribadian yang baik, terutama
umat Muslim sebagai orang yang menganut agama Islam.
Kepribadian muslim diartikan sebagai identitas yang dimiliki oleh seseorang sebagai ciri khas
dari keseluruhan tingkah laku sebagai muslim baik yang ditampilkan sebagai tingkah laku lahiriah
maupun sikap batiniahnya. Kepribadian muslim merupakan tujuan akhir dari setiap usaha pendidikan
islam. Kepribadian yang diharapkan islam adalah kepribadian yang sesuai dengan norma-norma islam.
Kepribadian tidak terjadi dengan sekaligus, akan tetapi melalui proses kehidupan yang panjang. Maka
dalam hal ini pendidikan mempunyai peran yang besar dalam pembentukan kepribadian muslim.
Menurut penulis apabila keperibadian dari masing-masing umat muslim sudah terbentuk dengan baik
maka secara otamatis akan berdampak langsung dengan baiknya tatanan Negara Indonesia ini, apalagi
islam boleh di katakan sebagai agama mayoritas di Indonesia ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kepribadian muslim?
2. Apa saja konsepsi kepribadian muslim?
3. Bagaimana usaha pembentukan kepribadian muslim?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepribadian Muslim
2. Untuk mengetahui Konsepsi Muslim
3. Untuk mengetahui Pembentukan Kepribadian Muslim

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian Muslim
Berbicara tentang kepribadian biasanya menyangkut banyak aspek seperti, kepribadian,
karakter, watak, ego, oknum, self, dan bahkan menyangkut identitas bangsa .
Kepribadian adalah meliputi kualitas keseluruhan diri seseorang. Kualitas itu akan tampak
dalam cara-caranya berbuat, cara-caranya berfikir, cara-caranya mengeluarkan pendapat,
sikapnya, minatnya, filsafat hidupnya serta kepercayaannya.
Sedangkan kepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya baik
tingkah laku luarnya, kegiatan jiwanya maupun falsafah hidup dan kepercayaannya
menunjukan pengabdian kepada tuhan dan penyerahan diri kepada-Nya.
Kepribadian muslim, menurut marimba adalah meliputi kualitas keseluruhan diri
seseorang. Kualitas itu akan tampak dalam cara-caranya berbuat, cara-canya berfikir,
mengeluarkan pendapat, sikapnya, minatnya, filsafat hidupnya serta kepercayaannya.
Menurut Anis ibrahim sebagaimana di kutip oleh Al- Rayhidin dalam bukunya falsafah
pendidikan islami, secara etimologi, kepribadian adalah shifatun tumayyizuu al-syakhsha min
ghairih, yakni sifat atau karakter yang membedakan seseorang dengan lainnya.
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwasanya keperibadiaan
muslim merupakan sifat secara keseluruhan yang di miliki oleh setiap individu muslim yang
mencerminkan bagaimana ia berinteraksi dengan Allah dan menjalankan segala perintah Allah
layaknya sebagai seorang muslim, sehingga akan tercermin pula bagaimana tingkah laku yang
di tunjukkan oleh individu tersebut, yaitu sifat-sifat yang terpuji tentunya.
Istilah-istilah yang di kenal dalam kepribadian adalah:
a) Individuality, yang menggambarkan kepribadian itu berdasarkan ciri-ciri khas
seseorang,hingga dengan ciri khas itu ia dapat membedakan antara dirinya dengan orang
lain.
b) Personality, yaitu penampilan keseluruhan sikap dan tingkah laku seseorang, baik
lahiriah maupun batiniah.
c) Mentaliti, yaitu penampilan sikap dan tingkah laku khas seseorang (kaitannya dengan
intelektual seseorang).
Dari ketiga istilah tersebut penulis meyakini bahwa istilah-istilah tersebut memang sudah
memberikan gambaran kepada kita tentang bentuk dari kpribadian itu sendiri, terutama dalam
keperibadian seseorang sebagai muslim. Hari ini banyak kita lihat orang-orang mengaku diri
mereka sebagai seorang muslim, namun dalam kehidupan sehari-harinya tidak ada langsung
5
yang mencerminkan bahwa dia adalah seorang muslim yang sejati, masih banyak penulis
melihat kejadian-kejadian hari ini yang memperlihatkan bahwasanya masih banyak orang-
orang muslim namun tidak memiliki keperibadian muslim yang seutuhnya, kita lihat sama-
sama beberapa kasus yang terjadi bagaimana seorang ayah sanggup memperkosa dan
membunuh anaknya, anak sanggup sanggup memperkosa dan membunuh ibu kandungnya
sendiri, pelecehan seksual oleh guru terhadap muridnya, korupsi yang sangat kerap terjadi dari
kalangan atas hingga kalangan bawah.
Itulah beberapa contoh yang penulis coba tunjukkan kepada kita semua bahwasanya
betapa bobroknya prilaku umat muslim yang mengakunya muslim namun tidak bisa
berprikebadian sebagai seorang muslim yang kaffah/menyeluruh.
Selanjutnya dapat di simpulkan bahwa dalam pribadi seseorang terkumpul beberapa aspek yang
terintegrasikan berupa :
1. Keyakinan hidup yang di miliki seseorang berupa filsafat, keyakinan, cita-cita, sikap dan
cara hidupnya.
2. Keyakinan mengenai diri berupa perawakan jasmani, sifat psikis, intelegensi, emosi,
kemauan, pandangan terhadap orang lain, kemampuan bergaul.
3. Keyakinan mengenai kemampuan diri yaitu status diri dalam keluarga dan masyarakat,
status keturunan berdasarkan status dan historis.
Dari kesimpulan di atas sudah terlihat bagaimana tingkah laku yang akan di tunjukkan oleh
seorang muslim, penulis yakin apabila seseorang memiliki keperibadian yang baik sebagai
seorang muslim maka ia akan menunjukkan keyakinan-keyakinan pada dirinya sebagaimana
yang sudah penulis paparkan dari tiga keyakinan di atas tersebut.

B. Konsepsi Kepribadian Muslim


Konsep islam tentang bagaimana wujud pribadi muslim, aspek-aspek yang harus dikembangkan
adalah identik dengan aspek-aspek pribadi manusia seutuhnya. Ada tiga aspek pokok yang memberi
corak khusus bagi seorang muslim menurut ajaran islam:
1. Adanya wahyu Allah yang memberi ketetapan kewajiban-kewajiban pokok yang harus
dilaksanakan oleh seorang muslim yang mencakup seluruh lapangan hidupnya, baik
yang menyangkut tugas-tugasnya terhadap tuhan, maupun terhadap masyarakat.
2. Praktek ibadah yang harus dilaksanakan dengan aturan-aturan yang pasti dan teliti. Hal
ini akan mendorong tiap orang muslim untuk memperkuat rasa kelompok dengan
sesamanya secara terorganisir.

6
3. Konsepsi Al-Quran tentang alam yang menggambarkan penciptaan manusia secara
harmonis dan seimbang di bawah perlindungan Allah SWT. Ajaran ini juga akan
mengukuhkan konstruksi kelompok. Dengan demikian, kepribadian manusia yang utuh
dapat terwujud, sebagaimana yang dikehendaki dalam ajaran islam.
Pada garis besarnya aspek-aspek kepribadian itu dapat digolongkan dalam tiga hal:
• Aspek-aspek kejasmanian meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari
luar, misalnya cara berbuat, berbicara dan sebagainya.
• Aspek-Aspek kejiwaan meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan dari
luar, misalnya: cara-caranya berfikir, sikap dan minat.
• Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filasafat
hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai yang telah meresap dalam kepribadian, yang
telah menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadin atau dan memberi corak seluruh
individu tersebut.

C. Usaha Pembentuan Kepribadian Muslim


Sebagaimana yang telah penulis terangkan di awal tadi bahwa ciri khas kepribadian
muslim adalah terwujudnya prilaku mulia sesuai dengan tuntunan Allah SWT, yang dalam
istilah lain di sebut akhlak yang mulia atau sikap yang terpuji. Ciri khas ini sekaligus menjadi
sasaran pembentukan kepribadian.
Sabda Rasulullah SAW :
“sesungguhnya aku di utus adalah untuk membentuk akhlak mulia”.
Dalam kaitan dengan hal itu dalam salah satu hadist beliau bernah bersabda :
“ orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya”.
Tampak jelas bagaimana eratnya hubungan antara ke imanan seseorag dengan ketinggian
akhlaknya.
Usaha yang dimaksud menurut Al-Darraz di atas dapat dilakukan melalui cara memberi
materi pendidikan akhlak berupa :
- Pensucian jiwa
- Kejujuran dan benar
- Menguasai hawa nafsu
- Sifat lemah lembut dan rendah hati
- Berhati-hati dalam mengambil keputusan
- Menjauhi buruk sangka
- Mantap dan sabar

7
- Menjadi teladan yang baik
- Beramal saleh dan berlomba-lomba berbuat baik
- Menjaga diri (iffah)
- Ikhlas
- Hidup sederhana
- Pintar mendengar dan kemudian mengikutinya (yang baik).
Karena manusia memiliki dwi dimensi yakni materi dan non materi, maka untuk
mencetak generasi muslim yang baik maka kedua dimensi itu harus dibentuk dengan
pendidikan yang Islami. Menurut al-Rasyidin dalam bukunya” Falsafah Pendidikan Islami”,
bahwa proses yang pertama dilakukan untuk membentuk kepribadian muslim adalah dengan
mentazkiyah (menyucikan) ruh dan jasad, baru kemudian mengisi nafs, qalb, aql dan jasad
dengan keimanan dan ilmu..
Aplikasi proses pembentukan kepribadian muslim ini bisa kita lihat dari proses yang
dilakukan oleh Rasulullah, bahwa Rasulullah sebelum melakukan proses pembentukan itu (
berdakwah ) terlebih dahulu Rasulullah sebagai orang yang akan mengajak telah disucikan
terlebih dahulu hatinya oleh malaikat Jibril. Selanjutnya Rasulullah mengajak orang terdekat
Beliau masuk Islam dan mendidik mereka. Adapun materi pendidikan yang disampaikan oleh
Rasulullah adalah:
1. Tauhid
2. Iman kepada hari Kiamat
3. Pembersihan jiwa dengan menjauhi segala kemungkaran dan kekejian yang menimbulkan
akibat buruk dan melakukan hal-hal baik dan utama.
4. Penyerahan segala urusan kepada Allah Swt.
Sebaliknya dari aspek roh, ciri-ciri itu menyatu dalam kesatuan fitrah untuk mengabdi
kepada penciptanya. Latar belakang penciptaan manusia menunjukkan bahwa secara fitrah
manusia memiliki roh sebagai bahan baku yang sama.. Tingkat kemuliaan akhlak erat
kaitannya dengan tingkat keimanan. Sebab sesuai dengan dikatakan diatas bahwa Nabi
mengemukakan “ Orang mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang mukmin yang
paling baik akhlaknya”.
Disini terlihat ada dua sisi penting dalam pembentukan kepribadian muslim, yaitu iman
dan akhlak. Bila iman dianggap sebagai konsep batin, maka batin adalah implikasi dari konsep
itu yang tampilannya tercermin dalam sikap perilaku sehari-hari. Keimanan merupakan sisi
abstrak dari kepatuhan kepada hukum-hukum Tuhan yang ditampilkan dalam lakon akhlak
mulia.

8
Pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan upaya untuk mengubah
sikap kearah kecendrungan pada nilai-nilai keislaman. Perubahan sikap, tentunya tidak terjadi
secara spontan. Semua berlajan dalam satu proses yang panjang dan berkesinambungan.
Diantara proses tersebut digambarkan oleh adanya hubungan dengan obyek, wawasan,
peristiwa atau ide (attitude have referent), dan perubahan sikap harus dipelajari (attitude are
learned).
Oleh karena itu, filsafat pendidikan Islam memberikan pedoman dalam pendidikan
Prenatal (sebelum lahir), Pembuahan suami atau istri sebaiknya memperhatikan latar belakang
keturunan masing-masing pilihan (tempat yang sesuai) karena keturunan akan membekas
(akhlak bapak akan menurun pada anak).
Kemudian dalam proses berikutnya, secara bertahap sejalan dengan tahap
perkembangan usianya, pedoman mengenai pendidikan anak juga telah digariskan oleh filsafat
pendidikan Islam. Kalimat tauhid mulai diperdengarkan azan ketelingan anak yang baru lahir.
Kenyataan menunjukkan dari hasil penelitian ilmu jiwa bahwa bayi sudah dapat menerima
rangsangan bunyi semasa masih dalam kandungan. Atas dasar kepentingan itu, maka
menggemakan azan ketelinga bayi, pada hakikatnya bertujuan memperdengarkan kalimat
tauhid diawal kehidupannya didalam dunia.
Pada usia selanjutnya, yaitu usia tujuh tahun anak-anak dibiasakan mengerjakan shalat,
dan perintah itu mulai diintensifkan menjelang usia sepuluh tahun. Pendidikan akhlak dalam
pembentukan pembiasaan kepada hal-hal yang baik dan terpuji dimulai sejak dini. Pendidikan
usia dini akan cepat tertanam pada diri anak. Tuntunan yang telah diberikan berdasarkan nilai-
nilai keislaman ditujukkan untuk membina kepribadian akan menjadi muslim. Dengan adanya
latihan dan pembiasaan sejak masa bayi, diharapkan agar anak dapat menyesuaikan sikap hidup
dengan kondisi yang bakal mereka hadapi kelak. Kemampuan untuk menyesuikan diri dengan
lingkungan tanpa harus mengorbankan diri yang memiliki ciri khas sebagai Muslim, setidaknya
merupakan hal yang berat..
Pembentukan kepribadian muslim merupakan pembentukan kepribadian yang utuh,
menyeluruh, terarah dan berimbang. Konsep ini cenderung dijadikan alasan untuk memberi
peluang bagi tuduhan bahwa filsafat pendidikan Islam bersifat apologis (memihak dan
membenarkan diri). Penyebabnya antara lain adalah ruang lingkupnya terlalu luas, tujuan yang
akan dicapai terlampau jauh, hingga dinilai sulit untuk diterapakn dalam suatu sistem
pendidikan.

9
Proses pembentukan kepribadian muslim secara perorangan dapat di lakukan melalui
tiga macam pendidikan.
a. Pranatal education (tariyah qabl al-wiladah)
Proses pendidikan jenis ini di lakukan secara tidak langsung( in direct). Proses ini di
mulai di saat pemilihan calon suami atau istri dari kalangan yang baik dan berakhlak, dan
sudah di sinyalir oleh beberapa hadist, pilihlah tempat yang sesuai untuk benih(mani)mu karena
keturunan dapat mengelirukan. Dan hati-hati lah dengan khudlara al-dimanp(yang di maksud
ialah wanita yang cantik, tetapi menerima pendidikan yang buruk).
b. Education by another (tarbiyah ma’a ghairih)
Proses pendidikan jenis ini di lakukan secara langsung oleh orang lain(orang tua di
rumah,guru di sekolah, dan pemimpin di masyarakat). Manusia sewaktu dilahirkan tidak
mengetahui sesuatu tentang apa yang ada dalam dirinya dan diluar dirinya.
Firman Allah SWT :
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidaklah kamu mengetahui
apapun dan menjadikan bagimu pendengaran, pengihatan dan hati. ( QS. 16.78 ).
Oleh karena itu diperlukan orang lain untuk mendidik manusia supaya dia mengetahui
tentang dirinya dan lingkungannya. Dan sekaligus bantuan orang lain jyga diperlukan agaria
dapat melakukan kegiatan belajar sendiri. Proses ini di mulai anak di lahirkan sampai anak
mencapai kedewasaan baik jasmani dan rohani.
c. Self education (tarbiyah al-nafs)
Proses ini di laksanaan melalui kegiatan pribadi tanpa bantuan orang lain seperti
membaca buku, majalah, koran dll.
Menurut muzayyin, self education timbul karena dorongan dan naluri kemanusiaan yang ingin
mengetahui. Ia merupakan kecendrungan anugrah tuhan. Dalam ajaran islam yang menyebabkan
adanya dorongan tersebut adalah hidayah allah.
Firman allah swt :
Artinya : “tuhan kamu ialah (tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap makhluk bentuk
kejadianya kemudian memberinya petunjuk.(Q.S.20:50)..
pembentukan kepribadian muslim sebagai individu, ummah pada hakikatnya berjalan
seiring dan menuju ketujuan yang sama. Tujuan utamanya adalah untuk merealisasikan diri (
individu ) dan ummah sebagai pengabdi Allah yang setia. Pada tingkat ini, agaknya falsafah
pendidikan islam tampak bersifat mendasar, universal, dan terarah. Tujuan dan kebenaran yang
akan dicapai adalah kebenaran yang telah ditetapan oleh Allah Swt.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian muslim yaitu kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya baik tingkah laku
luarnya, kegiatan jiwanya maupun falsafah hidupnya dan menunjukkan pengabdian kepada
tuhan dan penyerahan diri kepadanNya dengan disertai beberapa sifat yang mencerminkan ciri
khas sebagai seorang muslim.
Kepribadian muslim merupakan suatu hasil dari proses sepanjang hidup. Kepribadian muslim
tidak terjadi sekaligus, akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh sebab
itu banyak factor yang membentuk kepribadian muslim tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Khobir, Abdul. 2009. Filsafat Pendidikan Ialam. Pekalongan : Gama Media Offset.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakata : Kalam Mulia.
Muchlas, Imam. 2006. Al-Qur’an Berbicara Tentang Hukum Perkawinan. Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang.
Marimba, D Ahmad. 1962. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT Alma’arif.
Al-Banjani, Ramadhana Rachmat. 2008. Membaca Kepribadian Muslim Seperti Membaca Al-
Qur’an. Jogjakarta : Diva Press.
Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamka. 1987. Tasawuf Modern. Jakarta : Panji Mas.

12

Anda mungkin juga menyukai