Kelompok
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda....................................... 2
B. Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Jepang......................................... 4
C. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda.............. 6
D. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Penjajahan Jepang................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam,
baik dari perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangana pendidikan.
Melihat kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam
mencapai keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri
untuk kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Pendidikan Islam Pada
Masa Penjajahan Belanda dan Masa Penjajahan Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN
2
memberikan pengajaran mengaji, terkecuali telah mendapatkan semacam
rekomendasi atau persetujuan oleh pemerintah Belanda.
c. Pada tahun 1932 keluar lagi peratuaran yang isinya berupa kewenagan
untuk memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada
izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh pemerintah
Belanda yang disebut ordonansi sekolah liar.
3
f. Telah ada toko buku yang memesan buku-buku dari mesir dan mekah.
g. Ilmu agama telah berkembang luas berkat banyaknya buku bacaan.
h. Aliran baru islam seperti yang dibawa oleh majalah al-manar di mesir
mulai lahir.
4
Dengan konteks sejarah dunia yang menuntut dukungan militer kuat,
Jepang mengelola pendidikan di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari
kepentingan ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di masa
pendudukan Jepang sangat dipengaruhi motif untuk mendukung kemenangan
militer dalam peperangan pasifik.
5
6. Diizinkannya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) terus beroperasi,
sekalipun kemudian dibubarkan dan diganti dengan Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) yang menyertakan dua ormas besar Islam,
Muhammadiyah dan NU.
6
Pada pertengahan abad 19 M. perkembangan lembaga pendidikan
mencapai tingkat tinggi. Hal ini karena meningkatnya jumlah jama’ah haji ke
Makkah yang mengakibatkan banyak orang yang ahli dalam bidang agama
yang membuka lembaga pendidikan. Bahkan tahun 1882 M. menurut catatan
terdapat 300 pesantren di Jawa dan Madura. Hal itu ditambah lagi banyaknya
orang-orang Hadhramaut yang bermigrasi dan mencari penghidupan yang
layak di Indonesia yang juga membuka wawasan baru.
7
kitab-kitab berbahasa Arab, seperti: Dammun, Al-‘Awamil, Al Jurumiyah,
Tafsir Jalalain.
Madrasah itu memiliki tujuh kelas dengan lama masa belajar empat tahun.
Materi yang diajarkan: bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama serta sedikit
Ilmu Bumi Mesir dan Tarikh Islam. Lembaga-lembaga pendidikan seperti
pesantren sebagai basis perlawanan penjajahan Belanda.
8
Pesantren Nurul Iman didirikan pada tahun1914 oleh H. Abdul Samad
seorang ulama besar di jambi. Pesantren ini juga berawal dari
system halaqah kemudian menggunakan kelas-kelas seperti madrasah
modern. Pelajarannya juga begitu, dari sekedar ilmu-ilmu agama
kemudian memasukkan ilmu umum yang dibimbing dua guru khusus.
9
Pendidikan Islam di Yogyakarta pada masa penjajahan Belanda banyak
didominasi oleh organisasi Muhammadiyah. Diantaranya yang terkenal
adalah Kweekschool Muhammadiyah, Mualimat Muhammadiyah, Zuama,
Tabligh School, dan H.I.K. Muhammadiyah. Model pendidikannya dengan
menggabungkan antara pelajaran umum dengan agama. Selain
Muhammadiyah juga ada pondok pesantren Krapyak.
10
Mata pelajaran yang diberikan di madrasah ini meliputi pelajaran agama
dan pelajaran umum.
Madrasah yang tertua yang memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah
pendidikan Islam di Kalimantan pada masa penjajahan Belanda adalah
madrasah Najah Wal Falah di Sei Bakau Besar Mempawah. Didirikan
pada tahun 1918 M., setelah itu berdiri madrasah Perguruan
Islam Assulthaniyah di Sambas pada tahun 1922 M.
1. Madrasah
11
Awal pendudukan jepang, madrasah berkembang dengan cepat terutama
dari segi kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya para kyai yang
membangun pesantern salah satunya madrasah awaliyah yang ada
diSumatra.
Sekolah negeri diisi dengan pelajaran budi pekerti. Hal ini memberi
kesempatan pada guru agama islam untuk mengisinya dengan ajaran
agama, dan di dalam pendidikan agama tersebut juga di masukan ajaran
tentang jihad melawan penjajah.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran Belanda di Indonesia tidak hanya mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia, tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat.
Segala aktivitas umat Islam yang berkaitan dengan keagamaan ditekan.
Belanda terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan
agama Islam. Upacara-upacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka
dilarang, pengajaran ilmu agama diawasi, ibadah haji dibatasi dan setiap
jama’ah haji yang pulang ke Indonesia diawasi dengan ketat untuk
mengantisipasi pengaruh muslim yang telah haji yang dapat membangkitkan
semangat perlawanan pemerintah Belanda.
Pada masa Jepang tujuan pendidikan Islam yang pertama adalah
menanamkan rasa keislaman yang benar guna kepentingan dunia dan Akhirat,
dan yang kedua membelah bangsa dan tanah air untuk memdapatkan
kemerdekaan bangsa itu sendiri ataupun kemerdekaan secara manusiawi.
Sedangkan maksud dari pemerintahan Jepang ialah supaya kekuatan umat
Islam dan nasionalis dapat dibina untuk kepentingan perang Asia Timur Raya
yang dipimpin oleh Jepang. Jepang membentuk badan-badan pertahanan rakyat
seperti Haihoo, Peta, Keibondan sehingga penderitaan rakyat lahir dan batin
makin tak tertahankan lagi.
Pada pertengahan abad 19 M. perkembangan lembaga pendidikan
mencapai tingkat tinggi. Hal ini karena meningkatnya jumlah jama’ah haji ke
Makkah yang mengakibatkan banyak orang yang ahli dalam bidang agama
13
yang membuka lembaga pendidikan. Bahkan tahun 1882 M. menurut catatan
terdapat 300 pesantren di Jawa dan Madura. Hal itu ditambah lagi banyaknya
orang-orang Hadhramaut yang bermigrasi dan mencari penghidupan yang
layak di Indonesia yang juga membuka wawasan baru.
Setelah belanda pergi dari Indonesia maka muncul pergerakan Jepang.
Jepang memberikan toleransi yang banyak terhadap pendidikan Islam di
Indonesia, kesetaraan pendidikan penduduk pribumi, sama dengan penduduk
atau anak-anak penguasa, bahkan Jepang banyak mengajarkan ilmu-ilmu bela
diri kepada pemuda Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang banyak berdirinya lembaga-lembaga
pendidikan dan pengajaran serta pendirian tempat-tempat ibadah. Lembaga-
lembaga pendidikan dapat dikembangkan dan anak-anak dan penduduk
pribumi diperbolehkan untuk belajar agama dan mengaji.
B. Saran
Dengan keterbatasan pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan
dalam pembuatan makalah ini, maka kami harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam penyusunan makalah selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15