PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
2
PEMBAHASAN
5
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik), (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), 179.
6
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alvabeta, 2010), 8.
7
Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009), 6.
4
yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Hal ini ditulis dalam
sebuah postulat yang popular “Melestarikan nilai-nilai lama yang positif
dan mengambil nilai-nilai yang baru yang lebih positif”. Keterbukaan
seperti inilah yang memungkinkan pembharuan (inovasi) dalam
pendidikan Islam, bukan saja karena tuntutan zaman, tetapi bersamaan
dengan itu pembaharuan diperlukan karena hajat untuk memperbaiki
kemaslahatan kaum muslimin sendiri
8
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1987), 31.
5
pengukuran nilai tertentu yang disusun sebelumnya oleh pihak sekolah
atau dalam hal ini adalah guru terhadap siswa-siswinya.
3. SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar atau biasanya disingkat SD menjadi tingkatan
selanjutnya setelah TK yang akan ditempuh siswa dalam skala
pendidikan formal. Sekolah Dasar akan memulai pembelajaran
akademik secara serius bagi siswa-siswinya. Tidak hanya dalam
bidang akademik, di Sekolah Dasar pengembangan minat bakat
seseorang dalam bidang non-akademik-pun mulai ikut diasah.
4. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Sekolah Menengah Pertama atau SMP menjadi pendidikan formal
setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar. Siswa-siswi di
SMP akan mulai mengenal bagaimana berkembang di sebuah
organisasi seperti OSIS atau ekstrakurikuler yang tersedia sebagai
penunjang pembentukan karakter siswa.
5. SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah Menengah Atas atau SMA menjadi salah satu lembaga
pendidikan formal di Indonesia yang masih eksis hingga kini. SMA
menjadi jenjang pendidikan yang memiliki andil besar membawa
siswa ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi.
6. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
Sekolah Menengah Kejuruan menjadi sekolah formal pilihan
banyak siswa di Indonesia. Keistimewaan yang dimiliki Sekolah
Menengah Kejuruan adalah bagaimana siswa-siswinya akan
dipersiapkan untuk langsung bekerja. Pelajaran yang dikembangkan di
sekolah tidak lagi bersifat universal, melainkan terkhusus pada satu
bidang tertentu saja, yang nantinya akan menyiapkan siswa-siswi
fokus pada bidang dan profesinya di masa depan.
7. Universitas
6
Universitas menjadi satu dari sekian jenis perguruan tinggi di
Indonesia yang sifatnya formal. Universitas ialah jenis perguruan
tinggi yang digadang-gadang untuk menyelenggarakan pendidikan
akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Rumpun yang
ada di dalam universitas termasuk yang paling luas diantara jenis
perguruan tinggi lainnya.
8. Institut
Institut merupakan salah satu jenis perguruan tinggi lainnya yang
eksis di Indonesia. Sama-sama merupakan pendidikan formal, yang
membedakan institut dengan universitas adalah institut memilih untuk
menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dengan rumpun
ilmu pengetahuan yang lebih terbatas.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan formal dapat
kita lihat dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan berbasis Islami
seperti: sekolah madrasah ( MI/Madrasah Ibtidaiyah, MTS/Madrasah
Tsanawiyah dan MA/Madrasah Aliyah), hingga Perguruan Tinggi Islam
seperti STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), IAIN (Institut
Agama Islam Negeri), UIN (Universitas Islam Negeri) dan lain sebaginya.
FORMAL
9
M Kamil, Pendidikan Non Formal, (Bandung: Alfa Beta, 2009), 17.
7
memilih untuk tidak mengambilnya sama sekali, masih banyak juga yang
menganggap pendidikan seorang anak masih belum lengkap tanpa
pendidikan non-formal.
Ada banyak ragam institusi penyelenggara pendidikan non-formal
di Indonesia. Bahkan, masing-masing institusi bisa menawarkan banyak
pilihan program belajar. Berikut adalah beberapa yang paling populer
dan ramai peminat:
1. Pra-Sekolah.
Sebelum masuk pendidikan sekolah, anak bisa belajar di institusi
non-formal seperti Kelompok Belajar (Playgroup) atau Tempat
Penitipan Anak (Daycare). Institusi prasekolah biasanya memiliki
kurikulum dan tenaga pendidik untuk membimbing balita agar lebih
siap menghadapi masa sekolah nantinya.
2. Kursus.
Lembaga kursus tersedia dari jenjang prasekolah hingga dewasa.
Bidang ilmu dan keterampilan yang diajarkannya pun bisa sangat
beragam. Umumnya, institusi kursus menawarkan program dengan
beragam jenjang. Namun, peserta boleh bergabung kapan saja dan
memilih jenjang manapun yang dirasa cocok untuknya.
3. Sanggar.
Yang dimaksud dengan sanggar adalah tempat dimana sebuah
komunitas belajar, berlatih, dan mengembangkan jenis kegiatan
tertentu. Sebagian besar sanggar menaungi aktivitas seni dan
kebudayaan daerah. Namun, tidak jarang juga ditemukan sanggar
beladiri, sanggar belajar, dan lain-lain.
4. PKBM.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah lembaga yang dimiliki
dan dikelola oleh masyarakat, baik berupa organisasi atau yayasan.
Ragam pendidikan yang dinaungi oleh masing-masing PKBM pun
beragam. Beberapa PKBM menyediakan kurikulum dan status
legalitas untuk homeschooling. Ada juga yang menawarkan
pelatihan untuk mata pencaharian tertentu.
8
5. Pesantren.
Pesantren menjadi satu dari sekian sistem pendidikan non-formal
berbasis agama yang berdiri di Indonesia. Pesantren merupakan
lembaga pendidikan tradisional di bawah bimbingan guru yang
dikenal dengan sebutan kiai. Di pesantren para siswanya atau para
santri tinggal bersama dalam sebuah asrama.
6. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
Indonesia merupakan dengan mayoritas masyarakatnya memeluk
agama Islam, dengan itu banyak pengajaran mendalam mengenai
norma dan nilai-nilai Islam yang memfasilitasi setiap umatnya. Taman
Pendidikan Al Qur’an atau TPA/TPQ merupakan kelompok
masyarakat atau lembaga yang turut menyelenggarakan pendidikan
yang masuk dalam kategori non-formal, yang memberikan pengajaran
berupa pemahaman dinul Islam dan pembacaan Al Qur’an sejak usia
dini.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan non formal
diantaranya yakni berdirinya TPA (taman pendidikan al-quran)
berkembangnya pendidikan pondok pesantren yang tidak hanya berisikan
pembelajaran kitab kuning akan tertapi di dalamnya sudah terdapat banyak
pilihan pendidikan formal yang bernuansa Islami, kemudian seperti
kursus-kursus ngaji, baca kitab, belajar bahasa arab dan masih banyak lagi.
INFORMAL
9
adalah pendidikan yang bisa terjadi dimana pun dan proses berlangsung
tidak sengaja.10
Jadi sederhananya pendidikan informal adalah pendidikan melalui
jalur keluarga dan lingkungan. Pentingnya pendidikan informal sudah
tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang
berusaha untuk memberikan atau mendapat pendidikan informal yang
optimal. Hal ini umumnya terjadi dalam lingkup keluarga yang memiliki
kepedulian rendah.
Ragam pendidikan informal tidak memiliki batasan. Contoh
paling sederhana adalah didikan ayah dan ibu kepada anaknya yang
masih bayi, mulai dari cara berbicara hingga sopan santun. Sebagian
besar soft skill dan karakteristik manusia juga dipelajari dan
dikembangkan dalam pendidikan informal di keluarga dan lingkungan,
misalnya ketaatan dalam beragama, sopan santun, kecerdasan sosial, dan
lain sebagainya.
Belajar menjahit dari video tutorial, belajar memasak dari nenek,
atau belajar bahasa asing dengan cara mengobrol langsung dengan teman
juga merupakan pendidikan informal dalam bidang keterampilan dan life
skill. Praktek homeschooling juga bisa termasuk dalam pendidikan
informal apabila anak tidak tergabung dalam PKBM atau lembaga
sejenis. Sedangkan untuk contoh dalam lembaga pendidikan yang bersifat
informal di masyarakat Indonesia, diantaranya seperti;
1. Partai Politik
Partai politik dapat dikategorikan menjadi wadah bagi setiap orang
belajar secara informal. Kelompok atau organisasi politik yang
memegang ideologi tertentu, terorganisir, dengan anggotanya yang
memiliki ketertarikan, orientasi, nilai-nilai sosial, dan cita-cita yang
sama.
2. Pengajian
10
Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1999), 24.
10
Pengajian menjadi satu wadah pembelajaran agama secara informal
yang sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak pemeluk ajaran
Islam.
3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
LSM menjadi salah satu wadah pembelajaran informal di
Indonesia. LSM didirikan oleh perorangan sekelompok orang dengan
keahlian-keahlian tertentu, secara sukarela memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dari kegiatannya.
4. Pasraman
Pasraman dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
berbasis agama, dalam hal ini adalah agama Hindu. Pasraman
berkembang menjadi satu bentuk pendidikan yang mengembangkan
karakter anak, ketrampilan, dan sekaligus pelestarian budaya pada
jalur non-formal yang dalam artian akan dilaksanakan di luar daripada
jam sekolah formal.
5. Organisasi Relawan
Sejenis dengan LSM, namun organisasi relawan biasanya berdiri
untuk menerima orang-orang yang memiliki keinginan membantu dan
turut berpartisipasi memberikan pertolongan di wilayah-wilayah
rawan bencana. Pekerjaan relawan ini mampu menjadi media
pembelajaran informal yang baik bagi siapa saja tak pandang buluh.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan informal
sebagimana yang telah banyak kita ketahui adanya kegiatan pengajian di
masjid atau mushollah di desa, homeschooling yang tidak hanya terbatas
pada pembelajaran umum saja akan tetapi sudah banyak orang tua yang
sadar akan pentingnya belajar agama terutama agama Islam, kemudian
pendidikan keagamaan dalam keluarga yang di pimpin oleh kedua orang
tua dengan mengajarkan anak-anak kebiasaan-kebiasaan baik sesuai
dengan Syari’at Islam.
BAB III
11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
5. SARAN
12
Demikianlah isi makalah ini yang kami susun dengan penuh kesadaran,
sebagai manusia biasa kami tak pernah luput dari salah dan khilaf. Mohon
maaf jika ada kekeliruan dari segi penulisan dan argumen yang kami buat
diatas. Yang paling penting adalah kami berharap kepada dosen pengampu
mata kuliah Inovasi Pendidikan Islam untuk memberi arahan kembali sebagai
perbaikan pada makalah yang kami buat ini.
Selanjutnya kepada sahabat-sahabat pembaca yang kami sayangi, kami
sangat mengaharap kritikan dan saran dari kalian terhadap makalah yang
kami buat, yang mana tentunya dengan harapan akan dapat menambah
wawasan berpikir kami pribadi dalam pembuatan karya tulis ilmiyah seperti
halnya makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
13
Ibrahim. 1998. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi.
FuadIhsan. 1995. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: RinekaCipta.
Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafido Persada.
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Salam, Burhanuddin. 1997. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik).
Jakarta: Rineka Cipta.
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alvabeta.
Nasih,Ahmad Munjin. Lilik Nur Kholidah. 2009. Metode Dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.
Sujana, Nana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Kamil, M. 2009. Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfa Beta.
Tilaar. 1999. Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
14