Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju


menghasilkan inovasi diberbagai bidang. Perkembangan inovasi dibidang
ekonomi, sosial, dan budaya dirasakan lebih pesat dibandingkan dengan
inovasi dibidang pendidikan. Sehingga inovasi dibidang pendidikan harus
dipandang serius dalam masalah pendidikan di negara kita. Peningkatan
kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan.
Pada dasarnya hal-hal yang ingin dicapai melalui inovasi pendidikan
tersebut yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan
dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas,
peningkatan profesionalisme guru, sistem administrasi dan manajemen
pendidikan secara keseluruhan serta hubungannya dengan kebijakan
pemerintah.
Inovasi pendidikan Islam merupakan suatu hal yang sangat penting
didalam dunia pendidikan serta harus dilaksanakan semaksimal mungkin
agar pendidikan agama Islam dapat memenuhi tuntutan masyarakat dan
pembangunan bangsa di segala bidang.1 Inovasi pendidikan Islam pada
dasarnya bersifat terbuka, demokrasi dan universal. Tetapi keterbukaan
pendidikan Islam bukan berarti tidak disertai dengan fleksibelitas untuk
mengadopsi (menyerap) unsur-unsur positif dari luar, sesuai
perkembangan dan kepentingan masyarakatnya, dengan tetap menjaga
dasar- dasarnya yang orginal (shahih) yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Al-Hadits.
Tujuan utama dari inovasi pendidikan adalah meningkatkan
sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur
organisasi. Inovasi pendidikan Islam menjadi suatu tindakan yang tidak
boleh tidak untuk dilakukan, faktor penyebabnya bisa diamati sendiri
sangat komplek, baik dari perubahan kebijakan, perkembangan ilmu
1
Ibrahim, Inovasi Pendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Pendidikan Tinggi, 1998), 51
1
pengetahuan dan teknologi dan kondisi masyarakat yang semakin dewasa
dalam mengikuti berbagai media informasi tentang materi-materi agama
pendidikan Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian inovasi pendidikan Islam?


2. Bagaimana inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan formal?
3. Bagaimana inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan non formal?
4. Bagaimana inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan informal?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian inovasi pendidikan Islam.


2. Untuk mengetahui inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan formal.
3. Untuk mengetahui inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan non
formal.
4. Untuk mengetahui inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan informal.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INOVASI PENDIDIKAN ISLAM

Asal kata inovasi adalah bahasa Inggris yaitu innovation yang


bermakna segala hal yang baru atau pembaharuan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dimaknai sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal
yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).2 Inovasi didefinisikan
sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu yang
baru oleh seorang individu, sehingga inovasi tersebut dapat dipandang
sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
Hasbullah memaparkan dalam konteks kebaruan, kata inovasi
disandingkan dengan kata pembaruan meskipun pada esensinya antara
inovasi dengan pembaruan mempunyai pengertian yang yang sedikit
berbeda. Biasanya pada inovasi, perubahan-perubahan terjadi hanya
menyangkut aspek-aspek tertentu, dalam arti semepit dan terbatas.
Sementara dalam pembaruan biasanya perubahan terjadi adalah
menyangkut berbagai aspek, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi
perubahan secara total atau keseluruhan. Jadi ruang lingkup pembaruan
pada dasarnya lebih luas.3
Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana melalui proses kegiatan bimbingan, tuntunan kepada anak
sehingga memiliki kecerdasan intelegensi, emosional dan spiritual dan
menjadi insan kamil dalam hidup dan kehidupannya kelak. Rulam Ahmadi
mendefinisikan pendidikan merupakan suatu proses interaksi manusia
dengan lingkungannya yang berlangsung secara sadar dan terencana dalam
rangka mengembangkan segala potensinya, baik jasmani dan rohani yang
menimbulkan perubahan positif dan kemajuan baik kognitif afektif
maupun psikomotorik yang berlangsung secara terus menerus guna
mencapai tujuan hidupnya.4
2
FuadIhsan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta, RinekaCipta, 1995), 192.
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafido Persada, 2008), 25.
4
Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan: asas & Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), 7.
3
Sedangkan Menurut Santoso S. Hamijoyo, inovasi pendidikan
adalah suatu perubahan baru yang berbeda dari hal sebelumnya, dan
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai suatu
tujuan dalam dunia pendidikan.5 Inovasi pendidikan dilakukan untuk
memecahkan masalah-masalah kependidikan. Jadi, inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal
yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik
berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discoveri (baru ditemukan
orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.6
Pendidikan Islam adalah jenis pendidikan Islam yang pendirian dan
penyelenggaraannya didorong oleh keinginan dan semangat cita-cita untuk
nilai Islam, baik yang tercermin dalam nama lembaganya maupun kegiatan
yang diselenggarakannya. Kedua, pendidikan Islam adalah jenis
pendidikan yang memberikan perhatian dan sekaligus menjadikan ajaran
Islam sebagai pengetahuan untuk program studi yang akan
diselenggarakannya. Ketiga, pendidikan Islam adalah jenis pendidikan
yang mencakup kedua pengertian tersebut diatas.7
Sehingga dapat kita ketahui bersama bahwa pengertian inovasi
pendidikan Islam merupakan sebuah usaha untuk mengadakan suatu
perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam
bidang pendidikan terutama pendidikan agama Islam deengan memberikan
perhatian dan sekaligus menjadikan ajaran Islam sebagai pengetahuan
untuk program studi.
Inovasi pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka,
demokrasi dan universal. Tetapi keterbukaan pendidikan Islam bukan
berarti tidak disertai dengan fleksibelitas untuk mengadopsi (menyerap)
unsur-unsur positif dari luar, sesuai perkembangan dan kepentingan
masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasardasarnya yang orginal (shahih)

5
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik), (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), 179.
6
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alvabeta, 2010), 8.
7
Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009), 6.
4
yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Hal ini ditulis dalam
sebuah postulat yang popular “Melestarikan nilai-nilai lama yang positif
dan mengambil nilai-nilai yang baru yang lebih positif”. Keterbukaan
seperti inilah yang memungkinkan pembharuan (inovasi) dalam
pendidikan Islam, bukan saja karena tuntutan zaman, tetapi bersamaan
dengan itu pembaharuan diperlukan karena hajat untuk memperbaiki
kemaslahatan kaum muslimin sendiri

B. INOVASI PENDIDIKAN ISLAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan


berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.8 Dalam sistem pendidikan formal, setiap murid
memiliki tanggung jawab dan target tertentu yang harus dicapai dalam
durasi waktu tertentu, di akhir masa pendidikan, murid akan
mendapatkan penilaian dengan parameter yang pakem untuk mengukur
keberhasilan proses belajarnya. Di Indonesia, institusi pendidikan formal
biasa dikenal dengan istilah sekolah resmi atau sekolah konvensional.
Jika diurutkan dari jenjangnya, pendidikan formal yang harus diikuti
adalah sebagai berikut:
1. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Di Indonesia kini PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini banyak
didirikan berupa ruang-ruang kelas bermain juga pembinaan dasar
bagi anak di bawah usia 6 tahun yang diharapkan mampu menjadi
rangsangan pendidikan secara jasmani dan rohani sebelum naik ke
jenjang pendidikan selanjutnya.
2. TK (Taman kanak-kanak)
Taman Kanak-kanak atau TK menjadi salah satu lembaga
pendidikan formal yang eksis di Indonesia sejak lama. Sistem
pembelajaran dengan mata pelajaran dasar seperti membaca, menulis,
berhitung, menggunakan jadwal yang rinci dan memiliki standar

8
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1987), 31.
5
pengukuran nilai tertentu yang disusun sebelumnya oleh pihak sekolah
atau dalam hal ini adalah guru terhadap siswa-siswinya.
3. SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar atau biasanya disingkat SD menjadi tingkatan
selanjutnya setelah TK yang akan ditempuh siswa dalam skala
pendidikan formal. Sekolah Dasar akan memulai pembelajaran
akademik secara serius bagi siswa-siswinya. Tidak hanya dalam
bidang akademik, di Sekolah Dasar pengembangan minat bakat
seseorang dalam bidang non-akademik-pun mulai ikut diasah.
4. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Sekolah Menengah Pertama atau SMP menjadi pendidikan formal
setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar. Siswa-siswi di
SMP akan mulai mengenal bagaimana berkembang di sebuah
organisasi seperti OSIS atau ekstrakurikuler yang tersedia sebagai
penunjang pembentukan karakter siswa.
5. SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sekolah Menengah Atas atau SMA menjadi salah satu lembaga
pendidikan formal di Indonesia yang masih eksis hingga kini. SMA
menjadi jenjang pendidikan yang memiliki andil besar membawa
siswa ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi.
6. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
Sekolah Menengah Kejuruan menjadi sekolah formal pilihan
banyak siswa di Indonesia. Keistimewaan yang dimiliki Sekolah
Menengah Kejuruan adalah bagaimana siswa-siswinya akan
dipersiapkan untuk langsung bekerja. Pelajaran yang dikembangkan di
sekolah tidak lagi bersifat universal, melainkan terkhusus pada satu
bidang tertentu saja, yang nantinya akan menyiapkan siswa-siswi
fokus pada bidang dan profesinya di masa depan.

7. Universitas

6
Universitas menjadi satu dari sekian jenis perguruan tinggi di
Indonesia yang sifatnya formal. Universitas ialah jenis perguruan
tinggi yang digadang-gadang untuk menyelenggarakan pendidikan
akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Rumpun yang
ada di dalam universitas termasuk yang paling luas diantara jenis
perguruan tinggi lainnya.
8. Institut
Institut merupakan salah satu jenis perguruan tinggi lainnya yang
eksis di Indonesia. Sama-sama merupakan pendidikan formal, yang
membedakan institut dengan universitas adalah institut memilih untuk
menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dengan rumpun
ilmu pengetahuan yang lebih terbatas.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan formal dapat
kita lihat dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan berbasis Islami
seperti: sekolah madrasah ( MI/Madrasah Ibtidaiyah, MTS/Madrasah
Tsanawiyah dan MA/Madrasah Aliyah), hingga Perguruan Tinggi Islam
seperti STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), IAIN (Institut
Agama Islam Negeri), UIN (Universitas Islam Negeri) dan lain sebaginya.

C. INOVASI PENDIDIKAN ISLAM JALUR PENDIDIKAN NON

FORMAL

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang


memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah dan/ atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikan nonformal
terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat serta satuan pendidikan lainnya yang sejenis.9
Secara umum, pendidikan non-formal memiliki tuntutan dan
aturan yang jelas kepada para peserta didiknya, namun tidak sedetail dan
seketat pendidikan formal. Pentingnya pendidikan non-formal cukup
relatif dan tergantung masing-masing individu. Meski banyak yang

9
M Kamil, Pendidikan Non Formal, (Bandung: Alfa Beta, 2009), 17.
7
memilih untuk tidak mengambilnya sama sekali, masih banyak juga yang
menganggap pendidikan seorang anak masih belum lengkap tanpa
pendidikan non-formal.
Ada banyak ragam institusi penyelenggara pendidikan non-formal
di Indonesia. Bahkan, masing-masing institusi bisa menawarkan banyak
pilihan program belajar. Berikut adalah beberapa yang paling populer
dan ramai peminat:
1. Pra-Sekolah.
Sebelum masuk pendidikan sekolah, anak bisa belajar di institusi
non-formal seperti Kelompok Belajar (Playgroup) atau Tempat
Penitipan Anak (Daycare). Institusi prasekolah biasanya memiliki
kurikulum dan tenaga pendidik untuk membimbing balita agar lebih
siap menghadapi masa sekolah nantinya.
2. Kursus.
Lembaga kursus tersedia dari jenjang prasekolah hingga dewasa.
Bidang ilmu dan keterampilan yang diajarkannya pun bisa sangat
beragam. Umumnya, institusi kursus menawarkan program dengan
beragam jenjang. Namun, peserta boleh bergabung kapan saja dan
memilih jenjang manapun yang dirasa cocok untuknya.
3. Sanggar.
Yang dimaksud dengan sanggar adalah tempat dimana sebuah
komunitas belajar, berlatih, dan mengembangkan jenis kegiatan
tertentu. Sebagian besar sanggar menaungi aktivitas seni dan
kebudayaan daerah. Namun, tidak jarang juga ditemukan sanggar
beladiri, sanggar belajar, dan lain-lain.
4. PKBM.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah lembaga yang dimiliki
dan dikelola oleh masyarakat, baik berupa organisasi atau yayasan.
Ragam pendidikan yang dinaungi oleh masing-masing PKBM pun
beragam. Beberapa PKBM menyediakan kurikulum dan status
legalitas untuk homeschooling. Ada juga yang menawarkan
pelatihan untuk mata pencaharian tertentu.

8
5. Pesantren.
Pesantren menjadi satu dari sekian sistem pendidikan non-formal
berbasis agama yang berdiri di Indonesia. Pesantren merupakan
lembaga pendidikan tradisional di bawah bimbingan guru yang
dikenal dengan sebutan kiai. Di pesantren para siswanya atau para
santri tinggal bersama dalam sebuah asrama.
6. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
Indonesia merupakan dengan mayoritas masyarakatnya memeluk
agama Islam, dengan itu banyak pengajaran mendalam mengenai
norma dan nilai-nilai Islam yang memfasilitasi setiap umatnya. Taman
Pendidikan Al Qur’an atau TPA/TPQ merupakan kelompok
masyarakat atau lembaga yang turut menyelenggarakan pendidikan
yang masuk dalam kategori non-formal, yang memberikan pengajaran
berupa pemahaman dinul Islam dan pembacaan Al Qur’an sejak usia
dini.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan non formal
diantaranya yakni berdirinya TPA (taman pendidikan al-quran)
berkembangnya pendidikan pondok pesantren yang tidak hanya berisikan
pembelajaran kitab kuning akan tertapi di dalamnya sudah terdapat banyak
pilihan pendidikan formal yang bernuansa Islami, kemudian seperti
kursus-kursus ngaji, baca kitab, belajar bahasa arab dan masih banyak lagi.

D. INOVASI PENDIDIKAN ISLAM JALUR PENDIDIKAN

INFORMAL

Pendidikan informal adalah pendidikan dimana warga belajar tidak


sengaja belajar dan pembelajaran tidak sengaja untuk membantu warga
belajar. Pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh
kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa. Pendidikan informal

9
adalah pendidikan yang bisa terjadi dimana pun dan proses berlangsung
tidak sengaja.10
Jadi sederhananya pendidikan informal adalah pendidikan melalui
jalur keluarga dan lingkungan. Pentingnya pendidikan informal sudah
tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang
berusaha untuk memberikan atau mendapat pendidikan informal yang
optimal. Hal ini umumnya terjadi dalam lingkup keluarga yang memiliki
kepedulian rendah.
Ragam pendidikan informal tidak memiliki batasan. Contoh
paling sederhana adalah didikan ayah dan ibu kepada anaknya yang
masih bayi, mulai dari cara berbicara hingga sopan santun. Sebagian
besar soft skill dan karakteristik manusia juga dipelajari dan
dikembangkan dalam pendidikan informal di keluarga dan lingkungan,
misalnya ketaatan dalam beragama, sopan santun, kecerdasan sosial, dan
lain sebagainya.
Belajar menjahit dari video tutorial, belajar memasak dari nenek,
atau belajar bahasa asing dengan cara mengobrol langsung dengan teman
juga merupakan pendidikan informal dalam bidang keterampilan dan life
skill. Praktek homeschooling juga bisa termasuk dalam pendidikan
informal apabila anak tidak tergabung dalam PKBM atau lembaga
sejenis. Sedangkan untuk contoh dalam lembaga pendidikan yang bersifat
informal di masyarakat Indonesia, diantaranya seperti;
1. Partai Politik
Partai politik dapat dikategorikan menjadi wadah bagi setiap orang
belajar secara informal. Kelompok atau organisasi politik yang
memegang ideologi tertentu, terorganisir, dengan anggotanya yang
memiliki ketertarikan, orientasi, nilai-nilai sosial, dan cita-cita yang
sama.

2. Pengajian
10
Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1999), 24.
10
Pengajian menjadi satu wadah pembelajaran agama secara informal
yang sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak pemeluk ajaran
Islam.
3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
LSM menjadi salah satu wadah pembelajaran informal di
Indonesia. LSM didirikan oleh perorangan sekelompok orang dengan
keahlian-keahlian tertentu, secara sukarela memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dari kegiatannya.
4. Pasraman
Pasraman dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
berbasis agama, dalam hal ini adalah agama Hindu. Pasraman
berkembang menjadi satu bentuk pendidikan yang mengembangkan
karakter anak, ketrampilan, dan sekaligus pelestarian budaya pada
jalur non-formal yang dalam artian akan dilaksanakan di luar daripada
jam sekolah formal.
5. Organisasi Relawan
Sejenis dengan LSM, namun organisasi relawan biasanya berdiri
untuk menerima orang-orang yang memiliki keinginan membantu dan
turut berpartisipasi memberikan pertolongan di wilayah-wilayah
rawan bencana. Pekerjaan relawan ini mampu menjadi media
pembelajaran informal yang baik bagi siapa saja tak pandang buluh.
Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan informal
sebagimana yang telah banyak kita ketahui adanya kegiatan pengajian di
masjid atau mushollah di desa, homeschooling yang tidak hanya terbatas
pada pembelajaran umum saja akan tetapi sudah banyak orang tua yang
sadar akan pentingnya belajar agama terutama agama Islam, kemudian
pendidikan keagamaan dalam keluarga yang di pimpin oleh kedua orang
tua dengan mengajarkan anak-anak kebiasaan-kebiasaan baik sesuai
dengan Syari’at Islam.

BAB III
11
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Inovasi pendidikan Islam merupakan sebuah usaha untuk mengadakan


suatu perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik
dalam bidang pendidikan terutama pendidikan agama Islam deengan
memberikan perhatian dan sekaligus menjadikan ajaran Islam sebagai
pengetahuan untuk program studi.
2. Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan formal dapat kita lihat
dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan berbasis Islami seperti:
sekolah madrasah ( MI/Madrasah Ibtidaiyah, MTS/Madrasah
Tsanawiyah dan MA/Madrasah Aliyah), hingga Perguruan Tinggi Islam
seperti STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), IAIN (Institut
Agama Islam Negeri), UIN (Universitas Islam Negeri) dan lain
sebaginya.
3. Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan non formal
diantaranya yakni berdirinya TPA (taman pendidikan al-quran)
berkembangnya pendidikan pondok pesantren yang tidak hanya berisikan
pembelajaran kitab kuning akan tertapi di dalamnya sudah terdapat
banyak pilihan pendidikan formal yang bernuansa Islami, kemudian
seperti kursus-kursus ngaji, baca kitab, belajar bahasa arab dan masih
banyak lagi.
4. Adapun inovasi pendidikan Islam jalur pendidikan informal sebagimana
yang telah banyak kita ketahui adanya kegiatan pengajian di masjid atau
mushollah di desa, homeschooling yang tidak hanya terbatas pada
pembelajaran umum saja akan tetapi sudah banyak orang tua yang sadar
akan pentingnya belajar agama terutama agama Islam, kemudian
pendidikan keagamaan dalam keluarga yang di pimpin oleh kedua orang
tua dengan mengajarkan anak-anak kebiasaan-kebiasaan baik sesuai
dengan Syari’at Islam.

5. SARAN

12
Demikianlah isi makalah ini yang kami susun dengan penuh kesadaran,
sebagai manusia biasa kami tak pernah luput dari salah dan khilaf. Mohon
maaf jika ada kekeliruan dari segi penulisan dan argumen yang kami buat
diatas. Yang paling penting adalah kami berharap kepada dosen pengampu
mata kuliah Inovasi Pendidikan Islam untuk memberi arahan kembali sebagai
perbaikan pada makalah yang kami buat ini.
Selanjutnya kepada sahabat-sahabat pembaca yang kami sayangi, kami
sangat mengaharap kritikan dan saran dari kalian terhadap makalah yang
kami buat, yang mana tentunya dengan harapan akan dapat menambah
wawasan berpikir kami pribadi dalam pembuatan karya tulis ilmiyah seperti
halnya makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

13
Ibrahim. 1998. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi.
FuadIhsan. 1995. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: RinekaCipta.
Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafido Persada.
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Salam, Burhanuddin. 1997. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik).
Jakarta: Rineka Cipta.
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alvabeta.
Nasih,Ahmad Munjin. Lilik Nur Kholidah. 2009. Metode Dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.
Sujana, Nana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Kamil, M. 2009. Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfa Beta.
Tilaar. 1999. Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

14

Anda mungkin juga menyukai