PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Agar penulisan karya tulis ini dapat tersusun dengan sistematis, diperlukan
usaha pengidentifikasian pokok masalah berdasarkan latar belakang topik yang
penulis telah paparkan. Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah
“bagaiamana Manajemen pendidikan Islam” dengan meletakkan fokus masalah
pada konsep, ruang lingkup, esensi tujuan, peranan, hingga prinsip-prinsip
Manajemen Pendidikan Islam.
1
Dr. Sulaiman Ismail, Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam, (Langsa: Modul Kuliah Pasca
Sarjana Magister IAIN Langsa, 2023), hlm. 1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi (Yogyakarta: Teras,
2009), hlm. 8.
3
Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm.
111.
2
Islam: (2) pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangakan dan
disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.4
Apabila manajemen dapat dipahami sebagai proses yang harus diterapkan
dalam mencapai suatu sesuai dengan yang diharapkan, maka manajemen
pendidikan boleh diartikan sebagai suatu proses mulai dari perencanaan sampai
dengan evaluasi yang harus dilakukan agar tujuan pendidikan dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Penambahan kata Islam menunjukkan bahwa
manajemen pendidikan yang dikelola itu sesuai dengan tatanan agama Islam.5
3
4. Money (Uang), Money/modal dibagi menjadi 2, yaitu modal tetap berupa
tanah, gedung/bangunan, mesin dan modal kerja berupa kas, piutang
5. Method (Metode), pemilihan dan penggunaan metode yang tepat
digunakan sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang bertujuan untuk
menghindari terjadinya inefisiensi dan pemborosan. Dalam lembaga
pendidikan, metode pembelajaran yang dibentuk oleh seorang guru sangat
diperlukan dalam menerangkan pelajaran. Karena metode yang dipakai
akan memengaruhi peserta didik dalam memahami pelajaran;
6. Market (Pasar), adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi, dalam lembaga pendidikan market berupa tempat
terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan
stakeholders yang ada dalam lingkup lembaga tersebut;
7. Minute (Waktu), merupakan waktu yang dipergunakan dan dimanfatkan
dalam pencapaian visi dan misi suatu lembaga secara efektif dan efisien.
4
bangsa dan negara; 3) Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 4) Tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien; 5) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang
proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer
atau konsultan manajemen pendidikan); 6) Teratasinya masalah mutu pendidikan,
dan; 7) Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan
akuntabel serta, meningkatnya citra pendidikan yang positif.9
Adapun Menurut Fattah dam bukunya Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,
tujuan dan manfat manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut (a)
terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan; (b) terciptanya peserta didik yang aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; (c) terpenuhinya salah satu
dari empat kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan; (d) tercapainya tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien; (e) terbekalinya tenaga kependidikan dengan
teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan; (f) Teratasinya masalah
mutu pendidikan.10
5
menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan
efisisen untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan
hasil proses pendidikan itu sendiri. Sudah barang tentu manajer dan leader yang
islami atau yang sudah dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam dan yang berciri
khas islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.12
Pengelolaan pendidikan harus menerapkan manajemen yang sesuai dengan
kondisi dilingkungan pendidikan tersebut. Jika tidak maka akan timbul masalah
dalam pengelolaannya akibta yang ditimbulkan dari permasalahan ini adlalah
lemahnya mutu pendidikan. Manajemen pendidikan berperan dalam proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan di dalam
pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang telah ditetapkan dengan cara
efektif dan efesien.13
Implementasi manajemen dalam pendidikan dapat memberikan dampak yang
baik dalam pengelolaan pendidikan, manajemen pendidikan akan mengarahkan
kepada efektivitas (ketepatan waktu) dan efisiensi (penghematan biaya) di segala
aspek pendidikan yaitu: 1) Kurikulum; 2) Peserta didik; 3) sarana dan prasarana;
4) Pendidik dan tenaga kependidikan; 5) Keuangan; 6) Proses; 7) Pengelolaan; 8)
penilaian, dan; 9) Lulusan.
6
pelaksanaan pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar
sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian,
pengembangan masalahmasalah pendidikan serta meliputi pula
kebudayaan dan kesenian.
b. Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya
dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten
dan kecamatan.
c. Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen
pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi
semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.
d. Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen
unit ini lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung
menangani pekerjaan mendidik misalnya; sekolah, pusat latihan, pusat
pendidikan, dan kursuskursus. Dengan demikian ciri unit adalah
adanya (1) Pemberi pelajaran; (2) Bahan yang diajarkan; (3) Penerima
pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya.
e. Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam
usaha pendidikan yang justru merupakan “dapur inti” dari seluruh
jenis manajemen pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah
kemudian terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik yang bersifat
instruksional maupun manajerial.
7
dari jalur-jalur lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahs
lingkup sdistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.
Berdasarkan objek garapan manajemen pendidikan terbagi kedalam 8
kegiatan belajar mengajar dikelas yaitu:
1. Manjemen siswa
2. Manajemen personil sekolah
3. Manajemen kurikulum
4. Manejemen sarana atau material
5. Manajemen tatalaksana pendidikan
6. Manjemen pembiayaan
7. Manjemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi
pendidikan
8. Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
9. Menurut fungsi atau urutan kegiatan
8
F. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas (1963), dikutip dari modul kuliah Manajemen dan Kebijakan
Pendidikan Islam, merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai
berikut:
1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja;
2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab;
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai
dengan sifatsifat dan kemampuannya;
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia; dan
5. Relativitas nilai-nilai. Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa
manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan,
orang-orang, tugas-tugas dan nilainilai.
Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan
sasaransasarannya. Drucker (1995) melalui MBO (Mangement by Objective)
memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu
pendekatan dalam perencanaan.
Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin
tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan stakeholder untuk
merumuskan visi, misi, dan objektif dinas pendidikan.
Tujuh langkah MBO adalah:
1. Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai oleh sekolah
2. Menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah
3. Berunding menetapkan sasaransasaran yang dibutuhkan
4. Menetapakan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran;
5. Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mecapai sasarannya
6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan
dipergunakan oleh atasan, dan
7. Melakukan monitoring dan membuat laporan.
9
BAB III
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
Pendidikan mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam. Manajemen
pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang
disepakati bersama
DAFTAR PUSTAKA
11
Fattah, Nanang. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Ismail, Dr. Sulaiman. 2023. Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam, Langsa: Modul
Kuliah Pasca Sarjana Magister IAIN Langsa.
Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.
Nata, Abuddin. 2016. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.
12