Anda di halaman 1dari 8

NAMAK : ILYAS

SEMESTER : VI A PAI
KELOMPOK: 14 (EMPAT BELAS)

“PENDIDIKAN NILAI DI NEGARA ISLAM (ARAB SAUDI DAN


TURKI)”
A. PENDAHULUAN
Fakta mengatakan bahwa negara-negara Islam tertinggal jauh dengan
negara selain Islam, baik itu dari segi pendidikan, ekonomi, produksi maupun
kualitas sumber daya manusianya. Fenomena ini dilukiskan seorang penulis
Muslim Syria yang bernama Amir Syakib Arsalan, dia menulis sebuah buku
“Limadza Ta’akhara al-Mislimun, Wa Limadza taqaddama Ghairuhum”
(mengapa orang-orang Islam terbelakang dan mengapa orang-orang lain menjadi
maju). Dalam buku ini dia menyimpulkan bahwasannya yang kurang dari umat
islam adalah penguasaan ilmu penegteahuan dan kualitas amal perbuatan / kerja.
Melihat fakta di atas, dapat disimpulkan bawl salah satu penyebab
kemunduran negara Islam adalah system pendidikan yang dilakukan. Karena pada
hakikatnya pendidikanlah yang menentukan dan menjadi sumber awal indicator
majunya suatu negara. Dari pendidikan muncul manusia yang berkualitas tinggi,
berkompeten dalam suatu bidang, dan bermoral serta berakhlak baik.
Organisai Konferensi Islam (OKI) sebagai organisasi yang membawahi
seluruh negara Islam selalu mengadakan kongres demi perwujudan pendidikan
yang maju dan siap bersaing di era global ini. Dari keputusan-keputusan yang
telah ditetapkan mereka semua berharap negara Islam ini tidak tertinggal dengan
negara non Islam yang maju, seperti Amerika, Brazil, Jepang, dan Cina.

1
B. PEMBAHASAN
1. Pendidikan Nilai Di Negara Islam OKI (Organisasi Konferensi Islam)
Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah organisasi internasional
pengelompokan lima puluh tujuh negara yang telah memutuskan untuk
menyatukan sumber daya mereka bersama-sama, menggabungkan usaha mereka
dan berbicara dengan satu suara untuk menjaga dan mengamankan kepentingan
kemajuan dan kesejahteraan rakyat mereka dan dari semua muslim di dunia.
Organisasi ini didirikan di Rabat, Kerajaan Maroko, pada 12 Rajab 1389H
(25 September 1969) ketika pertemuan pertama pemimpin dunia Islam
diselenggarakan di bangun dari upaya Zionis kriminal membakar Maha Masjid
Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 di kota yang diduduki Al-Quds.
Organisasi inilah yang menghimpun negara-negara Islam di seluruh dunia.
Adapun anggota negara Islam yang ikut organisasi ini ada 57 negara antara lain :
Afganistan, Arab Saudi, Yaman, Albania, Indonesia, Brunei Darussalam,
Malaysia, Kuwait, Maroko, Mesir, Turki, dan lain-lain.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mengadakan kongres
pendidikn kejuruan dan teknis di held between the dates of 18-20 June of 2009 in
Istanbul by Turkish Asian Center forIstanbul oleh Turki Asian Center Strategic
Studies (TASAM).Strategic Studies (TASAM) pada tanggal 18-20 Juni 2009.
Adapun hasilnya antara lain sebagai berikut:
a. Di negara-negara Islam, suatu perencanaan lengkap kebijakan ekonomi
tergantung kepada development program of the country and vocational
and technical educational strategy program pembangunan negara dan
pendidikan kejuruan dan teknis strategi dependent to this policy will lead
the policy to its the goal. tergantung kebijakan ini akan menyebabkan
kebijakan ke tujuan.
b. ”Standar Kompetensi Profesional” harus dipopulerkan di negara-negara
Islam melalui comparing research-development, skills needs analysis and
professional competence membandingkan penelitian-pengembangan,
analisis kebutuhan keterampilan dan kompetensi profesional standards.
standar. common accreditation institution must be established between

2
Islamic countries. Sebuah lembaga akreditasi umum harus ditetapkan
antara negara-negara Islam. Banks in Islamic countries shall financially
support the projects in the field of vocational Bank-bank di negara-negara
Islam akan mendukung secara finansial proyek-proyek di bidang kejuruan
and technical education. dan teknis pendidikan. Sebuah “Platform untuk
Kejuruan dan Teknis Pendidikan di Negara-Negara Islam” akan
immediately be established and a communication network (internet portal)
of this segera dibentuk dan jaringan komunikasi (internet portal) dari
platform shall urgently be actualized in some certain languages. platform
akan segera mewujud dalam beberapa bahasa tertentu.
2. Pendidikan Nilai Di Negara Turki
Konsep pendidikan sekolah berasrama di negara Turki sama dengan
konsep pendidikan di sekolah Indonesia, lokasi yang terisolir dari keramaian kota
menghindari dampak-dampak negatif lingkungan sekitar pemenuhan fasilitas
sarana dan prasarana pendidikan didalam kampus dan melarang seluruh siswa-
siswanya untuk menggunakan televisi, handphone dan lain sebagainya yang
dianggap menggangu proses belajar mengajar.

Rekruitmen murid dilakukan secara selektif dengan mengutamakan


potensi akademik dan kesediaan orangtua untuk membantu semua program-
program sekolah, tenaga-tenaga pendidik yang ada juga melalui proses seleksi
yang ketat tidak sembarang orang bisa menjadi guru disekolah ini, sehingga guru
yang mengajar betul-betul ahli dalam bidangnya dan memiliki kompetensi yang
digariskan oleh lembaga pendidikan tersebut.

Proses pembelajaran yang dilakukan penuh dengan kedisplinan yang


tinggi, semua guru yang mengajar harus mengacu kepada silabus yang telah
ditentukan dan membuat persiapan mengajar sebelum PBM dimulai. Selain itu
semua guru juga dihimbau untuk berprestasi dalam bidang yang diampu, baik
prestasi akademik maupun non akademik. Maka sangatlah wajar bilamana dari
sekolah ini muncul output (alumni) yang berkualitas. Sehingga dapat kita lihat
juara-juara olimpiade dunia dalam bidang sains banyak datang dari sekolah ini.

3
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan.
Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul.
Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai
negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat
dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap kemajuan
pendidikan di negara tersebut.

Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki


Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan
pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah
serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani.
Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional
tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu
Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar
anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan
perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-
pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit.

Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama


dengan sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki
yang utama terdiri dari dua bagian:

Pendidikan pra-sekolah, Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang


opsional, bertujuan untuk memberikan kontribusi mental, dan emosional pada
perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan
baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar.
Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas
di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi
terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.

Pendidikan Dasar, Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada


anak-anak dan memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak
dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib

4
untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga
sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi
khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam
pendidikan dasar.

Pendidikan Sekunder, Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua


kategori lembaga pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan
sekolah tinggi teknik (lycées) di mana minimal tiga tahun bersekolah
dilaksanakan setelah pendidikan dasar.

Pendidikan Menengah, Sekolah Menengah umum adalah lembaga


pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka
menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri
dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun.

Pendidikan Kejuruan, Memberikan instruksi khusus dengan tujuan


memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode
instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat
tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun. Tujuan pendidikan
menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya
umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban
tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak
asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi
atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera. Sekolah-sekolah
menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan sasaran
program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam
kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.

Pendidikan Tinggi (Higher education, Di Turki, pendidikan tinggi meliputi


semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang menyediakan
setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke
jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi
terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori,
sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki,

5
eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan
dalam menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas,
telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu
mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri.

Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu
system, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi
kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan
beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah
menyelesaikan pendidikan menengah.

Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan
oleh hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan
penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan
dan kontrol negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan
prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam undang-undang dengan
ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga
pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum
publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari
fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana,
yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang
menawarkan rekan) tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat.
Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program,
dikoordinasi oleh lembaga untuk studi pascasarjana.

Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa


tesis". program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan
tertentu diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga
bagian penyelesaian dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek.
Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program doktor
membutuhkan gelar master.

6
Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri
penyelesaian kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan
mempertahankan tesis doktor. Medis program pelatihan khusus untuk program
setara tingkat doktor, namun dilakukan dalam fakultas kedokteran dan pelatihan
di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi Negara
Asuransi Sosial.

3. Pendidikan Nilai Di Negara Arab Saudi


Pendidikan Agama dan Pendidikan Umum. Namun demikian, sekarang
sudah sangat banyak universitas yang menggabungkan keduanya. Jenis perguruan
tinggi di Arab Saudi adalah universitas, institut untuk perempuan (college for
women), institut administrasi publik (institute of public administration) dan
institut keguruan (teacher training college). Semua universitas berada di bawah
supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) kecuali
Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik
di Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, yang berada di bawah supervisi
dewan menteri (Council of Ministers). Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab
Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi tes masuk perguruan tinggi (General
Secondary Education Certificate Examination) atau Tawjihi.
Kontak Indonesia dengan Saudi Arabia ini telah terjalin sejak lama,
terutama melalui jamaah haji. Gelombang pendidikan pertama yang di tempuh
oleh bangsa Indonesia untuk studi keislaman adalah Makkah, melalui perjalanan
haji yang dilanjutkan dengan muqim beberapa tahun di Makkah dalam rangka
belajar agama islam. Diantara mereka kemudian ada yang menjadi ulama
terkemuka, bahkan menetap di Makkah.Misalnya, Ahmad Khatib dari
Minangkabau dan Syekh Nawawi dari Banten. Mereka menetap, belajar, lalu
menjadi ulama terkemuka di Makkah, yang kemudian memengaruhi munculnya
gerakan islam, baik secara individu maupun organisasi di Indonesia.
Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni
mengadakan ujian kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah
Menengah Atas (Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat
Standarisasi dan Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang

7
kebahasaan dan keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan
studinya di bidang kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian
prestasi dengan 5 mata pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan
Biologi). Pada tahun 1434 H (2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus
dari ujian prestasi tersebut.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat
Program Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program
besar dan ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara
Arab Saudi dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di
berbagai belahan dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima
beasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Tirtaharja, Umar. 2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rinika Cipta
UU RI No. 20 Tahun. 2003, 2006. SISDIKNAS. Surabaya: CV. Wipress
http:// id. Wikipedia. Org// wiki/ Brunai
http: // www.Indonesia. Org. bn/ org/ education, indek- ed. Htm
http: // www. Islam conference organization. Com//

Anda mungkin juga menyukai