Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH MK SUPERVISI PENDIDIKAN

APLIKASI PRAKTIS SUPERVISI DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM


Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Rohimah, S.Pd,. M.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Muhammad Dzikri (3120210067)

Rocky (3120210011)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI'IYYAH

Jl. Raya Jatiwaringin No.12 Rt.006 Rw.005 Jaticempaka – Kec. Pondok Gede

Kota Bekasi – Jawa Barat – 16411


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat anugerah dan
karunia-Nya, makalah berjudul "Aplikasi Praktis Supervisi di Lembaga Pendidikan
Islam" ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai bentuk
penggalian dan pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai wujud dari rasa
tanggung jawab kami dalam bidang pendidikan Islam.
Makalah ini mengangkat topik tentang bagaimana aplikasi praktis supervisi
dapat diterapkan di lembaga pendidikan Islam. Penyusunan materi dalam makalah ini
dirancang secara sistematis dan ilmiah, dengan harapan dapat memberikan pemahaman
yang jelas dan mendalam kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi peningkatan kualitas pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan
Islam.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam
makalah ini dapat dipahami dengan baik dan memperkaya khasanah pengetahuan kita
dalam dunia pendidikan.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Hormat kami,

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan Makalah .................................................................................. 3

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

2.1 Metode Teknik Observasi .................................................................................... 4


2.2 Penyusunan Laporan Hasil Observasi .............................................................. 11
2.3 Presentasi Hasil Observasi ................................................................................. 18

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................ 29

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 30

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era modern ini, pendidikan memiliki peran penting dalam menumbuhkan
generasi yang berkualitas. Khususnya, pendidikan Islam merupakan fondasi
penanaman nilai-nilai spiritual pada peserta didik, dimana pembinaan karakter
religius menjadi tujuan utama. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah
melalui praktik supervisi pendidikan. 1
Supervisi pendidikan berkaitan dengan kurikulum, pengajaran, serta evaluasi
yang dilakukan oleh pendidik. Aplikasi praktis supervisi ini menjadi sangat penting
di lembaga pendidikan Islam untuk memastikan bahwa pendidikan yang
disampaikan sesuai dengan standar dan nilai-nilai yang diharapkan. Metode dan
teknik observasi berperan besar dalam pengawasan dan penjaminan kualitas
pendidikan ini. 2
Setelah proses observasi dilakukan, hasilnya harus dikompilasi dan dirangkum
dalam sebuah laporan. Penyusunan laporan hasil observasi menjadi tahap kunci
dalam mengevaluasi dan merefleksikan apa yang telah dicapai dan apa yang
memerlukan perbaikan. Laporan ini kemudian perlu dipresentasikan agar semua
pihak berkepentingan dalam lembaga pendidikan dapat memahaminya dan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan
Namun, terdapat tantangan dalam menerapkan proses supervisi ini. Misalnya,
bagaimana membuat metode observasi yang efektif, memastikan hasil observasi
digunakan sebagai bahan evaluasi yang tepat, dan menyajikan laporan hasil

1
Ariyanto, A., & Sulistyorini, S. Konsep motivasi dasar dan aplikasi dalam lembaga pendidikan Islam.
AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 4(2), (2020), hlm 103-114.
2
Tulillah, T., Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan
Agama Islam Di Smp It Izzuddin Palembang. UNISAN JURNAL, 2(5), (2023), hlm 373-379.

1
observasi dengan cara yang dapat dipahami oleh semua pihak. Hal ini menjadi
tantangan yang harus diatasi oleh lembaga pendidikan Islam dalam menerapkan
supervisi pendidikan 3.
Oleh karena itu, penelitian ini dikembangkan untuk membahas bagaimana
implementasi praktis supervisi pendidikan di lembaga pendidikan Islam, melihat
hambatan dan tantangan serta mencari solusi dan strategi pengembangan yang
mungkin.
Tidak kalah penting, makalah ini juga akan melihat sejauh mana efektivitas
aplikasi supervisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga
Islam. Kami akan mengeksplorasi sejauh mana supervisi pendidikan dapat
membantu dalam merespons kebutuhan peserta didik, serta mengevaluasi
bagaimana metode dan teknik observasi dapat lebih dioptimalkan. Analisis ini
penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana supervisi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Terakhir, kami memahami bahwa pendidikan adalah proses yang dinamis, yang
membutuhkan penyesuaian dan pembaharuan secara terus menerus. Berkat
makalah ini, kami berharap bisa memberikan sumbangan pemikiran tentang
bagaimana lembaga pendidikan Islam dapat terus menerapkan dan
mengembangkan praktek supervisi pendidikan. Kami percaya bahwa melalui
pendekatan ini, lembaga pendidikan Islam dapat memaksimalkan potensi mereka
dalam menciptakan generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.

3
Ismail, I. Problematika supervisi pendidikan islam Dan solusinya. Jurnal Gema Nurani Guru, 2(1),
(2023), hlm 1-12.

2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana metode dan teknik observasi dapat diterapkan secara efektif
dalam supervisi pendidikan di lembaga pendidikan Islam?
2. Bagaimana laporan hasil observasi dapat disusun dan digunakan sebagai
alat evaluasi dan refleksi dalam supervisi pendidikan?
3. Bagaimana hasil observasi disajikan dan dipahami oleh semua pihak di
lembaga pendidikan Islam?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Meneliti dan merumuskan metode dan teknik observasi yang efektif dalam
supervisi pendidikan di lembaga pendidikan Islam.
2. Mengidentifikasi cara terbaik untuk menyusun dan menggunakan laporan
hasil observasi sebagai alat evaluasi dan refleksi dalam supervisi
pendidikan.
3. Menyusun strategi untuk memastikan hasil observasi dipresentasikan dan
dipahami oleh semua pihak di lembaga pendidikan Islam.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Metode Teknik Observasi


2.1.1 Pengertian Metode Teknik Observasi
Metode teknik observasi pada dasarnya merupakan suatu
metode yang digunakan dalam penelitian untuk mempelajari,
menganalisis dan mendokumentasikan perilaku individu atau kelompok
dalam kondisi alamiahnya. Melalui teknik ini, seorang peneliti atau
pengamat mendapatkan data tentang perilaku, sikap, proses, dan
dinamika lingkungan belajar melalui proses pengamatan langsung. Ia
tidak hanya melibatkan penglihatan, tetapi juga pendengaran, sentuhan,
penciuman dan rasa, tergantung pada konteks pengamatannya.
Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, teknik ini diterapkan
oleh supervisi pendidikan untuk memantau dan mengevaluasi proses
pengajaran dan pembelajaran serta interaksi antara guru dan siswa.
Metode dan teknik observasi memberikan penilaian yang realistis
tentang bagaimana pengajaran dan pembelajaran dilakukan dalam
setting pendidikan actual 4.

2.1.2 Jenis-Jenis Metode Teknik Observasi


Observasi merupakan salah satu metode yang biasa digunakan
dalam penelitian dan bidang pendidikan. Observasi memiliki peran
penting dalam memahami situasi dan kondisi yang sebenarnya, karena
berbasis pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian atau

4
Rohimah, R. Supervisi Meningkatkan Kinerja dan Pengembangan Kualitas Pendidikan. Al-Risalah:

Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam. Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta, (2019) vol 2,
hlm 10

4
kegiatan pendidikan. Dalam konteks supervisi pendidikan, teknik
observasi memungkinkan supervisor memahami proses belajar
mengajar dan interaksi di dalam kelas, serta memantau dan
mengevaluasi kinerja guru 5.
Berikut adalah beberapa jenis metode teknik observasi yang sering
digunakan dalam supervisi pendidikan:
1. Observasi Partisipatif
Dalam metode ini, pengamat aktif berpartisipasi dalam
proses pengamatan. Artinya, pengamat tidak hanya sekedar
menjadi penonton, tetapi juga bagian dari proses yang sedang
diamati. Pengamat harus berinteraksi secara langsung dengan
situasi dan orang-orang yang sedang diamati guna mendapatkan
pemahaman yang lebih dalam.
2. Observasi Non-Partisipatif
Berbeda dengan metode sebelumnya, dalam metode ini
pengamat tidak berinteraksi dengan situasi atau orang yang
sedang diamati dan hanya mengamati dari kejauhan.
3. Observasi Terstruktur
Pengamatan ini dilakukan berdasarkan kerangka kerja
dan pedoman yang telah ditentukan dan biasanya lebih terfokus
pada aspek tertentu.
4. Observasi Non-Terstruktur
Pengamatan ini tidak dibatasi oleh pedoman atau
kerangka kerja yang kaku, memungkinkan pengamat untuk

5
Hambali, M., Rosyidah, A., & Djuwairiyah, D. Supervisi akademik kepala lembaga pendidikan Islam
dalam peningkatan kinerja performa guru. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi
Islam, 7(2), (2023), hlm 211-222.

5
bereksplorasi secara bebas dan mencakup berbagai aspek dalam
pengamatan.
5. Observasi Langsung
Pengamat hadir secara langsung dalam situasi yang diamati.
6. Observasi Tidak Langsung
Pengamat menggunakan alat atau media lain untuk
melakukan pengamatan, seperti video, audio, atau catatan
sebelumnya.
2.1.3 Proses dan Langkah-langkah Metode Teknik Observasi
Metode Teknik Observasi adalah suatu pendekatan yang
melibatkan pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan
sistematis. Proses ini mendalam dan mencakup semua aspek yang
diamati, dari perilaku individu ke dinamika yang lebih besar dalam
setting tertentu. Sebagai metode penelitian, teknik observasi memiliki
langkah-langkah khusus yang perlu diterapkan dengan cermat untuk
memastikan penelitian berjalan efektif dan efisien 6. Berikut ini adalah
langkah-langkah yang esensial dalam pelaksanaan metode teknik
observasi:
1. Persiapan: Pengamat atau supervisor melakukan penentuan
tujuan, menjelaskan aspek yang akan diamati serta merumuskan
indikator-indikator.
2. Pelaksanaan: Pengamat melakukan pengamatan langsung
berdasarkan tujuan dan indikator yang telah ditentukan. Dalam
tahap ini, pengamat harus tetap objektif dan menghindari
prasangka serta penilaian subjektif.

6
Ramly, R. Manajemen Supervisi dan Evaluasi Pengawas Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten
Buol (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, 2023). hlm 20

6
3. Catatan Pengamatan: Pengamat perlu mencatat hasil
pengamatan dengan jelas dan detail, termasuk deskripsi tentang
situasi, perilaku, dan interaksi yang terjadi.
4. Analisis dan Interpretasi: Pengamat menganalisis data yang
telah dikumpulkan dan melakukan interpretasi berdasarkan
tujuan dan indikator yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Pelaporan: Hasil analisis dan interpretasi lalu dicatat dan
disusun dalam bentuk laporan untuk ditindaklanjuti.
Seluruh langkah tersebut menjadi bagian penting dalam metode
teknik observasi dan harus ditempuh agar hasil pengamatan menjadi
valid dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan terkait
peningkatan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan Islam.

2.1.4 Keunggulan dan Kekurangan Metode Teknik Observasi


Metode Teknik Observasi, seperti metode penelitian lainnya,
memiliki kelebihan dan kekurangan unik yang perlu dipertimbangkan
sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam sebuah studi.
Keseimbangan antara power dan pembatasan dari metode ini bisa
menjadi kunci penting bagi efektivitas penelitian 7. Mari kita lihat apa
saja keunggulan dan limitasi yang bisa muncul saat menggunakan
metode teknik observasi.
Keunggulan Metode Teknik Observasi:
1. Objektivitas Tinggi
Teknik observasi memungkinkan pengamatan secara
langsung terhadap perilaku, interaksi dan kegiatan yang terjadi

7
Suwarno, S. A. Manajemen PendidikanIslam: Teori, Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan Islam. (Penerbit Adab, 2021), hlm 45

7
pada situasi sebenarnya. Oleh karena itu, metode ini dapat
menciptakan tingkat objektivitas yang tinggi dalam memahami
dan mengevaluasi situasi. Proses pengumpulan data terjadi
langsung dari sumbernya, bukan berdasarkan interpretasi atau
opini subjek penelitian, yang can membuat hasil observasi dapat
menjadi lebih real dan akurat.
2. Pembuka Jendela Realitas
Sebagai salah satu metode kualitatif paling efektif,
observasi membuka jendela ke kehidupan sebenarnya subjek
dan situasinya. Sangat mungkin bahwa perilaku atau kebiasaan
tertentu dari subjek penelitian tidak akan kelihatan melalui
metode lain seperti survei atau wawancara.
3. Kemampuan Adaptasi Dinamis
Selama proses pengamatan, peneliti dapat beradaptasi
dengan dinamika yang berubah dan menyesuaikan pendekatan
pengumpulan data. Metode ini juga memungkinkan peneliti
untuk menemukan dan terlibat dalam berbagai perilaku yang
tidak terduga tetapi relevan.

Kekurangan Metode Teknik Observasi:


1. Reaktivitas
Subjek yang sedang diobservasi mungkin merubah
perilakunya jika mereka merasa sedang diawasi. Fenomena ini
dikenal sebagai 'efek pengamat' dan dapat mempengaruhi
validitas hasil pengamatan.
2. Konsumsi Waktu dan Sumber Daya
Proses pengamatan mungkin membutuhkan banyak
waktu, terutama jika peneliti ingin mendapatkan pemahaman
yang menyeluruh tentang fenomena atau situasi. Hal ini juga

8
memerlukan sumber daya dan logistik yang cukup, seperti
tempat, alat, dan tenaga.
3. Subjektivitas
Meskipun peneliti berusaha untuk tetap objektif,
mungkin ada beberapa tingkat subjektivitas dalam
mendokumentasikan dan menerjemahkan apa yang diamati.

2.1.5 Aplikasi dan Penggunaan Metode Teknik Observasi di Lembaga


Pendidikan Islam
1. Aspek yang Diamati
Di lembaga pendidikan Islam, teknik observasi dapat digunakan
untuk menilai berbagai aspek dari lingkungan belajar 8:
1. Efektivitas Proses Pengajaran
Hal ini melibatkan pengamatan tentang bagaimana guru
menyampaikan materi, merespons pertanyaan siswa, dan
menerapkan strategi belajar mengajar yang efektif.
2. Partisipasi dan Keterlibatan Siswa
Observasi bisa digunakan untuk menilai tingkat
partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar, termasuk interaksi mereka dengan guru dan
teman-teman sebaya.
3. Lingkungan Belajar
Metode ini juga bisa digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi lingkungan belajar, termasuk fasilitas yang

8
Siregar, A. H. Manajemen kepala madrasah dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran guru
pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Padangsidimpuan
(Doctoral dissertation, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, 2023). hlm 78

9
tersedia, pencahayaan, ventilasi, dan sejauh mana
lingkungan tersebut mendukung proses belajar mengajar.
2. Proses Observasi
Proses observasi dalam konteks pendidikan islam melibatkan
beberapa tahapan:
1. Pembentukan Rencana
Ini melibatkan perencanaan mengenai apa yang akan
diamati, siapa yang akan diobservasi, dan kapan observasi
akan dilakukan. Biasanya, rencana ini dikembangkan
berdasarkan tujuan observasi dan pertanyaan penelitian yang
akan dijawab.
2. Evaluasi
Setelah melaksanakan observasi, peneliti akan
mengevaluasi data yang sudah dikumpulkan. Evaluasi ini
melibatkan pembacaan dan interpretasi data, baik yang
dikumpulkan dalam bentuk tertulis atau visual, serta mencari
pola dan tema yang muncul.
3. Pelaporan
Pada tahap ini, peneliti meringkas dan melaporkan hasil
observasi dalam suatu laporan yang dapat di pahami oleh
orang lain. Laporan ini biasanya berisi ringkasan hasil
pengamatan, analisis, dan interpretasi data, serta
rekomendasi untuk masa depan.
Metode teknik observasi memberikan cara yang objektif dan
komprehensif untuk mengevaluasi berbagai aspek pengajaran dan
pembelajaran di lembaga pendidikan islam, serta menawarkan
wawasan yang berguna untuk peningkatan kualitas yang
berkelanjutan.

10
2.2 Penyusunan Laporan Hasil Observasi*
2.2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil observasi adalah suatu dokumentasi yang
dirancang untuk mencatat, menganalisis, dan menyampaikan informasi
yang diperoleh selama proses observasi. Penyusunan laporan hasil
observasi mencakup langkah-langkah sistematis dalam memahami
pengamatan yang telah dilakukan, mulai dari pendataan, analisis,
hingga interpretasi dari informasi yang telah dikumpulkan. Laporan
hasil observasi menjadi elemen penting dalam mengevaluasi serta
mengkomunikasikan temuan dan rekomendasi yang didapat dari proses
observasi kepada pihak yang terkait 9.
Tujuan penyusunan laporan hasil observasi meliputi:
1. Mendokumentasikan Temuan
Laporan hasil observasi membantu dalam
mendokumentasikan temuan yang didapat selama proses
observasi dalam bentuk tertulis. Ini akan memudahkan pihak
yang terkait untuk merujuk kembali pada temuan ini di
kemudian hari.
2. Mengevaluasi Proses
Penyusunan laporan hasil observasi tidak hanya
mencakup upaya mendokumentasikan pengamatan, tetapi juga
mengevaluasi proses yang berlangsung selama observasi.
Laporan ini akan membantu mengidentifikasi keberhasilan dan
hambatan yang dihadapi selama proses observasi.

9
Naoval, V. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan
Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Kecamatan Kota Agung Kabupaten
Tanggamus. UNISAN JURNAL, 2(2), (2023) hlm 718-724.

11
3. Menyampaikan Informasi
Laporan hasil observasi berfungsi sebagai alat
komunikasi antara peneliti atau pengamat dan pihak yang
terkait, seperti kepala lembaga pendidikan, guru, dan orang tua.
Laporan ini menyampaikan temuan observasi dengan cara yang
mudah dipahami, memungkinkan pihak yang terkait untuk
membuat keputusan yang lebih baik tentang perbaikan dan
pengembangan pendidikan.
4. Membuat Rekomendasi
Salah satu tujuan utama penyusunan laporan hasil
observasi adalah untuk membuat rekomendasi berdasarkan
temuan observasi. Rekomendasi ini akan membantu lembaga
pendidikan Islam dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi
proses pengajaran dan pembelajaran.
5. Peningkatan Kinerja
Laporan hasil observasi dapat digunakan oleh lembaga
pendidikan Islam untuk mengidentifikasi keunggulan dan
kekurangan dalam sistem pendidikan mereka. Hal ini akan
memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah yang ada dan
meningkatkan kinerja guru, siswa, dan staf pendukung.
Dalam hal lembaga pendidikan Islam, laporan hasil observasi
menjadi alat yang penting dalam proses supervisi. Laporan ini dapat
dijadikan dasar dalam melakukan perbaikan dan pengembangan mutu
pendidikan, baik untuk guru maupun siswa. Selain itu, laporan hasil
observasi juga dapat meningkatkan pengawasan akademik kepala
lembaga pendidikan Islam dalam upaya peningkatan kinerja performa
dan kompetensi pedagogik guru.

12
2.2.2 Struktur dan Komponen Essensial Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil observasi merupakan elemen vital dalam
supervisi pendidikan, terutama di lembaga pendidikan Islam. Struktur
dan komponen esensial dari laporan tersebut penting dipahami agar
laporan dapat disusun dengan baik dan efektif.
Berikut ini adalah struktur dan komponen esensial dalam
laporan hasil observasi:
1. Judul dan Pengantar
Judul laporan harus mencerminkan subjek yang diamati.
Pengantar mencakup tujuan observasi dan alasan mengapa
observasi tersebut penting.
2. Metode Observasi
Bagian ini mencakup jenis metode observasi yang
digunakan (misalnya, pengamatan langsung atau tidak
langsung), periode observasi, dan teknik pengumpulan data.
3. Hasil dan Analisis Observasi
Bagian ini adalah inti dari laporan. Di sinilah peneliti
menyajikan dan menganalisis hasil observasi. Ini harus
mencakup detail apa yang diamati, interpretasi peristiwa
tersebut, dan bagaimana temuan tersebut berkaitan dengan
tujuan awal observasi.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Bagian ini mencakup kesimpulan yang diambil dari hasil
observasi dan apakah tujuan observasi telah tercapai.
Rekomendasi dapat ditambahkan di sini, seperti apa yang dapat
dilakukan lembaga pendidikan Islam untuk meningkatkan
kinerja dari hasil observasi.
5. Lampiran

13
Bagian ini mencakup catatan, grafik, foto, atau bahan
lainnya yang relevan untuk membantu pembaca memahami
laporan.
Seperti yang ditunjukkan oleh struktur di atas, laporan hasil
observasi berukuran besar dan rumit. Oleh karena itu, penting untuk
merencanakan dan menata informasi dengan baik. Dalam konteks
lembaga pendidikan Islam, laporan ini dapat memfasilitasi penyebaran
pengetahuan yang relevan dan membantu dalam proses peningkatan
mutu pendidikan, kinerja guru atau siswa, dan seterusnya.
Melalui penyusunan laporan hasil observasi yang efektif dan
efisien, informasi yang relevan dan penting dapat disampaikan kepada
pihak yang berkepentingan di lembaga pendidikan Islam. Ini membantu
dalam pendokumentasian temuan, evaluasi proses, penyampaian
informasi, pembuatan rekomendasi, serta peningkatan kinerja secara
keseluruhan.

2.2.3 Proses dan Langkah-langkah dalam Penyusunan Laporan Hasil


Observasi
Penyusunan laporan hasil observasi adalah tahap penting dalam proses
supervisi di lembaga pendidikan Islam. Laporan tersebut menawarkan
gambaran menyeluruh tentang situasi yang diamati, temuan, dan
10
rekomendasi untuk perbaikan . Untuk memastikan bahwa laporan
tersebut informatif dan tepat, ada beberapa langkah yang perlu diikuti
dalam proses penyusunannya:

10
Wakingah, W. Teknik supervisi individual: Peningkatan kompetensi pedagogik guru pendidikan
agama Islam dalam mengembangkan RPP di Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Madrasah,
3(2), (2018), hlm 345-357.

14
1. Perencanaan
Proses perencanaan melibatkan identifikasi tujuan yang
jelas dan pertanyaan penelitian yang diajukan. Ini memberikan
kejelasan tentang apa yang akan diamati dan tujuan penelitian.
Selain itu, menentukan metode yang akan digunakan untuk
observasi dan bagaimana data akan dikumpulkan juga penting
dalam tahap perencanaan. Selain itu, waktu dan durasi observasi
harus ditentukan di muka.
2. Pengumpulan Data
Di sinilah pengamatan aktual berlangsung. Pengamat
harus tetap objektif dan netral selama proses ini. Alat seperti
catatan observasi, catatan lapangan, atau rekaman video
mungkin diperlukan untuk mengumpulkan data selama
pengamatan.
3. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Ini melibatkan peninjauan dan
interpretasi data yang dikumpulkan. Proses ini membantu untuk
mengidentifikasi pola, tren, dan temuan utama dari data. Data
ini kemudian disajikan dalam bentuk narasi yang jelas dan
mudah dimengerti.
4. Penulisan Laporan
Setelah analisis selesai, langkah selanjutnya adalah
penulisan laporan. Laporan harus mencakup hasil analisis yang
dilakukan dan menawarkan rekomendasi berdasarkan temuan
tersebut. Laporan juga harus memiliki struktur yang logis,
mudah dipahami, dan objektif. Lampiran, jika ada, harus
disertakan.

15
Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, laporan observasi
dapat memberikan wawasan yang berharga tentang berbagai aspek
seperti kualitas pengajaran, efektivitas kurikulum, dan tantangan yang
dihadapi oleh siswa atau guru. Hal ini dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik dan peningkatan kualitas
pendidikan secara keseluruhan.

2.2.4 Penyusunan Laporan Hasil Observasi dalam Konteks Lembaga


Pendidikan Islam
Laporan hasil observasi adalah suatu dokumen yang menyajikan
informasi mengenai proses, kegiatan, dan hasil dari suatu pengamatan
atau penelitian terhadap suatu objek, baik individu maupun kelompok.
Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, laporan hasil observasi
digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi kegiatan
pengajaran, manajemen, serta aspek lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan pendidikan di lembaga tersebut. Penyusunan laporan hasil
observasi memiliki peran penting dalam upaya supervisi dan
peningkatan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan Islam 11.
1. Metode Penulisan Laporan
Metode penulisan laporan hasil observasi harus dilakukan
secara sistematis dan logis. Langkah-langkah dalam menyusun
laporan hasil observasi di lembaga pendidikan Islam meliputi:
a. Pengumpulan data: Mengumpulkan data yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan, seperti pelaksanaan
pembelajaran, kompetensi tenaga pendidik, fasilitas, dan
lainnya.

11
Sabri, A., & Monia, F. A. Manajemen Pendidikan Islam. Global Eksekutif Teknologi. (2023) hlm 98

16
b. Analisis data: Mengolah dan menganalisis data yang telah
dikumpulkan untuk mengidentifikasi temuan dan
permasalahan yang ada di lembaga pendidikan Islam.
c. Interpretasi data: Menyampaikan hasil analisis data dalam
bentuk pernyataan yang jelas dan komprehensif.
d. Penyajian data: Menyampaikan interpretasi data dalam
bentuk penjelasan yang sistematis dan menarik.

2. Struktur dan Komponen Laporan


Struktur laporan hasil observasi pada lembaga pendidikan Islam
umumnya terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
a. Pendahuluan: Bagian ini menjelaskan latar belakang,
tujuan, ruang lingkup, dan metode yang digunakan dalam
observasi.
b. Hasil dan Temuan: Bagian ini menjelaskan secara rinci
temuan dan hasil observasi yang telah dilakukan terkait
dengan aspek-aspek pendidikan di lembaga tersebut. Selain
itu, juga mencakup identifikasi permasalahan yang dihadapi
lembaga pendidikan.
c. Analisis: Pada bagian ini, hasil observasi dianalisis untuk
mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan.
d. Kesimpulan: Bagian ini merangkum hasil observasi dan
analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan harus mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan dalam tujuan
observasi.
e. Rekomendasi: Berdasarkan hasil observasi dan analisis,
bagian ini memberikan rekomendasi untuk peningkatan
kualitas pendidikan di lembaga pendidikan Islam.

17
2.3 Presentasi Hasil Observasi
2.3.1 Pengertian dan Tujuan Presentasi Hasil Observasi
Presentasi hasil observasi adalah proses penyampaian informasi
yang telah dihimpun selama melakukan pengamatan kepada audiens
yang relevan. Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, target
audiensnya dapat berupa para pemangku kebijakan, staff pendidikan,
tim manajemen sekolah, atau komunitas pendidikan lainnya 12.
Caranya melakukan presentasi beragam, mulai dari penampilan
langsung (talking head), slide presentasi, hingga visualisasi data
interaktif. Namun, apa pun formatnya, tujuannya tetap sama, yakni
untuk membagikan temuan dan rekomendasi yang dihasilkan dari
13
proses observasi . Ada beberapa alasan mengapa presentasi hasil
observasi penting:
1. Pembahasan Temuan
Presentasi memberikan kesempatan untuk membahas
dan mempertanyakan hasil dan temuan secara langsung. Ini
memberi peluang bagi semua pihak yang berkepentingan,
termasuk mereka yang terlibat dalam proses observasi, untuk
berpartisipasi dalam diskusi.
2. Membuat Kesamaan Pemahaman
Presentasi hasil observasi membantu memastikan bahwa
semua pihak yang berkepentingan memiliki pemahaman yang

12
Ramly, R. Manajemen Supervisi dan Evaluasi Pengawas Madrasah di Kementerian Agama
Kabupaten Buol (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, 2023) hlm
65
13
Prihandini, D., Mukhlisin, M., & Mardliyah, A. Supervisi Pembelajaran Kepala Madrasah dalam
Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam,
4(2), (2020), hlm 189-201.

18
sama tentang apa yang diamati, apa yang ditemukan, dan
rekomendasi apa yang diajukan.
3. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Presentasi yang baik dapat membantu memberikan
masukkan yang berharga untuk peningkatan kualitas pendidikan
di lembaga pendidikan Islam. Itu bisa termasuk menyoroti area
yang memerlukan peningkatan, berbagi praktik terbaik, atau
memberikan rekomendasi untuk perubahan atau inovasi.
4. Transparansi dan Akuntabilitas
Presentasi hasil observasi memungkinkan transparansi
dalam proses pengambilan keputusan dan bertanggung jawab
atas hasilnya. Ini membantu membangun kepercayaan dan
mendukung kultur akuntabilitas di lembaga pendidikan Islam.
Sementara tujuan utama presentasi hasil observasi, tentu saja,
adalah untuk berbagi informasi, presentasi yang efektif juga akan
menstimulasi diskusi, mempromosikan pemahaman, dan mendorong
tindakan berdasarkan temuan dan rekomendasi yang disajikan.

2.3.2 Teknik dan Langkah-langkah dalam Presentasi Hasil Observasi


Presentasi hasil observasi memerlukan persiapan dan teknik
yang tepat untuk mengoptimalkan transfer informasi serta pembuatan
rencana tindakan dalam konteks supervisi di lembaga pendidikan Islam
14
. Di bawah ini adalah beberapa teknik dan langkah-langkah yang
mungkin digunakan:
1. Mempersiapkan Materi Presentasi

14
Triono, T. & Asmuki, A. Penilaian Autentik Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti:
Penilaian Autentik Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kurikula: Jurnal Pendidikan,
8(1), (2023), hlm 20-28

19
Hal pertama yang harus dilakukan dalan melakukan
presentasi hasil observasi adalah menyiapkan dan
merencanakan materi presentasi. Hal ini harus mencakup tujuan
observasi, metode yang digunakan, siapa yang diobservasi,
temuan utama, dan rekomendasi berdasarkan temuan tersebut.
Walaupun presentasi ini bukan wawancara atau diskusi formal,
persiapan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa
semua informasi penting disampaikan dengan jelas dan efektif.
2. Menggunakan Visualisasi Data
Saat menyampaikan hasil observasi, penting untuk
menggunakan visualisasi data seperti grafik, diagram, atau tabel.
Visualisasi data tidak hanya membantu audiens memahami
temuan secara lebih baik, tetapi juga dapat menarik perhatian
mereka dan menjaga mereka tetap terlibat. Anda juga bisa
menggunakan gambar atau video, jika relevan dan
memungkinkan.
3. Menjelaskan Konteks
Penyampaian hasil observasi yang baik harus selalu
menjelaskan konteks dari temuan. Ini termasuk menjelaskan
mengapa pengamatan dilakukan, objektif yang diharapkan, dan
bagaimana pengamatan dilakukan. Penjelasan konteks ini
sangat penting untuk memastikan bahwa audiens memahami
pentingnya temuan dan rekomendasi yang disampaikan.
4. Menyampaikan Temuan Penting
Saat melakukan presentasi, fokus pada temuan yang
paling penting dan relevan. Hal ini penting untuk menjaga
penonton tetap terlibat dan memastikan bahwa mereka
memperoleh informasi paling penting dari presentasi.
5. Presentasi Rekomendasi

20
Selain menyampaikan temuan, presentasi hasil observasi
juga harus mencakup rekomendasi berdasarkan temuan tersebut.
Biasanya, ini akan menjadi bagian akhir presentasi dan akan
mencakup saran atau langkah-langkah selanjutnya yang harus
diambil berdasarkan temuan observasi.
6. Menerima dan Menanggapi Pertanyaan
Setelah presentasi selesai, penting untuk memberikan
waktu bagi audiens untuk mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan temuan dan rekomendasi. Ini adalah bagian
penting dari presentasi hasil observasi karena memungkinkan
dialog antara presenter dan audiens, mempromosikan
pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam tentang
temuan dan rekomendasi yang disajikan.
7. Evaluasi
Setelah presentasi, sebaiknya lakukan evaluasi diri atau
minta umpan balik tentang bagaimana presentasi bisa diperbaiki
di masa mendatang. Evaluasi ini dapat membantu Anda
memahami bagian mana dari presentasi yang efektif dan mana
yang tidak, serta memberikan wawasan tentang bagaimana
melakukan presentasi hasil observasi yang lebih baik di masa
mendatang.
Dalam konteks supervisi di lembaga pendidikan Islam,
presentasi hasil observasi bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk
mendorong perbaikan dan inovasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap
supervisor untuk menguasai teknik dan langkah-langkah dalam
membuat dan menyampaikan presentasi hasil observasi yang efektif.

2.3.3 Visualisasi Data dalam Presentasi Hasil Observasi

21
Visualisasi data menjadi elemen kunci dalam presentasi hasil
observasi. Dengan memvisualisasikan data, informasi yang kompleks
dan sulit dipahami dapat ditransfer ke audiens dengan mudah dan
efektif.
Visualisasi membuat data lebih tersedia dan menarik karena
visualisasi mampu merangkum data dalam bentuk grafik, diagram, atau
tabel yang dapat dipahami dengan mudah oleh penonton. Ini juga
membantu dalam menjelaskan pola, tren, dan hubungan yang mungkin
tidak terlihat jelas jika data disajikan dalam bentuk teks biasa 15.
Contoh aplikasi visualisasi data dalam presentasi hasil observasi
bisa dalam bentuk histogram untuk menunjukkan distribusi skor yang
dicapai oleh siswa dalam tes tertentu atau diagram batang yang
menggambarkan perbandingan kinerja antara kelompok siswa yang
berbeda. Bentuk visualisasi lain yang bisa digunakan adalah diagram
lingkaran untuk menunjukkan proporsi jenis kelamin siswa atau peta
panas yang menggambarkan zonasi skor siswa dalam suatu mata
pelajaran tertentu.
Secara lebih lanjut, visualisasi data juga bisa berbentuk grafik
linier atau scatter plot yang menunjukkan hubungan antara dua atau
lebih variabel. Misalnya, hubungan antara frekuensi pembelajaran
interaktif dengan prestasi belajar siswa, atau korelasi antara pendidikan
orang tua dengan tingkat kehadiran siswa.
Dengan visualisasi data, presentasi hasil observasi menjadi lebih
menarik dan informatif. Ini juga membantu memperjelas temuan dan

15
Sholeha, D., Lubis, N. M., Rifa'i, A., Ayundari, N. F., Sumayyah, L., & Nasution, I. Peran Supervisi
Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan,
3(2), (2023), hlm 29-38.

22
rekomendasi yang disampaikan oleh supervisor, sehingga penonton
dapat merasakan seberapa mendesaknya isu atau permasalahan yang
dibahas.
Visualisasi data dalam presentasi hasil observasi juga penting
untuk untuk membantu dalam pembuatan keputusan. Keputusan
berdasarkan data dan bukti empiris lebih objektif dan akurat
dibandingkan keputusan yang dibuat berdasarkan pendapat atau asumsi
pribadi.
Dalam hal lembaga pendidikan Islam, visualisasi data dalam
presentasi hasil observasi dapat memberikan WAJAH BARU terhadap
supervisi pendidikan. Hal ini dapat mempermudah proses komunikasi
dan perencanaan strategis dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan16
Namun, perlu diingat bahwa visualisasi data hanya alat bantu
dalam menyampaikan informasi. Keberhasilannya tergantung pada
kemampuan supervisor dalam merancang visualisasi data yang efektif
dan mudah dipahami oleh audiens, serta kemampuannya untuk
mempresentasikan data tersebut dengan jelas dan meyakinkan.

2.3.4 Strategi Mengatasi Hambatan dalam Presentasi Hasil Observasi


Dalam presentasi hasil observasi, seringkali muncul berbagai
hambatan yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi

16
PRATAMA, B. W. M. Implementasi Supervisi Akademik Klinis Dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di Mi Al-Falah Ngrayun Ponorogo)
(Doctoral dissertation, IAIN PONOROGO , 2022).

23
penyampaian informasi 17. Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hambatan tersebut antara lain:
1. Persiapan yang matang
Strategi pertama dalam mengatasi hambatan dalam tahap
presentasi adalah melakukan persiapan yang matang. Persiapan
ini mencakup pemahaman menyeluruh terhadap materi yang
akan disampaikan, penyiapan peralatan dan teknologi yang
dibutuhkan, serta membuat kerangka presentasi yang jelas dan
mudah dipahami. Selain itu, lakukan juga simulasi atau latihan
sebelum presentasi digelar untuk membiasakan diri dengan
materi dan situasi yang akan dialami.
2. Memahami audiens
Sangat penting bagi presenter untuk mengenal audiens
atau peserta presentasi. Setiap audiens memiliki karakteristik
dan latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda, sehingga
presenter harus mempersiapkan materi dan metode
penyampaian yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
Misalnya, jika audiens adalah guru-guru di lembaga pendidikan
Islam, presentasi harus disampaikan dalam konteks pendidikan
Islam dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
guru.

3. Menerapkan teknik presentasi yang efektif

17
Rohimah, R. Pendidikan Bisnis Memasuki Era Milenium Baru Tantangan Dan Harapan. Al-Risalah:
Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 9(2). Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta. (2018),
vol. 10, No 2

24
Teknik presentasi yang efektif dapat membantu
presenter mengatasi berbagai hambatan yang mungkin muncul.
Beberapa teknik tersebut antara lain menggunakan visualisasi
data untuk memudahkan pemahaman materi, melakukan
interaksi dengan audiens untuk menjaga konsentrasi dan minat
mereka, serta menyampaikan informasi dengan jelas dan
sistematis.
4. Mengatasi hambatan teknologi
Teknologi seringkali menjadi hambatan utama dalam
tahap presentasi. Faktor ini terutama berlaku jika presentasi
dilakukan secara online atau virtual, yang saat ini menjadi
pilihan utama dalam situasi pandemi. Beberapa hambatan
teknologi yang biasa dihadapi antara lain jaringan internet yang
tidak stabil, kesulitan dalam menggunakan platform presentasi
online, dan gangguan teknis lainnya. Untuk mengatasi hal ini,
pastikan peralatan dan teknologi yang dibutuhkan telah ditest
dan dimengerti cara penggunaannya sebelum presentasi
dimulai.
5. Menerima dan Menanggapi Feedback
Setelah melalui proses presentasi, penting untuk
menerima feedback atau tanggapan dari audiens. Feedback ini
akan menjadi bahan evaluasi untuk presentasi, serta menjadi
input untuk perbaikan dalam presentasi berikutnya. Selain itu,
tanggapan juga memberikan indikasi apakah informasi yang
disampaikan dalam presentasi telah dipahami atau belum oleh
audiens. Saat menanggapi feedback, penting bagi presenter
untuk tetap terbuka dan menerima kritik dengan positif.
Dengan penerapan strategi di atas, diharapkan hambatan-
hambatan yang mungkin muncul dalam proses presentasi hasil

25
observasi dapat diatasi dengan baik. Hal ini pada akhirnya akan
mendorong peningkatan kualitas supervisi di lembaga pendidikan
Islam.

2.3.5 Presentasi Hasil Observasi di Lembaga Pendidikan Islam


1. Teknik Komunikasi dalam Presentasi
Dalam melakukan presentasi hasil observasi di lembaga
pendidikan Islam, teknik komunikasi memiliki peran krusial.
Teknik komunikasi yang efektif memungkinkan pesan
dikomunikasikan dengan jernih dan bisa dipahami oleh audiens 18.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik komunikasi
yang baik:
1. Berbicara dengan Jelas dan Terstruktur: Bahasa yang
digunakan harus jelas dan dapat dipahami oleh audiens.
Pesan yang disampaikan harus terstruktur dengan baik
sehingga mampu dipahami dengan mudah oleh para peserta.
2. Mengungkapkan Ide dengan Singkat dan Jelas: Tubuh
presentasi harus menggambarkan ide pokok dengan singkat
dan jelas. Menghindari penggunaan bahasa yang berbelit-
belit dan tidak relevan.
3. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Efektif: Komunikasi
non-verbal penting untuk mendukung penuturan lisan.
Bagaimanapun, bahasa tubuh penting untuk membangun
koneksi dengan audiens dan memegang peranan dalam
komunikasi efektif.

18
Susanto, D., & Warahmah, M. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Islam. PT Salim Media

Indonesia.(2023)

26
4. Interaksi: Membuat interaksi antara presenter dan audiens
dapat membantu menjaga konsentrasi dan memperkuat
pemahaman materi.

2. Penggunaan Media dalam Presentasi


Media memiliki peran penting dalam presentasi dan paling
sering digunakan untuk mendukung penyampaian informasi.
Dengan kemajuan teknologi, berbagai jenis media digital dan visual
seperti PowerPoint, video, gambar, diagram, dan grafik dapat
digunakan untuk membuat presentasi yang lebih menarik dan
interaktif.
1. Visualisasi Data: Visualisasi data dalam bentuk grafik atau
diagram dapat membantu audiens memahami informasi
lebih cepat dan lebih efektif. Selain itu, visualisasi juga dapat
dipergunakan untuk memperjelas hasil observasi yang telah
dilakukan.
2. Audio dan Video: Media berbentuk audio dan video, seperti
rekaman atau video pendek, bisa menjadi alat yang efektif
untuk menjelaskan konsep atau prosedur yang rumit.
3. PowerPoint atau Media Presentasi Lainnya: PowerPoint
atau media presentasi lainnya yang serupa dapat digunakan
untuk merangkum poin kunci dan mendukung pembicara
dalam menyampaikan pesan.
4. Media Interaktif: Media interaktif seperti kuis atau alat
respons penonton dapat digunakan untuk meningkatkan
keterlibatan dan interaksi penonton selama presentasi.
Media dapat menambah nilai dalam presentasi dan membantu
para audiens memahami pesan dengan lebih baik. Namun, perlu

27
diingat bahwa media hanya alat bantu dan tidak boleh mengalihkan
fokus peserta dari pokok pembahasan.

28
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Supervisi pendidikan adalah elemen krusial dalam memastikan kualitas
pendidikan di lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini telah membuka cakrawala
mengenai bagaimana metode dan teknik observasi dapat diterapkan, bagaimana
laporan hasil observasi dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan refleksi, serta
bagaimana hasil observasi dapat disajikan dan dipahami oleh semua pihak terkait.
Melalui pembahasan ini, penelitian ini berkontribusi dalam peningkatan praktik
supervisi di lembaga pendidikan Islam, yang pada akhirnya berdampak potensial
pada peningkatan kualitas pendidikan. Berikutnya, penelitian ini juga membuka
ruang bagi penelitian lebih lanjut mengenai cara-cara efektif dalam mengatasi
tantangan dalam implementasi supervisi pendidikan. Dengan demikian, aspirasi
kita untuk menciptakan lembaga pendidikan Islam yang berkualitas tinggi, yang
mampu mendidik generasi berakhlak mulia dan berpengetahuan luas, semakin
dapat terwujud.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, A., & Sulistyorini, S. (2020). Konsep motivasi dasar dan aplikasi dalam
lembaga pendidikan Islam. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 4(2),
103-114.
Hambali, M., Rosyidah, A., & Djuwairiyah, D. (2023). Supervisi akademik kepala
lembaga pendidikan Islam dalam peningkatan kinerja performa guru. Edupedia:
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, 7(2), 211-222.
Ismail, I. (2023). Problematika supervisi pendidikan islam Dan solusinya. Jurnal Gema
Nurani Guru, 2(1), 1-12.
Naoval, V. (2023). PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN KOTA
AGUNG KABUPATEN TANGGAMUS. UNISAN JURNAL, 2(2), 718-724.
PRATAMA, B. W. M. (2022). Implementasi Supervisi Akademik Klinis Dalam
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (Studi
Kasus Di Mi Al-Falah Ngrayun Ponorogo) (Doctoral dissertation, IAIN
PONOROGO).
Prihandini, D., Mukhlisin, M., & Mardliyah, A. (2020). Supervisi Pembelajaran
Kepala Madrasah dalam Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik di Lembaga
Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 189-201.
Ramly, R. (2023). Manajemen Supervisi dan Evaluasi Pengawas Madrasah di
Kementerian Agama Kabupaten Buol (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Datokarama Palu).
Rohimah, R. (2018). Pendidikan Bisnis Memasuki Era Milenium Baru Tantangan Dan
Harapan. Al-Risalah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 9(2).
Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta. Vol 10, No 2, tgl 3 juni

30
Rohimah, R. (2019). Supervisi Meningkatkan Kinerja dan Pengembangan Kualitas
Pendidikan., 10(2). Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta. vol 10, No 2, tgl 3
juni, Al-Risalah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam
Sabri, A., & Monia, F. A. (2023). Manajemen Pendidikan Islam. Global Eksekutif
Teknologi.
Sholeha, D., & Nasution, I. (2023). Peran Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan, 3(2), 29-38.
Siregar, A. H. (2023). Manajemen kepala madrasah dalam pelaksanaan supervisi
pembelajaran guru pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) Kota Padangsidimpuan (Doctoral dissertation, UIN Syekh Ali Hasan
Ahmad Addary Padangsidimpuan).
Susanto, D., & Warahmah, M. (2023). Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Islam.
PT Salim Media Indonesia.
Suwarno, S. A. (2021). Manajemen PendidikanIslam: Teori, Konsep Dan Aplikasinya
Dalam LembagaPendidikan Islam . Penerbit Adab.
Triono, T. I. T. T. I., & Asmuki, A. (2023). Penilaian Autentik Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti: Penilaian Autentik Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Kurikula: Jurnal Pendidikan, 8(1), 20-28.
Tulillah, T. (2023). PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT
IZZUDDIN PALEMBANG. UNISAN JURNAL, 2(5), 373-379.
Wakingah, W. (2018). Teknik supervisi individual: Peningkatan kompetensi pedagogik
guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan RPP di Kota Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Madrasah, 3(2), 345-357.

31

Anda mungkin juga menyukai