Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR KEGIATAN SUPERVISI

PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Supervisi

Pendidikan Pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Dosen:

Dr. Hj Yuspiani, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

AHMAD NAHJUL TSAQIF


NIM: 20300121012
NURUL ISNAENI
NIM: 20300121013
SRI RAHAYU
NIM: 20300121014

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat beserta

hidayah-Nya telah memberikan umur yang panjang sehingga kami dapat

menyelesaikan Tugas Makalah kami. Shalawat serta Salam tetap tercurahkan atas

nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para Sahabat dan kita

sebagai ummat-Nya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah Sebagaimana yang telah direncanakan untuk menyelesaikan

makalah ini bisa berjalan dengan lancar. Makalah ini disusun dalam rangka

pemenuhan salah satu tugas Mata Kuliah "Supervisi Pendidikan" Pada Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas tarbiyah dan keguruan Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

Dalam penyusunan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi

perbaikan dan penyempurnaan tugas kami dan pelajaran serta pedoman untuk tugas

kami kedepannya dan kemajuan ilmu pengetahuan. Kami mohon sebesar-besarnya

apabila dalam penyusunan makalah kami ini banyak maaf dan kekhilafan,

sesungguhnya segala bentuk kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata,

semoga Allah mengampuni kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2

BAB I .......................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

C. Tujuan .............................................................................................................. 4

BAB II ........................................................................................................................ 1

PEMBAHASAN..................................................................................................... 1
A. Definisi Supervisi Pendidikan .......................................................................... 1

B. Prosedur Supervisi Pendidikan ........................................................................ 3

C. Penerapan Prosedur Supervisi Pendidikan ....................................................... 4

BAB III ....................................................................................................................... 6

PENUTUP .............................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 6

B. Saran ................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan supervisi dalam konteks pendidikan merupakan

bagian penting dalam memastikan kualitas dan efektivitas proses

pembelajaran. Melalui supervisi, guru dan tenaga pendidik dapat

memperoleh umpan balik yang konstruktif, mendukung pengembangan

profesional mereka, serta meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Pada pendahuluan ini, kami akan menguraikan langkah-langkah yang

perlu diikuti dalam melaksanakan kegiatan supervisi dalam konteks

pendidikan. Kami akan menjelaskan peran dan tanggung jawab semua

pihak terkait, memberikan pedoman mengenai komunikasi,

pengamatan, evaluasi, dan upaya perbaikan yang dilakukan.

Prosedur kegiatan supervisi ini mencakup berbagai aspek

pendidikan, seperti perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran di kelas, penilaian, manajemen kelas, penggunaan

teknologi dalam pembelajaran, dan pengembangan profesional guru.

Kami bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas pembelajaran,

efisiensi proses pengajaran, serta memberikan dukungan yang tepat

bagi pengembangan guru dan tenaga pendidik.

Selama proses supervisi ini, partisipasi aktif dan kolaborasi dari semua

pihak terkait, termasuk guru, kepala sekolah, supervisor, dan mungkin

juga orang tua siswa, sangat diperlukan. Dengan bekerja sama, kita

iii
dapat mencapai perbaikan yang signifikan dalam pembelajaran,

mengidentifikasi area perbaikan, dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Dalam usaha meningkatkan program sekolah, kepala sekolah

sebagai supervisor dapat menggunakan berbagai teknik atau metode

supervisi pendidikan. Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara,

dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Teknik

supervisi pendidikanberarti suatu cara atau jalan yang digunakan

supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau bantuan

kepada para guru. Kami berharap kegiatan supervisi ini dapat menjadi

sarana yang efektif untuk pertumbuhan profesional dan kemajuan

dalam dunia pendidikan. Dengan adanya supervisi, kita dapat

menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa, serta mengembangkan kapasitas guru

dan tenaga pendidikan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

maka dapatdiidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa itu supervisi pendidikan ?

2. Apa itu prosedur supervisi pendidikan ?

3. Bagaimana penerapan prosedur supevisi pendidikan ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,

Adapun tujuan di bawah ini, yaitu:

iv
1. Untuk mengetahui apa itu supervisi pendidikan.

2. Untuk mengetahui apa itu prosedur supervisi pendidikan.

3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur supervisi


pendidikan

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Supervisi Pendidikan

Supervisi berasal dari kata super dan visi yang artinya melihat dan meninjau

atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap

aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan1

Supervisi pada hakekatnya merupakan tindakan pengawasan yang bertujuan untuk

mengawasi suatu hal agar mencapai tujuan dengan baik. Proses supervisi

merupakan rangkaian kagiatan yang dilaksanakan ketika melakukan supervisi.

Proses supervisi ada tiga tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan

manusia yang merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Setiap

pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise

dan supervisor yang bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang efektif dan

efisien dalam program tersebut2

Dapat dikemukakan dari beberapa ahli pengertian supervisi penndidikan, berikut

ditampilkan beberapa definisi yang popular.

pertama, menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, “Supervision is a planned

program for the improve ment of instruction”, artinya: Supervisi adalah suatu

1
Ubabuddin Ubabuddin, “Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Tugas Dan
Peran Guru Dalam Mengajar,” Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5.1 (2020), 102–18
2
Larasati, “Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan,” Jurnal Artikel, 1.1 (2019), 1–11.

1
program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.

Kedua, menurut H. Burton dan Leo J. Bruckner, supervisi adalah suatu

teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara

bersama-sama faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak.

Ketiga, menurut Kimball Wiles, supervisi adalah bantuan dalam pengembangan

situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan

supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar atau proses belajar mengajar

Keempat, menurut Boardman, supervisi adalah suatu usaha menstimulasi,

mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru- guru sekolah,

baik secara individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif

dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, sehingga mereka mampu dan lebih

cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.

Dapat disimpulkan dari empat definisi yang telah dikemukakan oleh para pakar

pendidikan diatas, bahwa supervisi pendidikan yaitu segala bantuan dari pemimpin

sekolah yang diarahkan kepada perkembangan kemampuan professional dan

kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan

pendidikan. Dalam perkembangannya, supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang

baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, sehingga para pendidik memiliki

kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif3

3
Candra Wesnedi, Lias Hasibuan, dan Kasful Anwar.US, “Supervisi Pendidikan dalam Lingkup
Pendidikan Islam Era Kontemporer,” Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan, 13.2 (2021), 243–62

2
B. Prosedur Supervisi Pendidikan

Prosedur kegiatan supervisi pendidikan adalah serangkaian langkah atau tindakan

yang dilakukan oleh supervisor pendidikan untuk memantau dan meningkatkan kualitas

proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan. Prosedur ini meliputi identifikasi

masalah, pengumpulan data, observasi kelas, analisis hasil pembelajaran, memberikan

umpan balik kepada guru, dan merencanakan tindakan perbaikan. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan profesionalisme guru.

Berikut ini adalah beberapa macam prosedur kegiatan supervisi pendidikan yang

umum dilakukan:

1. Identifikasi kebutuhan supervisi : Menentukan tujuan dan fokus supervisi

berdasarkan kebijakan pendidikan, kurikulum, atau masalah yang dihadapi oleh

lembaga pendidikan.

2. Pengumpulan data : Mengumpulkan data terkait dengan proses pembelajaran,

seperti hasil evaluasi siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, atau catatan

perkembangan siswa.

3. Observasi kelas : Melakukan observasi langsung terhadap proses pembelajaran di

kelas untuk mengevaluasi praktik pengajaran, interaksi antara guru dan siswa, serta

efektivitas strategi pembelajaran.

4. Analisis data : Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, serta mengidentifikasi

masalah atau tantangan yang perlu diatasi.

5. Umpan balik kepada guru : Memberikan umpan balik kepada guru berdasarkan

hasil observasi dan analisis data, baik melalui sesi tatap muka, laporan tertulis, atau

3
diskusi kelompok.

6. Perencanaan tindakan perbaikan : Bersama-sama dengan guru, merencanakan

tindakan perbaikan yang konkret dan relevan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, seperti pengembangan profesional, perubahan strategi pengajaran,

atau penggunaan sumber daya yang lebih efektif.

7. Monitoring dan evaluasi : Melakukan monitoring terhadap implementasi tindakan

perbaikan yang telah direncanakan, serta melakukan evaluasi terhadap dampaknya

terhadap kualitas pembelajaran.

8. Kolaborasi dan pembelajaran berkelanjutan : Mendorong kolaborasi antara

supervisor dan guru, serta memfasilitasi kegiatan pembelajaran berkelanjutan,

seperti workshop, pelatihan, atau diskusi kelompok.

Penting untuk dicatat bahwa prosedur kegiatan supervisi pendidikan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lembaga pendidikan masing-masing dan juga

inti dari prosedur kegiatan supervisi ini meliputi tiga tahapan, yaitu pertemuan

pendahuluan, observasi pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan 4

C. Penerapan Prosedur Supervisi Pendidikan

Penerapan pada prosedur supervisi seharusnya dilakukan sesuai dengan prosedural,

penerapan supervisi di sekolah atau lembaga pendidikan juga tidak jauh berbeda dengan di

lembaga pendidikan lainnya yang memiliki tujuan yang sama yakni untuk meningkatkan

mutu guru sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten.

Dalam pelaksanaan jalannya pendidikan, kegiatan supervisi memiliki peran sebagai

pengawas serta bertugas dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam proses

pendidikan yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk meningkatkan mutu

4
Larasati.
4
para tenaga pendidiknya, setiap sekolah pasti memiliki cara yang masing – masing

berbeda5

Berikut ini penerapan dalam kegiatan prosedur supervisi pendidikan dari

kacamata kepala sekolah yakni dengan melakukan pengelolaan kelas dengan baik yaitu

dengan melakukan kunjungan kelas dan memberi arahan kepada guru, menyediakan dan

melengkapi fasilitas pembelajaran anak, memberikan motivasi kepada guru tentang

bagaimana cara mengajar yang baik, cara bagaimana mengelolah kelas yang benar serta

cara mendidik anak yang baik sehingga bisa terwujud cita-cita bersama untuk

mencerdaskan anak didik dengan kepala sekolah memberikan supervisi kepada guru6

penerapan supervisi pendidikan yakni sebagai evaluator untuk guru dengan memberikan

bimbingan dan ikut andil dalam permasalahan dalam pembelajaran yang ada pada guru.

5
Ni Putu Diah Untari Ningsih dan I Putu Oky Ariartha, “Penerapan Supervisi Pendidikan Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pendidik di Sekolah Kejuruan,” Jurnal Lampuhyang, 13.2 (2022), 1–10.
6
Madona Agustin Sari dan Achmad Maulidi, “Penerapan Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Di Mi Al-Amien Prenduan 2022/2023,” Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial
Humaniora, 2.2 (2023), 16–34.
5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah

suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu proses pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah/madrasah yang didukung dengan optimalisasi peran guru,

ketersediaan sarana dan prasarana, desain kurikulum, sistem pembelajaran dan

mekanisme penilaian dan pengukuran. Supervisor bertugas dan bertanggung jawab

memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan7

Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak

terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolahAdapun

prosedur kegiatan supervisi pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

konteks lembaga pendidikan masing-masing dan juga inti dari prosedur kegiatan

supervisi ini meliputi tiga tahapan, yaitu pertemuan pendahuluan, observasi pendidik

yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan.

B. Saran

Penulis sepenuhnya menyadari kesalahan dari makalah kami. Dengan penuh

kerendahan hati, penulis menanti saran atau kritik yang bersifat membangun dengan

tujuan bisa menjadi lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

7
Wesnedi, Hasibuan, dan Anwar.US.
6
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, “Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan,” Jurnal Artikel, 1.1 (2019), 1–11

Madona Agustin Sari, dan Achmad Maulidi, “Penerapan Supervisi Pendidikan Dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru Di Mi Al-Amien Prenduan 2022/2023,”

Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 2.2 (2023), 16–34

Ningsih, Ni Putu Diah Untari, dan I Putu Oky Ariartha, “Penerapan Supervisi Pendidikan

Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidik di Sekolah Kejuruan,” Jurnal

Lampuhyang, 13.2 (2022), 1–10

Ubabuddin, Ubabuddin, “Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Sebagai Upaya

Meningkatkan Tugas Dan Peran Guru Dalam Mengajar,” Nidhomul Haq : Jurnal

Manajemen Pendidikan Islam, 5.1 (2020), 102–18

Wesnedi, Candra, Lias Hasibuan, dan Kasful Anwar.US, “Supervisi Pendidikan dalam

Lingkup Pendidikan Islam Era Kontemporer,” Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan,

13.2 (2021), 243–62

7
8

Anda mungkin juga menyukai