Disusun Oleh :
Anisa Munawaroh (21023120)
Dosen Pengampu :
Dr. Rifma, M.Pd
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan semua
nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Supervisi
Pendidikan” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Administrasi Peserta Didik.
Kami mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya kepada bapak . Drs. Syahril, M.Pd,
Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kritik
dan saran yang membangun akan sangat diterima demi kesempurnaan makalah ini.
Anisa Munawaroh
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................1
A. Supervisi Pendidikan....................................................................................................1
B. Konsep Supervisi Pendidikan......................................................................................2
C. Ruang Lingkup Supervisi.............................................................................................3
D. Tujuan Supervisi...........................................................................................................5
E. Prinsip Supervisi Pendidikan.......................................................................................6
F. Peranan Supervisi Pendidikan.....................................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan lebih didesentralisasikan kepada daerah-daerah:
Masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha pendidikan, dan lain-lain.
Tanggung jawab kepala sekolah dan guru-guru makin banyak dan luas. Jika dahulu,
kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat berjalan dengan
teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan hubungan dengan masyarakat sekitarnya,
maka penilaian sekarang lebih dari itu. Tugas kewajiban kepala sekolah, di samping
mengatur jalannya sekolah, juga harus dapat bekerja sama dan berhubungan erat
denganmasyarakat.
Semua ini merupakan tugas kepala sekolah yang pada zaman penjajahan Belanda
tidak begitu penting dan tidak perlu adanya. Tugas-tugas kepala sekolah seperti itu
adalah bagian dari fungsi-fungsi supervisi (kepengawasan) yang menjadi kewajibannya
sebagai pemimpin pendidikan. Keluar dari tanggung jawab kepala sekolah tersebut,
secara umum supervisi juga mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke
waktu.
Supervisi merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas guru yang
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangakan
secara komprehensif dan kontinyu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan supervise Pendidikan?
2. Bagaimana prinsip dan peranan dari supervise?
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Supervisi Pendidikan
Supervisi merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas guru yang
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangakan
secara komprehensif dan kontinyu. Kompetensi supervise kepala sekolah yang menjadi
karakteristik supervisi meliputi: 1) merencanakan program supervisi akademik dalam
rangka meningkatkan profesionalisme guru, 2) melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan 3)
menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
Kimball Wiles menjelaskan bahwa supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada
keterampilan supevisor sebagai pemimpin, seorang supervisor yang baik harus
memiliki 5 (lima) keterampilan dasar yaitu:
1
1. Keterampilan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan.
Supervisi pendidikan adalah usaha atau tindakan yang dilakukan oleh pemimpin
sekolah untuk memajukan sekolah berupa bantuan pembenahan kinerja guru dalam
pendidikan dan pembelajaran agar dilakukan secara efektif dan efisien. Sebenarnya
pusat perhatian supervisi adalah perkembangan dan kemajuan murid, karena itu
usahanya berpusat pada peningkatan kemampuan profesional guru. Supervisi adalah
suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi, membimbing secara kontinu pertumbuhan
guru-guru di sekolah baik secara individu maupun secara kolektif, agar lebih mengerti
dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
Supervisi adalah apa yang dikerjakan personal sekolah dengan orang orang dan
barang barang untuk penjagaan atau pengubahan pelaksanaan sekolah agar dapat
mempengaruhi langsung pencapaian tujuan pokok pengajaran sekolah. Sedangkan
menurut marks, stoops dan king stoops supervise adalah Tindakan dan percobaan yang
ditujukan untuk penyempurnaan pengajaran dan program pengajaran. Supervise
Pendidikan adalah segenap bantuan yang diberikan oleh seseorang dalam
mengembangkan situasi belajar mengajar disekolah ke arah yang lebih baik.
B. Konsep Supervisi
Konsep supervisi ada dua yaitu konsep supervisi tradisional dan konsep supervisi
yang bersifat ilmiah.
1. Konsep supervisi tradisional Konsep supervisi tradisional, yaitu pekerjaan inspeksi,
mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan dengan
tujuan untuk diperbaiki. Perilaku supervisi yang tradisional ini disebut Snooper
Vision, yaitu tugas mematamatai untuk menemukan kesalahan/inspeksi. Inspeksi :
inspectie (belanda) yang artinya memeriksa. Orang yang menginsipeksi disebut
inspektur Inspektur dalam hal ini mengadakan :
a. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya.
b. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan/digariskan
2
c. Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
d. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/ garis
e. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
2. Konsep supervisi yang bersifat ilmiah Konsep supervisi yang bersifat ilmiah ini dilakukan
dengan cara:
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinu.
b. Objektif, artinya ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata bukan berdasarkan
tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran dikelas. Sehingga supervisi yang
bersifat ilmiah ini bercirikan:
- Research: meneliti situasi sebenarnya disekolah
- Evalution: penilaian
- Improvement: mengadakan perbaikan
- Assistance: memberikan bantuan dan bimbingan
- Cooperation: kerjasama antara supervisor dan supervised ke arah perbaikan situasi
3
masyarakat secara umum.
Ketiga hal inilah sebenarnya yang mendorong berbagai komponen pendidikan
untuk mengembangkan sekolah menuju kearah kompetensi lembaga, sehingga pada
gilirannya untuk memaknai sebuah integritas kinerja yang menyatu, maka diperlukan
pula pemahaman mengenai input, transpormasi serta output berdasarkan kriteria
keefektipan yang masing-masing dikembangkan dalam pengawasan mutu kelembagaan
komprehenshif. secara
Menganalisa kasus diatas, maka di atas maka tugas pengawas seharusnya
mencakup: (1) inspecting (mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau nasehat),
(3) monitoring (memantau), (4) reporting (membuat laporan), (5) coordinating
(mengkoordinir) dan (6) performing leadership dalam arti memimpin dalam
melaksanakan kelima tugas pokok tersebut (Ofsted, 2003).
Tugas pokok inspecting (mensupervisi) meliputi tugas mensupervisi kinerja
kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum atau mata
pelajaran, pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya,
manajemen sekolah, dan aspek lainnya seperti: keputusan moral, pendidikan moral,
kerjasama dengan masyarakat.
Tugas pokok advising (memberi advis atau nasehat) meliputi advis mengenai
sekolah sebagai sistem, memberi advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif,
memberi advis kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis
kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis
kepada orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pendidikan.
Tugas pokok monitoring atau pemantauan meliputi tugas: memantau penjaminan
atau standard mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses
dan hasil belajar siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf
sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik
kemajuan sekolah, memantau program-program pengembangan sekolah.
Tugas pokok reporting meliputi tugas: melaporkan perkembangan dan hasil
pengawasan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota, Propinsi dan atau
atau Nasional, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik,
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke sekolah binaannya.
Tugas pokok coordinating meliputi tugas: mengkoordinir sumber-sumber daya
sekolah baik sumber daya manusia, material, financial dll, mengkoordinir kegiatan
4
antar
5
sekolah, mengkoordinir.
kegiatan preservice dan in service training bagi Kepala Sekolah, guru dan staf
sekolah lainnya, mengkoordinir personil stakeholder yang lain, mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah.
6
kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan belajar tetapi juga untuk
mengembangkan potensi dan kualitas guru. Supervise Pendidikan mempunyai tujuan
dan manfaat yang penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi
sekolah lainnya untuk menjalankan tugas dengan sebaik baiknya.
2. Agar guru dan pegawai administrasi lainnya berusaha melengkapi kekurangan-
kekurangan mereka dalam penyelenggarakan Pendidikan, termasuk bermacam
macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya prose
belajar dan mengajar yang baik.
3. Bersama sama berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan teode
metode baru demi kemajuan prose belajar dan mengajar yang baik.
4. Membina Kerjasama yang harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah.
Misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, in-service, maupun training.
7
2. Prinsip Demokrattis
8
Layanan dan bantuan yang diberikan kepad guru didasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan hangat, sehingga guru merasa aman dalam
menjalankan tugasnya.
3. Prinsip Kerja Sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah. Supervisi sharing of
idea, sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru
sehingga mereka tumbuh bersama.
4. Prinsip Kontruktif dan Kreatif
Setiap guru merasa termotivasi dsebualam mengembangkan kreasi dan
potensi jika supervise mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melakui cara yang menakutkan.
Sebuah pengawasan akan lebih efektif jika system pengawasan tersebut juga
dilakukan dari luar diri sendiri. Sistem pengawasan itu dapat terdiri dari mekanisme
pengawasan dari pemimpin yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yang telah
didelegasikan, kesesuaian antara penyelesaian tugas dan perencanaan tugas dan lain-lain.
Tugas kepala sekolah dalam melakukan supervise guru di sekolah dilakukan dengan
cara:
1. Sekolah Menyusun program pengawasan secara objektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
2. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Pengawasan pengelolaan sekolah/madrasah meliputi pemantausan, supervise,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan.
4. Supervise pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
9
kepala sekolah dan pengawas sekolah/madrasah.
10
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan supervise sekurang-
kurangnya adalah:
1. Menemukan masalah yang ada pada situasi belajar mengajar
2. Mencoba mencari pemecahan yang diperikarakan efektif
3. Menyusun program perbaikan
4. Mencoba cara baru, dan
5. Merumuskan pola perbaikan yang ada standar untuk pemakaian yang lebih luas.
12
Lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan
sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan membimbing siswa
belajar. Para supervisor sudah sepantasnya menjadi teladan bagi guru-guru dalam
membina diri sebagai pendidik, terutama dalam kemauan, semangat bekerja dan
kerpribadian. Cara ini cocok diterapkan di Indonesia sebab sesuai dengan adat
kebiasaan kita. Suatu kebiasaan masyarakat suka meniru perilaku yang
dipandangnya mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, merasa perlu berpedoman
kepada orang-orang senior atau berangkat tinggi.
4. Supervisor perlu menegakkan disiplin kerja guru-guru dengan memberi contoh
dengan pengawasan beserta sanksi-sanksinya. Sanksi bila dihubungkan dengan
hukuman jabatan. Bago guru yang memilki disiplin baik perlu diberi insentif.
5. Kepala sekolah bersama supervisor menghimbau guru-guru agar mau berusaha
meningkatkan profesinya. Mereka mencarikan jalan agar dapat belajar lagi secara
formal. Diskusi-diskusi anatar guru disekolah ditingkatkan, referensi ilmiah
diperbanyak dan klub-klub bidang studi dibentuk.
Dalam bidang supervise kepala sekolah mempunyai tugas yang tanggung jawab memajukan
pengajaran dengan melalui peningkatan profesi guru secara terus-menerus.
Menurut Sahertian, objek pengkajian supervise adalah perbaikan situasi belajar mengajar
dalam arti yang luas. Sedangkan Olivia menggunakan istilah domain. Ia mengemukakan
13
supervisi Pendidikan memiliki tiga dominan yaitu:
1. Memperbaiki pengajaran
2. Pengembangan kurikulum
3. Pegembangan staf
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas guru yang
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangakan
secara komprehensif dan kontinyu. Supervisi pendidikan adalah usaha atau tindakan
yang dilakukan oleh pemimpin sekolah untuk memajukan sekolah berupa bantuan
pembenahan kinerja guru dalam pendidikan dan pembelajaran agar dilakukan secara
efektif dan efisien. Sebenarnya pusat perhatian supervisi adalah perkembangan dan
kemajuan murid, karena itu usahanya berpusat pada peningkatan kemampuan
profesional guru. Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi,
membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individu
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan
seluruh fungsi pengajaran.
B. Saran
Dengan Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Dan Kami memohon maaf apabila ada
kesalahan dalam ejaan serta dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
15
PETA KONSEP
16
DAFTAR PUSTAKA
Marmoah, S. (2016). Administrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek. Deepublish.
https://id.scribd.com/document/389307957/BUKU-20SUPERVISI-20PENDIDIKAN-pdf#
Gunawan, Ary h. 1996. Administrasi sekolah (administrasi pendidikn mikro). Penerbit rineka
cipta.
Daryanto , 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
17
18